BAB. 13 Malas

Suara bel membangunkan Nissa,pandangan nya mengedar ke seluruh ruangan dan tak ada Zavi.

Mengikat rambut nya yang sangat panjang dan hitam legam,Nissa menarik kerudung di lemari lalu menggunakan nya.

Keluar dari kamar,kaki nya melangkah cepat menuju pintu utama.

Ceklek!!!

Kedua wanita di depan pintu sama sama menatap tajam.

"Zavier?.." Nissa hendak menyentuh namun ia urung dan melihat siapa di sebelah nya.

"Maaf aku mengganggu, tapi Zavier sedang membutuhkan sesuatu dan aku antar kemari" ucapan Mina panjang.

Meski hanya diam Nissa mengangguki ucapan wanita di depan nya.

"Ini..." Mina mengangkat tangan nya.Ia meletakkan kunci motor Zavi di atas tangan Nissa.

"Terimakasih.." ucap Nissa dan di angguki oleh Mina.

Nissa pun meraih tubuh Zavi yang setengah sadar,seketika Zavi melingkar kan tangan di pinggang nya.

Selepas Mina pergi dan Nissa juga menutup kembali pintu.Zavi melepas kaos dan menarik tangan Nissa.

"Zavier..." ucap Nissa namun Zavi terus membawanya ke kamar.

Tarikan nya membawa Nissa ikut masuk ke kamar mandi.

"Tunggu.. Tunggu.. Aku keluar saja!" ucap Nissa.Zavi mendongak,ia sudah duduk di pinggiran bathtub.Tangan nya kembali menarik Nissa.

"Tolong aku Niss!"

Mengerutkan keningnya,Nissa pun jongkok menyamakan tinggi dengan suaminya.

"Apa yang bisa aku bantu?"

Suami nya pun menatap tajam.

"Maafkan aku Nissa, aku tahu aku banyak salah.Tapi bagaimana pun juga kamu halal bagi ku Niss"

Ambigu,Nissa bahkan tidak mengerti apa maksud ucapan Zavi.

"Seseorang memberikan obat di minuman Mina,namun aku yang meminum nya Nissa.Dan aku butuh kamu.." istrinya tak percaya menutup mulut.

Zavi berdiri tegak dan kembali menarik tangan Nissa keluar dari kamar mandi mereka duduk di atas ranjang.Meraih kerudung Nissa dan membuka nya.

Nissa terdiam dan memejamkan mata,ia tahu jika hal ini akan terjadi pada dirinya.Hakikatnya hubungan seperti ini adalah hal yang sering dilakukan oleh sepasang kekasih halal.

Nissa mulai terbuai dibuat oleh Zavi, sentuhan lelaki itu membuat tubuh Nissa meremang.

Meski berawal dari ketidak sengajaan Zavi yang meminum sesuatu,namun lelaki itu tetap ingat Tuhan nya.Sebait doa terucap,lirih dan Nissa mendengar nya.Paling tidak dirinya tenang karena Zavi ingat.

Kedua nya menyatu dalam bait doa dan harapan yang sama,tidak memberi celah ketidak baikan di antara nya.

"Tahan,karena mungkin sedikit sakit" ucap Zavi lirih di telinga istrinya,ia pun mengangguk dan memejamkan mata.

"Nissaa..." Nissa pun menoleh dan menatap mata Zavi yang sudah berada di atas nya sejak tadi.

Detik berikutnya ia merasakan sesuatu yang memaksa di bawah sana,suara rintihan terdengar dari bibir Nissa,Zavi yang mendengar itu menggenggam tangan istrinya dan mengecup bibir nya.

Tak terasa air menitik di ujung mata Nissa,gadis itu menangis.

"Maaf kan aku Nissa" Ucap Zavi lagi setelah semua terbenam di sana,Nissa pun mengangguk.

Pergerakan Zavi semakin cepat seiring waktu bergulir,Nissa di bawah sana sudah menggenggam dan meremas benda yang ada didekatnya,termasuk rambut hitam legam Zavi.

.

.

.

Tidak langsung tidur,mereka bahkan mandi dan melakukan sholat malam bersama.Masih memakai mukena nya Nissa merangkak ke atas ranjang.Ia tahu masih ada sisa sisa, bekas kejadian beberapa jam yang lalu namun tenaga nya tidak kuat lagi untuk melakukan yang lain.

