16

Flashback

"Saya bisa" kata Leon pada dokter.

"Apa golongan darah anda? " tanya Dokter.

"B-" jawab Leon.

__

Leon berbaring di ranjang di samping Shione. Selang kecil terhubung dari tangan Leon ke tangan Shione.

Leon memperhatikan Shione. Matanya tertutup rapat. Dia terlihat begitu tenang.

"Wake up babe"

End Flashback

Kali ini, Shione berbaring di ranjang yang berada di samping ranjangnya Leon. Leon terlihat tenang dengan mata tertutup.

Selang kecil terhubung diantara mereka. "Ku pikir bukan kau yang mendonorkan darah padaku" gumam Shione.

Arthur menunggu di ruang tunggu bersama Brian yang terlihat babak belur.

"Penyelamatan yang bagus Arthur " kata Brian. "Aku berimprovisasi, karena ku dengar keributan dan ku lihat alat deteksi Leon ke pinggir gedung, jadi aku mencuri pelampung itu dari pelabuhan" jawab Arthur.

"Lalu kau membelinya? " tanya Brian. "Tidak " jawab Arthur.

"Mengembalikannya? " selidik Brian lagi. "Aku membawanya ke mansion " jawab Arthur. Brian sweet drop.

Eduardo memasuki ruang tunggu. "Arthur, bagaimana keadaan Leon? " tanya Eduardo. "Dia kehabisan darah,  Shione mendonorkan darahnya " jawab Arthur.

Eduardo melihat  kedalam lewat kaca pintu ruangan tersebut. Eduardo menghela napas berat. Zack memasuki ruang tunggu.

Brian, Arthur dan Eduardo menoleh. "Kau siapa? " tanya Eduardo. "Aku pengacara dan penasehatnya Shione " jawab Zack.

"Shione sedang mendonorkan darahnya " kata Brian. "Aku perlu bicara dengannya" kata Zack. Eduardo melirik Brian. "Brian adalah pengacara nya Leon, kalian berdua bicaralah" kata Eduardo.

Zack menoleh pada Brian. Brian mengangguk. Zack pun mengangguk.

♡♥♡♥♡♥♡

3 hari berlalu setelah Shione mendonorkan darahnya untuk Leon. Saat ini, Shione duduk di kursi di samping ranjang Leon.

"Wake up Leon" kata Shione. Shione yang mengantuk pun melelapkan kepalanya ke ranjang.

Tangan Leon bergerak memegang kepala Shione. Senyuman terukir di bibir Leon. "Kau melakukan apa yang pernah aku lakukan " batin Leon.

Perlahan Shione mendongkak dan menatap Leon. Mata kecilnya membelalak. "Kkau.. Su.. Sudah bangun? " seketika Shione mencium bibir Leon dengan panas.

Leon terkejut bahkan kewalahan dia memegang pinggang Shione. Leon mendorong tengkuk Shione agar ciuman mereka semakin dalam.

"Ehm"

Suara deheman itu menghentikan aktifitas mesum mereka. Mereka menoleh ternyata Eduardo. Pipi Shione sudah memanas. Leon mengalihkan pandangannya karena kesal di ganggu kakaknya itu.

"Kalian bisa melanjutkannya di mansion " kata Eduardo. "Jangan menggoda terus Ed! " gerutu Leon. Eduardo tertawa.

"Shione, ada yang ingin bicara dengan mu" kata Eduardo. Shione pun mengangguk.

♡♥♡♥♡♥♡

Shione keluar dari ruang inap Leon. Seorang wanita berdiri membelakanginya. "Hai? " tanya Shione. Wanita itu menoleh ternyata Carren.

"Hai Shione "jawab Carren. "Ya? Ada apa Carren? Apa kau baik-baik saja? " tanya Shione. "Iya, aku baik-baik saja, aku mau bilang sesuatu " kata Carren.

"Katakan" kata Shione. "Aku mencabut keputusanku yang menghargai kepala Leon sebesar 20 milyar" kata Carren.

"Oh ya? Terimakasih " kata Shione terlihat bahagia. "Kau juga, Zack membantuku untuk menghilangkan harga kepalamu" kata Carren dengan pipi merona.

Shione terkekeh geli melihat  tingkah Carren. "Syukurlah terimakasih ya, sekarang Zack dimana? " tanya Shione.

"Dia sedang memperjuangkan Club mu yang di Tokyo" jawab Carren. "Baiklah, aku akan sangat menghargai kalian" kata Shione.

♡♥♡♥♡♥♡

Hari ini, Leon di perbolehkan pulang. Shione, Arthur dan Brian yang menjemputnya.

Arthur duduk di kursi depan berdampingan dengan Brian yang sedang menyetir. Di kursi belakang ada Shione dan Leon.

"Cukup ketegangan ini terjadi Leon, lebih baik kau mengurus perusahaan mu untuk ke depannya" kata Brian.

"Memangnya kenapa? Apa ada masalah? " tanya Leon. "Begitulah, yang penting kau dengar kata-kata kakakmu" jawab Brian ambigu.

"Dan kau Shione, masih berbahaya jika kau pulang ke Jepang di saat-saat seperti ini, kau tinggal saja bersama Leon" sambung Brian. Leon tersenyum penuh kemenangan.

