Pagi harinya yura sudah terbangun, setelah selesai mandi dan bersiap. yura menuju dapur untuk memasak.
Yura sudah mengerti jika di pagi hari para pelayan tidak memasak, karena elard tidak pernah sarapan dirumah.
"Nona apa yg anda lakukan?" tanya nita yg baru saja datang.
"Aku mau memasak" jawab yura.
"Tidak perlu repot repot nona, tuan tidak pernah sarapan di rumah"
"Gakpapa kalau dia gak mau makan, masih banyak orang di rumah ini" jelas yura.
Yura memasak dengan begitu cekatan, aroma masakan itu menebar di seluruh penjuru ruangan, wanginya sangat nikmat.
setelah selesai ia menatanya di atas meja makan.
Elard yg baru saja turun dari kamarnya mengendus endus sumber aroma itu.
Dilihatnya istrinya tengah menata makanan.
"Kamu yg masak?" tanya elard menghampiri yura.
"iya tuan" jawab yura singkat.
Elard masih memikirkan kejadian kemarin, ia merasa bersalah namun tidak tau apa yg harus di ucapkannya.
karena gengsinya yg terlalu besar.
"Kemarilah" panggil elard yg sudah duduk di sofa depan tv.
sedangkan yura masih berdiri didekat meja makan.
"Aku memanggilmu, kemari!" ucap elard lagi.
Yura pun menghampiri suaminya, elard meminta kotak obat kepada nita.
"Untuk apa itu?" tanya yura yg melihat elard memegang kotak obatnya.
"Sudah diam!" elard segera meraih tangan yura.
Dengan hati hati elard mengoleskan salep di tangan yura.
"Anda tidak perlu repot repot" ujar yura. membuat elard menatapnya.
"Maaf untuk apa yg di lakukan ibuku" kata elard, yg masih fokus memberi salep di tangannya.
"Iya" jawab yura.
**maaf untuk ibunya?? heyy aku sakit hati padamu bukan pada ibumu.. kenapa tidak minta maaf untuk dirinya sendiri.. huh** batin yura.
"Pindahlah nanti kekamarku, jangan tidur di sana lagi" perintah elard.
"Hmm" jawab yura.
akhirnya elard sudah selesai mengobati yura.
yura mengajaknya untuk sarapan, awalnya elard menolak. berhubung hidung elard sudah tercemar oleh aroma lezat masakan yura, akhirnya ia mau sarapan bersamanya.
Para pelayan pun terkejut, itu merupakan moment langka bagi mereka.
"Tuan" panggil yura di sela sela sarapannya.
"Iya kenapa?" tanya elard.
"Hari ini aku ada interview kerja" kata yura memberanikan diri.
"Untuk apa kamu bekerja?" tanya elard.
"Aku butuh pekerjaan" jawab yura
Elard segera mengambil dompet di dalam kantung celanya, dan mengeluarkan sebuah kartu, di letakkan kartu itu di depan yura.
"Kartu tanpa batas, kamu bisa menggunakannya"
"Terimakasih tuan, tapi tetap aku harus bekerja. setelah 1 tahun aku tidak mungkin menjual diriku lagi.. setidaknya setelah kita bercerai aku memiliki penghasilan sendiri" jelas yura.
Bercerai? bisa bisanya gadis itu mengucapkan perceraian di usia pernikahannya yg belum genap 1 bulan.
Entah kenapa elard menjadi sangat kesal, memang yg dikatakannya benar. namun ia tak ingin jika gadis itu mengucapkan perceraian terlebih dulu.
Elard berdiri dari duduknya, ia meninggalkan yura yg masih berada di meja makan.
"Tuan kamu belum menyelesaikan sarapannya" teriak yura, yg melihat suaminya berjalan menaiki tangga.
Tidak berapa lama elard turun lagi, ia sudah menggunakan baju kerjanya.
yura segera menghampiri elard "Tuan" panggil yura.
"Bekerjalah jika kamu ingin bekerja" sahut elard sambil berjalan ke arah mobilnya.
"Benarkah tuan?" tanya yura "Kalau begitu terimakasih tuan, hati hati di jalan" sambung yura lagi.
Setelah melihat mobil suaminya sudah pergi, yura kembali lagi ke dalam ia mengambil kartu yg di berikan elard dan menyimpannya. ia akan mengusahakan untuk tidak menggunakan kartu itu.
"Mbak nita, tolong pindahkan pakaianku ya" kata yura.
"Mau di pindah kemana non?" tanya nita
"Dikamar tuan elard lagi" jawab yura.
"Baik nona"
Yura segera masuk ke dalam kamar untuk bersiap, karena hari ini dia akan ada interview. meskipun pendidikannya hanya tamatan SMA dan dia belum berpengalaman.
nampaknya yura sangat beruntung bisa menjadi bagian dari 100 orang yg melamar di perusahaan Sanjaya XX. dan berkesempatan untuk mengikuti interview.
Setelah siap, yura segera keluar dari rumah besar itu dan berjalan sedikit untuk mencari taksi.
