Bab 15 ~ Dia Istriku

"Dia istriku," jawab Azzam tanpa ada beban, berbeda dengan Hasan yang kembali menganga. Menatap bu Hayyah dan pak Azzam secara bergantian.

Sekarang ia mengerti kenapa Azzam begitu berani menyimpan foto Hayyah di ponselnya. Ternyata mereka telah halal.

"Bagaimana bisa?"

"Ceritanya sangat panjang," balas Azzam sambil menyerahkan dokumen yang telah dia tanda tangani. "Cari tahu saja apa penyebab Hayyah menghilang."

"Baik Pak." Meski belum selesai dengan kebingungannya, Hasan tetap harus pergi untuk mengurus kantor. Pria itu mendekati Hayyah yang tampak serius berbicara dengan Abizar.

"Abi, ayo kita pulang," ajak Hasan.

"Putramu sangat lucu dan mengemaskan, apa dia tidak boleh di sini saja untuk menemaniku?" tanya Hayyah, padahal gadis itu tak mengenal Hasan sama sekali.

"Tidak bisa Hayyah, Hasan harus pergi. Kasian Abizar jika tinggal di rumah sakit yang banyak virus."

"Benar juga." Hayyah dengan berat hati menyerahkan Abizar pada Hasan.

Usai kepergian dua lelaki berbeda generasi tersebut, Hayyah beralih pada suaminya yang duduk di sofa sambil memandangi sebuah buku dan tampak serius.

"Tadi siapa Mas?"

"Asisten aku di kantor, dia adalah wali Abizar di sekolah TK tempat kamu mengajar katanya."

"Jadi aku benar seorang guru? Kalau begitu ayo ke sana Mas, siapa tahu dari sana aku bisa tahu asal dan keluargaku." Hayyah tampak bersemangat.

"Tidak untuk sekarang Hayyah." Azzam mendekat. Tidak mungkin Azzam langsung membawa Hayyah pada keluarganya, terlebih kondisi kepala gadis itu masih belum normal.

Dari pembicaraannya dengan sang ayah pun, Azzam takut kalau pembengkakan di kepala akibat ulah seseorang. Bukan ingin berburuk sangka tapi semuanya bisa saja terjadi. Sampai di mana Azzam mengetahui alasan Hayyah menghilang, tak akan ia membiarkan Hayyah bertemu keluarganya. Terlebih kini gadis itu adalah tanggung jawabnya dunia akhirat.

"Kenapa tidak? Dengan bertemu orang di masa laluku, aku bisa terapi untuk mengingat semuanya."

"Setelah pembengkakan di kepalamu sembuh."

"Bagaimana jika tidak sembuh?"

"Akan sembuh meski tidak sepenuhnya. Percayalah pada ayah dan teman-temannya." Azzam mengusap kepala Hayyah untuk meyakinkan.

Dokter Harun mengatakan akan mengambil tindakan lebih jauh jika tingkat keparahan pembengkakan di kepala besar. Mungkin dengan melakukan operasi untuk mencegah semakin parah.

"Bagaimana kalau sekarang kita bermain puzzle, kata dokter ini bisa melatih daya ingat kita."

"Boleh."

Azzam segera mengambil puzzle yang di bawa oleh bundanya titipan sang ayah. Ini berguna mengisi waktu luang Hayyah selama di rumah sakit.

"Duduk di atas brankar Mas!"

"Hm."

Azzam pun baik ke atas brankar dan duduk sila. Mengeluarkan kepingan puzzle pada boks dan membantu Hayyah menyusunnya satu persatu. Toh Azzam juga tidak tahu gambar apa yang ada di dalam sana.

"Huruf A?" Hayyah meneliti potongan puzzle.

"Kamu tahu hurufnya?"

"Iya, setelah Mas mengenalkan semua huruf padaku, aku dapat mengingatnya sampai sekarang."

"Syukurlah."

"Posisinya di mana ya?"

"Cari yang berhubungan dengan potongan yang sudah jadi, jangan terlalu berpikir." Mengambil kepingan puzzle di tangan Hayyah secara lembut.

Azzam tak pernah menjalin hubungan dengan perempuan sebelumnya, tetapi ia tahu cara memperlakukan perempuan dengan baik lantaran memiliki dua bidadari di dalam rumahnya. Maka beruntunglah perempuan yang menjadi istri Azzam.

....

Harun, dokter saraf itu berjalan di koridor rumah sakit bersama dokter yang tidak kalah tampan. Keduanya sedang membahas kerusakan di kepala Hayyah yang cukup serius. Mereka tak pernah menemukan benturan separah itu akibat sebuah kecelakaan. Mungkin jika diciptakan secara sengaja itu bisa saja terjadi. Tetapi siapa yang tega melakukannya pada perempuan selembut Hayyah?

Pembicaraan dua dokter itu terus berlanjut hingga sampai pada kesepakatan untuk jalan keluar yang lebih baik.

"Terima kasih dokter Edgar, saya memberikan kepercayaan ini sepenuhnya kepada anda," ucap dokter Harun tersenyum lega kala mendengar solusi terbaik dari dokter Edgar. Dokter yang telah lama mengabdi di rumah sakit Edelweis.

"Sama-sama dokter Harun, kalau begitu saya undur diri lebih dulu."

