Bab 14 ~ Benda tumpul

"Mas Azzam!"

Azzam yang di panggil lantas mendongakkan kepalanya. Kening ustaz muda itu mengerut lantaran bingung Hayyah tiba-tiba memanggilnya mas padahal tadi mengatakan melupakan tentangnya.

"Kamu mengenalku?"

Hayyah tertawa. "Maaf karena membohongi mas Azzam. Aku tadi hanya mengetes sebesar apa kesabaran mas menghadapi sikap bodohku ini."

"Astagfirullah Hayyah, aku tidak suka candaan mu."

"Maaf."

"Lain kali jangan berbohong meski hanya sebatas candaan. Mungkin satu atau dua kali masih ada yang percaya pada kita, tapi tidak untuk selamanya. Bagaimana jika benar-benar dalam bahaya tapi orang menganggapnya bercanda hm?"

"Aku mengerti, tidak akan aku lakukan untuk kedua kalinya."

Hayyah menatap penuh kagum garis wajah Azzam yang kembali fokus pada sebuah buku, berbeda dengan tangan yang selalu menggenggam jemarinya. Aneh bukan? Mereka menikah karena sebuah insiden, tetapi sikap Azzam seolah mereka sudah lama saling mencintai.

Mungkinkan begini indahnya pacaran setelah halal? Sangat menyenangkan dan menggugurkan dosa-dosa.

"Kenapa bisa pingsan?" Azzam mendongak setelah menyelesaikan bacaannya.

"Aku mengunjungi sekolah bersama bunda tadi. Aku merasa tidak asing dengan lingkungannya. Saat memasuki pekarangan, sebuah ingatan bayangan hitam seolah mengejutkanku. Bayangan anak-anak yang memanggilku ibu guru."

"Lain kali lebih berhati-hati lagi saat bepergian. Kalau bisa jika ingin mengunjungi tempat yang tidak asing untukmu, ajak aku bersamamu."

"Kenapa Mas Azzam manis sekali setelah menikah?" Pertanyaan itu seolah tidak bosan Hayyah keluarkan kala merasa perhatian Azzam berlebihan.

"Karena kamu istriku. Tidurlah jangan banyak bicara lagi. Kamu harus istirahat."

Hayyah mengangguk, membaringkan tubuhnya. Ia memang sudah mengantuk tetapi tadi tidak enak melihat wajah datar Azzam kala ia berbohong.

"Selamat malam suamiku."

"Jangan lupa baca doa."

"Iya."

....

Jika dilihat dari di fisik, Hayyah adalah pasien yang sangat sehat. Namun, berbeda dengan hasil ST Scan yang berhasil dokter Harun ambil. Ternyata ada cedera serius di otak Hayyah yang baru ditemukan hari ini. Anehnya tak ada reaksi kesakitan yang dikeluhkan oleh Hayyah, padahal jika itu pasien orang lain mungkin rasa sakit lebih sering terjadi.

"Apa lukanya karena benturan keras di sungai Yah?" tanya Azzam setelah selesai mendengar penjelasan singkat dari dokter Harun.

"Sepertinya bukan benturan tidak sengaja Nak."

"Lalu?"

"Dari pembengkakan, seolah benda tumpul memaksa merusak otak bagian kiri."

"Azzam tidak mengerti Yah."

"Sulit menjelaskannya."

Azzam yang tak ingin memaksa pun kembali ke ruangan perawatan istrinya. "Sepertinya kamu belum bisa pulang. Tinggallah beberapa hari lagi. Ayah akan membantumu mengobati kepalamu yang terluka di bagian dalam."

"Mas Azzam tidak keberatan?"

"Untuk apa?"

"Kita baru menikah dan katanya baru bertemu tapi aku sudah menyusahkan hampir setiap hari."

"Tidak sama sekali Hayyah. Fokuslah pada pengobatanmu dulu, siapa tahu setelah ini kamu bisa mendapatkan sebuah petunjuk." Azzam mengusap kepala Hayyah yang terbalut hijab instan.

"Semoga saja Mas."

"Tunggu di sini aku menerima telepon dulu." Azzam segera menjauh kala merasakan ponselnya bergetar. Ternyata ia mendapatkan telepon dari Hasan.

