"Aku psikopat! " bentak Leon yang merasa tersinggung juga. Shione menatap Leon. "Tunggu, aku masih bingung" kata Shione.
Leon masih terdiam. "Kau psikopat? Lalu untuk apa kau membawaku kemari, kalau kau mau menculikku, kenapa kau tidak menyakitiku? Soal dendam ayahmu pada ayahku aku benar-benar tidak peduli dan aku yakin kau juga sebenarnya tidak peduli kan?" tanya Shione.
"Aku memang tidak memiliki tujuan saat menculikmu, tapi karena kau barusan bertanya, aku mulai memiliki jawaban dari pertanyaan mu itu yang sebelumnya juga pertanyaan untuk diriku sendiri " kata Leon abstrak.
"Lalu? Mana jawabannya? Kata-kata mu barusan malah seperti kampanye membosankan" gerutu Shione.
"Sekarang, tujuanku menculikmu adalah untuk memilikimu" jawab Leon. Shione tercengang. "Apa maksudmu! Itu tidak bisa! " bantah Shione.
"Aku ingin memiliki gadis sekeras kepala dirimu, sampai kapan kau bisa menolak ketampananku, lihat saja! " kata Leon.
"Berhenti berharap karena sampai kapan pun kau tidak akan pernah bisa memilikiku" kata Shione sarkas.
"Ku pastikan kau menjadi milikku dan akan tetap menjadi milikku! " sanggah Leon.
"Lihat saja! Kau tidak akan bisa! Dan aku tidak mau menemui kakakmu itu karena aku bukan kekasihmu! " bentak Shione.
Leon meninju udara. "Ok, tidak masalah! Lihatlah! Kau akan menyesal! " bentak Leon kemudian berlalu.
Shione meninju dinding. "Euuhh!! Kenapa dia tampan sekali, bisa-bisa aku lupa dengan kata-kata ku sendiri " gumam Shione.
Sebuah tangan mengejutkannya. Shione mengerjap. "Aku berbohong, jangan dengarkan apa yang kukatakan barusan" kata Shione kemudian membalikkan badannya. Ternyata Arthur. "Arrgghh ku pikir kau Leon" gerutu Shione.
"Smartphone ku ketinggalan" kata Arthur. "Inikan kamar yang ku tempati. Bukankah kamarmu ada disamping kamar ini" gerutu Shione.
"Oh iya ,aku lupa " kata Arthur kemudian berlalu. "Sudah cukup aku hidup dikelikingi makhluk -makhluk konyol seperti mereka.. Di dunia hitam, aku selalu di puja dan di hormati, sedangkan disini.. Aku tampak bodoh"
__
"Terlihat menjijikan dan untuk apa juga aku menginginkannya" gerutu Leon dengan telanjang dada. Dia melompat ke kolam renang.
"Masih banyak wanita diluar sana yang lebih mudah di taklukan, tapi.. Aku ini psikopat, aku bisa melakukan apapun padanya dengan kasar pun aku bisa, dan ya.. Ini tantangan baru untukku, aku harus bisa mendapatkan hatinya"
__
"Itu tidak boleh terjadi, jangan sampai hatiku melirik sedikitpun pada si tampan itu " gumam Shione sambil berjalan mondar mandir dikamar yang dia tempati.
"Aku harus membuatnya jatuh hati dulu padaku, ya itu akan menangkal perasaan diriku yang masih labil, ok dia hanya anak kecil yang usianya 2 tahun lebih muda darimu Shione " gumam Shione seolah pada dirinya sendiri.
"Kau akan kalah! "
__
"Iya! Dia akan kalah.. Dan dia akan menjadi milikku" kata Leon meyakinkan dirinya sendiri.
__
"Iya kalah dan dia akan menyesal" Shione berucap penuh keyakinan.
__
"Aku punya ide"
__
"Iya, aku juga akan... " tiba-tiba, smartphone Shione bergetar. Dia mengangkat panggilannya. "Halo? Siapa ini? " tanya Shione.
"...."
"Apa! Leon tenggelam!! "
Shione segera berlari keluar dari kamarnya menuju kolam renang yang dia yakini berada di halaman belakang.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione melihat tubuh Leon berada di dasar kolam. Para pelayan di tepi kolam. Mereka semua terlihat panik. "Emm... Bagaimana ini.. Hhh.. Kalian cepat cari Arthur!!" kata Shione.
"Tapi, Nn. Tn. Arthur sudah berangkat ke kantor" kata salah satu dari mereka. Shione terlihat panik. "Kalau begitu cepat cari bantuan" kata Shione.
