Hari sudah semakin malam.
Di dalam rumah yang mewah itu biasanya terasa sunyi sekalipun banyak orang di dalamnya, namun tidak untuk hari ini.
Bolak balik elard akan keluar dari kamarnya menanyakan kabar istrinya, setelah itu ia akan merah dan memecahkan sesuatu karena jawaban mereka adalah tidak tau.
mereka sudah mencari keberadaan yura namun tetap tidak di temukan.
Bahkan leo sudah mengetahui dimana keberadaan yura terakhir kali saat mengambil uang, namun leo juga tidak bisa menemukannya.
"Tuan saya mohon maaf, sampai saat ini nona belum ditemukan" ucap leo yang baru saja datang.
Elard menghembuskan nafasnya secara kasar, di lihat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"Dimana dia? tinggal dimana dia malam ini" gumam elard, namun masih bisa di dengar oleh leo.
"Nona menggunakan kartunya tuan, dia sudah mengambil sejumlah uang. atau kita blokir saja kartu nona agar ia tidak bisa menggunakannya?" tanya leo dengan hati hati.
"Jangan lakukan itu, sekalipun dia tidak memiliki uang dia tidak akan kembali ke rumah ini" jawab elard.
Elard keluar dari kamarnya dan di ikuti oleh asistennya. ia berniat mencari istrinya sekalipun sudah larut malam.
Mereka menuju mobil dan leo mengemudikan mobilnya menelusuri setiap jalanan, elard mencari di apartemen lamanya, di hiburan malam, di rumah temannya namun tetap saja ia tidak menemukan yura.
"Tuan ini sudah sangat larut, mengapa kita tidak mencari besok lagi?" tanya leo.
Elard melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
"Iya lebih baik kita pulang" jawab elard.
Leo pun segera membawa bosnya untuk kembali ke rumah.
sesampainya di rumah, elard langsung memasuki kamarnya. ia menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.
Di pandangi tempat tidur di sebelahnya, seprei yang memang belum elard ganti membuat dia sangat mengutuk dirinya sendiri.
Karena tubuhnya yang sudah lelah tidak membutuhkan waktu lama elard pun tertidur.
Pagi harinya yura sudah terbangun, setelah mandi dan bersiap ia pergi ke dapur untuk membuat roti bakar.
sedangkan dari luar terdengar suara deru mobil.
Yura segera berjalan menuju luar rumah untuk melihat siapa yang datang, di lihatnya axel baru saja turun dari mobil.
"Axel" sapa yura.
Karena hari libur maka dari itu axel tidak bekerja.
"Hai. bagaimana tidurmu semalam? apa kamu bisa tidur?" tanya axel.
"Bisa xel, tapi sangat larut mungkin aku belum terbiasa" jawab yura.
Yura mempersilahkan axel untu masuk, dan mengajaknya untuk sarapan bersama.
"Maaf hanya roti bakar" kata yura.
"Tidak masalah" jawab axel.
Mereka pun menikmati sarapannya, tidak ada obrolan disana.
Setelah selesai menyantap roti bakar, mereka mengobrol di ruang tamu.
"Jadi aku besok sudah mulai bekerja?" tanya yura.
"Iya benar, besok kamu sudah bisa bekerja sebagai sekertarisku" jawab axel.
Tentu itu membuat yura sangat bahagia, dia memang belum memiliki pengalaman untuk bekerja di sebuah perusahaan. tapi karena keinginannya yang tinggi, yura akan berusaha dengan sungguh sungguh.
"Tapi aku harus membeli beberapa pakaian" kata yura, karena sampai sekarang ia masih menggunakan baju yang sama.
"Kalau begitu kita pergi ke mall yuk mencari baju dan beberapa kebutuhanmu" ajak axel.
"Kamu mau mengantarku?" tanya yura.
"Iya. berhubung aku sudah disini sekalian saja aku mengantarmu" jawab axel.
"Baiklah, aku ambil tas dulu ya" yura segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil tas, dan merapikan rambutnya.
Setelah siap mereka masuk ke dalam mobil, dan melaju menuju sebuah mall.
di tengah perjalanan axel memikirkan sesuatu, ia masih penasaran dengan gadis di sampingnya.
"Yura kenapa kamu tidak membawa pakaianmu?" tanya axel dengan hati hati.
"Aku tau kamu pasti penasaran, sebenarnya aku pergi dari rumah pamanku. jika aku membawa tas berukuran besar maka mereka akan tau jika aku kabur" jawab yura setengah berbohong.
"Kenapa kamu harus pergi?" tanya axel lagi.
