Sejak hari itu hari hari Nissa berubah, beberapa nomor lain masuk di ponsel nya.Dan itu adalah Riza,Galina dan Zavier.Badawi sengaja memberikan nomor anak gadis nya untuk awal mula sebelum mereka bertemu.
Nissa sebenarnya risih jika harus memberikan perhatian pada lelaki yang bertemu saja belum pernah,namun Mamah mertua nya yang sering memaksa nya untuk sering bertanya banyak hal pada Zavier.
Zavier sendiri sangat kaku dan dingin,bahkan ia sempat membalas pesan Nissa hanya dengan satu huruf saja yaitu Y.
Tepat pukul dua belas malam tiba tiba ponsel Nissa berdering,ia pun bangun dan mencari dimana ia meletakan ponsel nya tadi,tanpa melihat jelas nama penelfon Nissa menerima nya.
"Hallo assalam...."
"Heiii kau!! bisa tidak menolak perjodohan ini.Hanya jawaban mu yang mampu melepaskan batasan ku,aku bahkan belum bertemu dengan mu tapi Mamah dan Papah selalu melarang ku untuk tidak pulang malam dan mengabari mu!"
"Zavier?!"
Ucap Nissa,salam nya saja bahkan belum dijawab namun Zavi sudah memberondong dengan banyak perkataan.
"Nissa atau siapapun itu,aku tidak se alim yang Abah pikirkan.Mungkin saja aku tidak bisa di andalkan oleh mereka.Kenapa beliau berfikir untuk menjodohkan anak kesayangan nya dengan ku?!"
Hening
Hanya suara dentuman yang sedikit terdengar di telinga Nissa,ia pun menelan saliva.Lelaki yang akan menjadi suami nya bahkan belum pulang saat tengah malam.Suara nya saja seperti orang mabuk.
"Pulang Zavier,ini sudah malam!"
Hanya itu jawaban Nissa.
"Kau sama seperti Papah dan Mamah ku!"
Panggilan pun di akhiri oleh Zavier.Nissa tertegun di sebrang sana,suara music meski jauh namun tetap saja terdengar,lalu suara Zavi yang seperti orang mabuk.
Astaghfirullah Abi,kenapa harus Nissa yang mendapat kan ini?
Tanya nya dalam hati.Ia pun akhirnya bangun dan masuk ke dalam kamar mandi.Mengambil air wudhu lalu sholat malam.Hanya sang pencipta lah yang mampu membuat semua berubah esok hari.Nissa tidak bisa memegang kendali atas apa yang sudah pencipta takdir kan namun ia meyakini bahwa semua nya bisa berubah dalam sekejap tapi jika keesokan hari ini masih berlanjut Nissa menyadari bahwa apa yang baik menurut nya belum tentu menurut Allah,dan apa yang baik bagi Allah adalah takdir nya.
.
.
.
Keesokan hari nya, beberapa mobil datang dan memasuki halaman.Berjajar dengan rapih di lapangan yang cukup luas.
Keluarga Riza terutama Brahmana,Riza tidak mungkin tidak membawanya kemari sedangkan dirinya mempunyai saudara kembar.
Sebaliknya keluarga habib juga sudah menunggu di depan rumah menyambutnya.
Mereka sama sama duduk di ruang tamu, Zavier pun berada di sana begitu pula Nissa.Gadis itu sejak tadi mengobrol dengan Galina,Mita dan yang lain.
"Nissa, aku tanya kan sekali lagi.Apa kamu mau jika kami nikah kan kau dengan anak kami?"
Nissa seketika tertegun saat menjawab pertanyaan Riza.Berbagai macam spekulasi muncul di otak nya hingga yang terakhir ia mendengar suatu kalimat.
Ingatlah siapa yang menjunjung tinggi derajat mu hingga sekarang? Apa kamu mampu menolak keinginan nya?
Mata Nissa tertuju pada Habib Badawi. Ia pun mengangguk.
"Nissa bersedia Om..." ucap Nissa.
Di sisi lain Zavier menghela nafas,ia sudah berdoa berkali kali meminta pada Tuhan nya untuk membuat gadis di depan nya menolak dan berkata tidak.
