Rider menarik tangannya berisikan kertas."Ini tujuanmu kan? " kata Rider sambil memperlihatkannya pada Aori. Aori membelalak.
Leon dan Shione juga terkejut. Kertas itu terdapat foto Shione dan ada tulisannya.
Dicari orang ini, dia Yakuza berpengaruh di Tokyo
"Itu sebabnya Shione mau di culik olehmu Leon, karena dia buronan di negaranya sendiri. Lalu kau polisi teladan. Kau selalu mengawasiku meski pun tidak ada bukti yang kuat kalau aku terlibat dalam kasus pembunuhan itu " kata Rider. Shione menunduk. Leon membelalak. Aori menautkan alisnya.
"Tidak ada buktinya? Kau lupa? Aku yang membuka topengmu dan mataku saksinya" kata Aori. "Tidak butuh saksi, yang di butuhkan adalah bukti! " sanggah Rider.
Aori menghajar Rider. Terjadi perkelahian. Leon berusaha memisahkan mereka berdua. Namun dia tidak mampu.
Aori berhasil menendang dada Rider hingga Rider tersungkur. Rider menggerakkan kakinya mengenai kaki Aori yang tengah berdiri. Aori pun terjatuh. Rider menindihnya.
Kedua kakinya dikunci lutut Rider. Kedua tangan Aori di kunci keatas dengan satu tangan Rider. Tangan Rider yang satunya lagi memegang syaraf di leher Aori.
Leon dan Shione terperangah. Dengan posisi itu, Aori sangat seksi. Rider menatap Aori dengan tajam. Aori tak kalah tajam menatap Rider.
"Kau pikir aku tidak bisa melakukan ini padamu? Aku juga bisa memukulmu, namun aku tidak mau memukul wanita " geram Rider.
Aori tidak berontak sama sekali. Karena pergerakannya di kunci. Tangan Rider menekan syaraf Aori. Aori pun tak sadarkan diri.
"Hei!! Apa yang kau lakukan pada Aori!! " bentak Shione. "Diamlah! " bentak Rider. Rider mengangkat tubuh Aori ke bangku berjemur.
"Ayo pergi, kau tidak mau di tangkapkan Shione! " kata Rider kemudian meloncat ke gedung yang lebih tinggi yang tadi di gunakannya untuk memperhatikan Aori dan Shione bersama Leon.
Leon menggendong tubuh Shione kemudian menyusul Rider melompat ke gedung itu. "Aaa!! Bagaimana kalau aku jatuh sialan! " gerutu Shione.
♡♥♡♥♡♥♡
Leon dan Shione sudah kembali ke Italia. Leon mendorong Shione ke ranjang. "Jadi kau memanfaatkanku! Iya kau sengaja menyerahkan dirimu agar ku culik dan kau aman iya! " bentak Leon.
Shione bangkit "Hei! Kau pikir kau tidak salah!! Untuk apa kau menculikku! Membalas dendam? Itu? Kau gila! Psikopat tergila! Kau yang menculikku dan sekarang kau menyalahkanku? Begitu? " bentak Shione tak kalah pedas.
Leon mendorong Shione hingga Shione kembali terlentang diatas ranjang. Leon menindihnya. "Aku gila! Ya aku gila! Karena apa? Karena kau aku mencintaimu, bodoh! " kata Leon.
Shione membelalak. Tapi kemudian dia menendang perut Leon. Leon terpundur. Shione memojokkan Leon ke dinding.
"Dengar psikopat! Kau tidak akan mampu mencintaiku! Kenapa karena aku lebih tua darimu, aku lebih handal, lebih kuat, lebih- lebih segalanya darimu! Jangan pernah kau berpikir untuk mendapatkan aku! " bentak Shione.
Leon memutar balikan tubunhya. Kini dia yang memojokkan Shio ke dinding. "Dengar Mafia! Aku benar-benar muak dengan pekerjaan gilamu itu! Kau lebih segalanya dariku? Berapa orang yang pernah kau bunuh hah! Berapa!! " ledek Leon.
"Bukan soal membunuh! Tapi menguasai perusahaan, oh iya kau tidak mungkin mengerti, psikopat sepertimu bisanya hanya membunuh dan menghajar! Itu tidak ada gunanya! Dan tidak menghasilkan uang! " ledek Shione tak kalah pedas.
"Jadi begitu! Kau membuat ku marah! Ok! Lihat saja, kau pasti akan menyukaiku! " kata Leon kemudian berlalu kesal.
"Marah sana! Anak kecil! "
♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan hari nya, Eduardo dan Leon sedang sarapan. "Dimana Shione? " tanya Eduardo. Leon menghentikan altifitas makannya kemudian menoleh.
