Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup

Banyak orang berkata bahwa pernikahan yang di mulai dengan sebuah insiden tidak akan berakhir bahagia. Namun, untuk Azzam sendiri, pernikahan yang di awali oleh apapun jika niatnya baik maka semua berakhir indah. Begitupun dengan pernikahan yang akan ia bina bersama Hayyah. Gadis yang menjadi garis takdirnya.

Ustaz Azzam menoleh ke belakang usai memanjatkan doa pada yang kuasa. Mengeluarkan tangannya pada Hayyah yang kini menjadi makmumnya.

"Jika tidak mengetahui sesuatu tanyakan padaku Hayyah."

"Kenapa sikap mas Azzam sekarang sangat berbeda? Sebelum menikah mas Azzam tidak ingin menatapku dan sering kali mengabaikan keberadaanku."

"Sebelum dan sesudah adalah dua hal yang berbeda Hayyah. Sebelumnya kamu bukan siapa-siapa dalam hidup aku. Kita bukan mahram yang diharuskan terus berduaan. Jika itu terjadi kita hanya akan menimbulkan fitnah dan Zina."

"Tapi kita tidak melakukan hal di luar wajar jika hanya berbicara Mas."

Azzam tersenyum tanpa melepaskan tangan mungil Hayyah yang berada dalam genggamannya. "Jangankan berbicara berdua, menatap lawan jenis saja adalah zina. Zina mata sangat berbahaya jika dilakukan terus menerus dan yang dirugikan adalah kaum perempuan."

"Apa itu sebabnya mas Azzam selalu menunduk jika berbicara?"

"Hm."

"Aku beruntung mempunyai suami seperti Mas Azzam." Hayyah tersenyum lebar. Ia yang menganggap Azzam suaminya sejak dulu tentu tidak canggung jika bicara berdua seperti ini.

"Mau belajar sekarang?"

"Mau." Hayyah mengangguk antusias. "Aku mau pintar membaca dan mempelajari banyak hal. Satu lagi, aku ingin mengingat semuanya tentang diriku."

"Aku akan membantumu."

Senyuman yang merekah di wajah Hayyah seketika hilang kala menyadari ucapannya. "Aku tidak mau mengingat semuanya Mas. Bagaimana jika aku benar istri orang seperti yang dikatakan Bunda?" tanyanya yang mendengar pembicaraan suaminya bersama bunda Haura saat di desa.

"Kamu harus mengingat semuanya Hayyah. Mungkin saja sekarang keluargamu sedang mencari. Tentang kamu milik siapa, jawabannya adalah aku."

"Mas tidak akan menceraikan aku?"

"Bicara apa kamu ini hm? Pernikahan adalah ibadah seumur hidup dan aku tidak akan menodainya dengan perceraian."

....

"Sampai kapan kamu bersikap seperti ini Mas?" Suara Airin meninggi lantaran muak akan tingkah suaminya. "Aku istrimu, kenapa kamu hanya peduli pada orang yang sudah meninggal?"

"Hayyah masih hidup asal kamu tahu! Ini semua juga kesalahanmu Airin. Andai saja kamu tidak keras kepala aku tidak akan kehilangannya!" balas Adam. Pria itu sangat mencintai Hayyah, dan hatinya sakit harus menikahi perempuan lain di hari kehilangan Hayyah.

"Setidaknya anggap aku istrimu Adam."

"Aku selalu menganggapmu istri Airin. Aku selalu mengakuimu di mana pun aku berpijak. Tapi aku benci jika kamu melarangku untuk mencari Hayyah. Aku tidak suka setiap kali kamu mengatakan Hayyah sudah meninggal!"

"Tapi itu kenyataannya!"

"Sudahlah, aku lelah." Adam melenggang ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Jam sepuluh malam ia baru pulang lantaran sibuk mencari keberadaan Hayyah tanpa titik terang yang jelas. Hatinya tidak akan tenang sebelum menemukan Hayyah, entah dalam keadaan hidup atau tidak.

"Hayyah-Hayyah dan Hayyah. Kenapa dia selalu menjadi prioritas di rumah ini? Aku juga ingin bahagia sepertinya!" gerutu Airin mengepalkan tangannya.

Wanita itu mengira hilangnya Hayyah ia bisa bahagia. Namun yang terjadi malah sebaliknya.

....

Jam empat dini hari Hayyah terbangun lantaran sayup-sayup mendengar suara di dalam kamarnya. Gadis itu memandangi pemilik suara tanpa beranjak dari tidurnya.

"Kebaikan apa yang aku lakukan di masa lalu sehingga mempunyai suami seperti mas Azzam?" batin Hayyah.

Bagaimana tidak, di saat semua orang sedang menikmati kehangatan di dalam selimut. Suaminya malah duduk di atas sajadah sambil memegang tasbih. Semalam Hayyah banyak belajar tentang agam pada suaminya.

Bukan karena asing dengan agama sendiri, hanya saja ia bingung lantaran semuanya tidak ada dalam ingatan. Ia bagaikan anak yang baru mengenal baik buruknya sesuatu. Jujur saja ini sangat melelahkan untuknya.

"Aku mengganggu tidurmu?" tanya Azzam yang menyadari bahwa Hayyah terjaga.

"Tidak Mas, lanjutkan saja." Hayyah menggelengkan kepalanya. Ia merubah posisi dan kembali memejamkan mata, tetapi detik berikutnya malah turun dari ranjang dan mendekati sang suami.

Duduk di belakang Azzam dan menoel lengan kekar pria itu. "Aku boleh bertanya Mas?"

"Katakan!" Azzam menghadap Hayyah dan menyimpan tasbihnya.