"Ada masalah xel, mungkin aku tidak akan kembali untuk waktu yang lama" jawab yura. axel mengangguk, ia pun tidak ingin menanyakan lebih jauh lagi.
Kini mobil axel sudah berhenti di sebuah mall.
Mereka turun dari mobil, dan masuk ke dalam pusat perbelanjaan tersebut.
Yura mulai memilih beberapa baju untuk keseharian dan untuk ia bekerja, seperti layaknya seorang suami axel mengikuti langkah yura, tidak segan segan ia membawakan belanjaannya.
Sekalipun yura menolak, maka axel akan tetap memaksa.
Setelah selesai axel membawa yura untuk beristirahat di sebuah cafe disana.
"Maaf sudah merepotkanmu" kata yura.
"Tidak masalah, lagi pula ini hari minggu. aku juga jarang sekali berbelanja seperti ini terlalu sibuk untuk bekerja" jawab axel.
mereka pun memesan beberapa minuman.
Sedangkan di tempat lain elard sudah mulai membanting beberapa benda di dalam rumahnya, ia sangat geram dengan anak buahnya yang belum bisa menemukan istrinya.
"Tuan" sapa leo, ia baru saja sampai di rumah elard.
"Bagaimana le?" tanya elard.
"Saya menemukan jejak nona tuan, menurut info nona sempat berada di komplek ZY. tetapi..." kata kata leo terhenti, ia ragu untuk melanjutkannya.
"Tetapi apa?" tanya elard penasaran.
"Maaf tuan, ada seorang pria yang membawa nona. dan sampai saat ini belum diketahui nona berada dimana" sambung leo.
"Apa!! pria?" tanya elard terkejut, dan leo mengangguk.
Tentu kabar itu membuat elard sangat marah, rahangnya sudah mulai mengeras.
"Beraninya dia pergi dengan seorang pria" sungut elard.
"Istrimu memang bukan wanita baik el" sahut wanita paruh baya yang baru saja tiba di rumahnya.
"Ibu" elard melihat ibunya yang sudah berdiri di dekat pintu bersama sifanya.
Ibu el menghampiri putranya dan duduk di sebelahnya.
"Ibu sudah mendengar semua" ucap ibu el.
"Ibu jangan salah paham, itu tidak seperti yang ibu pikirkan" kata elard.
"El. kamu tidak perlu menutupi siapa istrimu, ibu sudah tau siapa yura sebenarnya" kata ibu el.
Elard sama sekali tidak menjawab, kedatangan ibunya membuat elard bertambah pusing.
"El kamu mendengar ibu kan" sahut ibu el.
"Iya bu. ibu kembalilah, elard ingin keluar untuk mencari yura" kata elard, dan ia beranjak berniat meninggalkan ibunya serta wanita yang duduk di depannya.
"El tunggu!!" sahut ibu el.
"Ada apa lagi bu?" tanya elard.
"Ibu sudah menyiapkan pernikahanmu dengan sifanya" kata ibu el, membuat elard membulatkan matanya dan menatap ke arah sifanya.
"Lelucon macam apa ini!!" bentak elard, ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang di ucapkan ibunya.
Ibu el segera menghampiri putranya.
"Nak ibu tau, kamu tidak mencintai gadis itu, kalian hanya terpaksa menikah. jangan menyiksa diri kamu sendiri el, bukankah kalian saling mencintai" jelas ibu el.
Elard menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak percaya bahwa ibunya berpikiran seperti itu.
Tanpa menjawab elard meninggalkan ibunya dan sifanya disana.
"Elard!! nak tunggu!!" teriak ibu el, namun elard tidak menghiraukannya. ia masuk ke dalam mobil dan meninggalkan ibunya.
"Tante, bukan kah sifa sudah mengatakan ini terlalu cepat" ucap sifanya.
"Andai kemarin kamu tidak gagal, pasti elard mau menikahimu" kesal ibu el
Sifanya kembali mengingat, bahwa ia gagal membawa elard masuk ke dalam apartemennya. dan ia lupa dimana meletakkan minuman itu.
*****
Haii pembaca setia Wanita malam milik CEO. author menyapa kalian semua..
terimakasih sudah mendukung dan bersabar menunggu🥰🥰
jangan lupa like n vote yaa✌️
happy reading🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Diana Dina
next thor msh penasaran
2021-12-23
0
M 🐼
Loh katanya love you sifanya
Ini mau di nikah kan, yg laki kaga mau
Piye toh?
2021-06-11
0
Rizki Rahayu
Kamu tu el kurang tegas lembek...bisa nya cuma marah2
2021-04-14
0