Yura masih berpikir keras, bagaimana ia bisa mempunyai uang sebanyak itu.
Sebenarnya dia bersyukur karena tidak lagi bekerja bersama madam.
Namun di satu sisi ia harus mengikuti kontrak yg tidak masuk akal itu.
Apa aku harus menandatanganinya? Atau aku kabur saja? Pikiran yura berkecambuk di dalam kepalanya.
"Jangan terlalu lama berfikir" kata elard membuat yura membuyarkan lamunannya.
"Tuan apa tidak ada pilihan lain? Usia ku masih 19 tahun. Aku tidak siap untuk menikah"
"Cih tidak siap menikah, tapi kamu bisa bekerja di tempat seperti itu" kata elard.
Sudahlah tidak ada pilihan lain untuk yura, lagi pula pernikahannya hanya selama 1 tahun setelah itu ia akan terbebas.
Dengan terpaksa yura menandatangani surat perjanjian itu.
"Aku sudah menandatanganinya, apa boleh aku mengajukan permintaan?" Tanya yura.
Dengan tidak tahu malunya ia mengucapkan permintaan itu. Tapi bagaimana pun juga pernikahan ini bukanlah keinginannya.
"Sebutkan!" Kata elard.
"Selama menikah tuan dilarang menyentuh bahkan meminta itu kepadaku" kata yura.
"Kamu sadar kamu siapa? Hanya wanita malam dan kamu mengajukan permintaan itu?? Tenang saja aku tidak akan menyentuhmu"
"Baik terimakasih tuan" ucap yura.
Elard mengambil kertas perjanjian itu dan memberikan kepada leo.
"Besok kita menikah" kata elard
"Apa kenapa mendadak? Bahkan aku belum melakukan persiapan"
"Untuk apa persiapan? Ini hanya nikah kontrak hanya ada keluargaku yg datang" jelas elard.
Setelah pembicaraan selesai elard kembali ke dalam kamarnya, dan nita mengantar yura menuju kamar yg lain.
"Silahkan nona"
Yura masuk ke dalam kamar itu.
Ada berapa banyak kamar di rumah ini. Kamar yg dimasuki yura berbeda dengan kamar yg kemarin ia tempati.
"Jika anda butuh sesuatu bisa panggil saya nona" kata nita.
"Iya"
Nita segera keluar dari kamar yura.
Yura merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yg berukuran besar
"Gila ini benar benar gila" gumam yura.
Bagaimana bisa hanya salah menaiki mobil ia mendapat hukuman langsung nikah.
Bahkan menikah dengan orang yg belum dikenal sebelumnya.
Senang? Tentu saja yura sangat tidak senang dengan pernikahan ini. Tapi bagaimanapun juga tidak ada pilihan lain.
Jika bukan karena pamannya itu, yura pasti bisa memiliki kehidupan yg lebih baik.
Yura terus berada di dalam kamarnya bahkan ia tidak meminta makan.
"Dimana dia?" Tanya elard
"Belum turun tuan"
"Cepat panggil kemari, atau dia akan mati kelaparan"
Nita segera memanggil yura.
Yura baru saja selesai mandi dan memang ia berniat akan keluar dari kamarnya.
"Nona tuan menunggu di bawah"
"Iya" jawab yura singkat.
Yura segera turun berjalan menuju elard.
"Duduk" perintah elard.
Yura pun duduk di kursi yg posisinya agak jauh dari elard.
"Hei mau kemana! Duduk sini" ucap elard menaikkan nada suaranya
"Mau duduk saja sangan ribet" gumam yura.
"Apa!!"
"Tidak tuan, aku sangat lapar" kilah yura.
Yura pun duduk didekat elard, ia mengambil nasi dan beberapa lauk yg di letakkan di atas piringnya.
Merasa nasi yg di ambil yura sangat sedikit, elard menambahkan lagi nasi dan lauk di atas piring yura.
"Aah kenapa banyak sekali?" Tanya yura
"Makan dan habiskan!"perintah elard
"Tapi ini terlalu banyak..." Elard menatap yura "iya baiklah" ucap yura pasrah.
Setelah makan malam elard pergi ke ruang kerjanya, sedangkan yura masih duduk termenung di meja makan.
