Mobil axel sudah sampai di depan gedung Sanjaya XX, Yura dan axel turun dari mobil itu.
"Ayo masuk" ajak axel.
"Ini udah jam berpa.. huh!! mending aku pulang aja" sahut yura
"Udah gakpapa ayo" axel memegang tangan yura dan membawanya masuk.
"Udah kamu masuk aja, yg lain juga ada di dalam" kata axel saat sudah sampai di suatu ruangan, dimana para pelamar berkumpul disana.
Sebenarnya yura masih terheran kenapa axel bisa tau setiap ruangan disana.
"Ya udah aku masuk ya, oh ya makasih ya xel" kata yura
"Sama sama" balas axel.
Yura pun masuk ke ruangan itu, dan duduk di antara mereka.
"Tuan anda sudah datang?" tanya seorang asisten.
"Ya seperti yg kamu lihat" jawab axel.
Ternyata axel adalah seorang presdir di perusahaan Sanjaya XX.
ia terlambat karena harus mengurus yura.
"Iya maaf tuan, kalau begitu apa sudah bisa di mulai tuan?" tanya asisten martin.
"Oke, berapa orang?"
"Untuk hari ini 20 tuan, ini data datanya" martin menyerahkan data diri para kandidat yg akan di interview.
"Aku lelah, kamu yg interview mereka semua. tapi atas nama Yura Vradisty biarkan aku yg akan menginterviewnya" jelas axel.
"Tapi tuan..." potong martin
"Lakukan martin!!!" sahut axel, membuat martin tidak bisa berbuat apa apa.
Interview pun dimulai, karena yura datang terlambat maka gilirannya juga akan paling belakang.
Setelah lama menunggu, kini giliran yura..
sebelum ia beranjak, yura merapikan rambut dan pakaiannya terlebih dulu.
kemudian martin mengantarnya masuk ke sebuah ruangan.
"Silahkan masuk" kata martin mempersilahkan yura.
yura benar benar gugup, ini lebih gugup dari pada dulu ia harus melayani para tamu di hiburan malam.
dengan ragu yura membuka dan masuk ke dalam ruangan itu.
dilihatnya seorang pria tengah terduduk membolak balikkan laporan di atas mejanya.
"Permisi pak" Sapa yura.
"Iya silahkan duduk" jawab pria itu tanpa melihat.
Yura berjalan dan duduk di kursi yg sudah di sediakan.
Pria itu mengangkat wajahnya. betapa terkejutnya yura melihat siapa yg ada di hadapannya.
"Axel" sahut yura sambil membelalakan matanya.
"Iya aku" jawab axel sambil tersenyum.
"Astaga!! ternyata kamu juga bekerja disini? kenapa tadi gak bilang xel, huhh aku pikir aku bakalan kenak omel. ternyata kamu yg menginterview!! aaa leganya" kata yura kebablasan, dan axel hanya menggelengkan kepalanya. melihat gadis cerewet di depannya.
"Iya. aku tadi mau bilang, kalau sebenarnya aku....." ucap axel terpotong.
"Kamu pasti asistennya pak presdir kan?? axel tolong jangan bilang presdir kalau aku telat ya, haduh masak baru interview aku udah terlamba" kaya yura lagi.
"What!!! asisten??" tanya axel terkejut.
"Iya. ya udah kita mulai aja xel.. tidak tidak tapi pak axel.. ah bukan tuan axel, haduhh aku panggil kamu apa?" kata yura mengomel.
**dia mengira aku asisten disini. benar benar gadis aneh.. tapi sangat menarik** batin axel sambil tersenyum sendiri.
"Axel" panggil yura.
"Terserah kamu mau panggil apa"
"Kalau begitu pak axel ya" jelas yura.
"Boleh, kalau begitu kita mulai ya" kata axel dan yura mengangguk.
Interview pun dimulai.
axel memberikan beberapa pertanyaan dan yura juga mampu menjawab dengan mudah.
20 menit akhirnnya interview itu selesai.
"Terima kasih pak" kata yura sambil menjabat tangan axel.
"Iya, jangan terlalu formal" jawab axel
"Tidak bisa pak, ini kan masih di kantor. kalau begitu saya pamit undur diri pak"
"Iya silahkan. eh tapi kamu pulang dengan siapa?" tanya axel
"Saya bisa naik taksi pak" jawab yura.
Sebenarnya axel ingin mengantar yura, tapi pekerjaannya sangat banyak dan tidak bisa di tinggalkan
"Baiklah. kalau begitu kamu hati hati ya" kata axel.
"Iya pak terima kasih, permisi" yura membungkukkan sedikit tubuhnya dan beranjak pergi dari kantor itu.
