Shione memakai jubah kebesarannya sebagai Yakuza terhormat. Emm kebesaran dalam arti kehormatan bukan terlalu besar.
Dia berjalan di iringi Zack dan 3 anak buahnya yang lain. "Aku tidak mengira aku masih hidup, maaf tidak sempat menengokmu" kata Zack.
"Tidak masalah, kau sudah berusaha menolongku Zack" jawab Shione. Mereka memasuki ruangan Carren. Sudah banyak mafia terkenal lainnya di dalam. Mereka menoleh kearah Shione.
"Anak buahmu sudah datang ya, silakan duduk " kata Carren ramah. "Jangan tersinggung, tapi aku pengacara dan penasehatnya" kata Zack pada Carren.
"Oh, ya tentu saja, aku mengenalmu Tn. Zack, maksudku yang 3 orang di belakang Nn. Hashigawa " kata Carren. Zack melirik Shione.
"Baiklah, kita mulai rapatnya" Carren beranjak dari duduknya dan berjalan ke layar teknologi didepan kliennya.
Carren mengotak-atik layar teknologi itu. Terdapat banyak jenis senjata disana. Kemudian dia meng-klik salah satu senjata. Yaitu sebuah senapan.
"Ini W300H senjata terbaru keluaran Amerika.... " Carren menjelaskan dengan serius.
Sementara itu, diluar gedung pertemuan, Leon, serta orang -orang kepercayaan Leon dan orang -orang nya Rider sedang menyabotase alarm dan juga CCTV yang terpasang di sekitar gedung tersebut.
Mereka juga melumpuhkan para penjaga yang menjaga gedung itu.
Lalu, dimana Arthur? Dia menjadi ahli GPS di mobil Leon karena itu perintah Leon. Arthur serius mengarahkan para pasukan Leon.
"Di depan pintu itu ada alarm, cepat sabotase! " kata Arthur sambil mengetik peta teknologi yang merupakan denah gedung tersebut.
__
Leon menembaki CCTV yang terpasang. Setelah yakin tidak ada lagi CCTV, mereka segera memasuki gedung tersebut.
__
Arthur melihat lebih dekat ruangan yang di masuki Leon yang orang -orang nya. "Leon awas, di ruangan yang kau masuki ada kamera web! " kata Arthur.
__
"Oh damn! Kau telat bilang! " gerutu Leon. Mereka pun harus menembak kamera web yang tersembunyi di balik pot tanaman.
__
"Sudah ku bilang, jangan terburu-buru! " gerutu Arthur sambil membenarkan alat komunikasi yang terpasang di telinganya.
__
"Hei, kapan kau bicara hah" gerutu Leon. "Sudahlah, jangan bertengkar Leon, kita hampir sampai " kata Brian. Leon mendengus kesal.
__
Shione memperhatikan senjata lain yang di perlihatkan oleh Carren.
__
Leon dan Brian memasuki sebuah ruangan darurat. "Hei Arthur, kita dimana? Apa kita semakin dekat dengan ruangan rapat itu? " tanya Brian.
__
"Tepat di lantai atas kalian, itu adalah ruangan rapat, tapi jika kau mau aman, lewat lubang udara dan kau akan sampai di lantai 3. Sedangkan rapat itu di adakan di lantai dua, ku pikir, kalian bisa menggertak mereka dari langit- langit ruang rapat" jawab Arthur.
__
"Bagaimana menurutmu Brian? " tanya Leon.
__
"Lakukan apa yang ku katakan! Percayalah! " gerutu Arthur.
__
Leon mendengus. "Kita tidak punya pilihan Leonardo, kita lakukan apa yang dikatakan adikmu, mana mungkin dia mencelakakanmu" kata Brian. "Awas, jika aku mati, aku akan membunuhmu" gerutu Leon.
__
"Cepatlah! " gerutu Arthur.
__
Brian dan Leon menendang penutup lubang udara. Mereka pun memasuki saluran udara itu.
__
"Jadi, dengan rapat ini, ku harapkan kerja sama kalian dalam penjualan senjata- senjata ini" kata Carren mengakhiri pidatonya.
"Aku benar-benar tidak percaya pada gadis itu " bisik Zack pada Shione. "Tidak percaya apanya? " tanya Shione. "Orang putih itu suka menipu" kata Zack.
"Jangan hubungkan masalah pribadimu dengan bisnis" kata Shione. "Hmm, baiklah " jawab Zack.
Tanpa mereka sadari, Leon sudah berada di dalam ruangan. Tepatnya di dekat lampu gantung bersama Brian.
"Shione ada di sebelah sana" kata Brian sambil menunjuk ke arah Shione. "Iya, Arthur, perintahkan orang -orang ku untuk memasuki ruangan ini jika sudah mengalahkan para penjaga" kata Leon.
__
"Mereka masih berkelahi, tahan dulu jangan sampai kalian berdua muncul dan menarik perhatian mereka" jawab Arthur.