"Tadi Mas mengatakan bahwa shalat Fardu ada lima waktu dan wajib di tunaikan. Lalu sekarang Mas melakukan apa?"

"Shalat sunnah tahajud."

"Apa yang membedakan dengan shalat fardu?"

"Shalat sunnah jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa."

"Berarti tidak wajib ya? Kalau begitu Mas tidak perlu begadang seperti ini. Besok mas bisa mengantuk."

Azzam tersenyum melihat kepolosan Hayyah. "Memang tidak diwajibkan Hayyah, tapi shalat tahajud memiliki keistimewaan dan shalat ini paling utama di antara sunnah lainnya."

"Kenapa?"

"Dengan melakukan shalat tahajud kita semakin dekat dengan Allah. Doa yang kita panjatkan setelah shalat sunnah ini insya Allah cepat di ijabah oleh-Nya. Selain itu shalat tahajud bisa menggugurkan dosa-dosa dan memperbanyak amal."

"Kalau begitu besok-besok bangunkan aku Mas. Aku ingin melakukannya agar doa-doaku segera di kabulkan."

"Dengan senang hati." Azzam lagi-lagi tersenyum. Entah mengapa sejak Hayyah datang dalam hidupnya, semuanya menjadi berwarna. Seolah Hayyah membawa bahagia untuknya.

"Kembalilah tidur."

"Tidak, sebentar lagi adzan. Kita bisa shalat subuh berjamah." Hayyah menggelengkan kepalanya. "Oh iya aku sudah banyak tahu tentang huruf yang mas ajarkan. Semuanya cepat tersimpan di kepala."

"Itu karena memang sejak awal kamu sudah mengetahuinya Hayyah, hanya saja melupakan semuanya karena benturan di kepala."

Terpopuler

Comments

Ros sy

Ros sy

Hayyah..tak kasih tau ya..kalau dg melakukan sholat Sunnah tahajud saja bisa mendapatkan pahala apa lagi kalau di tambah ibadah Sunnah yg lain..pasti makin gede pahalanya 🤭

2024-03-28

1

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

pasti hilangnya hayyah itu ulah Airin ..orang punya hati iri itu gak akan bahagia airin

2024-03-28

1

Pujiati Astuti

Pujiati Astuti

rasai Airin kamu memang sudah jadi istri dari calon suaminya Hayyah tapi kamu juga merasa sakit hati karena dicuekin mangkanya jangan iri sama Hayyah nasib orang itu Ngak sama Airin

2024-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2 Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3 Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4 Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5 Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6 Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7 Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8 Bab 8 ~ Pamit
9 Bab 9 ~ Bukan jodoh
10 Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11 Bab 11 ~ Bunda Haura
12 Bab 12 ~ Bu Hayyah
13 Bab 13 ~ Kembali melupakan
14 Bab 14 ~ Benda tumpul
15 Bab 15 ~ Dia Istriku
16 Bab 16 ~ Allah bersama kita
17 Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18 Bab 18 ~ Harta paling berharga
19 Bab 19 ~ Menikah lagi?
20 Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21 Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22 Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23 Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24 Bab 24 ~ Mas Adam?
25 Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26 Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27 Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28 Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29 Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30 Bab 30 ~ Azzam Membual
31 Bab 31 ~ Penyakit Hati
32 Bab 32 ~ Di Penjara
33 Bab 33 ~ Akad Nikah
34 Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35 Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36 Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37 Bab 37 ~ Kunjungan
38 Bab 38 ~ Taaruf
39 Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40 Bab 40 ~ Terluka
41 Bab 41 ~ Pindah Rumah
42 Bab 42 ~ Cinta sederhana
43 Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44 Bab 44 ~ Menghindar
45 Bab 45 ~ Ancaman
46 Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47 Bab 47 ~ Kabar Buruk
48 Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49 Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50 Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51 Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52 Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53 Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54 Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55 Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56 Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57 Bab 57 ~ Sisa waktu
58 Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59 Bab 59 ~ Obat lelah
60 Bab 60 ~ Berbaikan
61 Bab 61 ~ Paket
62 Bab 62 ~ Ending
63 Istri untuk Suamiku
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2
Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3
Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4
Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5
Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6
Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7
Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8
Bab 8 ~ Pamit
9
Bab 9 ~ Bukan jodoh
10
Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11
Bab 11 ~ Bunda Haura
12
Bab 12 ~ Bu Hayyah
13
Bab 13 ~ Kembali melupakan
14
Bab 14 ~ Benda tumpul
15
Bab 15 ~ Dia Istriku
16
Bab 16 ~ Allah bersama kita
17
Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18
Bab 18 ~ Harta paling berharga
19
Bab 19 ~ Menikah lagi?
20
Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21
Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22
Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23
Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24
Bab 24 ~ Mas Adam?
25
Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26
Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27
Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28
Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29
Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30
Bab 30 ~ Azzam Membual
31
Bab 31 ~ Penyakit Hati
32
Bab 32 ~ Di Penjara
33
Bab 33 ~ Akad Nikah
34
Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35
Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36
Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37
Bab 37 ~ Kunjungan
38
Bab 38 ~ Taaruf
39
Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40
Bab 40 ~ Terluka
41
Bab 41 ~ Pindah Rumah
42
Bab 42 ~ Cinta sederhana
43
Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44
Bab 44 ~ Menghindar
45
Bab 45 ~ Ancaman
46
Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47
Bab 47 ~ Kabar Buruk
48
Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49
Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50
Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51
Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52
Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53
Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54
Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55
Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56
Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57
Bab 57 ~ Sisa waktu
58
Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59
Bab 59 ~ Obat lelah
60
Bab 60 ~ Berbaikan
61
Bab 61 ~ Paket
62
Bab 62 ~ Ending
63
Istri untuk Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!