13

Shione POV

Samar terdengar suara percakapan di dekatku. Perlahan ku buka mata ku. Sungguh menyilaukan. Ku tutup lagi mataku.

Aku kembali membuka mataku berusaha menyesuaikan pandangan ku dengan suasana yang terang di ruangan asing ini. Aku benar-benar terkejut mengetahui diriku berada di ruangan asing yang tidak ku kenali.

Aku menoleh kearah kiri. Ada wanita itu dia sedang berbicara dengan seorang wanita yang memakai pakaian dokter. Aku lupa lagi nama wanita itu. Dia yang menembakku sebelum aku mendorong Leon ke jendela permanen itu.

Lalu aku di bawa ke tempat ini, kupikir dia akan memenggal kepalaku, karena harga kepalaku cukup tinggi.

Wanita itu menoleh padaku, setelah mengetahui aku memperhatikannya, dia pun menyuruh dokter wanita itu pergi.

Dia menghampiri ku. "Halo yakuza kejam" katanya. Aku menautkan alis ku memperhatikan setiap apa yang dia lakukan dan yang dia bicara kan.

"Aku ingin bertanya, apa kau benar-benar mencintai Leon? Karena 4 hari yang lalu ku lihat kau dengan rela mendorong dia ke luar dan menciumnya" kata wanita itu.

Oh iya, aku ingat namanya. Namanya Carren. "Tidak " jawabku cepat. "Dia memang tampan, tapi psikopat gila dan yang membuat ku muak, dia telah membunuh kakakku.. Darren Robbinson " kata Carren.

"Darren pemilik Club Danuart? " tanya ku. Darren dan aku pernah menjalin kerja sama prostitusi untuk meramaikan Club ku dengan jalang- jalangnya.

"Kau tahu ya? Aku jadi menyukaimu" kata Carren. "Ku harap kau bukan lesbian" kataku. Terlihat dia tertawa membuat lesung pipinya tercetak jelas.

Tawanya hilang kemudian bertanya "Darimana kau mengenal kakakku?" dia menatap ku dengan menyelidik.

"Siapa yang tidak mengenalinya, dunia hitam membuat mafia terkenal kan" kataku enteng. "Hmm, kau membuat ku tertarik.. Maksudku tertarik dalam artian lain. Bagaimana jika kita bekerja sama, kau kan mafia juga" kata Carren.

"Aku tidak mau, selain itu, kenapa kau mau kepalanya Leon? " tanyaku. "Tentu saja, dia sudah membunuh kakakku" jawabnya dengan tatapan penuh kebencian.

Aku bisa merasakan sakit yang dia derita. Aku juga punya seorang kakak, dan aku pasti tidak sanggup kehilangan dia. Jangan bilang aku cengeng, aku juga manusia. Aku tidak berdarah dinging seperti psikopat.

"Kenapa Leon membunuhnya? " tanyaku memastikan. "Kekasih Leon memilih menjadi milik kakakku dan Leon tidak terima, dia memenggal kepala kakakku didepan mataku " jawab Carren.

Aku tahu itu menyakitkan, tapi ku pikir memenggal kepala seseorang untuk ukuran psikopat gila yang merasa kekasihnya di rampas, itu normal. Tunggu? Leon punya kekasih?

"Aku membawamu kemari untuk memancing Leon dan akan ku bunuh dia, aku percaya padamu Shione, karena kau juga seorang mafia" kata Carren.

"Mana mungkin kau mempercayaiku yang baru saja 3 jam berkelahi dengan mu dan selama 4 hari berada di rumahmu " kataku. Ya aku yakin dia hanya ingin memanipulasiku.

"Aku percaya, karena kau memang pantas di percaya. Oh ya, jadi bagaimana? " tanyanya. Aku tidak mengerti maksud dari kata jadi bagaimana  yang terdengar agak abstrak.

"Apanya? " tanyaku memastikan. "Kita bekerja sama " jawabnya. "Memangnya kita akan bekerja sama di bidang apa? " tanya ku.

"Pemasaran senjata illegal dan pengedaran narkoba, bagaimana? " tanya Carren. "Entahlah, yang pertama aku suka, yang kedua aku kurang yakin " kata ku.

"Baiklah, jadi bagaimana? " tanya nya terlihat tidak sabar.

"Tapi dengan satu sayarat" kata ku. "Apa? " tanya Carren. "Aku bekerja sama dengan mu, asal kau lepaskan Leon" kata ku.

Dia terkejut dengan permintaanku. Dia menatap ku. "Kau benar-benar mencintai nya ya" kata Carren. Sejujurnya aku menyayangi Leon, soal mencintainya aku tidak tahu.

"Jadi bagaimana? " tanya ku meminta kepastian. Aku tidak mau dia menghianatiku.