**Dia bilang besok akan menikah, tetapi mengapa tidak ada persiapan** batin yura
Yura beranjak menuju kamarnya, namun sebelum memasuki kamarnya ia melihat ruangan di sudut yg lain, kamar dengan pintu berwarna pink. Membuat jiwa yura penasaran.
Yura melangkahkan kakinya menuju kamar itu, dengan pelan yura membuka pintu yg ternyata tidak dikunci.
Sebuah ruangan yg bernuansa feminim, semua didalamnya serba pink.
"Cantik" kata yura saat melihat dekorasi kamar itu.
Yura masuk kedalam kamar itu, dilihatnya banyak terdapat foto.
"Bukankah ini perempuan yg tadi" yura menunjuk foto sifanya yg tengah di peluk mesrah oleh elard.
"Katanya sudah melupakan, tapi ini ruangan apa? Banyak sekali fotonya. Ruangan kenangan kali ya" gumam yura
"Sedang apa kamu?" Tanya seorang pria yg membuat yura terkejut.
"Ehh tuan maaf aku.."
"Keluar!"
"Tapi tuan aku hanya.."
"Sudah berani kamu ya. Keluar!"
Yura segera keluar dari ruangan itu dan berlari menuju kamarnya.
Elard kembali mengunci ruangan itu.
Itu adalah kamar dimana sifanya yg memintanya, ia membuat kamar serba pink yg menjadi warna favoritnya.
Sampai sekarang elard masih menjaga ruangan itu tetap sama seperti dulu.
Karena sampai saat ini elard belum bisa melupakan sifanya, ia hanya marah dan kecewa karena penghianatan sifa.
Memutuskan menikah dengan yura adalah pilihannya untuk membalas rasa sakit hatinya kepada sifanya.
Didalam kamar yura duduk termenung didekat jendela.
Besok dia akan menikah, setelah itu apa yg akan terjadi selama 1 tahun..
Bahkan ia menikah saja tidak jelas tujuannya untuk apa, dia di beli kemudian di nikahi hanya 1 tahun.
Untuk apa membuang uang membeli dirinya jika nanti ia akan di lempar keluar dari kehidupan pria itu.
Yura memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dan sejenak melupakan kehidupannya yg rumit.
Elard memandang langit langit kamarnya.
"Apakah kamu akan menyesal dan kembali kepadaku?" Guman elard.
Ia mengirimkan pesan kepada ibunya, bahwa besok dirinya akan menikah dirumahnya secara tertutup.
Tidak perduli ibunya merestuinya atau tidak, karena pernikahan elard hanya sebuah kontrak.
Pagi hari ini adalah hari pernikahan elard dan yura.
Tidak ada tamu undangan, tidak ada pesta. Bahkan ibunya tidak datang.
Hanya ada asisten, pelayan, penghulu dan beberapa saksi.
Elard sudah berada di bawah menunggu yura untuk turun.
Yura menggunakan kebaya berwarna putih, meski hanya pernikahan kontrak yura tampak cantik di hari pernikahannya.
Yura menuruni tangga di temani oleh nita.
Hari pernikahan yg benar benar tidak di impikannya, ingin sekali ia menikah seperti ratu yg di tontonnya di film film.
Sekilas elard memandang yura dengan tatapan kagum. Sebenarnya yura sangat cantik dan manis, bahkan lebih cantik dari sifanya.
Namun karena penampilan yg sederhana membuatnya terlihat biasa saja.
Pernikahan pun dimulai
Setelah sah menjadi pasangan suami istri, kini yura harus mematuhi segala isi kontrak itu.
Elard membawa yura menuju kamarnya.
"Tuan kenapa aku tidak tidur dikamarku sendiri?" tanya yura
"Kamu sudah jadi istriku, dan mulai detik ini tugasmu dimulai" jelas elard
Iya ya hampir saja yura lupa, bahwa dia menikah untuk melayani suami kontraknya itu, bukan melayani sebagai istri lebih tepatnya seperti pelayan.
Disinilah kehidupan yura akan di mulai..
*****
happy reading, jangan lupa like n komen ya🥰
maaf jika typo bertebaran🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Niko Setiawan Kc
AQ suka.bagus ceritanya
2022-06-01
0
Diana Dina
next thor penasaran
2021-12-23
0
Sri Wahyuni
Kurang rapi tulisannya Thor🙏🙏🙏
2021-12-10
0