BAB. 12 Jebakan

Sudah tiga hari Nissa di rawat di rumah sakit,tiga hari pula Zavi menemani dan tidak kemana pun.Ia bahkan selalu menyuapi dan membantu Nissa saat istrinya membutuhkan sesuatu.

Pagi ini stelah dokter jaga berkeliling dan Nissa pun dinyatakan boleh pulang.Zavi masuk ke kamar,ia baru saja menyelesaikan administrasi.

"Nanti biar aku saja yang merapikan nya di tas" ucap Nissa saat Zavi mulai melipat baju baju Nissa yang kotor di ranjang.

Tanpa jawaban dari Zavi,Nissa pun merebut nya.

"Aku saja.."

"Kamu baru sembuh tidak usah banyak gerak!" jawab Zavi.Ia meraih keranjang nya kembali.

Padahal Nissa malu karena disana tumpukan keranjang ada Daleman nya.Ia pun memalingkan wajah seolah tidak tahu dan tak mau tahu.

Sudah berganti dengan gamis dan memakai kerudung begitu pula cadar,ia selalu memakai nya kemanapun jika di sana ada orang asing.

"Duduk,aku akan mendorong mu!" Ucap Zavi setelah membalikan kursi roda.

"Tidak usah aku bisa jalan sendiri!" tolak Nissa.

Akhirnya dengan di paksa Nissa berjalan di sangga oleh tubuh Zavi.Pak sopir keluarga Brahmana sudah membawa tas mereka ke dalam mobil.

Dengan pelan walau Nissa masih sedikit sempoyongan mereka masuk ke mobil,meski pun duduk bersebelahan ia tetap menoleh ke arah jendela dan melihat ke luar sana.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di apartemen, kebetulan jam makan siang dan lift penuh sampai sampai Nissa lemas menunggu giliran.

"Apa masih lama? Aku sudah tidak kuat berdiri Zavi" ucap nya lirih di telinga suami nya.

Zavi pun akhirnya menggendong Nissa ala bridal,dan masuk ke dalam lift.Nissa yang di gendong seperti itu pun merasa malu,beruntung wajahnya tertutup cadar.

Keluar dari lift, dibelakang nya ada pak sopir.Zavier pun membuka pintu apartemen lalu mereka masuk merebahkan Nissa di kamar.

"Terimakasih Pak,bilang sama Papah dan Mamah,maaf tidak bisa membawa Nissa pulang.Biarkan aku sendiri yang merawat nya"

Pak sopir pun hanya mengangguk kemudian ia berlalu dari sana.

"Apa papah dan mamah menginginkan ku berada di rumah nya Vi?"

Zavi yang baru saja membawa masuk koper menoleh pada istrinya.

"Mereka ingin merawat mu pasca sakit,tapi aku tidak mau.Kamu tanggung jawab aku,aku yang seharusnya merawat mu" ucap Zavier.

Nissa pun tersenyum "Terimakasih"

.

.

.

Setelah hari ini entah apa yang para orang tua ucapkan pada Zavi,lelaki itu lebih sering di rumah dan tidak sibuk dengan ponsel nya.Mina pun tidak mengganggu nya terus menerus,hanya sesekali chat basa basi tak berarti.

Nissa sudah mulai pulih seperti sedia kala,kamar atas sudah ia sulap menjadi mushola kecil dan ia lebih suka sholat malam di sana kecuali subuh.

"Kamu beres beres lagi,panggil saja mbak Tina.Pasti Mamah mengijinkan untuk kemari.Aku tidak mau kamu sakit lagi Nissa"

Nissa pun berdecak.

"Hanya mengeluarkan yang tidak terpakai di dapur saja" jawab Nissa.

Zavi pun mendekat dan meraih tangan Nissa,mencuci di wastafel lalu menarik nya sampai ruang tengah.Memegang kedua pundak dan menekan nya,Nissa terduduk di sofa.

"Duduk disini bersama ku menonton televisi atau kamu bisa membaca.Nanti biar mbak Tina yang melakukan itu."

"Zavier,,bukan nya aku tidak mau ada pembantu,aku hanya tidak mengijinkan perempuan lain berada di sini siapapun itu kecuali orang tua dan saudara kita.Aku mau mengerjakan sendiri Zavi "

"Tapi fisik mu lemah Nissa,nanti bagaimana jika kamu sakit lagi,aku bisa kena marah Abah "

Nissa pun terdiam "Apa kamu hanya karena Abah baik padaku?"

