Kesalahan

Tubuh elard terasa sangat panas, rasanya sangat tidak nyaman. ia buru buru menyalakan mesin mobil dan melaju menuju rumahnya.

Sedangkan di rumah elard yura baru saja selesai mandi, ia menggunakan dres berwana biru di atas lutut.

Dan mengikat rambutnya ke atas, memasang makeup tipis tipis.

BRAKKK!!!!

Suara pintu kamar di buka dengan sangat kasar.

"Tuan" yura melihat ke arah sumber suara, dan dilihat suaminya yang baru saja datang.

"Aku siapkan air mandi untukmu" kata yura.

yura berjalan memasuki kamar mandi, elard tertegun melihat istrinya yang begitu cantik, elard menelan salivanya dengan sangat susah.

"Ada apa ini?? kenapa panas sekali" racau elard, ia melihat AC kamarnya menyala lalu kenapa tubuhnya begitu sangat panas.

dengan buru buru elard membuka kemeja yang melekat di tubuhnya, dan hanya menyisahkan celana pendek.

Ia segera masuk ke dalam kamar mandi.

"Aaaaaa" teriak yura dari dalam kamar mandi.

Ia melihat suaminya tidak menggunakan baju, membuat yura menutup ke dua matanya dengan telapak tangan.

"Kenapa kamu sudah masuk tuan? airnya belum siap" sahut yura yang masih menutup wajahnya.

sedang elard mencoba mengontrol dirinya, elard melihat tubuh yura dari atas sampai bawah. ia benar benar sudah tidak dapat menahannya.

Dengan cepat elard menggendong tubuh yura.

"Apa yang kamu lakukan!! turunkan aku!!" teriak yura, namun elard sama sekali tidak menghiraukan itu.

Di hempaskan tubuh yura di atas tempat tidur.

"Mau apa kamu tuan?" tanya yura sambil memundurkan tubuhnya.

Elard semakin mendekati yura, membuat jantung yura benar benar akan loncat dari tempatnya.

**mau apa dia? kenapa wajahnya menakutkan** batin yura.

"Buka pakaianmu" ucap elard.

Bukannya membuka yura malah menutupinya menggunakan selimut.

"Aku bilang buka!!!" bentak elard.

"Tidak!!" jawab yura.

Elard semakin mendekati yura, di buang selimut yang menutupi tubuh yura.

dengan kasar elard membuka pakaian yura.

"Kamu kenapa tuan? sadarlah!!!" teriak yura, ia meracau mencoba untuk meloloskan dirinya.

Namun tenanga elard lebih kuat dari yura.

Dengan susah payah akhirnya pakaian yura terlepas, yura menyilangkan tangannya untuk menutupi dadanya.

"Apa yang kamu lakukan? bukankah kamu sudah berjanji untuk tidak menyentuhku??" tanya yura yang sudah terisak.

Elard seperti tidak bisa mendengar apa apa lagi, tubuhnya sudah tidak bisa di kontrol, ia melucuti semua yang melekat di tubuh yura.

Elard mulai menciumi tubuh istrinya, memberikan tanda kepemilikan di bagian dadanya. sedangkan yura terus saja menangis, bukan hanya karena elard mengingkari kesepakatan yang sudah di buat, tapi juga elard melakukan dengan sangat kasar.

"Sifa..." sebuah nama terlepas dari mulut elard yang tengah asik mencumbui tubuh istrinya.

Yura terkejut dengan apa yang ia dengar, baru saja suaminya menyebut nama wanita lain.

yura benar benar tidak bisa berbuat apa apa, ke dua tanyannya di pegang oleh elard.

Dengan sangat kasar elard merenggut kesucian yura yang sudah lama ia jaga.

"Aaaaaaaaa" teriak yura saat merasakan sesuatu yang menerobos masuk di bawah sana.

Ini pertama kali untuk yura, tentu itu sangat menyakitkan baginya. Terlebih lagi elard melakukan dengan sangat kasar tidak ada kelembutan disana.

Elard melampiaskan hasratnya yang tiba tiba menyerang dirinya, sedangkan yura hanya bisa menangis. ia merasa bahwa harga dirinya benar benar sedang di jatuhkan.

Yura terdiam. terlintas memori dimana ia selalu mendapatkan perlakuan buruk dari pamannya, di jual, menjadi wanita malam, menerima kekerasa dari para tamunya, di beli, di nakahi secara kontrak, tidak di cintai dan ke suciannya di ambil secara paksa oleh laki laki yang sudah menyandang sebagai suaminya.

Hampir 40 menit elard menikmati tubuh istrinya, dan malakukan pelepasan beberapa kali di dalam rahim yura.

Elard pun menyudahai aktifitasnya ia menjatuhkan tubuhnya di sebelah yura, dikecup kening yura.

"Love you sifanya" ucap elard di telinga yura. bukan hanya tubuhnya yang sakit, tapi hatinya pun juga sangat sakit.

Tubuh yura sangat sulit untuk di gerakkan, air mata yang sedari tadi membasahi wajahnya kini sudah mulai mengering.

Dilihat wajah elard yang sudah mulai tertidur, yura membangunkan tubuhnya secara perlahan menuju ke kamar mandi.

"Aaw" pekik yura, ia merasakan sesuatu yang sangat perih di bawah sana.

yura dengan lemas memasuki kamar mandi, dan segera membersihkan tubuhnya.

Kini yura sudah menyelesaikan aktifitasnya, dilihat elard masih tertidur.

"Ini salah tuan, kamu sudah mengingkari janjimu. bahkan kamu menyebut nama wanita lain" ucap yura.

Yura sudah tidak mampu lagi menahan, perlakuan ibu mertuanya dan sifanya bisa ia terima, tapi kini perlakuan elard benar benar membuat hatinya sangat sakit.

Yura mengambil jaket di dalam lemari dan menggunakannya. di masukkan ponsel dan kartu pemberian elard di dalam tas ber ukuran kecil. yura mendekati tubuh elard yang masih tertidur, di usap wajah elard dengan tangan kecilnya.

dan lagi lagi air matanya menetes.

"Aku memaafkan semua kesalahanmu, dan aku harap kamu juga akan memaafkanku" ucap yura.

"Aku pergi tuan" ucap yura kemudian mencium kening suaminya.

Yura berniat untuk pergi dari rumah itu, ia ingin membuat suaminya sadar akan semua perbuatannya. untuk saat ini yura tidak mempu berada di dekat elard lagi.

Yura mengahapus air matanya dan pergi dari kamar itu.

"Nona mau kemana?" tanya penjaga saat yura sudah sampai di gerbang utama.

"Aku ingin membeli sesuatu dan sudah mendapat ijin dari suamiku, jika kalian tidak percaha silahkan temui dan tanyakan padanya" jawab yura.

"Apa perlu saya antar nona?" tanya penjaga lagi.

"Tidak perlu, hanya dekat sini saja" jawab yura.

Merasa tuannya sudah mengijinkan maka penjaga itu membuka gerbangnya, membiarkan yura untuk keluar.

saat sudah berada di luar yura membalikkan tubuhnya memlihat rumah mewah yang sudah menjadi tempat tinggalnya beberapa minggu ini.

Dengan cepat yura berjalan dan mencari taksi, tujuan utamanya adalah pergi ke ATM. Yura menarik sejumlah uang untuk kebutuhannya beberapa bulan, kemudian ia mencari tempat tinggal yang agak jauh. sehingga menyulitkan elard untuk mencari keberadaannya.