BAB. 14 Cemburu

"Semalam yang mengantar mu Mina?"

Zavi mengangguk.Mereka berdua sedang menikmati sarapan sekaligus makan siang.Kali ini apa yang di ucapkan Zavi beberapa hari lalu di praktekkan oleh Nissa.

Sup ayam,jagung manis dan ikan goreng,tak lupa sambal.Namun agak lain sambal yang Zavi lihat,dia tidak pernah melihat itu sebelum nya.

Itu sambal Jawa,cuma cabe,bawang putih,dan kencur yang digoreng lalu kasih minyak matang.

Begitulah ucap Nissa tadi saat Zavi belum menyicipi nya.

"Jangan bicara tentang nya di depan ku,kamu tidak ada urusan apapun dengan nya" suara nya datar.

Nissa pun diam dan tak membahas apapun lagi,Zavi kembali ke mode aslinya dingin.

Melanjutkan sarapan dengan hening hingga isi piring kedua nya habis.Nissa beranjak lalu segera merapihkan sisa makanan di meja.Mencuci piring dan menata kembali di lemari.

Bergulat dengan kegiatan masing-masing,Zavi berada di ruang tengah atas.Ia bekerja dari rumah bersama Papah dan Ayah nya di kantor.Lain dengan Nissa, beberapa kali kurier mengantarkan sesuatu dan beberapa kali juga Zavi melihat itu dari balkon.

Penasaran dengan apa yang dilakukan Nissa,ia pun turun dan mendekati istrinya yang sedang melingkari artikel di media masa.

"Sedang apa?" tanya Zavi.

Nissa pun berjingkat dia sungguh terkejut dengan kedatangan Zavi.

Terlihat jika Nissa melingkari artikel artikel tertentu di sana.

"Cari pekerjaan,siapa tahu ada yang butuh guru ngaji atau..."

Sssrrkkkk!!!!

Zavi merebut kertas itu dan meremat nya menjadi kecil.

"Zavier..."

"Kamu tidak aku ijinkan keluar dan bekerja Nissa.Disini saja,di rumah menunggu ku pulang"

"Ngomong baik baik bisa kan, tidak usah di rusak juga kertas nya" jawab Nissa.

Nissa kesal dengan Zavi yang sedikit sedikit marah.

"Aku biasa mengajarkan ilmu yang aku punya di pondok, sedangkan di sini aku hanya diam di rumah saja"

"Tugas istri di rumah,menunggu suami nya pulang bekerja.Tidak usah kemanapun apalagi bekerja,lagi pula gajih ku lebih dari cukup jika hanya untuk berdua!!" Suara Zavi benar benar tinggi kali ini hingga Nissa terdiam.

"Jangan pernah mencoba bekerja Nissa,ingat itu!!"

"Iya.." Nissa hanya menunduk tak berani menatap suaminya.

Lelaki itu pun berlalu dan menaiki anak tangga kembali ke laptop nya di ruang tengah lantai dua.

.

.

.

Malam hari Nissa baru turun sejak Magrib,ia di mushola atas dzikir dan baca Qur'an.Memasuki kamar yang ternyata Zavi sudah di sana sedang membaca buku.

Nissa berganti baju di kamar mandi,awalnya hanya ingin berganti saja namun ia memakai parfum sedikit karena tadi di atas sempat menangis,dan berkeringat. Zavi melirik itu.

Ia pun membuka jepit rambutnya,dan otomatis rambut terurai panjang.Meraih selimut dan membuka nya,Nissa tidur dengan membelakangi Zavi.Mereka diam tanpa sepatah kata pun.

Hingga tak terasa perutnya mengencang seperti sesuatu membelit di sana begitu pula bahu nya terasa berat.Nissa pun mencoba membuka mata menoleh.Ternyata Zavi yang bersandar di bahu,wajahnya sangat dekat dan yang melilit perut nya adalah tangan Zavi juga.Ia pun kembali tidur.

Zavi tidak meminta pun sudah beruntung karena sampai saat ini Nissa tidak tahu sebenarnya perasaan Zavi kepada nya.Kejadian semalam mungkin salah satu dari banyak nya pria yang harus memenuhi kebutuhan termasuk Zavi.Dan mungkin saja tidak akan terjadi jika Zavi tidak meminum yang seharusnya diminum Mina.

