"Senapan terbaru buatan Rusia" jawab Shione. Leon mengerutkan dahinya. "Kenapa bukan benda yang romantis? " tanya Leon.
"Memangnya kau mau romantis? Setiap hari kau tidak pernah romantis, kau malah sering membuatku kesal" gerutu Shione.
Shione melihat seorang wanita bertubuh seksi menghampiri Rider kemudian mencium pipinya di hadapan umum dan istrinya sendiri.
Shione mengepalkan tangannya. Leon menoleh kearah pandangan Shione. "Dia Elsa Augustino" kata Leon.
"Kau mengenalnya, kau pernah memakainya? " selidik Shione. "Tidak, kalau Rider pernah " jawab Leon.
Shione mendelik Leon. "Boleh aku menghajar nya? " tanya Shione. "Kapan? " tanya Leon.
Shione bergegas "sekarang " jawab Shione. Namun tangannya di tahan Leon. "Apa lagi" gerutu Shione.
"Lihatlah, sekarang kita sedang dalam acara pernikahan sepupumu, apa kau akan menghancurkan pestanya" gerutu Leon. Shione menghela napas berat.
"Selain itu, Dia anaknya seorang mafia " bisik Leon. "Memangnya kenapa, aku juga yakuza " jawab Shione.
"Bukankah sekarang kau sedang dalam masa pengawasan, jangan ceroboh, nanti polisi menangkap kita " kata Leon. Shione mengalah.
♡♥♡♥♡♥♡
Malam pun tiba. Shione membereskan pakaiannya ke dalam koper karena besok pagi dia dan Leon harus segera kembali ke Italia.
Shione penasaran, apa yang dilakukan Leon sekarang di kamarnya. Dia pun berlalu menuju kamar Leon.
Perlahan dia membuka pintu kamar Leon berniat mengagetkannya. Namun dia terkejut saat melihat Leon sedang duduk di ranjang dengan wanita tadi (Elsa) duduk dipangkuannya.
Shione sudah mengepalkan tangannya. Siap menghajar wanita jalang itu dan Leon si mata keranjang menurut pemikirannya.
"Ku mohon bantu aku" kata wanita itu pada Leon. "Aku tidak bisa, menyingkirlah dari pangkuanku! " kata Leon.
"Kau kan sahabatnya Riddy" kata Elsa. "Demi tuhan! Dia sudah menikah, apa kau gila? " gerutu Elsa.
"Bantu aku atau ku katakan pada kekasihmu kalau kau dan aku pernah menghabiskan waktu malam bersama " ancam Elsa dengan nada lembut.
Shione benar-benar muak. Dia memasuki kamar Leon. Leon dan Elsa terperanjat.
"You bitch and you shit!! " geram Shione.
Bugghh
Dia meninju pipi Elsa dan meninju perut Leon kemudian berlalu.
Elsa meringis
"Awwhh, Shione tunggu! Akan ku jelaskan! " kata Leon sambil berlari mengejar Shione.
Leon berhasil mencekal lengan Shione. "Lepaskan aku!"
"Dengar dulu, Elsa bohong, aku tidak pernah tidur dengannya, jika kau tidak percaya, aku akan meminta Rider mengatakannya sendiri" kata Leon kemudian berlalu.
Shione tampak berpikir. "Bertanya pada Rider ? ah jangan sampai Leon bertanya pada Rider, mungkin saja Rider dan Aori sedang... "
Shione segera bergegas menyusul Leon yang sudah menaiki tangga menuju kamar Rider dan Aori.
Leon mengetuk pintu kamar Rider. Lama sekali Rider tidak merespon. Lagi-lagi, Leon mengetuk pintu kamar tersebut. Akhirnya pintu terbuka, Rider yang membuka nya.
"Aku mau masuk" kata Leon kemudian memasuki kamar Rider dan menutup pintunya. Aori yang sedang duduk diatas ranjang mengerutkan dahinya melihat kedatangan Rider.
"Kau mau ku bunuh? Kau mengganggu ku" gerutu Rider. "Maaf, tapi Shione pasti sedang mencariku" jawab Leon.
"Lalu kau takut pada gadis itu? " tanya Rider. "Bukan begitu tapi akuuu.. "
Bukkk
Pintu terbuka dan menyundul punggung Leon dan wajahnya menubruk wajah Rider hingga bibir mereka pun beradu.
Aori membulatkan matanya, dia benar-benar terkejut melihat Leon dan Rider berciuman. Shione yang mendorong pintu segera memasuki kamar tersebut dan...
"Owh Shit!! What are you doing? " teriak Shione yang sangat terkejut dengan dengan apa yang dia lihat.
"No! Is not like your think! " kata Leon berusaha menjelaskan. Rider sendiri masih melongo dengan apa yang terjadi barusan.
"Menjijikan" kata Shione kemudian berlalu. Leon mengejarnya.
Shione menuruni tangga dengan cepat. Leon mengejarnya. "Kau membuka pintu dengan kasar membuat aku bertubrukan dengan Rider " gerutu Leon.