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 tapi belum juga ada taksi yg lewat.
"Duhh bakalan telat nih" guman yura sambil menggigit sedikit jarinya.
Akhirnya yura memutuskan untuk berjalan pelan pelan sambil mencari taksi.
"Aaaaa!!" teriak yura terkejut.
Sebuah mobil melintas melewati lubang yg terdapat air menggenang.
membuat pakaian yura basah akibat terkana cipratan mobil itu.
"Heyyy gak bisa hati hati ya!!!" teriak yura
Mobil itu pun berhenti.
Seorang pria tinggi, memiliki wajah blasteran dan menggunakan setelan jas turun dari mobil itu dan menghampiri yura yg sibuk membersihkan pakaiannya dengan tisu.
"Sorry" kata pria itu, namun yura masih sibuk membersihkan pakaiannya sambil ngomel ngomel.
"Hallo... are you oke?" tanya pria itu sambil memegang pundak yura.
yura yg terkejut langsung memundurkan tubuhnya.
"Sorry tadi aku gak sengaja" kata pria itu lagi.
**gantengnya** batin yura.
dengan segera yura membuang pikirannya itu, ia langsung mengingat jika dirinya sudah memiliki suami.
"Iya gakpapa, tapi baju aku jadi kotor. padahal mau interview" ucap yura dengan raut sedikit kesal.
"Sorry ya kalau begitu aku akan bertanggung jawab" kata pria itu sambil memegang dan menarik tangan yura.
"Eh tunggu!" sahut yura sambil melepas tangan pria itu.
"Aduh maaf ya aku gak sopan, emm kamu bisa ikut aku" kata pria itu lagi.
"Kemana? aku lagi buru buru"
"Udah ayo ikut aja, nanti langsung aku antar ke tempat tujuan kamu" jelas pria itu.
yura memperhatikan pria di depannya, nampaknya bukan pria yg jahat, dilihat dia juga orang kaya. tidak mungkin akan menculik yura.
Akhirnya yura bersedia ikut dan ia duduk di bangku depan di samping pria itu,
mobil pun melaju menuju ke suatu tempat.
"Ohh ya siapa namamu?" tanya pria itu mengulurkan tangannya.
"Yura, Yura Vradisty" jawab yura sambil membalas jabatan tangan pria itu.
"Aku Axel Brandon.. kamu bisa panggil axel" kata pria itu memperkenalkan dirinya.
Yura tidak percaya akhirnya ada pria yg baik terhadapnya.
mobil berhenti di depan sebuah butik.
Axel segera turun dan membukakan pintu untuk yura.
"Aduh ngapain disini?? aku udah telat ini" tanya yura panik. ia melihat jam yg melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul 08.30.
"Kamu gak mungkin kan interview pakai baju kotor, nanti biar aku yg bantu bicara disana" kata Axel
tanpa membuang waktu yura segera memilih baju, untung saja ia membawa kartu pemberian suaminya. terpaksa ia harus menggunakannya dalam ke adaan darurat seperti ini.
Sedangkan di tempat lain.
"Permisi pak, apa tuan presdir sudah datang?" tanya seorang wanita kepada asisten presdir itu.
"Belum mon, tuan presdir bilang ia akan terlambat. sampaikan kepada mereka semua untuk menunggu" jawab asisten itu.
"Baik pak"
Yura sudah mendapatkan baju yg akan ia beli, pada saat akan membayar lebih dulu axel memberikan kartunya.
"Gak usah aku bayar sendiri" kata yura.
"gakpapa, biar aku aja.. kamu cepet pakai baju itu ya" kata axel.
Dengan cepat yura berganti pakaiannya, dan memasukkan baju yg kotor ke dalam paperbag.
mereka segera naik ke dalam mobil axel.
"Di antar kemana?" tanya axel saat sudah di dalam mobil
"Ke.. em bentar aku lupa" yura segera membuka ponselnya untuk melihat alamat perusahaan yg akan ia tuju.
"Perusahan Sanjaya XX" kata yura sambil menyodorkan ponselnya.
"What!! Sanjaya XX" sahut axel, sambil melihat alamat di ponsel yura.
Axel tertawa dan memegang kepalanya dengan satu tangannya.
"Kenapa xel? buruan aku terlambat nih" tanya yura kesal.
"Gakpapa.. ya udah kita berangkat ya" jawab axel menjalankan mobilnya.
"Astaga, kenapa kamu nyetirnya lama banget.. haduh aku benar benar terlambat ini.. haduh seharusnya bla... bla... bla..." yura terus saja mengomel di dalam mobil.
*****
happy reading🥰
readerss yg baik hati, bantu author untuk rate 5 / bintang5 nya ya😭🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Diana Dina
Axel itu Presdir di Sanjaya Yura....
2021-12-23
0
Anis Anis
pasti yg puya perusahqqn sanjaya adalqh alex
2021-04-18
0
Rizki Rahayu
Bagus ada saingan berat si el😂😂
2021-04-14
0