BAB. 16 Bertemu

Hingga makan malam,Nissa sudah membuat chicken katsu dan salad sayur.Hanya dua potong ayam dan satu mangkok salad lalu sepiring nasi untuk Zavier.

Diam dan sangat hening sampai kedua nya selesai dan Nissa membersihkan meja.Ia bahkan langsung masuk ke kamar nya berganti baju.Keluar lagi dengan tangan yang sudah menumpuk buku buku tadi pagi ia beli.Menaiki tangga tujuan nya adalah mushola.

Zavier pun masih diam,ia membuka ponsel dan bermain main disana.Hanya sesekali bertanya sesuatu barang pada Nissa karena dia membutuhkan nya.

Merasa sudah mengantuk Zavi pun masuk ke kamar nya,jam di dinding menunjukkan pukul sebelas malam dan Nissa belum juga turun.Acuh tak ingin tahu istri nya sedang apa di atas Zavi masuk ke dalam kamar nya.

Hingga suara mengaji di masjid terdekat terdengar Zavi bangun.Meregangkan tangan nya dan ternyata sebelah nya kosong,ia pun langsung menoleh.Benar saja tidak ada Nissa di sebelah nya.

Beranjak dari ranjang.Ternyata lampu di ruangan lain pun masih menyala,mata nya melihat ke atas,kemungkinan Nissa tak turun sama sekali setelah ia masuk ke kamar yang sudah ia sulap menjadi mushola.Menaiki anak tangga satu persatu hingga Zavi sampai di sana.

Ceklek!!!

Tidak di kunci!!!

Ucap Zavi di dalam hati.Mengedarkan pandangan nya.

Tertidur masih dengan menggunakan mukena di atas meja kecil beralaskan sajadah.Di bawah lengan nya ternyata ada buku yang ia baca semalam.Tak jauh dari nya ada beberapa lagi dan Al Qur'an di sana.

Berjongkok mensejajarkan tinggi,Zavi bermaksud ingin memindahkan namun Nissa bergerak.Ia tak bangun hanya berganti posisi.

Melirik tirai yang masih tertutup,Zavi akhirnya hanya membuka tirai dan jendela mematikan AC. Ia meyakini angin yang berhembus dari luar membuat istrinya terbangun.

Akhirnya Zavi keluar dari sana dan kembali ke kamar.

.

.

.

Grepp!!

Zavi mencekal pergelangan tangan Nissa.

"Mau sampai kapan diam seperti ini?"

Nissa tak menjawab dan hanya melihat tangan nya yang di genggam.

"Apa pantas istri mendiamkan suami,bahkan tidur di ranjang yang berbeda.Bukan kah kamu di ajarkan untuk menemani dan melayani suami mu.Kenapa tidak tidur di kamar?!" ucap Zavi dan Nissa masih diam.

"Sebentar lagi Mamah kemari dan meminta ditemani belanja..Mungkin Mamah juga yang sudah meminta ijin Papah untuk ku tidak masuk kerja.."

Zavi mengambil roti tawar yang sudah disiapkan oleh Nissa dengan tangan kanan nya karena tangan kiri masih memegang lengan Nissa.

Baru selesai bicara bel sudah berbunyi.Kedua nya saling menoleh.

Zavi masih memegang lengan Nissa,ia berdiri dan membawa istrinya ke depan.

"Assalamualaikum,," Dan ternyata Galina yang datang.Ia melihat anak dan menantu nya dengan tangan yang bergandengan.

"Wa'alaikum salam..Mah?" Nissa mendekat dan memeluk mertua nya.Begitupula Zavi ia memeluk mamah nya.

Tangan Galina dan Nissa saling bertaut di pinggang.Galina masuk,dan ia sangat senang ternyata anak dan menantu nya sedang sarapan.

"Mamah mau,biar Nissa yang buat?" tawar Nissa dan wanita itu mengangguk.Nissa pun membuat roti tawar isi selai nanas untuk mertua nya.

Zavi mendekat dan membawa tentengan tas kecil dan bouqet bunga.

"Untuk Nissa mah.."

Nissa pun mengerutkan keningnya melihat itu.

"Untuk ku?" tanya nya dan Zavi mengangguk.

Melihat itu Galina sangat bahagia.

"Aku membeli nya kemarin pulang dari kantor..." tak melanjutkan ucapan nya,Zavi menatap tajam Nissa. Lelaki itu berharap Nissa tahu apa yang dia maksud.