"Entahlah, aku dan dia sedang ribut" jawab Leon. "Soal apa? " goda Eduardo. Leon tersenyum geli. "Mana mungkin ku katakan padamu, kau pasti akan marah kalau kau mengetahui dia itu Yakuza" batin Leon.
"Lalu Rachel mana? " tanya Leon. "Dia masih tidur " jawab Eduardo santai. "Mungkin kau terlalu lama bekerja dengannya" goda Leon. Eduardo tertawa.
"Aku akan memanggil Shione " kata Leon kemudian beranjak dari duduknya. Eduardo hanya mengangguk.
Leon menaiki tangga menuju kamar Shione. Leon menatap pintu berwarna merah itu. Tanpa di ketuk dulu, Leon membuka pintunya.
Leon terkejut saat pintu itu terbuka lebar. Shione menaiki jendela. "Fuck!! What are you doing!! Shione!! " bentak Leon.
Shione terkejut kemudian menoleh. "Aku akan kembali jika kau benar-benar mau aku kembali " kata Shione kemudian meloncat ke bawah dengan tali keamanan.
Leon melihat ke bawah. Shione meloncati benteng yang tingginya 2 meter dan memasuki salah satu mobil dari 4 mobil yang mungkin sedari tadi terparkir di samping mansionnya.
4 mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. "Shit!! " Leon bergegas ke kamar nya kemudian memakai jasnya dan dia membawa tas kantor. Setelah itu, dia menuruni tangga.
"Ada apa Leon? Apa terjadi sesuatu? " tanya Eduardo. Langkah Leon terhenti kemudian menoleh pada Eduardo. "Emm, tidak, aku harus segera pergi, sampai jumpa" Leon segera memasuki garasi dan memasuki mobil biru tua sport nya yang beratap terbuka.
Dia pun bergegas memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. "Ok, kita lihat seberapa hebatnya dirimu Nn. " geram Leon.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione yang sedang berada di dalam mobil menghela napas panjang. "Kau terlihat tidak sehat" kata pria sipit di sampingnya yang sedang menyetir.
"Tidak, aku baik-baik saja" jawab Shione sambil menatap GPS yang ada di dalam tabletnya. "Ok, kita akan kemana? " tanya Shione.
"Ada mafia yang ingin bekerja sama dengan kita" jawab pria itu. "Dan kau menerima tawaran itu? Zack " tanya Shione.
"Untuk perusahaan ku iya, dia menanyakanmu" jawab Zack. "Kau bawa pistol? " tanya Shione. "Tidak, memang nya kenapa? " tanya Zack.
"Ambil postolku" kata Shione sambil memberikan satu pistolnya pada Zack. "Baiklah, sepertinya kau terlalu cemas pada ku, tapi terimakasih Shione " jawab Zack sambil menerima pistol dari Shione.
"Oh ya, sampai kapan kau akan bersembunyi di rumah psikopat itu ?" tanya Zack. Shione mendelik Zack. "Sampai dia melepaskan ku" jawab Shione dengan pandangan datar.
"Maksudmu ?" tanya Zack. "Dia sudah tahu kalau aku yakuza, dan dia juga tahu aku pura- pura bodoh di depannya dan dia tahu juga kalau aku tinggal di mansionnya itu untuk bersembunyi dari polisi Jepang" jawab Shione.
"Ku harap kau tidak lama tinggal disana, karena bisa saja suatu saat nanti dia meminta bayaranmu apa kau siap? " tanya Zack.
"Jika itu demi perusahaanku dan demi kakak serta almarhum ayahku, aku siap" jawab Shione.
"Beruntung Tn. Zen dan Shino punya dirimu " kata Zack. "Iya, dan aku tidak beruntung memiliki ayah seperti dia" jawab Shione.
"Lalu apa kau tahu dia psikopat yang sering memakai wanita? " tanya Zack. Shione terkejut kemudian menoleh pada Zack.
"Hari ini saja, dia bercinta dengan 3 jalang bernama Suzan, Lilly, Almeera itu terjadi saat kau berada di Jepang saat kau benar-benar sedang berhadapan dengan polisi hebat, sepupumu sendiri. Dia malah di ranjang " kata Zack.
Shione tidak suka Zack mengatakan itu. Atau mungkin dia tidak suka dengan apa yang di lakukan Leon di belakangnya. Shione mengalihkan pandangannya ke jalan raya.
"Hmm, kapan kita sampai? "
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Kurnit Rahayu
wajah Itali m Jepang udh ky jarak jkrta bogor
2021-11-20
0
Iren Lusia Tarigan Sibero
Jepang dan Itali kayak beda 5 langkah aja Thor, gampang bgt pindah2 ny
2021-07-28
0
Setyowti Puji Rahayu
lanjut thorr
2020-12-22
2