Pagi hari seperti biasa,Zavi bangun terlebih dahulu lalu Nissa.Ia pun terbangun karena terkejut Zavi menutup pintu kamar mandi yang terlalu kencang.

Mengikat rambut nya tinggi Nissa tidak langsung mengambil air wudhu melainkan ke dapur karena haus.Mematikan semua lampu dan membuka tirai,baru kali ini Nissa melihat pemandangan dari apartemen nya,ternyata sangat indah.

"Nissa..."

Nissa terkejut karena terlalu asik memandangi matahari terbit dari jendela.

"Astaghfirullah,aku kaget Vi" ucap nya memegang dada.

"Aku akan keluar joging sebentar,tidak usah masak untuk sarapan.Nanti aku bawakan saja.."

"Maksudnya?" tanya Nissa

"Bubur ayam,lontong sate,atau apa yang kamu inginkan?" tanya Zavi lagi.

"Terserah saja,aku suka semua nya"

Zavi pun mengangguk dan berbalik.Memakai celana street panjang,dan celana olahraga pendek,kaos Jersey dan tak lupa earphone ditelinga nya.

Kamu terlalu tampan jika seperti ini Zavi,aku tidak suka kamu keluar.

Nissa menghela nafas dan memejamkan mata sejenak.Dia ingat jika semua yang ada di alam semesta ini hanya milik Allah SWT dan tidak akan kekal.

.

.

.

Ternyata tidak sendiri,Zavi bahkan bersama Mina yang sudah menunggu di bawah.Lari kecil memutari taman yang menghubungkan apartemen satu dengan satu nya lagi.Mereka bersenda gurau.

"Coba jika aku tidak ada,kau pasti sudah di kerjain segerombolan cowok tadi Mina!" ucap Zavi.

"Kerjain balik lah...Oia Vi,apa aku akhir akhir ini menggendut.Coba kamu lihat dari jarak dekat dan jarak jauh!"

Zavi pun menuruti nya,dari kejauhan memang seperti biasa saja namun semakin dekat Mina terlihat chubby dan gendut.

"Kebanyakan makan lu Mina!"

"Justru aku hanya ngemil,mungkin karena susu yang bibi sering berikan makanya aku gendut!"

Zavi pun tersenyum dan mengusak rambut Mina.

"Kemarin malam aku mengantar mu,kakak ipar cantik siapa namanya?" tiba tiba Mina membahas yang lain,dan raut wajah Zavi berubah.

"Hilya..."

"Katanya Nissa?!"

"Belum selesai aku bicara?!" sanggah Zavi,Mina pun menutup mulut nya.

"Hilya Khairunnisa.. Kami sering memanggilnya Nissa,hanya Umi yang memanggil nya Ica"

Mina mengangguk.Zavk pun menoleh pada wanita di sebelahnya.

"Kamu tidak cemburu?" tanya Zavi.

"Cemburu?..tentu saja,tapi aku tetap menang dari pada dia.Hati mu hanya milik ku Zavi, walaupun raga nya barengan!" Mina tertawa terbahak dan pergi dari sana.

Mendengar itu Zavi menggeleng lalu mengejar nya.

Entah bagaimana kedua nya menyikapi hubungan yang sangat rumit.Jika orang lain tahu bukan kah mereka pantas di sebut sepasang kekasih namun jika keluarga mereka tahu pasti akan marah.

Terlebih lagi jika keluarga Nissa tahu bahwa menantu nya yang berharap bisa diandalkan nyata nya menyalahi.

.

.

.

Masuk apartemen dan mendapati Nissa yang sedang mengeluarkan isi perut di wastafel dapur.

"Kenapa Niss?.."

"Mual.." jawab Nissa singkat,ia pun membasuh mulutnya.

Zavi mengerutkan keningnya,di ingat terakhir melihat Nissa mual saat di bandara turun dari pesawat.Ia pun melirik ke meja makan dan meja dapur.Mata nya tak sengaja melihat keranjang sampah.

Ia mengambil sesuatu dari sana.

"Kamu makan ini lagi Niss?.."

Nissa pun menoleh,mata nya menajam.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Greenindya

Greenindya

jangan sampai Nisa pergi baru kamu nyesel zavi

2024-03-31

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

zavi gak jelas.

2024-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!