Semua ini ada padamu,dan kamu memilih suatu hal yang salah.Jangan salahkan aku jika nanti kamu tersiksa karena aku tidak tahu dan tidak bisa mengendalikan apa yang nanti akan terjadi!
Ucap Zavier dalam hati.Mata nya terus menatap pada Nissa seolah ia ingin tahu apa isi hati nya.
"Pah,kenapa harus menunggu Minggu depan untuk melakukan pernikahan.Kenapa tidak sekarang saja?!"
Tiba-tiba suara Zavier tegas dan semua terdiam.
"Zavi?..." ucap Galina.
"Sekarang atau Minggu depan sama Mamah.Aku ingin membawa mempelai ku ke Jakarta dan bukan di Jogja,kehidupan ku di sana.Bukan kah aku harus bekerja dan menafkahi istri ku nanti nya?" mata tajam Zavi menatap lekat pada Nissa.
Nissa tahu ucapan Zavier memiliki arti tersendiri.Jelas sama sama tidak mau di jodohkan tapi Zavier seakan tidak sabar ingin menikahi nya.
"Ya ampun Zavi,sabar hanya menunggu satu Minggu tidak akan lama." ucap Riza pada nya.
"Berarti kita akan satu Minggu di sini Pah, bagaimana jika aku melampaui batasan.Untuk apa jika ada perjodohan kalau nanti nya dalam waktu seminggu kita diijinkan saling mengenal dan di bolehkan bertemu setiap hari,bukan kah itu juga bisa membuat khilaf?" Zavi menarik nafasnya dalam.
"Aku hanya manusia begitu pula dengan nya,khilaf tentu ada di antara kami bukan?"
Ucapan Zavi membuat yang di sana terdiam dan tak bisa berbicara lagi,termasuk Habib Badawi dan juga Umi Zaenab.
Lebih lebih Fandi sebagai sesepuh dari pihak Riza,ia tidak akan pernah menyangka cucu nya bisa berbicara se tegas itu.Zavier bahkan sangat berani mengutarakan di depan kedua keluarga.
Melihat situasi yang hening Habib pun berdehem.
"Kalau begitu setelah bada Isa kita adakan ijab kabul di masjid.Di saksikan oleh para santri dan kedua keluarga tentu nya.Benar kata Zavier,untuk apa menunggu terlalu lama.Kami hanya manusia dan setiap pribadi pasti mempunyai khilaf!"
"Abi?!..." Ucap Nissa dan Umi bersama.
Mereka tidak akan menyangka jika Abi begitu saja menuruti ucapan Zavier.
Keputusan Habib Badawi pun mutlak, keluarga Fandi pun hanya menuruti saja karena yang lebih tahu dan paham agama adalah beliau.
.
.
.
Memakai gamis berwarna peach sedikit tua,menampilkan kesan anggun dan ayu.Nissa setelah sholat magrib ia merias dirinya sendiri dengan di dampingi oleh Qila.
"Mbak Nissa capek?" tanya Qila tiba-tiba.
Nissa pun menggeleng.
"Mbak Nissa merapikan baju baju mbak Nissa sendiri tadi?"
Gadis di sebelahnya belum menyerah juga dan bertanya.
"Iya Qila.."
"Jika Mbak Nissa tahu pasti Mbak akan bahagia.Apa yang Qila ceritakan tempo hari adalah lelaki itu mbak,mbak ingat kan santriwati yang berebut mukena?"
Nissa menatap Qila dan mencoba mengingat cerita nya.
"Lelaki itu Zavier,Mas Zavier adalah kakak kelas kami yang banyak di puja perempuan" ucap Qila terjeda.
"Mungkin jika hari ini bukan hari libur sebagian santri mereka akan patah hati berjamaah menyaksikan Mbak Nissa di pinang oleh nya"
Padahal saat itu jarak nya lumayan jauh,tapi menurut cerita dari tahun ke tahun Zavier sangat fenomenal dengan perawakan yang gagah seperti bule.Hingga cerita nya masih terus mengalir hingga sekarang.
Jika kalian tahu sebenarnya,pasti kalian tidak akan mengagumi nya lagi.Tapi semua hanya Allah yang tahu,aku pun hanya menduga sesaat saja!
.
.
.
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apakah nisha akan bahagia?
2024-03-25
0