"Iya,aku tidak enak dengan Abah itu saja!" jawab Zavi singkat tanpa berfikir jika Nissa merasa kecewa dengan jawaban nya.

"ya sudah nanti jika aku sakit tidak usah bilang Abah dan Umi!"

Nissa bangkit dari duduk nya dan berjalan masuk ke dalam kamar.

"Hei! Nissa kau tidak salah bicara kan?!"

Mungkin Nissa masih mendengar tapi ia malas untuk menoleh pada Zavier lagi.Hingga malam pun Zavi tidak menyusul nya ke kamar.

"Dia memang tidak seperti Abi dan Umi yang aku ngambek pasti di bujuk ke kamar!" ucap Nissa lirih.

Mencuci wajah dan Mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur.Nissa mulai menata bantal dan mulai terpejam.Kali ini ia lepas kerudung yang menutupi kepala nya.

Nissa fikir untuk apa di tutupi lagi,Zavi suaminya dan lelaki itu sudah tahu saat menggendong nya dari lantai dua ke bawah.

.

.

.

Hampir tengah malam ponsel Zavi berdering dan menampilkan pesan masuk,ternyata sebuah foto yang seseorang kirim.Disana terlihat Mina yang sedang berada di club malam bersama kedua teman nya dan banyak lelaki.

Sial!!

Zavi segera berdiri dan melangkah menyambar kunci mobil nya lalu keluar.Lagi lagi ia meninggalkan Nissa dan kali ini tidak berpamitan.

Membelah jalanan ibu kota yang tak terlalu padat karena sudah sangat malam.Zavi mengebut dan tak beberapa lama sampai di parkiran.

Kedatangan Zavi sebenarnya telat karena sesuatu sudah tercampur di dalam minuman Mina.

Grep!!!

Zavi menggenggam pergelangan tangan Mina dan menarik nya.

"Pulang,tempat mu bukan disini Mina!" ucap Zavi,tangan nya masih menggenggam erat Mina.

"Stop dan lepaskan,untuk apa kemari Zavi? Bukan kah kamu sudah punya prioritas selain aku.Kamu bohong!" ucap Mina,suara nya sudah mulai tak jelas dan mata nya sudah sendu kemungkinan dia sudah minum terlalu banyak.

"Sinilah Zavier,kita minum sebentar saja!" Mina menarik Zavi ke kursi dimana dia berada.

Merasa haus,Zavier langsung meminum air di depan nya persis dan di duga itu minuman Mina,segelas mocktail.

"Habis ini pulang,aku tidak mau tahu Mina!" tekan Zavi,ia pun meminum air yang ada di gelas nya lagi hingga tandas.Dua orang yang cukup jauh dari mereka merasa gagal sudah memberikan sesuatu di minuman Mina namun bukan mina yang menghabiskan nya.

Beberapa menit berlalu Zavi merasa pusing dan panas.Ia pun mencium gelas nya.

"Brengsek!!" Zavi mengumpat siapapun yang memberi itu.

"Mina,minuman mu aneh dan aku curiga!" ucap Zavi tak jelas.

Mina yang di sebelah nya pun terkejut.Lain Zavi yang melihat Mina terbayang akan wajah seseorang yang beberapa hari ini menemani nya.

"Nissa ..." Zavi mulai tak terkontrol,ia melingkar kan tangan di pinggang Mina.

Namun sedikit masih sadar dan menggoyang kan wajahnya.

"Mina,obat itu bekerja dan aku tidak kuat!" ucap Zavi,Mina pun menutup mulutnya sendiri.

"Hanya kamu yang bisa menolong ku Mina!" ucap Zavi lagi.

Dengan terpaksa Mina mengajak Zavi keluar dari sana,ia merogoh saku celana lelaki itu untuk mencari kunci mobil nya.

Mina pun melaju dari sana dan pergi bersama Zavier yang sudah tidak karuan karena menahan sakit di kepala dan juga gairah nya semakin menjadi.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ntahlah....

2024-03-29

0

Ira Tri puspita

Ira Tri puspita

ya ampun minggat aja nisa ,,,,

2024-03-29

2

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!