BAB. 18 Kenyataan

Tidak jauh dari pendahulu nya tabiat Zavi sama dengan Riza dan saudara yang lain.Dia tidak akan melepaskan Nissa hingga menjelang pagi.

Tidur yang baru beberapa menit terusik karena suara ponsel Zavi,ingin mengangkat nya namun ponsel keburu mati dulu.

Nissa tidak melanjutkan tidur nya namun ia beranjak dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.Seperti pasangan suami istri pada umum nya,Zavi bahkan memberi stempel cukup banyak di dada dan leher Nissa.Wanita itu tersenyum,ia merasakan apa yang ia fikirkan dulu.Menjadi istri seutuh nya dari seorang lelaki.

"Nissa... Khairunnisa???"

Lamunan Nissa buyar saat mendengar suaminya memanggil.

Nissa keluar dari kamar mandi dengan selimut masih membalut tubuhnya.

"Ya Zavi..."

"Kepala ku pusing Niss"

Nissa pun menghela nafas dan mendekati suaminya,duduk kembali di atas ranjang dengan kaki bersila.Kepala Zavi berada di pangkuan nya.Memulai memijat hingga Zavi mencekal pergelangan tangan Nissa.

Zavi pun berbalik,dan menatap manik hitam milik Nissa.

"Kenapa tidak membangun kan ku?" tanya Zavi.

"Aku pikir aku yang akan mandi dulu lalu setelah itu kamu" jawab Nissa.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama?" tawar Zavi namun Nissa menggeleng.

"Kamar mandi adalah tempat bersarang nya jin dan setan,manusia rela menghabiskan waktu berlama-lama di ... Empft!"

"Mandi dulu sana sekarang, sebelum aku berubah pikiran!" perintah Zavi setelah membungkam bibir istrinya.

Bukan dia tidak suka dengan ucapan istrinya.Hanya saja ini masih pagi dan nyawanya belum kumpul hanya untuk sekedar mendengar ceramah anak Habib.

Nissa pun tersenyum,ia tahu sebenarnya Zavi menginginkan nya lagi namun dia sendiri sudah merasa cukup dan tidak mau.Bukan karena malas,tapi...

Aku takut jatuh cinta terlalu dalam dengan mu dan Allah aza wajalla akan menegur ku Zavi...

.

.

.

"Hah?.."

"Iya Zavi ke sana sekarang!"

Baru saja mendapat telfon dari Papah nya jika Zavi akan di berangkat kan ke luar kota selama dua hari di sana.Tanpa bisa menolak sama sekali ia menyanggupi.

Tidak dengan persiapan,hanya baju yang menempel dan beberapa kaos untuk ganti.Melihat Zavi masuk kamar dan tergesa gesa Nissa pun memperhatikan suaminya.

"Kenapa?.." tanya Nissa.

"Aku keluar kota beberapa hari,tadi Papah menelpon ku" ucap Zavi.

Nissa pun langsung mendekati nya.

"Luar kota mana?"

"Banjarmasin,ada beberapa masalah pekerjaan di sana Niss"

"Dengan Papah atau Ayah?"

Zavi pun menoleh "Aku sendiri,tidak apa-apa kan aku tinggal kamu di sini atau mau ke rumah Mamah nanti aku antar?"

Nissa mundur lalu menggeleng "Aku disini saja,hanya dua hari sebentar"

Awalnya tidak akan membawa apapun,namun Nissa membantu packing dan Zavi membawa koper yang kecil.

"Kamu benar Niss gak mau ke rumah Mamah saja?"

Jawaban Nissa tetap menggeleng,ia tidak mau.Entah apa yang membuat nya tidak mau ke rumah Mamah.

"Tidak usah mengantar ku!" ucap Zavi saat akan keluar dari pintu.

"Kita tidak akan bertemu dalam dua kali dua puluh empat jam Zavi,kita juga tidak akan tahu nanti kedepan nya.Mungkin saja kamu terakhir melihat ku atau sebaliknya.Paling tidak aku atau pun kamu tenang terakhir bertemu kita dalam keadaan baik dan sedang tidak bertengkar"

Zavi terkekeh,hal sekecil apapun di pikirkan menjadi besar oleh Nissa.Wanita itu menghargai waktu walau hanya sedikit.

Keduanya berjalan,meski Zavi tidak menggandeng tangan Nissa namun langkah mereka bersama dan beriringan.Menyusuri koridor dan menaiki lift bersama hingga sampai ke besment lantai dasar.

