Saat ini, Arthur dan Leon duduk berhadapan dengan Eduardo. "Kalian mau menghancurkan perusahaan kita? " tanya Eduardo.
"Kita? " tanya Leon dan Arthur berbarengan. "Iya, ini perusahaan ayah kita kan? " jawab Eduardo menekankan kata ayah kita.
"Emm itu, kami.. " Leon mencari alasan.
Arthur terlihat berpikir.
"Berhenti mencari alasan, pulang sana dan kau Leon, besok kau akan di perusahaan cabang" kata Eduardo.
"Apa? Tapi.. " belum sempat Leon menyelesaikan kata-katanya, Arthur sudah tertawa terbahak-bahak.
"Kau juga Arthur " kata Eduardo yang membuat tawa Arthur terhenti kemudian menampilkan ekspresi jengah.
"Haha, rasakan! " maki Leon.
"Tidak perlu memaki, sekarang pulang dan persiapkan diri kalian, kalian sudah dewasa dan memiliki gelar bagus kan" kata Eduardo.
"Baiklah " mereka pun berlalu.
"Hhh, demi tuhan, kenapa aku di takdirkan memiliki adik setampan mereka tapi benar-benar tidak dewasa, dimana jiwa psikopat -nya Leon? " gumam Eduardo.
♡♥♡♥♡♥♡
Leon memasuki markas dimana teman- temannya sesama psikopat juga berada disana.
"Hai Leonardo? Kau kemana saja? " tanya Ron. Pria berambut pirang dengan mata berwarna emerald.
"Aku menguris kantor Eduardo " jawab Leon. "Oh, kami kira kau sibuk dengan mafia itu " kata Vezro.
Leon menoleh kearah Vezro. "Darimana kau tahu? " tanya Leon.
"Siapa yang tidak kenal gadis yang terkenal di dunia kejahatan itu? " jawab Vezro.
"Hmm" Leon bergumam tidak karuan. Tadinya dia ingin mendapatkan Shione yang usianya 2 tahun lebih tua darinya itu dalam waktu dekat. Namun lama-lama dia membutuhkan pelepasan juga.
"Apa orang Asia itu begitu ehmm membuatmu bergairah? " tanya Donny.
"Aku tidak menyentuhnya, aku benar-benar membutuhkan pelepasan saat ini" kata Leon.
"Ahaha, seharusnya hypersex seperti mu tidak boleh terpaku pada satu wanita " ledek Red.
"Baiklah" Matthew menepuk tangannya. Beberapa wanita berpakaian minim masuk dan mereka menggeryangi Leon.
Leon menelisik memilih salah satu yang paling menarik baginya. Teman- temannya terkekeh geli melihat Leon.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione memasuki ruang bawah tanah di kantor nya. Ruang bawah tanah itu gelap. Kini Shione berdiri didepan sebuah pintu logam yang besar.
Shione memencet tombol yang ada di sebelah sisi kanan pintu. Muncul pemindai wajah. Shione pun mendekatkan wajahnya.
Alat pemindai itu memindai wajah Shione cukup lama. Setelah berhasil di pindai, pintu logam itu terbuka. Shione pun masuk dan menekan tombol dari dalam untuk mengunci kembali pintu logam tersebut.
Di dalam, banyak sekali barang mewah seperti guci dan vas besar. Serta di lengkapi lemari, sofa, televisi ya seperti berada di dalam rumah, semuanya serba berkelas.
Shione memasuki ruang komputer. Dia pun duduk dan memakai salah satu komputer. Dia mencari data- data tentang pengusaha yang akan menghancurkan perusahaan ayahnya.
"Ah? Shione? " seorang pria memasuki ruangan dimana Shione berada dan dia terkejut melihat keberadaan Shione.
"Sedang apa kak? " tanya Shione tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer. "Aku juga membantumu menyelesaikan kasus kantor kita dan oh ya club kita di sita kepolisian dan coba kau tebak, siapa yang menyelidiki kasusnya? " kata Shino di akhiri pertanyaan.
"Aku tidak tahu " jawab Shione. "Aori Hashimoto, sepupu tersayangmu" jawab Shino yang berhasil membuat Shione berhenti menggerakkan jarinya yang sedang mengetik.
"Hmm, itu berarti apa? " Shino mencuri pandang ekspresi adiknya.
"Tidak masalah, itu club yang ada di Kyoto kan? " tanya Shione. "Bukan, tapi yang ada di sini di Tokyo" sanggah Shino.
Shione berbalik menatap kakaknya. "Itu club terbesar kita dan hasilnya juga yang paling banyak" kata Shione.
