Elard segera menaiki tangga menuju kamar. namun langkahnya terhenti.
"Tuan tunggu" ucap nita.
"Tuan ada yg ingin saya sampaikan" sambung nita.
"Apa cepat katakan!" sahut elard.
Nita nampak bingung harus memulai pembicaraannya dari mana.
"Tuan sebenarnya nona tidak..."
"Aaghh!!! kamu membuang waktuku" elard pergi meninggalkan nita.
nita nampak kesal kenapa bibirnya sangat sulit mengucap.
Brak!!!
Elard membuka pintu kamarnya dengan sangat kasar.
dilihat wanita itu tengah tertidur pulas di balik selimut.
Dengan cepat elard membuka selimut yura dan membuangnya ke sembarang arah.
yura terbangun dan terkejut melihat sosok suaminya berada disana.
Dengan cepat yura membangunkan tubuhnya.
"Tuan sudah pulang? maaf saya ketiduran" ucap yura dengan suara khas bangun tidur.
namun elard tidak menjawab ia hanya menatap yura.
**ada apa ini? kenapa wajahnya seperti itu?** batin yura
"Apa anda marah tuan? maaf jika saya..." kata kata yura terhenti.
"Bangun!!!" bentak elard terngiang di telinga yura.
dengan cepat yura turun dari tempat tidur.
Yura menutupi sebelah pipinya dengan rambutnya.
"Apa yg kamu lakukan kepada ibuku?" tanya elard
"Aku?? maksudnya apa tuan? aku tidak mengerti" jawab yura gelagapan.
"Bukankah ibuku datang kemari untuk menemuimu?" tanya elard lagi dan yura mengangguk.
"Lantas kenapa kamu berperilaku buruk kepadanya, sekalipun kamu tidak menyukainya bisakah kamu menghormatinya!! aku tau kamu gadis liar, tapi di dalam rumah ini kamu harus menjaga sikapmu!!" jelas elard panjang lebar.
Namun yura masih tidak mengerti apa yg di maksud suaminya. ia memegang kepalanya yg sedikit pusing.
"Aku tidak tau apa yg kamu katakan tuan, memang ibumu datang kemari untuk menemuiku.. tapi aku tidak pernah mengatakan bahwa aku tidak menyukainya, dan nampaknya ibu mertua yg sangat tidak menyukaiku" balas yura.
Namun elard tidak memperdulikan ucapan yura..
"Katakan apa yg terjadi! selain sikapmu yg tidak sopan, apa lagi yg kamu lakukan kepada ibuku? katakan dengan jujur sebelum aku benar benar hilang kesabaran" kata elard dengan sangat emosi.
"Kenapa tidak kamu tanyakan kepada ibumu!! jangankan menyentuhnya bahkan berbicara kepadanya aku tidak mampu.. aku memang gadis liar, lantas untuk apa kamu membawaku kemari bahkan menikahiku?? bukankah anda terlihat sangat menjijikkan!!" jawab yura yg sudah tidak mampu menahan sakit hatinya.
PLAKK.....
Dengan cepat elard menampar yura, membuat tubuh yura terhempas di atas tempat tidur.
yura memegang pipinya yg terasa panas.
**tadi ibunya.. sekarang putranya.. ada masalah hidup apa mereka semua cih** batin yura.
"Sikap kalian tidak jauh berbeda" lirih yura dengan bibir yg menyeringai
Elard nampak frustasi, ia tidak bermaksud menampar istrinya. emosi dan amarah membuatnya lepas kendali.
Elard segera pergi ke ruang kerjanya meninggalkan yura yg masih dalam kondisi tersungkur di atas tempat tidurnya.
Yura segera menghapus air matanya dengan kasar. ia masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh wajahnya yg terasa sangat kebas.
Sedangkan elard yg berada di ruang kerjanya nampak frustasi, sesekali ia memukul tangannya di atas meja.
Setelah keluar dari kamar mandi yura merapikan rambutnya, ia mengikat rambutnya ke atas, nampak ke dua pipinya yg memerah. dan mengganti bajunya dengan lengan pendek, sudah tidak ada gunanya menutup nutupinya lagi.. begitu pikir yura.
Yura mengemas baju bajunya di masukkan ke dalam koper, dan ia berjalan keluar dari kamar itu.
"Nona anda mau kemana?" tanya nita yg melihat yura menyeret koper kecilnya.
"Aku ingin memindahkan barang barangku ke kamar yg lain" jawab yura, dan masuk ke dalam kamar yg berada di lantai bawah.
"Tapi nona, ini kamar tamu. jika tuan tau pasti akan sangat marah" kata nita. yg tidak mengijinkan yura untuk masuk ke dalam kamar itu.
"Tenanglah, dia tidak akan marah. sekarang bantu aku menata semua pakaianku ya" bujuk yura, dengan perasaan khawatir nita membantu yura menata pakaiannya di dalam lemari.
Setelah selasai nita kembali lagi ke dapur untuk memasak, dan yura mengikutinya dari belakang.
"Nona mau ngapain?"
"Aku mau masak"
"Jangan nona, biar saya saja yg memasak".
"Kamu masak saja untuk tuan elard, aku ingin membuat nasi goreng untuk diriku sendiri" jelas yura.
Mereka pun mulai memasak sendiri sendiri.
sesekali nita menatap ke arah yura.
"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya yura, yg sadar jika kepala pelayan itu menatapnya.
"Nona, saya akan menyuruh pelayan mengompres wajah anda, sepertinya itu tidak terlihat baik baik saja" jawab nita dengan menundukkan kepalanya.
yura memegang pipinya yg memang masih terasa sakit, sering ia di tampar oleh banyak orang. namun kali ini sakit yg di rasakan yura sampai terasa di dalam hatinya.
