Bulan berganti bulan. Hubungan Shione dan Leon semakin membaik. Mereka berpacaran namun tidak melakukan hal bebas hanya sebatas berciuman saja.
Pagi ini, Leon mendapatkan undangan pernikahan dari Rider sahabatnya. "Kau benar Rid, kau mendapatkan gadismu" gumam Leon.
Leon mengetuk kamar Shione. Shione membuka pintu kamarnya. "Ada apa? " tanya Shione.
"Besok pagi kita akan bersiap-siap ke Amerika " kata Leon. "Ada apa? Kau mau berulah lagi. " gerutu Shione.
"Tidak, muffin, temanku Rider akan segera menikah" jawab Leon antusias.
"Emm, baiklah, aku bahkan tidak percaya pria seperti dia akan menikah atau akan ada yang mau padanya " kata Shione.
Leon tertawa mendengar ucapan Shione. "Baiklah, kita akan pergi " kata Shione semangat.
♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan harinya, Shione dan Leon berangkat ke Amerika. Mereka tertidur di jet pribadi milik Eduardo. Mereka mengajak Eduardo, Rachel dan Arthur.
Eduardo menolak dengan alasan pekerjaan, Rachel juga karena Eduardo tidak ikut. Arthur menolak karena dia sedang ada acara dengan temannya. Namun mereka janji akan hadir tepat hari pernikahan.
Akhirnya mereka sampai ke daratan New York City. "Jadi dimana mansion temanmu itu? " tanya Shione.
"Aku akan menunggu mobilku dulu " jawab Leon. Beberapa menit kemudian, mobil berwarna abu dengan atap terbuka berhenti di hadapan mereka.
Sang sopir mempersilakan mereka masuk. "Terimakasih" kata Leon. Leon pun melajukan mobil nya meninggalkan sopir yang kemudian memasuki sebuah bar.
Shione menatap sekeliling. "Kau mau belanja. " tanya Leon. "Belanja apa? " tanya Shione. "Mungkin bedak, lipstik.. Atau.. " "jangan meledekku! " potong Shione. Leon tertawa.
Tepat tengah hari, mereka sampai di mansion Rider. Tertulis ukiran nama Smith's mansion. Mobil Leon memasuki pelataran mansion.
Mereka di sambut oleh kepala pelayan pria. "Selamat datang Tn. Davidson " sapa pria itu.
"Halo Ron" kata Leon membalas sapa an pria itu. Ron mengangkat topinya di hadapan Shione. Shione tersenyum pada Ron.
"Silakan masuk, saya akan menemui Tn" kata Ron.
Leon dan Shione pun duduk di sofa di ruang tamu. Mereka menatap ke sekeliking. Terdengar suara langkah kaki memasuki mansion.
"Hi, how are you Leon? And your muffin? " sapa Rider yang tiba-tiba muncul. Leon dan Shione menoleh.
Shione terkejut melihat Aori. "Shione? " tanya Aori. "Aori? " tanya Shione.
Leon dan Rider terkejut melihat wanita yang mereka cintai saling mengenal.
"Wait, whats wrong?? " tanya Rider yang merasa ada keanehan saat ini. Shione baru tahu, ternyata Rider akan menikah dengan sepupunya sendiri, Aori.
"Aori? Kemana saja kau selama ini? " tanya Shione sambil beranjak dari duduknya kemudian menghampiri Aori. Aori mundur.
"Jangan mendekat" kata Aori. "Ke.. Kenapa? " tanya Shione. "Kau mafia kan? " kata Aori. Shione terdiam. Sedangkan Rider dan Leon masih memperhatikan tindakan mereka berdua. Shione tahu, Aori masih marah padanya.
"Aori, aku tahu, aku juga tidak mau menjadi seorang mafia, tapi mau bagaimana lagi, ini keinginan si tua bangka" kata Shione. Tua bangka yang dia maksud adalah ayahnya sendiri.
"Ya sudah, jangan bicara masalah pribadi, bukankah kekasihmu akan bicara dengan Albert " kata Aori mengalihkan topik.
Shione mengerutkan dahinya. "Albert? Siapa Albert? " tanya Shione. "Calon suamiku " jawab Aori berat hati. Rider sangat senang dengan jawaban Aori. "Maksudmu, psikopat ini? " tanya Shione sambil menunjuk Rider.
