BAB. 11 Menutupi

"Minggir dan jangan di depan pintu,aku akan mendobrak nya!" ucap Zavi.

Nissa tersadar saat Zavi mencoba membuka handle pintu beberapa saat tadi.Ia pun mendekati pintu dan memanggil Zavi namun tak di dengar.

Merasa bunyi pintu terbuka lagi ia mencoba memanggil Zavi kembali dan Alhamdulillah Zavi mendengar nya.

Brugk!!!

Brugk!!!

Brugk!!!

Hingga yang ke empat kali nya mencoba pintu terbuka,langsung memperlihatkan Nissa tergeletak di sebelah pintu persis.

"Nissa..Niss...!!!"

Bukan hanya Zavi yang meraih tubuh Nissa,wanita itu juga mengalungkan kedua lengan nya di leher Zavi.

"Aku takut Zavi!" Nissa pun menangis di dada Zavi.

Lelaki itu merasa bersalah dan memeluk Nissa erat.

"Badan mu panas Nissa?" ucap Zavi.

"Aku terkunci di sini." imbuh Nissa lagi.

"Kenapa sampai ada sini?"

"Aku ingin membersihkan nya"

Zavi menunduk melihat wajah Nissa yang semakin pucat dengan mata sayu nya.

"Kita ke rumah sakit!" ucap Zavi namun Nissa meremas kemeja Zavi di bagian kancing.

"Jangan aku takut!"

Tubuh Nissa semakin lemas dan pucat,tanpa pikir panjang Zavi membuka kerudung istrinya mengangkat Nissa,menuruni tangga.Ikatan rambut Nissa terlepas,hingga rambutnya menjuntai panjang.

"Tahan Niss!"

Meski begitu Zavi tidak membawa nya ke rumah sakit melainkan ke kamar nya,ia meletakkan Nissa di ranjang,berlari keluar mengambil air hangat untuk istrinya.Perlahan Nissa meminum namun masih lemas.

"Kita ke dokter ya Niss?"

Nissa masih menggeleng.

"Wajah mu pucat!!"

Ting!!..

Ting!!..

Suara bel berulang ulang dengan cepat terdengar,Zavi pun melihat di monitor ternyata Mamah dan Papah nya.

"Mana Nissa,sudah ketemu??" tanya Galina begitu pintu di buka.

"Dikamar mah,dia terkunci di kamar atas dan aku tidak tahu!"

Mendengar itu ketiga nya berhenti,Zavi di tatap oleh Galina dan Riza.Namun Galina kembali melangkah kan kaki nya menemui Nissa di kamar.

"Tunggu, Papah ingin bicara dengan mu!" Riza menahan Zavi dan membawa nya ke ruang tengah.

Plakk!!

"Pah?.." ucap Zavi.

"Kau baru pulang,kemana saja setelah dari kantor?"

"Aku dengan Mina Pah,tidak pergi kemanapun "

"Kau sudah punya istri,biarkan Om Vito yang mengurus Mina,dia punya Ayah dan Papah kandungnya,dia juga punya tunangan!"

"Tapi Papah tahu kan dari dulu aku dan Mina .."

"Mas.." Galina keluar dan panik.Kedua pria di depan nya menoleh.

"Bawa Nissa ke rumah sakit mas,suhu tubuhnya panas wajahnya pucat!"

Dengan cepat Zavi mengambil langkah hingga menabrak pintu.Meraih Nissa dan langsung menggendong membawa keluar sementara Galina menutup pintu.

Langkah Riza lebih cepat dari mereka,ia menyiapkan mobil dan langsung melaju saat semua sudah di dalam.

"Kau teledor Za,membiarkan istrimu hingga kau sendiri tidak tahu dimana!" Riza masih saja terus marah pada Zavi.

"Sudah mas,nanti saja! Fokus menyetir Nissa butuh pertolongan!" ucap istri di sebelahnya.

Zavier menghela nafas,pelukan nya semakin kencang.

"Mah,copot syal di leher Mamah.Aku tidak mau Nissa memperlihatkan rambutnya di muka umum" pinta Zavi pada Galina.

Galina pun menurut dan mengerti.Ia memakaikan syal untuk menutupi rambut Nissa.

"Sebentar lagi sampai Niss!"

Padahal tak ada jawaban karena di duga Nissa pingsan kembali.

.

.

.

Jarum infus di tangan dan oksigen terpasang.Selain dehidrasi,lelah dan ketakutan yang menekan fikiran nya membuat ia demam.