"Tidak perlu, besok akan membaik" tolak yura.
Setelah beberapa lama akhirnya mereka sudah selesai.
nita menata seluruh makanannya di meja makan. dan yura juga membawa sepiring nasi goreng miliknya..
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Nita hendak memanggil elard untuk makan, namun yura menghentikannya.
"Biar aku saja" kata yura.
Nita sungguh tidak percaya dengan yura yg begitu kuat, dan memiliki hati yg sabar, sebenarnya nita mendengar jika tuannya telah memarahi istrinya di dalam kamar.
Tokk.. tokk.. tok..
yura mengetuk ruang kerja elard.
"Tuan makan malamnya sudah siap" panggil yura dari balik pintu.
Elard membuka pintunya, dan melihat ternyata istrinya yg memanggilnya.
Elard hanya terdiam, ia tidak mampu mengatakan apa pun setelah kejadian tadi sore.
"Tuan makan malamnya sudah siap, anda bisa segera turun" kata yura lagi, dan ia berbalik meninggalkan elard yg masih mematung.
**apa dia marah? tapi kenapa sikapnya tidak menunjukkan bahwa dia marah** batin elard sambil berjalan menuruni tangga.
Yura sudah lebih dulu duduk di meja makan, tanpa berkata apapun yura mulai memakan makanannya.
elard duduk di depan yura, mengambil nasi dan beberapa lauk.
Tidak ada pembicaraan di antara mereka.
elard menatap istrinya.
ia terbelalak melihat wajah yura terutama ke dua pipinya yg memerah.
Bukan kah elard hanya menampar sekali di sebelah kiri, lantar kenapa ke dua pipinya memerah.. begitu pikir elard.
Dan tidak berhenti disana, elard melihat lengan yura yg memerah seperti melepuh.
"Kamu baik baik saja?" tanya elard.
"Iya" jawab yura sambil menikmati makanannya.
Yura sudah selesai terlebih dahulu ia segera beranjak dari duduknya dan masuk kedalam kamar.
"Kenapa kamu masuk kesana?" tanya elard yg melihat yura masuk ke dalam kamar tamu.
namun yura tidak menjawabnya, ia menutup pintu dan menguncinya dari dalam.
Sikap yura sangat membuat elard kesal.
elard menggedor pintu kamar yura, tapi tidak ada jawaban dari dalam.
"Keluar!!! kenapa kamu tidur disini. apa kamu sudah melupakan kontrakmu?!!" tanya elard dengan berteriak.
"T...uan maaf, tapi nona sudah membawa barang barangnya ke dalam kamar ini" ucap nita.
elard menatap nita, membuat pelayan itu menciut ketakutan.
"Siapa yg mengijinkannya pindah!!" bentak elard.
"Maaf tuan, kata nona tuan akan mengijinkannya"
Elard kembali menatap pintu kamar yura.
"Beraninya dia, seharusnya dia dari awal tidak membuat masalah" gumam elard, mengusap wajahnya dengan satu tangan.
Nita nampak ragu ragu, tapi ia harus menceritakan kejadian itu kepada tuannya.
"T..tuan ada yg ingin saya sampaikan, mengenai nyonya" ucap nita.
"Katakan"
Nita menceritakan semua kejadian itu kepada elard. bagaimana sebenarnya perlakuan ibunya.
Elard menggelengkan kepalanya.
"Beraninya kamu berkata seperti itu tentang ibuku!! sudah berapa lama kamu bekerja disini?? apa sudah bosan hahhh!!!" racau elard.
"Maaf tuan t...tapi saya mengatakan yg sejujurnya" nita menundukkan kepalanya, ia sadar bahwa tuannya pasti tidak akan percaya kepadanya.
Elard segera menuju ke ruang kerjanya, ia duduk dan membuka leptop miliknya.
Elard membuka rekaman CCTV. ia penasaran apa yg seharian terjadi dirumahnya.
Elard melihat rekaman dari yura yg berjalan jalan di taman, dan membersihkan taman itu bersama para penjaga.
nampak senyuman kecil terukir di bibir elard.
ia terus menyaksikan rekaman itu, sampai akhirnya ibu dan sifa datang.
Di dalam rekaman itu nampak raut wajah ibunya yg marah, dan mata elard terkejut melihat ibunya yg menampar istrinya.
namun istrinya tidak membalas ataupun melawan.
Elard menutup matanya, ia mengingat kembali wajah yura waktu di meja makan.
"Ini kah sebabnya ke dua pipinya nampak lebam" gumam elard.
Beberapa menit kemudian.
Brak!!!!!
Elard menggebrak meja yg berada di depannya, ia tidak percaya menyaksikan rekaman di ruang tamu.
dimana dengan sengaja ibunya menyiram yura dengan minuman. dan nampak sifa sama sekali tidak membantunya.
Dengan cepet elard membanting leptopnya ke sembarang arah, membuat leptopnya hancur.
"Aaaghhhh sial!!!!" umpat elard.
ia benar benar tidak menyangka ibunya tega melakukan itu dan memfitnah istrinya.
sekalipun elard tidak mencintai wanita itu, ia tidak bermaksud menyiksa yura.
oleh sebab itu elard membawa istrinya untuk tinggal di rumahnya.
*****
happy reading🥰 jangan lupa like n vote ya.
maaf kalo masih ada typo🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Diana Dina
jengkel banget AQ thor
2021-12-23
0
Sari Nadi
😭😭😭😭
2021-11-16
0
Sri RahayuNingsih
nyesek bnget.,...pngen nangis tapi malu sama anak....hehehe
2021-10-18
1