"Enak saja kau bilang aku psikopat, pacarmu juga psikopat kan, mafia" gerutu Rider. Leon terkekeh. "Ya kalian sama saja" jawab Shione sambil melipat kedua tangan didepan dada.
♡♥♡♥♡♥♡
"Aku memutuskan untuk berhenti menjadi psikopat dan akan menikah dengan Aori " kata Rider yang membuat Leon dan Shione tercengang.
"Berhenti menjadi psikopat? " tanya Leon.
"Menikah dengan Aori? " tanya Shione.
Rider mengangguk. Aori hanya mengalihkan pandangannya. "Arrgghh!! Ku pikir Aori hamil sebesar itu karena kalian sudah menikah!! Jadi apa yang kau lakukan hah sampai Aori hamil duluan! " bentak Shione sambil melipat lengan bajunya seperti akan menghajar Rider.
"Ok, aku salah, aku memperkosanya" jawab Rider. Shione menghajar Rider dengan tenaga kulinya, namun Rider masih bisa menahannya. Leon berusaha melerai.
"Hentikan Shione! " Leon menarik pinggang Shione hingga mereka berdua terjungkal ke belakang dan Leon jatuh ke lantai dengan Shione menindih tubuhnya.
Shione merasa bokongnya menyentuh junior Leon karena dia menindih Leon dengan posisi membelakangi. Shione segera beranjak. Leon juga.
"Gila tenanganya, hampir saja mafia gila itu menghajar wajah tampanku" gerutu Rider. "Maaf Rid, tenaga Shione memang tenaga kuli" kata Leon.
Sementara Aori masih memperlihatkan ekspresi tidak pedulinya.
"Jadi Aori, meskipun kau mampu menjadi seorang mata-mata, namun kau tetap tidak bisa menjaga dirimu sendiri kan? Lebih baik menjadi mafia seperti aku yang mampu menjaga diriku sendiri karena aku punya banyak koneksi. Seandainya... " kata-kata Shione tidak dilanjutkan karena di potong oleh Aori. Shione baru ingat waktu itu Aori memang mengatakannya.
"Cukup mengandai-andainya, aku tidak suka dengan istilah mafia, atau pun yakuza, jadi lebih baik, diam saja, aku tidak mampu menjaga diriku sendiri, ya itu itu benar, tapi aku tidak menyesal, karena aku benci ayahku sendiri seperti kau membenci ayahmu" kata Aori sarkas.
Shione menautkan alisnya. "Soal itu, kau benar" kata Shione pelan. "Jadi, jangan pernah kau mengadiliku seperti ini " kata Aori. "Kurasa kau lebih pantas menjadi pengacara daripada menjadi mata-mata" kata Shione sarkas.
"Terimakasih " kata Aori tak kalah sarkas. Leon dan Rider hanya bisa menghela napas berat bersamaan. Tadinya yang akan berbicara adalah mereka berdua, bukan pasangan mereka.
Rider juga tadinya berniat untuk mengakrabkan Aori dengan kekasih sahabatnya itu, namun jika mereka saling mengenal, tampaknya dia tidak perlu mengenalkan mereka dan yang lebih parahnya lagi, mereka malah saling mencela. Tadinya Rider ingin mereka berdua menjadi akrab agar Aori tidak kesepian selama di perantauan.
"Ehm, apa kalian berdua sudah selesai bicara? " tanya Leon memecah kesunyian.
Aori dan Shione malah membuang muka. "Ok, Rid, jadi sebenarnya tujuanmu mengundangku dan muffin untuk apa? " tanya Leon.
"Emm.. Aku ingin kita bertemu, dan ya kau tahu menghabiskan waktu bersama apalagi sekarang kita sudah memiliki pasangan" jawab Rider.
"Oh tentu saja, jadi aku harus menginap disini? " tanya Leon.
"Ya, kurasa begitu, itu pun kalau kau tidak sibuk mengurusi pekerjaan Eduardo " kata Rider.
"Eduardo ada di Italia, dia sudah pulang beberapa hari dengan calonnya. Meski pun tidak ada dia, masih ada Arthur" jawab Rider.
"Oh iya, adik India mu itu menggemaskan sekali haha" tawa Rider meledak. Leon mendengus kesal. Dia tahu Rider sedang meledeknya.
"Oh iya, muffin, darimana kau mengenal Aori ?" tanya Rider pada Shione.
