Hari sudah hampir gelap namun yura belum menemukan tempat tinggal, kakinya terus menyusuri jalan di komplek itu.
Yura duduk di trotoar ia meluruskan kakinya yang terasa pegal.
TIN.. TIN.. TIN..
Sebuah mobil berhenti di depan yura, membuat yura berdiri dari duduknya.
"Hai cantik" sapa seorang pria dari dalam mobil saat kaca mobil di turunkan.
"Axel" sahut yura, axel hanya tersenyum dan membuka kaca mata hitamnya.
"Mau kemana?" tanya axel.
Yura hanya terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Akhirnya axel turun dari mobilnya dan menghampiri yura.
"Mau kemana?" tanya axel lagi untuk yang ke dua kalinya.
"Mmm.. aku sedang mencari tempat tinggal xel" jawab yura.
"Tempat tinggal?" tanya axel meyakinkan dan yura mengangguk.
dilihatnya wanita itu sama sekali tidak membawa apa pun hanya tas kecil yang melingkar di bahunya.
"Masuk dulu yuk ke mobil" ajak axel, yura pun masuk ke dalam mobil axel.
Axel menjalankan mobilnya keluar dari komplek itu.
"Boleh aku tau kenapa kamu mencari tempat tinggal?" tanya axel sambil fokus melihat ke depan.
"Maaf xel, aku tidak bisa menceritakan secara detail kepadamu, intinya saat ini aku butuh tempat tinggal" jawab yura.
Axel hanya mengangguk ia berfikir mungkin gadis disebelahnya ini sedang memiliki masalah yang begitu besar.
setelah hampir 30 menit mobil axel berhenti di sebuah rumah yang cukup mewah namun ukurannya tidak terlalu besar.
"Kok berhenti disini?" tanya yura kebingungan, namun axel tidak menjawab.
Axel turun dari mobil dan membukakan pintu untuk yura.
"Ayo turun dulu" kata axel.
Yura pun segera turun dari mobil axel.
mereka berjalan memasuki gerbang utama, tampak halaman ber ukuran sedang dan ada beberapa tanaman yang semakin mempercantik rumah itu.
"Kamu bisa tinggal disini" ucap axel.
"Maksudnya?" tanya yura terkejut.
"Iya kamu tadi kan bilang lagi cari tempat tinggal, jadi kamu bisa tinggal disini. ini dulu rumahku sebelum aku tinggal di apartemen" jawab axel menjelaskan.
Yura memperhatikan rumah yang memang tak berpenghuni, namun masih bersih terawat. itu karena setiap minggu penjaga rumah itu akan datang dan membersihkannya.
"Ini terlalu besar xel, aku tidak punya banyak uang untuk menyewanya, aku akan coba cari tempat yang biasa saja" tolak yura.
"Aku tidak bilang bahwa rumah ini di sewakan" sahut axel.
"Maksudnya?" tanya yura.
Axel mengusap wajahnya dengan 1 tangan, ia menghembuskan nafasnya pelan. karena gadis di depannya sama sekali belum memahami ucapannya.
"Yura. kamu bisa tinggal di rumah ini tanpa membayarnya, aku pikir rumah ini terlalu lama kosong. akan lebih baik jika kamu yang menempatinya" jelas axel.
"Tapi xel..." ucapan yura terhenti.
"Udah gak ada tapi tapian mending kita masuk dulu, kamu bisa lihat dalamnya" axel menarik tangan yura untuk masuk ke dalam rumah itu.
Axel membawa yura berkeliling rumah itu,
Yura tidak ada pilihan lain. karena ia takut jika terlalu lama berkeliaran di jalan maka para anak buah elard akan menemukannya. mungkin saat ini yura harus menerima tawaran axel.
yura memilih kamar yang berada di lantai bawah, karena itu akan memudahkannya untuk beraktifitas tanpa harus naik turun tangga.
"Tapi rumah ini terlalu besar xel" kata yura sambil memperhatikan setiap sudut rumah itu.
"Apa kamu takut jika harus tinggal sendiri?" tanya axel.
"Tidak. bukan begitu, iya aku berani tinggal sendiri tapi rumah ini terlalu besar" jelas yura.
"Lama lama kamu pasti terbiasa" kata axel.
Mereka pun melanjutkan obrolannya di ruang tamu.
Di tempat yang lain...
Elard baru saja bangun dari tidurnya, kepalanya sedikit pusing. di lihat jam yang menempel di dinding menunjukkan pukul 7 malam.