Harun mengangguk dan segera menuju ruangan perawatan menantunya. Namun, langkahnya berhenti kala melihat pantulan kaca di belakang meja administrasi. Ia seolah mengenal postur tubuh gadis cantik yang berjalan terburu-buru menghampirinya.

"Ayah!"

"Sudah ku duga yang datang adalah putri ayah. Ayo Sayang." Harun merangkul putrinya menuju ruangan perawatan istri Azzam.

Kedatangan gadis bergamis dengan hijab sampai dada itu membuat atensi Hayyah yang sibuk pada kepingan puzzle teralihkan.

"Kak Azzam!"

"Aira?"

"Dia siapa Mas?"

"Aku lupa menceritakannya padamu. Aira adalah adikku satu-satunya."

"Oh adik yang diceritakan oleh bunda Haura." Hayyah tersenyum, segera mengulurkan tangannya. "Namaku Hayyah, aku istri mas Azzam."

"Aku Aira adiknya kak Azzam." Calon dokter itu tidak terlalu terkejut menemukan seorang perempuan di hidup kakaknya karena sang bunda telah menceritakan.

Bahkan karena mendengar kabar kakak iparnya yang masuk rumah sakit, ia menyempatkan pulang di tengah-tengah kesibukan.

"Kamu sangat cantik, pasti mas Azzam kewalahan menjagamu."

"Kak Hayyah bisa saja." Aira tersipu padahal sudah sering mendengar pujian tersebut dari orang-orang yang ia temui.

Jika Azzam mengambil duplikat ayahnya, maka Aira menggabungkan dua geng yang tercipta hampir sempurna dari orang tuanya.

"Bagaimana keadaan kak Hayyah sekarang?"

"Sangat baik, aku sudah sehat tapi tidak di perbolehkan pulang oleh mas Azzam."

"Kamu belum bisa pulang Nak, terlebih besok ada jadwal operasi untukmu."

"Op-operasi?"

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

hayyah dicelakai mak tiri dan saudara tiri ni

2024-04-03

1

Yunia Afida

Yunia Afida

aira namanya sama yang dengan saidara tiri hayyah

2024-04-03

1

Teh Yen

Teh Yen

sepertinya sebelum kecelakaan kepala hayyah ada yg sengaja memukulnya dengan benda tumpul hingga mengakibatkan cedera pada.otaknya yah

2024-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2 Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3 Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4 Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5 Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6 Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7 Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8 Bab 8 ~ Pamit
9 Bab 9 ~ Bukan jodoh
10 Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11 Bab 11 ~ Bunda Haura
12 Bab 12 ~ Bu Hayyah
13 Bab 13 ~ Kembali melupakan
14 Bab 14 ~ Benda tumpul
15 Bab 15 ~ Dia Istriku
16 Bab 16 ~ Allah bersama kita
17 Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18 Bab 18 ~ Harta paling berharga
19 Bab 19 ~ Menikah lagi?
20 Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21 Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22 Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23 Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24 Bab 24 ~ Mas Adam?
25 Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26 Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27 Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28 Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29 Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30 Bab 30 ~ Azzam Membual
31 Bab 31 ~ Penyakit Hati
32 Bab 32 ~ Di Penjara
33 Bab 33 ~ Akad Nikah
34 Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35 Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36 Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37 Bab 37 ~ Kunjungan
38 Bab 38 ~ Taaruf
39 Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40 Bab 40 ~ Terluka
41 Bab 41 ~ Pindah Rumah
42 Bab 42 ~ Cinta sederhana
43 Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44 Bab 44 ~ Menghindar
45 Bab 45 ~ Ancaman
46 Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47 Bab 47 ~ Kabar Buruk
48 Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49 Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50 Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51 Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52 Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53 Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54 Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55 Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56 Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57 Bab 57 ~ Sisa waktu
58 Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59 Bab 59 ~ Obat lelah
60 Bab 60 ~ Berbaikan
61 Bab 61 ~ Paket
62 Bab 62 ~ Ending
63 Istri untuk Suamiku
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2
Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3
Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4
Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5
Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6
Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7
Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8
Bab 8 ~ Pamit
9
Bab 9 ~ Bukan jodoh
10
Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11
Bab 11 ~ Bunda Haura
12
Bab 12 ~ Bu Hayyah
13
Bab 13 ~ Kembali melupakan
14
Bab 14 ~ Benda tumpul
15
Bab 15 ~ Dia Istriku
16
Bab 16 ~ Allah bersama kita
17
Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18
Bab 18 ~ Harta paling berharga
19
Bab 19 ~ Menikah lagi?
20
Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21
Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22
Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23
Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24
Bab 24 ~ Mas Adam?
25
Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26
Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27
Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28
Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29
Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30
Bab 30 ~ Azzam Membual
31
Bab 31 ~ Penyakit Hati
32
Bab 32 ~ Di Penjara
33
Bab 33 ~ Akad Nikah
34
Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35
Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36
Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37
Bab 37 ~ Kunjungan
38
Bab 38 ~ Taaruf
39
Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40
Bab 40 ~ Terluka
41
Bab 41 ~ Pindah Rumah
42
Bab 42 ~ Cinta sederhana
43
Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44
Bab 44 ~ Menghindar
45
Bab 45 ~ Ancaman
46
Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47
Bab 47 ~ Kabar Buruk
48
Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49
Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50
Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51
Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52
Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53
Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54
Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55
Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56
Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57
Bab 57 ~ Sisa waktu
58
Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59
Bab 59 ~ Obat lelah
60
Bab 60 ~ Berbaikan
61
Bab 61 ~ Paket
62
Bab 62 ~ Ending
63
Istri untuk Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!