Langkah Shione terhenti. "Ok, aku akan percaya, tapi aku minta satu hal" kata Shione.
"Katakan " kata Leon.
"Aku mau kita menikah"
Deg
"Aku pasti akan menikahimu, tapi mana mungkin aku mendahului Eduardo "
"Aku mengerti, aku tidak menyuruhmu melangkahinya, tapi aku meminta kepastian darimu" kata Shione.
"Baiklah, aku akan memberikan kepastian, dengan apa?" tanya Leon.
"Aku juga tidak tahu, kapan kak Eduardo akan menikah?" tanya Shione.
"Entahlah, tunggu saja, pasti tidak akan lama" jawab Leon.
Shione menghela napas berat. "Haha" tiba-tiba Leon tertawa. Shione mendelik Leon dengan tajam.
"I'm sorry? Whats wrong? " tanya Shione. "Kau takut kehilanganku kan? " goda Leon.
"Aku takut kau hanya memanfaatkan ku! " gerutu Shione. "Apa? Bukankah kau yang memanfaatkanku" gerutu Leon.
"Lupakan" kata Shione sambil menghela napas berat. "Jadi, jalang tadi ingin Rider? Itu berarti hubungan rumah tangga Aori dalam bahaya" kata Shione.
"Iya, kau benar, Elsa sangat mencintai Rider, dia pasti akan memakai segala cara untuk mendapatkan nya" jawab Leon.
Shione mengepalkan tangannya. "Jangan di pikirkan, mereka pasti bisa mengatasinya" kata Leon sambil menepuk bahu Shione.
Shione mengangguk.
♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan hari nya, Leon dan Shione sudah membereskan barang-barang mereka.
Mereka akan pulang ke Italia saat ini juga. Shione melambaikan tangannya pada Aori. Aori tersenyum. Rider merangkul Aori.
Leon pun melajukan mobilnya menjauhi kediaman Rider.
"Kita akan kembali, aku merindukan rumah" desah Leon.
"Iya, aku juga merindukan Jepang" kata Shione. "Jika kau mau, kita ke Jepang sekarang " kata Leon.
"Tidak perlu, kakakmu kan akan berbulan madu disana, jadi kita pasti kesana" kata Shione.
"Semoga mereka cepat menikah, kita akan segera menyusul mereka" kata Leon.
Shione tersenyum geli dengan pipi merona. Leon menyadari nya. Dia juga tersenyum.
"Aori tidak seberuntung diriku, dia mendapatkan malapetaka dan kemarin dia terpaksa mengubah masa depannya melalui pernikahan dengan Rider " kata Shione pelan.
"Tentu saja kau beruntung, kau tidak ku pakai sebelum kita menikah, selain itu, aku lebih tampan dari Rider" kata Leon.
"Kalimat macam apa itu, tapi aku tidak seberuntung Aori, dia mendapatkan Rider yang mencintai nya sepenuh hati, sedang kan kau, aku tidak yakin kau mencintai ku " gerutu Shione.
"Aku mencintai mu Shione, apa perlu bukti lagi? " gerutu Leon.
"Entahlah, kau malah terlihat main-main, dasar anak kecil " kata Shione.
Leon mendengus kesal. "Anak kecil tapi mampu membuat mu mencintai ku kan, kau pernah bilang mencintai ku, jangan lupakan itu " kata Leon.
Pipi Shione merona mendengar ucapan Leon. "Kapan aku mengatakan itu? " gerutu Shione.
"Waktu kita hampir mati karena jatuh dari lantai 2 gedung tempat para mafia yang sedang rapat, kau lupa, tidak ingat, melupakannya atau... Pura-pura lupa? " tanya Leon menyelidik.
"Aku lupa" jawab Shione. "Lalu, waktu aku terbangun dari koma, kau menciumku kan? " kata Leon meyakinkan.
"Ehm, benarkah? Aku benar-benar lupa" jawab Shione.
"Kau tidak mungkin lupa, mau ku ingatkan kembali? " tanya Leon sambil mendekatkan wajahnya.
"Tidak perlu! Lebih baik kau fokus menyetir saja! " gerutu Shione.
Leon tersenyum geli.
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
bunda A
aq tuhberfikir ..agak melayang kemana gitu thor...tentang Rider yg nama asliny Albert....terus rumahny jg bertuliskan Smith...jd maksudny itu tuh Albert smith gitu...atau Albert yg lain....atau keturunan smith jg tp namany sama2 Albert...terus asisten di rumahny Rider itu namany jg Ron...jd aq agak ngambang nih thor...bacany...jd rada2 penasaran tentang kisah Rider...tolong dong thor....buat sekilas cerita tentang siapa itu Rider dan keluarganya...jd bisa nggk ngambang lg ilusi q thorrrr....please thorrr....jgn buat aq penasaran dong....
2020-10-25
3
Sulati Cus
ngakak bayangin Leon dan rider
2020-09-26
1
Kuro
ketawa sendiri...lgsung dibayangin rider sm leon...🤣🤣🤣
2020-06-19
2