"Baiklah aku setuju" katanya sambil mengulurkan tangannya. Aku pun menjabat tangannya.

"Deal"

End Shione POV

♡♥♡♥♡♥♡

Leon tertunduk. Eduardo menatap surat kabar yang menunjukkan foto Shion dan foto Leon sebagai buronan internasional. "Kenapa kau tidak bilang kalau kekasihmu itu adalah orang yang sudah membunuh ayah kita dan dia juga seorang yakuza?" tanya Eduardo.

"Maaf" kata itu yang terucap dari bibir Leon. "Jika kau mencintainya, kenapa tidak selamatkan dia? " tanya Eduardo.

Leon terkejut kemudian mendongkak menatap kakaknya yang tersenyum pada nya. "Kakak tidak marah? " tanya Leon.

"Kenapa, ayah kita tidak peduli pada kita kan? Jadi selamatkan kekasihmu, kurasa, dia yang membuatmu berubah menjadi lebih dewasa, soal usia tidak perlu di pikirkan" kata Eduardo.

Leon benar-benar bersyukur memiliki kakak sebaik Eduardo. Dia benar-benar beruntung. Dia tidak boleh mengecewakan kakaknya.

"Aku akan menghubungi orang -orang ku, kau gunakan juga orang -orang mu" kata Eduardo. "Iya, aku juga akan meminta bantuan Rider " kata Leon semangat.

"Pergilah" kata Eduardo. Leon mengangguk.

♡♥♡♥♡♥♡

Leon menelpon Rider. "Halo Rid? Aku membutuhkan bantuanmu" kata Leon.

"Bantuan apa? "

"Shione di sandera, ku harap kau membantuku begitu pun dengan orang -orangmu"

"Aku tidak mau mengecewakanmu, tapi aku tidak bisa, dan kurasa kau bisa membawa orang -orang ku"

Leon mengerutkan dahinya. "Memangnya kenapa? Apa yang terjadi dengan mu? "

"Aku masuk penjara"

"Hell, memangnya siapa yang berhasil memenjarakan mu yang tidak pernah masuk penjara dalam kasus apapun? "

"Wanita itu.. "

"Siapa? Aori? "

''Iya, sepertinya aku mencintainya"

"Oh god, are you kidding man? " kata Leon.

"Aku serius, aku akan mendapatkan nya, dan lihat saja, kau akan terkejut saat aku memberikanmu surat undangan"

"Undangan? " tanya Leon.

"Iya, aku akan menikah dengannya"

"Tapi kan kau ada di penjara "

"Aku tahu, dan sebentar lagi aku akan bebas"

Leon tersenyum. Dia berpikir. Apakah dia juga akan menikah dan meninggalkan kebiasaan buruknya memakai jalang? Shione hanya nama itu yang terpatri di kepalanya.

"Jangan menghayal" ucapan Rider membuyarkan lamunannya.

Leon tertawa. "Darimana kau yakin aku sedang menghayal? " selidik Leon.

"Kau temanku, kau pikir aku tidak tahu apa-apa? "

"Baiklah, kita akhiri saja pembicaraan ini, pastikan kau mengundangku Rid"

Leon pun mengakhiri panggilannya. Dia membalikkan badannya. Dia terkejut melihat  keberadaan Arthur yang berdiri sedari tadi disana.

"Se.. Sedang apa kau disitu? " tanya Leon.

"Aku mau ikut" kata Arthur.

"Ikut? Kemana? "

"Menyelamatkan calon ipar ku " jawab Arthur.

"Ini bahaya" tegas Leon.

"Dan kau berpikir aku anak kecil? Usiaku 20 tahun" kata Arthur.

"Ini sangat berbahaya" sanggah Leon kemudian berlalu.

"Aku akan tetap ikut" kata Arthur.

Leon tetap melangkahkan kakinya. "Apa karena aku adik tirimu? " pertanyaan itu berhasil membuat langkah Leon terhenti. Dia membalikkan badannya menatap Arthur.

"Aku akan membantumu Leon, kau kakakku, meski tidak se ramah Ed, kau kakakku, aku tahu sebenarnya kau mencemaskanku, meski kau tidak bilang, tapi aku ingin ikut" kata Arthur.

Leon menghela napas berat. "Baiklah " kata Leon. "Benarkah? Yee!! "

♡♥♡♥♡♥♡

By

Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

Tati Prabowo

Tati Prabowo

kluarga gesrek thor

2021-07-26

0

Rahil Ramadhani

Rahil Ramadhani

sodara yg dapat di contoh,.meskipun beda ibu,ayah tidk peduli tapi tetep kompak saling membanyu

2021-02-11

1

Uni_Mafumafu

Uni_Mafumafu

visual dong Thor

2021-01-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!