Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar

Hayyah membeku di ruang tengah milik bu Fatmah kala wanita paruh baya itu menyerahkan setumpuk pakaian padanya. Ia meneliti pakaian tersebut yang di dominasi warna hitam, lalu beralih menatap ibu Fatimah kembali.

"Apa ini Bu? Aku datang bukan untuk meminta tetapi di suruh mas Azzam," tanyanya dengan raut wajah bingung.

Ibu Fatmah tersenyum. "Dan Azzam yang menyuruh ibu untuk menyerahkan pakaian itu Hayyah. Dia sangat risih jika harus berbicara dengan perempuan yang tidak menutup auratnya."

"Tapi memakai hijab sanggatlah gerah Bu. Aku memakai pakaian panjang seperti ini saja sudah tidak betah," protes Hayyah. Tubuhnya tidak ingin menerima pakaian Syari yang di berikan oleh ibu Fatmah dan ibu kepala desa.

"Apakah kamu tahu Nak bahwa api neraka jauh lebih panas? Bukan hanya gerah tapi bisa saja mengosongkan seluruh tubuhmu."

Hayyah menelan salivanya mendengar hal itu. Ia pun memeluk pakaian pemberian bu Fatmah. "Apakah aku akan tinggal di sini bersama Mas Azzam? Anak tadi mengatakan bahwa mas Azzam tinggal di sini."

"Ibu tidak tahu Nak, terlebih kalian berdua orang asing yang tidak boleh tinggal bersama. Duduklah, dan tunggu ustaz Azzam pulang."

Hayyah mengangguk dan segera duduk di kursi rotan. Sesekali menatap keluar jendela. Semua yang ia temui terasa asing, kecuali Azzam. Wanita itu pun selalu merasa tidak aman jika Azzam jauh darinya.

"Ingatan apa yang aku lupakan di masa lalu? Siapa aku? Di mana keluargaku dan kenapa mas Azzam tidak ingin mengakuiku?" batin Hayyah terus bertanya-tanya. Ia pun bingung kehidupannya setelah terbangun di rumah kepala Desa.

Wanita itu bahkan sedikit terkejut kala bangun dan tidak menemukan orang-orang yang ia kenali. Di kepalanya hanya ada nama Azzam dan namanya. Selebihnya hilang tanpa jejak, bahkan bayangannya pun tak muncul meski hanya sebatas semu.

Hayyah terus duduk di sana berjam-jam lamanya tanpa melakukan apapun. Bahkan saat waktu magrib dan Isya pun wanita itu masih duduk.

"Aku menunggumu cukup lama Mas Azzam." Hayyah buru-buru berdiri dan menghampiri Azzam yang baru saja turun dari motornya. Tidak ada jadwal mengaji untuk anak-anak hari ini, tetapi Azzam tinggal di masjid sekedar berbagi resah bersama sang pencipta. Dan kini Azzam telah menemukan jawaban yang tepat atas masalah yang menghadapinya.

"Duduklah!" perintah Azzam.

Hayyah pun kembali duduk di kursi rotan, memperhatikan Azzam yang memasuki sebuah kamar dan keluar beberapa menit setelahnya. Tak lama pula datanglah bu Fatmah dan pak Joko, suami ibu Fatmah.

"Apa yang ingin kamu bicarakan Nak?" tanya pak Joko.

"Jadi begini Pak, Azzam ingin meminta izin agar sekiranya Hayyah dibiarkan tinggal di sini sampai dia sembuh dari Amnesianya."

"Bagaimana mungkin bapak membiarkan itu Azzam? Sejatinya laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa tinggal di atap yang sama tanpa ikatan sah."

"Azzam tahu Pak. Azzam akan mencari kontrakan di desa ini."

"Ibu tidak setuju Azzam. Apa kata orang tuamu nanti? Mereka menitipkan kamu pada ibu dan bapak di sini," sambung bu Fatimah. Azzam adalah pria yang baik, begitupun dengan orang tuanya di kota. Rasanya bu Fatimah tidak akan setuju kalau Azzam tinggal sendirian tanpa diperhatikan oleh siapa pun.

"Selama Azzam tidak kenapa-napa kan aman Bu? Izinkan Hayyah ya?"

"Baiklah." Bu Fatimah dan pak Joko menghela napas panjang.

"Aku tidak peduli akan tinggal di mana, asalkan bersama mas Azzam," ucap Hayyah saat terjadi keheningan.

"Sampai ingatanmu kembali, mari menjaga jarak Hayyah!" pinta Ustaz Azzam.

Pria itu memutuskan mengambil tanggung jawab atas hidup Hayyah. Membantunya memulihkan ingatan dan merubahnya menjadi lebih baik. Ini jauh lebih manusiawi daripada harus menelantarkannya.

"Tapi aku merasakan bahaya saat mas Azzam jauh dariku."

"Ba'da Ashar datanglah ke masjid Baitul rahman. Di sana ustazah sedang mengajar mengaji khusus perempuan.

"Apa mas Azzam akan hadir?" tanya Hayyah memastikan. Ia terus menatap wajah tampan Azzam, sementara pemilik wajah hanya asik melihat sepatunya saja.

"Aku akan hadir."

"Baiklah." Hayyah tersenyum.

....

Sepasang suami istri sedang duduk di ruang keluarga dan bercengkerama seperti biasa. Membahas hari-hari yang telah di lalui dan akan mereka lalui nantinya. Keduanya tersenyum hangat kala melihat perempuan cantik dengan hijab panjangnya menghampiri sembari membawa nampang berisi teh hangat.