"Kenapa Hasan?" tanyanya setelah mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Ada berkas yang harus di bubuhi tanda tangan pak Azzam. Apa bapak tidak bisa ke kantor sebentar?"

"Tidak bisa, datanglah ke rumah sakit Edelweis untuk menemuiku."

"Baiklah."

....

Usai menelepon atasannya, Hasan menatap keponakannya yang berusia lima tahun tersebut. Hari ini ia mendapatkan jadwal mengasuh lantara kakaknya ada kesibukan. Sangat diuntungkan tidak ada jadwal padat hari ini dan pak Azzam tidak pernah mempermasalahkan ia yang sering membawa anak ke perusahaan.

Hasan bergegas menuju rumah sakit sambil mengendong anak lelaki yang memeluk lehernya erat.

"Kita mau ke mana paman Asan?"

"Rumah sakit."

Bocah lima tahun itu menggelengkan kepalanya. "Abi tak mau dicuntik!"

"Siapa juga yang mau menyuntik Abi? Dagingnya keras," cibir Hasan.

"Benalkah? Daging Abi kelas jadi nda cuntik?"

"Hm."

"Kalau cuntik Abi nanis!" Bocah berusia lima tahun itu mengerucutkan bibirnya. Menikmati langkah lebar sang paman yang telah sampai di rumah sakit.

Sebelum memasuki ruangan sesuai petunjuk suster, Hasan terlebih dahulu mengetuk pintu hingga keluarlah Azzam dengan sarung yang melilit di pinggangnya. Sepertinya baru saja selesai shalat zuhur.

"Memangnya siapa yang sakit Pak sampai ...." Mata Hasan membola melihat seorang perempuan duduk di atas brankar sambil menyantap makan siangnya. Begitu pun dengan Abizar menganga dengan mulut mungilnya.

"Bu Hayyah?"

"Ibu gulu?"

Hayyah yang sejak tadi fokus pada makanannya lantas menoleh. Mengerutkan kening lantaran terkejut ada yang mengenalinya.

"Ibu gulu!" Abizar berlari menghampiri Hayyah yang terpaku. Bocah itu berusaha naik ke brankar tetapi tidak bisa karena tubuhnya yang pendek.

Melihat itu Azzam pun langsung mengendong, terlebih Abizar cukup dekat dengannya lantaran sering ke perusahaan.

"Siapa dia Mas?" tanya Hayyah.

"Namanya Abizar, dia sekolah di TK tempat kamu pingsan kemarin."

"Kenapa dia memanggilku guru?"

"Karena bu Hayyah guru sekaligus wali dari Abizar."

"Aku seorang guru?" Mata Hayyah semakin membola. Semuanya sulit untuk di percaya terlebih statusnya sebagai seorang guru padahal membaca saja ia baru bisa setelah beberapa kali belajar.

"Abi tanen bu gulu."

"Huh?"

"Mau memangkunya?" tanya Azzam, terlebih tangan Hayyah terbebas tanpa selang infus.

"Boleh." Hayyah mengangguk dan segera memangku Abizar.

Melihat itu Azzam pun menjauh dan mendekati Hasan yang tengah menyiapkan berkas-berkas penting yang harus di tanda tangani.

"Sudah menemukan sesuatu tentang Hayyah?" tanya Azzam sembari menandatangani berkas penting.

"Kenapa bu Hayyah bisa bersama pak Azzam?" Alih-alih menjawab, Hasan malah mengeluarkan rasa penasarannya.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