__
Leon mendengus, Brian memperhatikan satu persatu mafia yang hadir disana. "Mereka berbahaya " bisik Brian.
"Memangnya kenapa? " bisik Leon. "Perhatikan yang itu, itu dan yang itu, mereka pernah bermusuhan dengan ayahmu " kata Brian.
Leon melihat ke bawah. Pria berkepala plontos, lalu berambut rapi dan pria bertopi khas mafia. "Seandainya kau menjadi mafia, maka kau akan lebih di incar" kata Brian.
Pria berkepala plontos mendongkak ke atas. Dia terkejut melihat keberadaan Leon dan Brian. "Gawat, pria botak itu menyadari keberadaan kita" bisik Brian.
"Penyusup!! " teriak pria plontos itu sambil menembak ke arah mereka berdua. Pada mafia lain segera berdiri dan mendongkak. Shione terkejut melihat keberadaan Leon disana.
__
"Shit!! Ini bukan bagian dari rencana! " gerutu Arthur.
__
Tembakan si plontos meleset dan malah mengenai lampu gantung.
Lampu itu jatuh ke atas meja rapat dan pecah hancur berkeping-keping. Brian dan Leon melompat ke bawah. Carren menautkan alisnya.
Orang -orang nya Leon memasuki ruangan. Mereka menodongkan senapan mereka. "Itu B7233LGB" gumam Carren sambil melihat senjata yang mereka bawa.
"Jangan ada yang bergerak, termasuk kau yang botak" kata Leon sambil menunjuk si plontos yang memegang pistol.
"Kami tidak akan ikut campur atau mengganggu rapat penting kalian, kami hanya ingin membawa Nn. Shione, itu saja " kata Brian.
"What the.. " gumam Zack. Semua pandangan para mafia tertuju pada Shione. "Kenapa melihat ku seperti itu? " tanya Shione.
"Dengan menyusup? Kami jadi semakin ingin mematahkan lehermu anak muda" kata pria berambut rapi.
"Memangnya apa yang bisa kami lakukan? Ikut rapat? Atau bicara baik-baik dengan si pemilik gedung? Dia tidak akan membiarkan kami membawa Shione " kata Leon.
"Dia sudah memberikan dirinya untuk menyelamatkan mu dariku Leonardo! " kata Carren. "Apa? " Leon menatap Shione. "Kenapa kau selalu membuatku kecewa? " tanya Leon. "Itu demi dirimu, aku ingin kau aman, selain itu, aku juga aman" kata Shione.
"Tapi.. Kita tidak bisa bertemu gara-gara keputusanmu! " kata Leon.
"Stop this bullshit!! " bentak pria bertopi ala mafia. "Dengar, aku tidak suka ada drama di hadapanku! " lanjutnya.
__
Arthur bisa mendengar percakapan mereka lewat headphone yang dia pakai. Tiba-tiba dia melihat sesuatu yang bergerak menuju ruang rapat.
"Leon!! Brian!! Ada seseorang yang akan memasuki ruangan itu!! " kata Arthur.
__
Leon dan Brian terkejut. Tiba-tiba seseorang muncul dengan pakaian ala ninja dan melempar shurikken kearah para mafia dan orang -orang nya Leon. Leon dan Brian segera bersembunyi di balik meja.
Shione dan Zack mengambil pistol mereka. Carren membawa senapannya kemudian menembaki ninja gesit itu. Namun salah satu shurikken berhasil mengenai lengannya.
"Shit! " umpat Carren. Leon menembaki ninja itu. Namun ninja itu benar-benar gesit dan hampir membunuh semua orang yang ada di ruangan itu.
Shione meloncat kemudian melawan ninja itu dengan tangan kosong. Terjadi perkelahian menegangkan. Ninja itu terlempar ke meja rapat hingga mejanya hancur.
Shione berkuda- kuda. Ninja ini itu melempar shurikken nya dan mengenai kaki Shione. Shione terduduk. Ninja itu melompat kearah Shione kemudian menendang dada Shione hingga Shione terlempar ke lantai.
"Shione!! " teriak Leon sambil beranjak dari persembunyiannya, namun di tahan Brian.
Ninja itu menghampiri tempat persembunyian Leon dan Brian. Namun, Shione lebih dulu menarik kepalanya dari belakang hingga mereka berdua terjatuh.
Shione menarik penutup wajah pria itu dan kini terlihat jelas siapa dia.
"Kakak? "
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
⸕㋡ ⃟🇷🇦 🇾♨̄ ⃝̄๛᭄̈́
Dlm keadaan tegang masih aja bercakap.. Wkwkwk 🤣 🤣 🤣
2020-12-30
0
Noor Dech
menegangkan
2020-10-09
1
Angel Ašk Deni
ada tegang nya ada lucu nya aq suka
2020-07-18
2