Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, yura masih setia memijit suaminya.
"Tuan aku sangat lelah" kata yura memberikan raut kesalnya.
"Tapi aku belum tertidur" sahut elard dengan enteng.
"Coba jangan main ponsel terus, biar bisa tidur." kata yura.
Ia melihat suaminya yang tengah asik mengutak atik ponselnya.
Elard terbangun ia meletakkan ponselnya di atas nakas dan pergi kekamar mandi.
"Mau ngapain?" tanya yura sedikit berteriak.
"Perutku sakit, setelah ini lanjutkan pijitnya" jawab elard yg sudah menutup pintu kamar mandi.
"Lanjut pijit?" tanya yura pada dirinya sendiri.
Yura sudah mulai lelah, bahkan tangannya sangat pegal. Akhirnya yura cepat cepat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut, dengan begitu suaminya tidak akan minta di pijitin lagi.
Beberapa menit elard keluar dari kamar mandi, di lihat istrinya tengah tidur di balik selimut.
Elard tersenyum licik, ia ingin tau apakah istrinya benar benar tidur atau tidak.
Elard pun merebahkan tubuhnya di samping yura, serta menutupi tubuhnya dengan selimut yang sama.
Dan mulai mendekati tubuh yura dengan sekejab tangan elard mendekap tubuh yura dari belakang.
Sontak membuat yura yang belum terlelap menjadi kaget.
"Aaaaaaaghh" teriak yura, ia langsung membalikkan tubuhnya.
"Tuan mau apa?" tanya yura.
"Kamu sudah bangun istriku?" tanya elard dengan senyuman yang sinis.
"I..iya aku terbangun karena terkejut" jawab yura terbata.
"Tidur disana!!" kata elard sambil menunjuk sebuah sofa di dekat ranjangnya.
Dengan cepat yura membawa bantalnya, dan berjalan menuju sofa.
Yura merebahkan tubuhnya di atas sofa, lebih baik ia tidur disana dari pada harus berdekatan dengan suaminya itu, begitu pikir yura.
Akhirnya mereka pun terlelap dalam tidurnya masing masing.
Pagi hari menjelang yura bangun lebih dulu, ia menyiapkan air untuk mandi suaminya dan juga kemeja untuk bekerja.
karena jam masih menunjukkan pukul 7 yura segera pergi ke dapur untuk memasak.
ia ingin membiasakan suaminya untuk sarapan dirumah.
"Ehemm!! suara seorang wanita mengagetkan yura yg tengah asik memasak.
"Sifa" sahut yura saat melihat siapa yg datang.
"Untuk apa pagi pagi kesini?" tanya yura.
"Untuk menemui kekasihku, dimana dia?" jawab sifanya.
Yura tampak berfikir, apakah yang di maksud kekasihnya itu adalah elard suaminya.
Belum sempat yura menjawab sifa sudah berlalu menuju lantai 2 dimana kamar elard berada.
"Gak sopan" sungut yura dengan kesal, ia pun melanjutkan masaknya.
Ingin rasanya yura mencegah sifa untuk menemui suaminya, tapi ia ingat dengan perjanjian yg sudah di tanda tanganinya.
"Dilarang mencampuri urusan pribadi pihak pertama" itu lah yg terngiang di otak yura.
Sifanya masuk ke dalam kamar elard, dilihat pria itu masih tertidur.
Sifa melihat baju kerja yg sudah di tata rapi di atas tempat tidur, akhirnya sifa menemukan ide untuk membuat mantan kekasihnya itu bersimpatik.
"El. el bangun" sifa menggoyangkan tubuh elard, berharap pria itu akan terbangun.
Elard akhirnya terbangun, ia membuka matanya dikit demi sedikit.
Betapa terkejutnya dilihat sifa yg duduk disampingnya dan tersenyum manis.
"Kamu ngapain disini?" tanya elard sambil mengusap wajahnya.
Cup...
Tiba tiba sifa mencium bibir elard sekilas
"Morning kiss" sahut sifa.
"Kamu sudah gila ya! cepat keluar dari kamarku. ingat sifanya aku sudah menikah" kata elard dan beranjak dari tidurnya.
"Aku tau el, tapi aku juga tau istrimu tidak mengurusmu kan.. aku sudah siapkan baju untukmu bekerja, dan juga air untuk kamu mandi" jelas sifa, tentu saja ia berbohong.
Bagi sifa ini adalah kesempatan untuk mencari simpatik elard.
"Keluarlah sifa, aku tidak ingin istriku melihatmu disini" sambung elard lagi.