Kini yura sudah berada di dalam taksi menuju ke rumah suaminya.
20 menit kemudian taksi itu telah sampai di depan rumah elard, setelah melia memberikan sejumlah uang kepada sopir ia bergegas masuk ke dalam rumahnya.
"Selamat datang nona" sapa para pelayan termasuk nita.
"Terima kasih" jawab yura.. ia tidak tau harus menjawab apa.
"Nona membutuhkan sesuatu?" tanya nita sambil berjalan di belakang yura.
"Tidak mbak, aku ingin istirahat" jawab yura.
"Jika membutuhkan sesuatu bisa panggil saya"
"Iya mbak."
yura lekas masuk ke dalam kamarnya.
dilihat jam yg melingkar di tangannya menunjukkan pukul 2 siang.
seharian duduk membuat kepala yura sedikit pusing.
"Lagi lagi pusing.. hufhh" lirih yura. ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Tidak butuh waktu lama yura sudah tertidur.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.00, elard baru saja tiba.
Karena pekerjaan yg menumpuk membuat elard pulang sedikit terlambat.
"Selamat datang tuan" sapa para pelayan.
"Apa yura sudah pulang?" tanya elard kepada nita.
"Sudah tuan, nona pulang jam 2 dan sekarang berada di kamar" jawab nita.
Elard berlalu meninggalkan nita tanpa mengucap apa pun lagi.
Di buka pintu kamarnya, dilihat istrinya tengah tertidur masih dengan menggunakan kemeja yg sama.
Elard mendekati yura, di lihat wajah istrinya yg seperti orang kelelahan.
"Katanya hanya interview, lalu kenapa wajahnya sangat lelah" gumam elard.
Elard pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. setelah selesai dengan aktifitasnya ia berganti pakaian dan duduk di sofa sambil membuka leptopnya.
"Sudah jam segini kenapa belum bangun" gumam elard lagi.
"Ehem !!" dehem elard yg berdiri di samping yura.
"Ehem!!!!"
yura belum bangun juga.
"Bangun!!" teriak elard di telinga yura.
karena terkejut sontak tangan yura memukul wajah elard.
"Aaaa tuan maaf" kata yura yg langsung beranjak dari tidurnya.
"Berani kamu mukul wajahku!!" bentak yura lagi.
"Maaf tuan, karena saya terkejut" jawab yura.
"Coba lihat jam berapa ini, bahkan suami datang kamu tidak menyambutnya" kata elard sambil melipat kedua tangannya di dada.
yura melihat jam yg menempel di dinding, ternyata sudah setengah 7 malam.
"Udah lihat jam berapa?" tanya elard menyindir.
"Iya tuan. maaf" jawab yura.
"Cepat mandi!!"
"Tapi sepertinya aku tidak enak badan" kata yura sambil memijat tangannya.
"Jangan banyak alasan!! aku tidak ingin sekamar dengan orang yg tidak mandi" sungut elard.
Akhirnya dengan langkah gontai yura masuk ke dalam kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya dengan air hangat.
dirasa cukup yura bergegas memakai baju dan keluar dari kamar mandi.
"Kemarilah" kata elard.
"Ada apa tuan?" tanya yura.
"Seharian aku bekerja, membuat badanku sakit.. jadi pijit punggungku" perintah elard.
Hufhhh.....
yura menghembuskan nafasnya kasar, bukan tidak mau berbakti kepada suaminya. tapi badannya terasa sangat lemas.
"Kenapa masih berdiri? duduk dan segera pijat punggungku" perintah elard lagi.
Dengan kasar yura menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, ia duduk di belakang elard dan mulai memijitnya.
"Apa aku tidak memberimu makan?" tanya elard tiba tiba.
"Memangnya kenapa tuan?" bukan menjawab, yura malah bertanya balik.
"Pijitanmu sama sekali tidak terasa, seperti tidak makan" jawab elard.
mau tidak mau yura menambah kekuatan pada tangannya.
"Aaaghhhh!!!! kamu sengaja ingin membunuhku ya?? sakit sekali!" racau elard.
"Tadi katanya tidak terasa?"
"Iya tapi gak harus seperti itu!!" sungut elard lagi.
**aihh serbah salah kan aku, maunya apa sih?? udah tau aku bukan tukang pijit.. masih aja banyak maunya** batin yura.
****
haply reading🥰 jangan lupa like komen n vote yaa🥰🥰
maaf jika masih ada typo🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
udh dtunggu2 in eh pas dtg mlah nyruh😁..sma bae bodong..klo gtu dri tdi be lakukan interview nya
2022-04-22
0
Diana Dina
ah bkn jengkel
2021-12-23
0
Ny Alwi
di
2021-04-19
0