Mereka segera pergi. Shione menatap kolam itu dengan gemetar. Dia melangkah lebih dekat dan melompat ke kolam itu. Namun dia tidak bisa berenang.
Leon keluar ke permukaan kolam. "Haha, kau mencemaskanku kan? " kata Leon. Namun senyuman Leon pudar saat melihat Shione berkecimpruk didalam air.
"Shione! " Leon berenang kearah Shione kemudian membantunya ke tepi kolam. "Shione? Shione? Apa kau tidak bercanda? " tanya Leon.
Tidak ada jawaban. Mata Shione masih tertutup. Leon mengguncangkan tubuh Shione. "Eh? Bangun! Jangan mati dulu, aku belum memilikimu" kata Leon.
Leon meletakkan telinganya di dada Shione. "Ah gawat!" katanya kemudian menekan dada Shione dengan kedua tangannya. Air keluar dari mulutnya. Makin lama makin banyak.
"Shione? Shione? " tanya Leon. Shione masih belum sadar juga. "Shione, bagaimana ini, kakakku hampir sampai " gerutu Leon.
Leon melirik bibir Shione yang agak terbuka. Senyuman terukir di bibir kissable Leon. "Oh sexylips" Leon mendekatkan wajahnya dan meraih bibirnya kemudian memberikan napas buatan.
Leon kembali menekan dada Shione. "Ohok" Shione terbatuk. Leon tersenyum dia menatap mata Shione yang perlahan terbuka. Leon mencium bibir Shione. Shione terkejut kemudian mendorong dada Leon.
"What are you doing? " bentak Shione dengan jantung berdebar kencang.
"Kau hampir mati karena menghirup banyak air, jadi aku memberikan napas buatan" kata Leon dengan ekspresi puasnya karena telah merasakan bibir Shione.
"Menjijikan sekali kau" gerutu Shione. "Harusnya kau berterimakasih karena aku menyelamatkanmu" gerutu Leon.
"Apa kau sadar? Kenapa aku sampai kau selamatkan! Karena kau pura-pura tenggelam! Dan aku yang tidak bisa berenang berusaha menyelamatkanmu! Itu salahmu sendiri! " bentak Shione kemudian beranjak.
"Kenapa kau tidak bisa berenang muffin? Kau kan mafia" selidik Leon. "Kau tidak perlu tahu! Ini semua salahmu! " kata Shione kemudian berlalu.
"Ok, ini salahku, tapi kau peduli kan padaku? " kata-kata Leon berhasil menghentikan langkah Shione. Shione tampak berpikir. Benar juga untuk apa dia menyelamatkan psikopat gila itu? Otaknya benar-benar tidak bekerja kali ini.
"Jika kau tidak peduli, kau tidak menyelamatkanku ya kan? Kau pasti akan membiarkan ku mati tenggelam dan itu membuktikan aku telah mendapatkan dirimu" kata Leon.
Shione melanjutkan langkahnya meninggalkan Leon yang masih serius menatap punggungnya yang kian menjauh. Senyuman terukir di bibir Leon setelah dia yakin Shione pergi.
Leon menjilat seluruh bibirnya. "Hmm sweets" gumam Leon. "Aku pasti akan menang" gumam Leon.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione membasuh wajahnya. Dia menatap pantulan dirinya dicermin. Tangannya bergerak memegang bibirnya. "Menjijikan! " teriak Shione.
"Hmm, Arthur bilang, kekasih kakaknya itu orang Asia, apa dia orang Jepang juga? Atau Cina? " gumam Shione. "Jika kakaknya tinggal disini, maka aku tidak akan kesepian lagi, setidaknya ada seseorang yang sama denganku yaitu orang Asia" gumam Shione.
"Tapi, aku tidak akan menemui mereka, enak saja psikopat gila itu ingin aku menyamar menjadi kekasihnya" gerutu Shione.
"Aku penasaran, kekasih kakaknya pasti cantik dan baik dan mungkin kakaknya juga baik tidak seperti Leon yang gila dan Arthur yang aneh" gerutu Shione.
"Arrghh aku tidak akan menemui mereka! Biarkan saja"
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Oi Min
Wkwkwkwk...... Apa itu ciuman pertama Shione??
2022-03-14
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
seru lucu keren thorrrr,,,mafia psikopatnya bikin ngakak 😂😂😂
2021-03-21
1
Efan Zega
mafia abal2
2021-03-18
0