"Iya, jadi menurutmu kita apakan sepupu kesayanganmu itu? " tanya Shino.
Shione terlihat sedih. "Aku bisa mendapatkan club itu tanpa harus melakukan apapun pada Aori " jawab Shione kemudian berbalik lagi menatap komputer.
Namun Shino memutar kursi beroda itu hingga Shione kembali menatapnya. "Kau tidak rela ya jika anak yang usianya bahkan 4 tahun lebih muda darimu itu ku penggal? Tenang saja Shione, aku yang akan mengatasinya" kata Shino.
"Tidak! Dia hanya melakukan tugasnya sebagai seorang polisi dan agen" bantah Shione.
Shino mengerutkan dahinya. "Kenapa selama ini kau selalu membelanya Shione? " tanya Shino. "Karena.. Dia berani membangkang, tidak seperti aku yang pengecut dan rela melanjutkan bisnis gelap ini" jawab Shione.
"Hmm, kau jujur sekali adikku sayang " kata Shino kemudian berlalu. "Cintai ayahmu dan pekerjaannya" kata Shino lalu mengecup kening adiknya. Setelah itu, dia pun berlalu.
Shione mendengus kesal. Dia mengetik komputernya dan mencari biodata tentang gadis yang bernama Aori Hashimoto.
Muncul foto gadis cantik dengan pakaian lengkap khusus mata-mata. Shione mengklik biodatanya. "Hmm lama kita tidak bertemu Aori" gumam Shione.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione memasuki kantornya. "Nn. Akan ada rapat" kata Aiko. "Hmm, siapkan ruangan " jawab Shione.
"Baik" wanita cantik itu keluar dari ruangan atasannya. "Nn. Shione terlihat serius, dia pasti sedang menjalankan tugasnya" batin Aiko.
Ya, selama ini Shione selalu bertindak dan berperilaku konyol di depan orang. Itu sengaja untuk menutupi kebenaran kalau sebenarnya dia seorang yakuza cantik dan berbahaya.
♡♥♡♥♡♥♡
Leon terlelap di bawah selimut bersama seorang jalang. Terdengar smartphone nya berdering. Leon menggapai nakas. Dia pun mengangkat panggilannya tanpa melihat siapa yang menelpon.
"Halo? "
"Tn. Leon, Nn. Shione menghilang"
Seketika mata Leon terbuka lebar. Dia pun bangkit. Selimutnya melorot menampilkan tubuh telanjangnya yang begitu berotot.
"Menghilang kau bilang! Memangnya selama kau di mansion apa saja yang kau lakukan!! " bentak Leon yang membuat jalangnya terbangun.
"Maaf Tn. Saya sedang di suruh Tn. Eduardo, ada 4 penjaga mansion yang pingsan. Kemungkinan, Nn. Shione yang membuat mereka pingsan"
Leon mengerutkan dahinya. "Aku tahu, dia yakuza yang kuat, siapkan jet ku" kata Leon.
"Kau mau kemana? " tanya jalangnya. "Pergi" jawab Leon kemudian beranjak dari ranjang dan segera memakai pakaiannya. Leon melempar uangnya ke ranjang kemudian berlalu.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione mendatangi club nya yang ada di Tokyo. Dia menarik garis kuning yang merupakan garis polisi. Dia memasuki club nya meski terdengar peringatan dari polisi yang sedang berjaga.
Shione tidak peduli. Dia tetap memasuki club nya. Terdengar tembakan. Para polisi itu menembak kearah Shione.
Shione berbalik kemudian mengangkat 2 kursi bar dan melemparkannya pada 2 polisi itu. 2 polisi itu pun tersungkur sambil meringis kesakitan.
Shione menelpon kakaknya. "Halo Shino-nii? "
"Ada apa sayang? "
"Aku sudah mendapatkan club yang di Tokyo, kirimkan pengacara, karena aku akan menghajar polisi"
"Baiklah, lakukan dengan baik "
"Iya" Shione mengakhiri panggilannya.
"Kau yakin akan mendapatkan club illegal mu ini? " tanya seseorang. Shione mengenal suara itu. Dia membalikkan badannya.
Wanita cantik dengan pakaian lengkapnya itu menatap Shione dengan intens.
"Aku pasti mendapatkan club ini Aori. Ini milikku, milik ayahku dan ayahmu"
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Efan Zega
sayang bgt shion kalo mau sm leon celup sna sni,,,apa gak penyakitan tu orang,,,,tp ya benar jg sih dinegara mereka memang bebas sex
2021-03-18
2
yun he
Gimana shione bisa langsung berada dikantornya???
2021-01-10
2
Setyowti Puji Rahayu
mantabbb
2020-12-22
1