"Ck, muffin panggilan sayangku untuk dia" gerutu Leon. "Oh iya maaf, emm Shione " kata Rider mengulangi panggilannya.
"Kakekku dan kakeknya Aori bersaudara. Kakeknya Aori kakaknya kakekku dan kakekku adik kakeknya. Nama kakekku Hashigawa dan nama kakeknya Hashimoto. Mereka adalah Yakuza terhormat Jepang, kakekku memiliki seorang putra yaitu ayahku dan ayahku menjadi Yakuza sama seperti kakekku. Karena hanya dia satu-satunya pewaris tahta kegelapan kakek.." sejenak Shione mengambil napas.
".. Aku dan kakakku sebagai generasi baru, harus melanjutkan bisnis gelapnya. Maka jadilah aku yang sekarang, seorang Yakuza. Begitu pun dengan kakek Hashimoto, memiliki seorang putra juga dan itu adalah ayahnya Aori. Ayahnya Aori menjadi Yakuza sesuai keinginan kakek Hashimoto. Dia menikah dengan wanita yang juga seorang Yakuza. Mereka memiliki seorang putri yaitu Aori.. Aori yang lebih cerdas di usia muda dibandingkan aku dan kakakku yang lahir duluan sudah di nobatkan sebagai pewaris Yakuza generasi Hashimoto. Namun Aori tidak mau. Di usianya yang masih 8 tahun, dia tahu kalau Yakuza itu berbisnis dengan menghalalkan segala cara. Maka dia memilih menolak penobatan itu. Tentu orang tuanya kecewa" kata Shione panjang lebar.
"Lalu kau pergi ke New York bersama bibimu dan kita bertemu waktu itu? " tanya Rider pada Aori. "Tidak, aku ke New York setelah kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan pesawat. Aku sebenarnya ke New York tidak dengan bibiku, tapi dengan salah satu pelayan mansion orang tuaku" jawab Aori.
"Dan perlu diingat, Kakekku adalah Yakuza yang menguasai beberapa wilayah di Tokyo, sedangkan kakeknya Aori hampir menguasai seluruh Kyoto" kata Shione.
"Ok, ini menarik, kita benar-benar memiliki wanita yang berasal dari Asia Rid, dan kebetulan sekali mereka masih saudara" kata Leon.
"Tunggu Tn. Davidson, apa maksudmu memiliki? " tanya Shione. "Kau memang menyukaiku kan" gerutu Leon. "Jangan mimpi! " gerutu Shione.
Aori menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah mereka berdua. Rider tertawa melihat pertengkaran manis itu. "Kau jadi terlihat menggelikan Leon, dulu kau selalu dingin dan kejam, tapi sekarang.. Ahaha"
"Jangan meledekku, kau juga, bahkan kau mau berhenti menjadi psikopat untuk calon istrimu" gerutu Leon.
"Iya, tapi kan ini bukti kalau aku memang mencintai Aori. Sedangkan kau? Belum tentu kau mencintainya" kata Rider.
"Seandainya dia tidak seperti wanita aneh, mungkin aku mau menikahinya seperti kau menikahi Aori " jawab Leon. "Apa kau bilang? Aku aneh? Jika aku aneh kenapa menciumku waktu itu sialan!! " teriak Shione.
"Demi tuhan! Suara kekasihmu itu membuat urat syaraf telingaku hampir putus!! " gerutu Rider. Aori memperhatikan aksi heboh mereka. Perlahan senyuman manis terukir di bibirnya. Yakuza aneh dan 2 psikopat gila itu terlihat seperti orang normal. Mereka terlihat tidak berbahaya. Tapi di balik itu semua, kekuatan, tenaga, mental dan pikiran mereka jauh dari kata normal.
Rider melihat senyuman Aori. Dia sangat bahagia. Setidaknya Aori tidak kesepian. Meski hubungannya tidak terlalu baik dengan Shione.
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
gummy-13
kk buat tentang Eduardo dong sama ceweknya
2020-12-08
1
S.Nurhapitah piet928
prasaan waktu itu mreka akrab waktu di bar n rumah sakit,, hadoohh pie toh
2020-10-30
1
Hime🍃
Ko lain sih. Hrus ny mreka udh tau pas d atap bar wktu tu. Aneh dah
2020-10-22
2