♡♥♡♥♡♥♡

Mereka pun sampai, dan di sambut oleh para pelayan. "Dimana Eduardo? " tanya Leon. "Dia masih di kantor, aku akan memberitahunya" jawab Brian kemudian berlalu.

Mereka melihat  Rachel sedang berdiri di dekat balkon. Arthur membantu Leon memasuki kamar nya. Shione berjalan menghampiri Rachel.

"Hai" sapa Shione.

Rachel terhenyak kemudian menoleh dan menatap Shione dengan penuh selidik. Shione heran dengan sikap Rachel yang agak aneh.

"Hai" jawab Rachel sambil tersenyum. Shione tersenyum. "Emm.. Kau tinggal di Indonesia? " tanya Shione mencari topik yang pas.

"Iya" jawab Rachel pelan.

"Emm.. Aku suka Indonesia, aku pernah berpikir untuk bermain ke Pantai Bali" kata Shione.

Lagi-lagi Rachel terhenyak dan menatap Shione. Shione menatap Rachel. "Maaf, aku salah bicara ya? " tanya Shione.

"Ah, tidak, aku hanya shock, di Bali, aku bertemu malapetakaku" kata Rachel dengan ekspresi sedih.

Shione terlihat sedih. "Tenanglah, yang penting sekarang ada kak Eduardo yang mampu melindungimu, iya kan?" kata Shione.

Rachel tersenyum getir mendengar ucapan Shione. "Dialah malapetaka ku " batin Rachel.

"Oh ya, pasti pertemuanmu dengan kak Eduardo sangat berkesan kan? " tanya Shione.

"Tidak " jawab Rachel cepat membuat Shione terkejut. "Ma.. Maksudku, dia sahabatku waktu kecil, jadi kami sudah lama saling mengenal" kata Rachel.

"Oh begitu ya" kata Shione. Rachel tersenyum. "Dulu, waktu masih kecil, kami sering bermain bersama dan saling menyayangi satu sama lain" kata Rachel sambil menatap kosong ke depan.

Shione membelai punggung Rachel dengan lembut. "Kau pasti tidak mengira kalau kak Eduardo adalah jodohmu" kata Shione.

Rachel menatap Shione. "Kau berasal dari Jepang? " tanya Rachel. Shione mengangguk. "Aku pernah berpikir ingin pergi kesana untuk melihat gunung fuji dan bunga sakura" kata Rachel.

"Setelah kau menikah dengan kak Eduardo, bagaimana kalau kalian berbulan madu kesana? " tawar Shione.

Rachel tertawa kecil. "Itu tidak akan terjadi " kata Rachel. Tanpa mereka sadari, Eduardo mendengarkan pembicaraan mereka dari tadi di belakang mereka.

"Kenapa? Kak Eduardo baik" kata Shione. "Dia tidak akan membiarkanku pergi jauh, selangkah pun " kata Rachel pelan. Sampai -sampai Shione tidak mendengarnya.

"Kau bilang sesuatu? " tanya Shione. Rachel menggeleng. "Tidak ada" jawab Rachel.

"Ehmm"

Suara itu mengejutkan merembes. Mereka menoleh ternyata Eduardo. Wajah Rachel langsung pucat.

"Sudah malam sayang, ayo tidur " kata Eduardo. Rachel menoleh pada Shione yang mengangguk padanya.

Rachel menghampiri Eduardo. "Selamat malam Shione " kata Eduardo kemudian berlalu sambil merangkul dan mencium pipi Rachel.

Shione mengerutkan dahinya. "Rachel terlihat tertekan. Ah mungkin itu hanya perasaanku" kata Shione kemudian berlalu ke kamarnya.

♡♥♡♥♡♥♡

Hari mulai pagi, Shione, Leon, Eduardo, dan Arthur sedang sarapan.

"Dimana Rachel? " tanya Leon.

"Dia masih di kamar nya " jawab Eduardo.

"Emm, boleh aku mengajak nya makan? " tanya Shione.

"Iya, dia pasti senang dan tidak akan menolak " kata Eduardo.

Shione pun berlalu menaiki tangga menuju kamar Eduardo. Dia mengetuk pintu kamar tersebut.

"Masuk" setelah mendengar instruksi dari dalam, Shione memasuki kamar tersebut. Dia terkejut melihat  Rachel yang terbaring dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Shione mencium bau sperma. Dia mual namun tidak memperlihatkannya.

"Ayo kita sarapan" ajak Shione. "Nanti aku menyusul" jawab Rachel.

"Baiklah, aku akan turun ya" kata Shione. Rachel mengangguk. Shione pun berlalu.

Rachel meneteskan air matanya.

♡♥♡♥♡♥♡

By

Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

Ed paksa Rachel pasti.....

2022-03-14

0

Kurnit Rahayu

Kurnit Rahayu

Eduardo kyax lbih2 dr Leon.eduardo pas bnget peran psychopat.puny kpribadian ganda pandai mnyembunyikan sifat yg stuy gr.kw Leon g pantes masa psycophat Ampe ngmong ke orng2.

2021-11-20

0

⸕㋡ ⃟🇷‌🇦‌ 🇾♨̄ ⃝̄๛᭄̈́

⸕㋡ ⃟🇷‌🇦‌ 🇾♨̄ ⃝̄๛᭄̈́

Knpa dngn Rachel.
Dan eduardo kek menyembunyikan sesuatu

2020-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!