1

Venesia, Italia

Pagi ini, Leon harus pergi ke kantor milik mendiang ayahnya yang dipimpin oleh kakaknya. Leon sudah rapi dengan setelan jasnya.

Dia menuruni tangga. Semua pelayan sudah berbaris rapi. Saat Tn. Muda mereka lewat, mereka membungkukkan badan. Leon sama sekali tidak menyapa mereka. Berbeda dengan Eduardo yang ramah dan baik.

Leon memasuki mobilnya kemudian tancap gas menuju Davidson property.  Selama di perjalanan, dia mendengarkan musik DJ kesukaannya.

Namun tiba-tiba, smartphone nya berdering. Dia mengangkat panggilannya.

"Ya? "

"Mr. Leon? Anda dimana? Perusahaan benar-benar membutuhkan anda, 20 menit lagi akan ada rapat" kata wanita disebrang sana tak lain dan tak bukan dia adalah Cellina Angela sekretaris Eduardo.

"Aku di jalan, tunggu saja, aku pasti sampai" kata Leon kemudian mengakhiri panggilannya dan melajukan mobilnya secepat kilat menuju kantor kakaknya.

"Kak Ed benar-benar membuatku tidak bebas kenapa harus aku yang mengurus perusahaannya? " gerutu Leon seolah pada dirinya sendiri.

"Si Arthur kan ada, ah anak itu pasti sedang party, oh kenapa lebih menyenangkan menjadi si Arthur" gerutu Leon.

Arthur Vinra Davidson adalah putra bungsu Thomas Davidson, dia juga adik se-ayah dengan Leon maupun Eduardo. Ibunya Arthur asli India, namanya Brianca Vinra Davidson.

Akhirnya, Leon sampai juga di Davidson Property. "Mr. Ayo masuk" kata Cellina. Leon memasuki ruang rapat. Semua mata klien tertuju padanya.

"Halo semua, pagi yang cerah bukan" sapa Leon kemudian duduk.

"Ini sudah siang, Mr. Davidson "

♡♥♡♥♡♥♡

Tokyo, Japan

Seorang gadis cantik tengah memasuki kantornya. "Selamat siang Nn. " sapa bawahannya dengan bahasa Jepang. Gadis itu hanya mengangguk membalas sapaannya.

Gadis itu adalah Shione Hashigawa, pemilik perusahaan Japan group milik mendiang ayahnya yang bernama Zen Hitoshi Hashigawa.

"Hai, Shione" sapa seorang wanita bertubuh seksi dengan payudara yang besar sekali. Langkah Shione terhenti. Dia menoleh pada wanita itu.

"Hem, ada apa Miragi? " tanya Shione. "Oh, kulihat malang sekali dirimu, sudah 24 tahun belum menikah padahal waktu di Senior High School kau begitu memikat para lelaki" kata Miragi.

"Hmm, lalu? Kau peduli padaku? " tanya Shione. "Jangan mengira seperti itu. Nn. Hashigawa, kau tersinggung? "

"Tidak, oh ya aku masih banyak urusan, bye" Shione memasuki ruangannya.

"Senang sekali aku memojokkan gadis angkuh itu ya meski dia tidak membalas perkataanku" gumam Miragi.

Shione duduk di kursi kebesarannya. "Aiko? Kau dimana? " tanya Shione.

Seorang wanita berambut ikal dengan kacamata bulatnya memasuki ruangan.

"Iya Nn.? " tanya Aiko. "Sebutkan agenda hari ini" kata Shione.

Aiko membacakan kegiatan yang akan dan harus dilalui bosnya itu. "Banyak sekali, apa bisa dikurangi? " tanya Shione.

"Sayangnya tidak bisa kalau di tambah pasti bisa" jawab Aiko.

"Oh, jangan jangan tidak perlu ditambah, hmm jadi rapat pertama diadakan pada pukul 2.00, baiklah aku akan makan siang dulu" kata Shione.

"Oh Nn. Aku lupa, ada surat wasiat dari Tn. Zen Hitoshi Hashigawa, ini dia" kata Aiko sambil memberikan sebuah map biru pada Shione.

"Dari siapa? " tanya Shione.

"Tn. Zen" jawab Aiko.

"Siapa dia? " tanya Shione.

"Ya ampun Nn. Dia itu mendiang ayah anda" gerutu Aiko yang tidak habis pikir dengan pikiran Nn nya itu.

"Oh iya aku lupa, jadi ini wasiat dari si tua bangka itu, ah isinya pasti sesuatu yang buruk" kata Shione.

Aiko sudah sweet drop sedari tadi. "Kau boleh keluar dulu " kata Shione. Wanita itu membungkukkan badannya kemudian berlalu.

Shione membuka map itu. Benar saja isinya wasiat tentang dunia gelap sang ayah, sang Yakuza. "Ok, sudah ku duga isinya pasti tentang hal ini" gumam Shione. 