"Kenapa harus repot-repot Nak?" tanya Haura, ibunda dari Azzam. Ia mendirikan pondok pesantren saat Azzam berusia sepuluh tahun, dengan artian pondok tersebut telah berdiri selama 20 tahun lamanya dan sudah menghasilkan santri-santri berkualitas. Hanya saja mereka tidak tinggal di pondok pesantren dan menyerahkan ke pemimpinannya pada Kyai yang lebih paham agama. Dalam artian, Haura dan Harun hanya penyumbang dana tunggal di sana.

"Tidak merepotkan sama sekali Bunda." Perempuan cantik nan soleh itu tersenyum hangat. Meletakkan teh di hadapan Harun dan Haura.

"Terima kasih Nak Aisyah."

"Sama-sama Bunda. Kalau begitu Ais akan berangkat ke pondok dulu," izinnya. Perempuan bernama Aisyah itu sedang mengabdi di pondok Al-Amin sudah satu tahun lebih. Dia adalah putri ibu Fatmah. Ia mendapatkan beasiswa dari pondok dengan syarat harus mengabdi setelah wisuda. Tetapi masa pengabdiannya telah berakhir tiga bulan yang lalu, namun masih bersedia mengajar.

"Hati-hati Nak."

Haura tersenyum hangat, terus memandangi punggung Aisyah yang semakin menjauh. Ia melirik suaminya. "Mas Harun, Aisyah adalah perempuan yang sangat baik, apa tidak sebaiknya kita melamarnya untuk Azzam? Lagi pula usia putra kita sudah 30 tahun."

"Kamu benar Sayang, lagi pula mas sudah tidak sabar mengendong cucu."

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

kalau Azzam.d jodohkan dengan Aisyah lalu hayyah bagaimana?? blom lagi ayah Harun kl.tau kmu tinggal seatap dengan wanita yg bukan muhrimnya bagaimana tuh bisa marah kali yah

2024-03-24

1

Yunia Afida

Yunia Afida

semangat terus 💪💪💪💪💪

2024-03-24

1

Ros sy

Ros sy

apakah masih ada di zaman sekarang laki2 menundukkan pandangan saat bertemu dg perempuan yg bukan mahram..apalagi sosok laki2 ini tampan..kalau ada mau request satu dong.. mau tak jadikan mantu 🤭

2024-03-23

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2 Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3 Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4 Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5 Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6 Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7 Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8 Bab 8 ~ Pamit
9 Bab 9 ~ Bukan jodoh
10 Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11 Bab 11 ~ Bunda Haura
12 Bab 12 ~ Bu Hayyah
13 Bab 13 ~ Kembali melupakan
14 Bab 14 ~ Benda tumpul
15 Bab 15 ~ Dia Istriku
16 Bab 16 ~ Allah bersama kita
17 Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18 Bab 18 ~ Harta paling berharga
19 Bab 19 ~ Menikah lagi?
20 Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21 Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22 Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23 Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24 Bab 24 ~ Mas Adam?
25 Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26 Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27 Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28 Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29 Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30 Bab 30 ~ Azzam Membual
31 Bab 31 ~ Penyakit Hati
32 Bab 32 ~ Di Penjara
33 Bab 33 ~ Akad Nikah
34 Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35 Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36 Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37 Bab 37 ~ Kunjungan
38 Bab 38 ~ Taaruf
39 Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40 Bab 40 ~ Terluka
41 Bab 41 ~ Pindah Rumah
42 Bab 42 ~ Cinta sederhana
43 Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44 Bab 44 ~ Menghindar
45 Bab 45 ~ Ancaman
46 Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47 Bab 47 ~ Kabar Buruk
48 Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49 Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50 Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51 Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52 Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53 Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54 Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55 Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56 Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57 Bab 57 ~ Sisa waktu
58 Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59 Bab 59 ~ Obat lelah
60 Bab 60 ~ Berbaikan
61 Bab 61 ~ Paket
62 Bab 62 ~ Ending
63 Istri untuk Suamiku
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2
Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3
Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4
Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5
Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6
Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7
Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8
Bab 8 ~ Pamit
9
Bab 9 ~ Bukan jodoh
10
Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11
Bab 11 ~ Bunda Haura
12
Bab 12 ~ Bu Hayyah
13
Bab 13 ~ Kembali melupakan
14
Bab 14 ~ Benda tumpul
15
Bab 15 ~ Dia Istriku
16
Bab 16 ~ Allah bersama kita
17
Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18
Bab 18 ~ Harta paling berharga
19
Bab 19 ~ Menikah lagi?
20
Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21
Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22
Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23
Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24
Bab 24 ~ Mas Adam?
25
Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26
Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27
Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28
Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29
Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30
Bab 30 ~ Azzam Membual
31
Bab 31 ~ Penyakit Hati
32
Bab 32 ~ Di Penjara
33
Bab 33 ~ Akad Nikah
34
Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35
Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36
Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37
Bab 37 ~ Kunjungan
38
Bab 38 ~ Taaruf
39
Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40
Bab 40 ~ Terluka
41
Bab 41 ~ Pindah Rumah
42
Bab 42 ~ Cinta sederhana
43
Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44
Bab 44 ~ Menghindar
45
Bab 45 ~ Ancaman
46
Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47
Bab 47 ~ Kabar Buruk
48
Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49
Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50
Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51
Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52
Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53
Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54
Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55
Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56
Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57
Bab 57 ~ Sisa waktu
58
Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59
Bab 59 ~ Obat lelah
60
Bab 60 ~ Berbaikan
61
Bab 61 ~ Paket
62
Bab 62 ~ Ending
63
Istri untuk Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!