Hanya menyalimi dan mencium tangan Zavi yang Nissa lakukan,selebihnya Zavi tidak membalas.Ia hanya mengusap kepala Nissa,mungkin saja lelaki itu masih canggung.

"Hati hati,beri kabar jika sudah sampai... Assalamualaikum" ucap Nissa.

"Walaikumsalam.." Zavi mengulas senyum tipis nya.

.

.

.

Selepas suaminya pergi,Nissa kembali ke unit apartemen nya di lantai sembilan.Membuka pintu dan masuk,ia pun melanjutkan pekerjaan rumah yang tadi belum terselesaikan.

Menyapu,mengepel,hingga mencuci baju milik kedua nya.Mandi untuk kedua kalinya dan melaksanakan sholat Dzuhur lalu Nissa ingin istirahat lagi sebentar.

Ting!!

"Mamah?" ucapnya lirih.

Nissa menggeser icon hijau di layar ponsel,mengangkat panggilan Galina.

"Assalamualaikum Nissa?"

"Wa'alaikum salam Mamah.."

"Nissa di apartemen sendiri kan,dijemput Eleana ya.Tidur di sini saja, Mamah khawatir jika kamu di sana sendiri nak" ucap Galina di sebrang sana.

Nissa pun tersenyum,ia sudah menduga mertua nya pasti akan menelpon dan akan menyuruhnya tidur di kediaman mereka.

Meski Zavi tidak bicara apapun dengan Mamah nya, Mamahnya pasti akan memaksa Nissa untuk ke sana.

"Dua hari lama Nissa,kamu di kota ini sendirian.Mau ya tidur di sini, Mamah mohon" Nissa yang tidak menjawab apapun membuat Galina merayu nya lagi.

Nissa pun mengangguk "Iya Mah,Nissa akan menunggu Eleana menjemput."

"Nak kamu jangan turun,biar Eleaa saja yang naik.Kalian turun bersama nanti." sanggah Galina.

Apapun dirinya akan khawatir dengan menantu satu satunya untuk saat ini.Selain Nissa berasal dari kota lain,ia mungkin juga belum paham dengan kota ini.Terlebih lagi Nissa terlalu baik,Galina takut ada orang yang memanfaat kan nya.

"Iya Mah,Nissa tunggu di apartemen"

Sama hal nya dengan Zavi,Nissa membawa beberapa potong pakaian ganti.Ia sendiri bersiap lalu menunggu Eleana menjemput.

Tak berapa lama,adik ipar nya datang.Eleana,adik Zavier umur nya tidak jauh dari Nissa namun penampilannya jauh dengan Nissa.Elea yang cuek namun girly,memakai kaos oblong yang kebesaran dan celana jins pendek.Wajah nya ayu, kulit nya putih bersih,tubuhnya tinggi,rambutnya hitam legam dan sangat panjang.

"Ayo kak, eL bantu bawa.." raih travel bag yang tidak terlalu besar.

Nissa pun mengangguk,setelah mematikan beberapa lampu yang tidak penting dan mengunci kamar utama,Nissa menyusul eL keluar dari unit.

Mereka berjalan bersisian,tak jarang orang yang berpapasan melihat pada mereka.Nissa yang tertutup dan eL yang...Entahlah,dia bahkan sampai sekarang belum pernah membawa kekasih ke rumah nya.

"Mereka melihat kita kak..Mungkin aneh dengan perbedaan kita kak?"

Elea terkekeh begitu pula Nissa.

"Semoga nanti Elea bisa kaya kakak ya?" ucap Nissa.

"Aamiin nya nanti aja kak jangan sekarang,nanti kalau El sudah punya seseorang yang menjaga eL.Kalau untuk sekarang masih di bawah naungan Papah dan Kakak Zavi,lalu ada Opa Fandi.Aku sendiri bisa bela diri."

Ucap El,kedua nya sudah ada di basemen dan memasukan tas ke bagasi.

"Oya??..." Nissa tidak percaya.

"Semua keturunan Brahmana di bekali beladiri oleh Opa,Bunda Mita ia jago sebelum dengan Ayah.Tapi tidak dengan kakak Mina,dia terlalu manja!" ucap Eleana dan Nissa langsung terdiam.

Sungguh nama yang saat ini tidak ingin dia dengar,rasanya masih belum bisa untuk berdamai dengan kenyataan jika Zavi memiliki hubungan spesial dengan nya.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

jangan lupa kabarin zavi, nissa

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!