Nissa masih tidur setelah sarapan pagi tadi dan meminum obat,Zavi sendiri yang menyuapi.Galina dan Riza masih ada di sana.

"Mamah minta tolong nak,jauhi Mina! Kamu sudah punya prioritas sendiri.Nissa butuh kamu,jangan sampai Papah mu marah" ucap Galina lirih pada Zavi.

Sementara suami nya sedang pulang mengantar kedua anaknya,Galina mencoba bicara dari hati ke hati dengan Zavier.

Zavier hanya diam tak menjawab,matanya memandangi Nissa yang terbaring lemas tak berdaya.

"Abi dan Umi nya sebentar lagi mungkin sampai,Papah mu yang mengabarinya.Awal nya Mamah menolak namun Mamah takut jika Nissa sendiri yang bercerita pada mereka" Imbuh Galina.Zavi menelan Saliva mendengar nya.

"Mamah tetap disini kan membantu ku jika nanti Abah dan Umi kemari?"

Ucap Zavi dan Galina mengangguk.

"Mamah mohon,jauhi Mina..." ucap Galina meski Zavi tak merespon apapun.

"Umiii..."

Kedua nya menoleh menatap seketika pada Nissa,ternyata wanita itu mengigau.

"Kau dengar sendiri kan Zavi,dia bahkan memanggil Umi nya saat seperti ini.Jika orang lain yang mendengar pasti mereka meyakini jika Nissa sedang tidak baik dengan perasaan nya!" galina terus bicara seolah menyadarkan Zavi.

Beberapa kali istighfar dan meremat seprei,keningnya pun mulai muncul keringat padahal mata nya terpejam.Zavi mendekati dan menggenggam tangan istrinya.

"Nissa,aku disini" ucap Zavier di dekat wajah Nissa persis.

Perlahan nissa membuka mata dan bersamaan dengan itu pintu terbuka, terdengar ucapan salam dari kedua nya.

Nissa dan Zavi menoleh.

"Ica.. " siapa lagi jika bukan umi Zaenab yang langsung mendekati anak nya.

Pelukan terjadi diantara kedua nya.Umi yang menangis melihat jarum di tangan,begitupula Nissa juga yang menangis di pelukan Umi.

"Nissa hanya capek Umi,tidak usah khawatir" ucap Nissa,Zavi pun menoleh.

Setelah menyalami Abah mertua nya,Zavi bergeser.Siapa tahu Abi nya ingin memeluk Nissa juga.

Bergantian dengan umi,Habib Badawi pun mendekat namun ia hanya mengusak kepala Nissa.

"Sudah sembuh dan tidak sakit kan anak Abi?" Nissa tersenyum mendengar itu.

Kali ini obrolan mereka tambah ramai karena kedatangan Papah Zavi dan kedua adiknya.

Beberapa kali Habib dibuat tergelak karena celotehan Callista yang sedikit random.Ia menyampaikan keinginan nya untuk menjadi santri di pondok biar bisa dapet jodoh ustadz seperti Kakak Nissa.

Nissa yang melihat itu dari atas ranjang pun tersenyum.Adzan berkumandang,kebetulan hanya Galina yang sedang tidak sholat sedang mereka pergi ke mushola terdekat yang ada di dalam rumah sakit.

"setelah selesai sholat,Abah ingin bicara dengan mu ya nak Zavi?" bisik Habib Badawi pada Zavi,lelaki itu pun mengangguk.

.

.

.

"Dari dulu Nissa takut gelap,dia pernah diculik oleh seseorang dan diletakkan di gedung kosong belakang area pondok.Dan ternyata orang gila yang menginginkan anak balita, sampai sekarang ia masih trauma.Tolong Abah minta pada Zavi,jaga Nissa benar benar.Nissa bukan lah anak kandung kami,namun dia dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang oleh kami.Jika suatu saat Zavi merasa berat untuk menggantikan Abah menjaga nya,kembalikan saja Nissa dengan baik!"

Zavi menatap lelaki tua di depan nya.

"Abah lebih senang seperti itu, Nissa tidak akan pernah bercerita tentang kesusahan nya pada orang lain sekalipun Abah dan Umi nya."

"Maaf Bah,Zavi sudah abai!"

Habib Badawi pun hanya mengangguk saja dan tersenyum.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Vtree Bona

Vtree Bona

suami kaya gitu buang aja ke laut

2024-03-28

1

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

bakal berubah atau tidak si zavi ini?

2024-03-28

3

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!