"Apa aku tidur terlalu lama" gumam elard, ia belum sadar sepenuhnya sehingga belum bisa mengingat apa yang sudah terjadi. elard membuka selimutnya, ia terkujut melihat tubuhnya yang sama sekali tidak mengunakan apa pun.
"Apa yang terjadi??" tanya elard pada dirinya sendiri.
Elard turun dari tempat tidur dan berjalan memasuki kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya di bawah pancuran sower.
"Astaga!!!" tiba tiba elard mengingat sesuatu, ia memukul dahinya pelan.
Elard mengingat apa yang sudah terjadi, ia nampak bingung elard segera menyelesaikan aktifitasnya.
Setelah selesai elard melilitkan handuk di pinggangnya dan berjalan keluar kamar mandi.
Ia mengedarkan pandangannya, menyadari bahwa istrinya tidak ada dikamar, elard segera menggunakan pakaian dan turun.
"Nita dimana istriku?" tanya elard kepada nita.
Istri?? nita nampak kebingungan, karena sedari tadi nita sama sekali tidak melihat yura.
Nita bingung apa yang harus dia katakan, jika dia mengatakan tidak tau pasti akan memicu kemarahan tuannya.
"M..maaf tuan tapi sedari tadi saya tidak melihat nona" jawab nita sambil menundukkan kepalanya, ia berharap tuannya itu tidak akan memarahi dirinya.
"Cari istriku sekarang!!" perintah elard.
"Baik tuan" sahut nita.
Elard segera kembali ke kamarnya, di dalam kamar elard mondar mandir.
"Benarkah aku melakukannya?" gumam elard.
Tanpa di sengaja mata elard terbelalak akan sesuatu, di lihat bercak darah di atas seprei tempat tidurnya.
"Astaga aku benar benar melakukannya! kenapa bisa begitu" racau elard.
ia mengingat akan kesepakatan dengan sang istri, bahwa dirinya tidak akan menyentuh yura. elard segera bergegas keluar dari kamarnnya.
"Apa sudah ketemu?" tanya elard.
"Nona tidak ada tuan" jawab nita, kini ketakutan nita bukan main lagi bisa bisa wajahnya akan menjadi korban.
"Panggil semuanya!! suruh mereka menemuiku cepat!!!" perintah elard dengan nada yang mulai emosi.
Tidak sampai 1 menit para pelayan, dan penjaga sudah berkumpul di sebuah ruangan, dimana elard sudah duduk dan menunggu mereka.
"Ada yang tau dimana istriku?" tanya elard, kini nada suaranya sangat lembut namun raut wajahnya seperti akan memangsa mereka.
"M...maaf tuan, maksud anda nona yura?" tanya salah satu penjaga dengan gugup.
"Apa menurutmu aku memiliki dua istri!!!" jawab elard, membuat tubuh mereka semua bergetar.
"Kalian ingin menjawab atau tetap diam" ucap elard lagi .
"Maaf tuan bukankah anda yang menyuruh nona untuk keluar?" kata salah satu penjaga yang sempat bertemu yura di gerbang utama.
Elard bangkit dari duduknya, ia berjalan mengampiri penjaga itu.
"Apa maksudmu?" tanya elard.
Kemudian penjaga itu menceritakan, jika yura ijin untuk keluar dan sudah mendapatkan ijin darinya.
Bughh!!
Elard memukul wajah penjaga itu membuat tubuhnya terhuyung kebelakang.
"Kalian benar benar bodoh!!! cari istriku sampai dapat. jika sampai besok kalian belum menemukannya jangan harap bisa bekerja disini lagi" kata elard, dan ia pergi meninggalkan mereka yang masih ketakutan.
Elard memasuki kamarnya lagi dan membuka lemari, dilihatnya pakaian yura masih tertata rapi disana.
"Kemana dia? beraninya keluar dari rumah ini tanpa seijin ku" gumam elard.
ia mengambil ponsel dan menghubingi asistennya.
Elard meminta agar leo segera mencari dan melacak keberadaan istrinya saat ini.
*****
happy reading, jangan lupa like n vote yaa🥰
maaf jika typo bertebaran🥰🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Diana Dina
next thor penasaran
2021-12-23
0
Adreena
klo GPS aktif lacak hpnya donk...sultan GT lhooohhh
2021-05-22
0
Anis Anis
jangan sampe hamil kasihan
2021-04-18
0