hayah istri azam san

2024-04-03

1

Yunia Afida

Yunia Afida

apakah hayah disiksa dulu baru diseburkan di sungai

2024-04-03

1

Teh Yen

Teh Yen

akhirnya abizar bisa ketemu Bu gurunya 🤗🤗 smoga menemukan titik terang yah

2024-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2 Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3 Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4 Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5 Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6 Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7 Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8 Bab 8 ~ Pamit
9 Bab 9 ~ Bukan jodoh
10 Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11 Bab 11 ~ Bunda Haura
12 Bab 12 ~ Bu Hayyah
13 Bab 13 ~ Kembali melupakan
14 Bab 14 ~ Benda tumpul
15 Bab 15 ~ Dia Istriku
16 Bab 16 ~ Allah bersama kita
17 Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18 Bab 18 ~ Harta paling berharga
19 Bab 19 ~ Menikah lagi?
20 Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21 Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22 Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23 Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24 Bab 24 ~ Mas Adam?
25 Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26 Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27 Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28 Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29 Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30 Bab 30 ~ Azzam Membual
31 Bab 31 ~ Penyakit Hati
32 Bab 32 ~ Di Penjara
33 Bab 33 ~ Akad Nikah
34 Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35 Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36 Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37 Bab 37 ~ Kunjungan
38 Bab 38 ~ Taaruf
39 Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40 Bab 40 ~ Terluka
41 Bab 41 ~ Pindah Rumah
42 Bab 42 ~ Cinta sederhana
43 Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44 Bab 44 ~ Menghindar
45 Bab 45 ~ Ancaman
46 Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47 Bab 47 ~ Kabar Buruk
48 Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49 Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50 Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51 Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52 Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53 Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54 Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55 Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56 Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57 Bab 57 ~ Sisa waktu
58 Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59 Bab 59 ~ Obat lelah
60 Bab 60 ~ Berbaikan
61 Bab 61 ~ Paket
62 Bab 62 ~ Ending
63 Istri untuk Suamiku
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 ~ Aku bukan suamimu
2
Bab 2 ~ Membawa Hayyah ke rumah sakit
3
Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar
4
Bab 4 ~ Malu pada anak-anak
5
Bab 5 ~ Harusnya bukan kamu yang aku nikahi!
6
Bab 6 ~ Menikah karena digrebek
7
Bab 7 ~ Sekali untuk seumur hidup
8
Bab 8 ~ Pamit
9
Bab 9 ~ Bukan jodoh
10
Bab 10 ~ Ibadah seumur hidup
11
Bab 11 ~ Bunda Haura
12
Bab 12 ~ Bu Hayyah
13
Bab 13 ~ Kembali melupakan
14
Bab 14 ~ Benda tumpul
15
Bab 15 ~ Dia Istriku
16
Bab 16 ~ Allah bersama kita
17
Bab 17 ~ Tidur terlalu lama
18
Bab 18 ~ Harta paling berharga
19
Bab 19 ~ Menikah lagi?
20
Bab 20 ~ Berhenti berdetak
21
Bab 21 ~ Kehilangan seorang istri
22
Bab 22 ~ Ingatan yang hilang
23
Bab 23 ~ Jodoh yang tertunda
24
Bab 24 ~ Mas Adam?
25
Bab 25 ~ Menginginkan hal yang sama dalam pernikahan
26
Bab 26 ~ Hanya seorang Ustaz
27
Bab 27 ~ Kita berjodoh jika kamu mau
28
Bab 28 ~ Kalung Mama Hagia
29
Bab 29 ~ Satu Miliar untuk Hayyah
30
Bab 30 ~ Azzam Membual
31
Bab 31 ~ Penyakit Hati
32
Bab 32 ~ Di Penjara
33
Bab 33 ~ Akad Nikah
34
Bab 34 ~ Aku pernah Aborsi
35
Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman
36
Bab 36 ~ Siapa pria itu?
37
Bab 37 ~ Kunjungan
38
Bab 38 ~ Taaruf
39
Bab 39 ~ Ada apa dengan Aira?
40
Bab 40 ~ Terluka
41
Bab 41 ~ Pindah Rumah
42
Bab 42 ~ Cinta sederhana
43
Bab 43 ~ Tak mungkin bersatu
44
Bab 44 ~ Menghindar
45
Bab 45 ~ Ancaman
46
Bab 46 ~ Keputusan pak Joko
47
Bab 47 ~ Kabar Buruk
48
Bab 48 ~ Bunda gagal, Zam
49
Bab 49 ~ Kembali ke sekolah
50
Bab 50 ~ Allah maha pemaaf
51
Bab 51 ~ Kamu melakukannya suka sama suka?
52
Bab 52 ~ Menemui Dokter Anwar
53
Bab 53 ~ Hanya manusia biasa
54
Bab 54 ~ Tidak baik-baik saja
55
Bab 55 ~ Ini salahku, Mas
56
Bab 56 ~ Jangan temui ayah dan bunda
57
Bab 57 ~ Sisa waktu
58
Bab 58 ~ Melanggar perintah suami
59
Bab 59 ~ Obat lelah
60
Bab 60 ~ Berbaikan
61
Bab 61 ~ Paket
62
Bab 62 ~ Ending
63
Istri untuk Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!