♡♥♡♥♡♥♡

Sementara itu di Davidson Property, Leon sedang duduk sambil kedua kakinya bertumpu pada meja. Cellina hanya menggeleng melihat tingkah pria muda itu. Jauh berbeda dengan Eduardo yang dewasa dan lebih kalem.

"Apa yang kau lihat? Lebih baik kerjakan tugasmu" kata Leon.

"Eh? I.. Iya baik Mr. "

Wanita itu pun berlalu. Leon mendapat telepon dari orang kepercayaannya.

"Halo? Kemana saja kau? "

"Saya di Jepang Tn. Saya sedang menyelidiki seorang gadis yang merupakan anaknya Zen Hashigawa " jawab pria disebrang sana.

"Oh, ya aku tahu kau memang menyukai wanita, kenapa jauh-jauh mencari wanitanya? Disini banyak" kata  Leon.

"Bukan begitu Tn. Wanita ini anaknya Zen Hashigawa, orang yang telah membunuh ayah anda"

Leon mengerutkan dahinya. "Lalu? "

Ingin sekali pria di sebrang sana mengorek-ngorek isi kepala Leon. Namun itu tidak mungkin, bisa-bisa Eduardo menghabisinya. "Emm, apa anda tidak berniat balas dendam? " tanya pria itu.

"Entahlah, aku bahkan tidak kenal ayahku, tapi kalau di pikir-pikir, aku penasaran juga pada gadis itu. Baiklah mungkin aku akan kesana setelah urusan disini selesai, sekalian aku ingin mengunjungi Rider disana ".

"Iya Tn"

"Dengar, aku punya rencana"

♡♥♡♥♡♥♡

Sepulang dari kantor, Leon pulang dan memasuki mansionnya. Dia mendengar suara langkah kaki, langkah itu terdengar mengendap dan ingin menghampirinya.

Dengan gerakan cepat, Leon berbalik dan menodongkan pistolnya. Seorang pria mengangkat kedua tangannya saat Leon menodongkan pistol itu kearahnya.

"Arthur? Sedang apa kau disini? " gerutu Leon kemudian memasukkan pistolnya ke saku celananya.

"Ah kak aku benar-benar bosan, kau tahu? Aku butuh wanita" jawab Arthur adiknya Leon.

"Di India banyak wanita kan? Dan selain itu, banyak penari disana " gerutu Leon.

"Iya, tapi aku bosan aku mau yang bertubuh mungil, dan berkulit eksotis " kata Arthur.

"Kau ikut saja Eduardo ke Indonesia siapa tahu kau menemukan wanita seperti itu disana " kata Leon.

"Benarkah? Yah kan kak Ed sudah kesana duluan" gerutu Arthur.

"Eh, kau jangan kesana saja ya kau disini saja memegang perusahaan kakak untuk sementara" kata Leon.

"Apa? Tapi.. "

"Ayolah, ada banyak wanita di kantor, kau pasti suka" kata Leon.

"Ah? Benarkah? Lalu kau mau kemana? "

"Jepang "

"Hah? Untuk apa? "

"Menemui Rider, dia kan disana karena Pak Arnold sedang menyelidiki sebuah kasus disana" jawab Leon.

"Ah itu tidak adil, kau disana liburan, dan aku disini memegang dokumen, itu tidak adil"

"Biar saja, siapa suruh kau tidak bekerja"

"Kau sendiri tidak bekerja"

"Aku bekerja, menjadi psikopat "jawab Leon kemudian berlalu ke kamarnya.

"Hei!! Memangnya psikopat itu pekerjaan? Baiklah, aku juga punya pekerjaan, yaitu bermain dengan wanita "

♡♥♡♥♡♥♡

Hari mulai pagi. Leon masih tertidur dia bergulir memeluk seseorang. Dia membelai pipi orang yang tidur dengannya.

"Ini jambang? "

"Ini aku" suara bariton itu terdengar jelas ditelinga Leon.

Leon terkejut kemudian membuka matanya ternyata Arthur.

"Apa yang kau lakukan dikamarku!! Kau tidak melakukan apa kan!! " geram Leon panik karena melihat  Arthur yang hanya menggunakan celana boxer.

"Aku masih normal, meski kau tampan, aku tidak mau, aku masih menyukai hole, kau pikir aku gay? " gerutu Arthur.

"Masih banyak kamar di mansion ini, kenapa kau mau tidur dengan ku? " gerutu Leon.

"Ah, kamar -kamarmu yang lain dipenuhi benda-benda keramat" sindir Arthur.

"Ah lupakan" Leon berjalan menuju kamar mandi.

♡♥♡♥♡♥♡

By

Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

LoVina Azwar

LoVina Azwar

ooiooi..

2022-09-23

0

Oi Min

Oi Min

Mereka bertiga tdk di ragukan lagi..... Bner2 keturunan tuan Davidson...... Pada jdi casanova pecinta wanita

2022-03-13

0

Mutiara Wati

Mutiara Wati

suka biar lain ibu tetap akur dn saling sayang

2021-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!