"Romantis sekali anak Mamah!" ucap Galina,ia pun beralih pada roti di depan nya.

Zavi tiba tiba menarik pinggang Nissa dan berbisik di telinga istrinya.

"Maaf kan aku untuk kejadian kemarin!"

Mendengar itu Nissa mendongak,kedua nya saling menatap.

Jadi kedua hadiah yang diberikan tiba-tiba ini adalah suap untuk membujuk ku?..

"Ya ampun Zavi,semalam kurang atau bagaimana peluk pelukan di belakang Mamah.Kalau kurang Mamah mau pulang saja tidak jadi belanja"

Nissa pun mendorong dada Zavi ,karena tangan Zavi masih bertengger di pinggang nya.

Tersenyum hambar Zavi menggaruk kepala nya yang tak gatal.Ternyata mamah nya menoleh ke belakang dan tahu apa yang mereka lakukan.

"Ganti Nissa,mamah tidak mau pulang belanja kesiangan.Adik kalian bisa merengek ingin di ulangi jika tahu!"

Nissa tersenyum,sudah pasti Eleana dan Callista akan protes jika tidak di ajak.Apa lagi Eleana yang sudah memasuki umur dua puluh satu dan hampir seumuran dengan Nissa.Gadis itu sudah mulai senang merawat diri dan berdandan.

Nissa masuk kamar dengan membawa pemberian Zavi,bouqet bunga ia pindahkan ke vas bunga di atas meja rias dan kotak kecil berisi tasbih digital beserta cadar dengan warna yang senada.

Nissa tersenyum.Hatinya mudah sekali luluh hanya dengan pemberian seperti itu saja.

Ia pun memakai dan keluar dari kamar,melihat itu Zavi tersenyum.Begitu pula Nissa.

Ketiga nya keluar dari apartemen beriringan, genggaman tangan Galina di jemari Nissa seolah menggambar kan jika Nissa adalah anak menantu dan milik anaknya.Bisa dibayangkan jika kedua nya berjalan bersama,Galina yang selisih tiga belas tahun dengan Zavi.Seperti kakak beradik dengan menantu nya sendiri.

"Mamah Na..."

Suara yang tak asing lagi tentunya,Galina menoleh begitu pula Zavi dan Nissa.

Deg!!!

Mendadak Nissa merasakan hal yang lain di dadanya,ia pun menatap Zavii dan lelaki itu juga ternyata menatap Nissa.Mereka akan menunggu masing masing reaksi jika bertemu bersama seperti ini.

"Mina,kemari dengan siapa?" Galina dan Mina berpelukan.

"Teman Mina banyak disana Mah" jawab nya,ia menunjuk ke satu arah dan ternyata benar.

Gadis itu pun melihat bergantian Zavi dan Nissa,tak lupa melambaikan tangan dan hanya di balas senyuman oleh Zavi.

"Oooh Mina belum berkenalan dengan Nissa kan istri Zavi?" ucap Galina.

Mata Mina beralih ke Nissa "Belum mah..."

"Kalau begitu kenalan kan ini menantu Mamah istri Zavi kakak mu..Nissa"

Kedua nya berjabat tangan saling memeluk.

Padahal sudah pernah bertemu,tapi dia tak sedikit pun bicara itu di depan Mamah.

Ucap Nissa di dalam hati.

"Kenalkan kak,Mina.. Anak Bunda Mita,istri adik Papah Riza"

Nissa mengangguk "Senang bertemu dengan mu Mina"

Apa dia gadis yang kamu cintai Zavi?

Tanya nya dalam hati,Nissa kembali menoleh pada Zavi.Hatinya berkata lain hingga ia pura pura menghapus sesuatu di ujung mata.Padahal ia tidak ingin bertemu dengan gadis di depan nya selama Zavi masih dengan sikap yang sama terhadap Mina.

Astaghfirullah.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Ira Tri puspita

Ira Tri puspita

buat nisa minggat aj thor ,,,biar kapok zavi

2024-04-02

0

Syaiful Amri

Syaiful Amri

lahhhh, imamnya bersikap seperti itu, ya makmum nya ngikut dong zavi.. please dech suami, jgn mau nya istri aj bersikap baik, sedangkan suami tak mau memikir kan perbuatan nya yg salah.

2024-04-01

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

sampai kapan nisa bertahan? lelah rasanya pasti.

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!