"El. kenapa aku bisa di kamarmu sekarang, itu karena ijin dari istrimu. dia yg menyuruhku untuk masuk kemari, dan aku menyiapkan semua kebutuhanmu saat kamu belum bangun" kilah sifa.
**Benarkah?** tanya elard membatin.
bagaimana bisa istrinya membiarkan wanita lain masuk ke dalam kamarnya, sekalipun hanya menikah kontrak seharusnya yura lah yang mengurus dirinya, dan tidak membiarkan siapa pun masuk ke dalam kamarnya.
Tanpa menjawab elard masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sedangkan sifanya keluar dan turun menemui yura.
"Mulai sekarang aku yang akan mengurus elard" sahut sifa.
Membuat yura menghentikan aktifitasnya.
"Apa maksudmu?" tanya yura.
"Setiap pagi aku akan detang kemari untuk mengurus elard, aku tau kamu hanya istri yg di kontrak elard untuk membalasku" jawab sifa, tentu itu membuat yura terkejut.
Bagai mana gadis itu bisa tau jika dirinya hanya menikah kontrak.
"Sudah jangan banyak berfikir, pasti kamu penasaran kan aku tau dari mana? tentu elard yang menceritakannya. dia sangat mencintaiku dan tidak akan mampu menyembunyikan apa pun dariku" sambung sifa lagi.
"Oh begitu" sahut yura singkat. dan berlalu meninggalkan sifanya.
Sifa sangat kesal, kenapa gadis itu sama sekali tidak emosi dan hanya menjawab dengan santai.
"Hey apa maksudmu?" tanya sifa dan memegang tangan yura.
"Lalu aku harus menjawab apa? terserah jika tuan elard mencintaimu atau tidak, sama sekali bukan urusanku. dan jangan pernah lupa bagaimana pun aku adalah istri sah tuan elard, sedangkan dirimu tidak memiliki status apa apa" jawab yura sedikit menaikkan nada bicaranya.
Tanpa sengaja sifa menatap ke arah tangga dimana sudah ada elard yg berdiri dan menyaksikan mereka dari kejauhan.
"Lalu menurutmu cinta tidak penting ya? yang kamu inginkan status dan kedudukan? itu berarti kamu mengijinkan aku untuk mengurus El setiap hari?" tanya sifa.
Ia sengaja ingin membuat elard mendengar sendiri jika gadis yang di nikahinya sama sekali tidak mencintainya.
"Lakukan apa pun yang kamu mau" jawab yura dan berlalu meninggalkan sifa.
sifa tersenyum puas, akhirnya yura masuk ke dalam permainannya.
sedangkan disudut lain elard sudah mulai mengepalkan tangannya, dan ia menuruni tangga seolah tidak mendengar apa apa.
"Tuan silahkan sarapannya" kata yura yang melihat suaminya baru saja menuruni tangga.
"El sarapan dulu ya, istri kamu udah masak nih buat kita" kata sifa dan menghampiri elard, sifa memegang lengan elard dan membawanya menuju meja makan.
sedangkan yura mengikuti mereka dari belakang.
Elard sudah terduduk dan yura hendak melayani suaminya, tapi dengan cepat sifa mengambil alih.
Sifa mengambilkan nasi dan lauk di piring elard, membuat yura mengurungkan niatnya.
Elard menatap yura ia sedang mencari kelicikan di wajah istrinya.
Ia tidak pernah menyangka yura hanya menginginkan setatus dan kedudukan dalam pernikahannya.
**Untuk apa aku memikirkannya? bukankah memang lebih baik seperti ini. dengan begitu aku lebih mudah menceraikannya suatu saat nanti.. ingat elard kamu menikahinya hanya karena sakit hati terhadap sifanya** batin elard.
"El. gak dimakan?" tanya sifa yg melihat elard melamun.
"Aku akan sarapan di kantor" elard beranjak dan meninggalkan 2 wanita yang masih mematung di kursinya.
"Kenapa dengan tuan elard" gumam yura.
"El tunggu!!!" teriak sifanya, ia berlari menyusul elard.
"Kenapa dia pergi?? bahkan tidak menyentuh makanannya huhh" kata yura, lagi lagi ia harus sarapan sendiri.
*****
happy reading, jangan lupa like komen n vote yaa🥰🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
gw ga sbar ni dimna nanti yura bakal punya ank kembar dri el . trus stelh mlahirkan yura prgi mninggalkn el dan hnya memberi 1 ank nya kpda el..ank yg 1 nya lg dibawa yura..
dan el akhirnya mnikah sma sifa
2022-04-22
0
Diana Dina
next thor cma bkn kesel
2021-12-23
0
Astrid Utami
yura Santuy
2021-04-03
0