Zavi pun melepas baju dan sarungnya,ia hanya memakai celana boxer lalu menyusul Nissa ke atas ranjang.Meletakkan kepala nya di atas kedua benda yang sempat ia mainkan tadi.Nissa membuka mata ia pun mengusap rambut Zavi perlahan.

Selimut di tarik oleh Zavier,kedua nya mengarungi mimpi bersama.Beruntung Zavi tidak gegabah dan bisa menahan nya hingga melakukan dengan wanita yang sudah halal.Ia tahu meski Mina mempunyai kesempatan wanita itu tidak akan pernah keluar batasan.Mina juga tahu jika kewajiban nya adalah membawa Zavi pada yang lebih berhak.

Menjelang subuh,Zavi ternyata bangun terlebih dahulu.Ia membenarkan tidur Nissa dan membuka mukena.Padahal ia melihat semua nya malam tadi,tapi baru menyadari jika kulit Nissa sangat bersih,rambutnya sangat panjang.Zavi pun mengulas senyum akan ciptaan Tuhan yang nyata di depan nya.

Beranjak dari ranjang ia mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat.

"Nissa, bangun sholat dulu.. " ucap Zavi setelah dirinya sholat dan membangunkan Zavi.

Nissa pun mengangguk,ia sadar jika mukena nya sudah terlepas.Bergantian dengan suami nya yang tidur kembali Nissa pun melaksanakan subuh.

.

.

.

Pagi hari,awalnya masih merasakan sakit di bawah sana.Namun itu wajar pada wanita.Nissa bergelut di dapur membuat sarapan untuk Zavi.

"Zavier,sudah pagi.Aku sudah membuatkan sarapan untuk mu" ia ke kamar membangunkan Zavi karena sudah pukul tujuh lebih.

"Hemm... iya" bukan nya bangun,Zavi bahkan meraih tangan Nissa kedalam pelukan nya.Wanita itu pun tersenyum.

"Mau bangun sekarang atau tidak,kamu ke kantor pukul delapan ini sudah pukul tujuh lebih sepuluh menit" ucap Nissa lagi.

"Nanti saja,Nanti aku menelfon Papah untuk berangkat siang"

Zavi menarik tangan Nissa lagi,wanita itu pun terhuyung ke ranjang dan masuk ke dalam pelukan Zavi,mengibaskan selimutnya menutupi Nissa sampai pinggang.

"Bangun,nanti papah marah jika kamu tidak ke kantor!" ucap Nissa lagi,hembusan nafas suaminya bahkan sangat terasa di ubun ubun.

Benar saja ponsel Nissa berdering. ia pun bergerak akan berbalik mengambil ponsel di nakas namun Zavi mengeratkan pelukan nya.

Zavi yang meraih ponsel dan menggeser tanda hijau di sana.

"Assalamualaikum Nissa,apa Zavi sakit kenapa jam segini belum ada di kantor"

"walaikumsalam,aku berangkat siang Pah.Ini aku baru dibangunkan, kesiangan"

"Itu ponsel ku Zavi kenapa di jawab telfon Papah?" ucap Nissa,dan terdengar oleh orang di sebrang sana.Zavi pun memberikan nya pada Nissa.

"Iya Pah,sudah Nissa bangunkan dari pagi tadi.Maaf mas Zavi terlambat" ucap Nissa halus.

Riza pun mendadak meleleh.

"Biarkan dia istirahat nak,lagi pula disini banyak karyawan banyak yang menghandle pekerjaan" jawab Riza.

"Baik Pah.."

"Ya sudah istirahat lah lagi Nak. Assalamualaikum".

"Walaikumsalam "

Panggilan di akhiri Zavi bisa mendengar obrolan mereka karena volume suara cukup keras di ponsel Nissa.

Melihat Nissa menoleh pada dirinya,Zavi langsung mengusak wajahnya pada bantal di depan nya persis.

"Jangan melihat ku seperti itu!"

Nissa pun mengerutkan kening.Lelaki yang biasa galak dan suka bicara kasar ternyata bisa malu.

"Sudah,aku akan kembali ke dapur dulu!" Nissa pun beranjak namun lagi lagi ia di tarik oleh Zavi.

"Tetap seperti ini dulu sebentar saja!" Nissa pun hanya diam,nafas Zavi berhembus di kepala hingga tengkuk.Nissa bahkan merasakan suami nya mencium dalam dalam aroma rambutnya.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

lega. ternyata mina tau batasan. tapi sebaiknya memang tak usah terlalu akrab dengan zavi lagi ya

2024-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
Episodes

Updated 60 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!