Shione menarik penutup wajah pria itu dan kini terlihat jelas siapa dia.
"Kakak? "
Ya, ninja itu adalah Shino, kakaknya Shione. Shino menendang perut Shione. Shione tersungkur dan mengaduh.
"Shit " geram Leon.
"Ke.. Kenapa? " tanya Shione. "Kau pikir kenapa! " bentak Shino. Shione menggeleng tidak percaya. Carren menyiapkan pistol serumnya.
"18 tahun aku menantikan saat ini, dimana kau tidak lagi menjadi seorang yakuza terhormat, sejak kecil, Aori yang di manja, di puja dan di banggakan keluarga kita meski usianya lebih muda. Namun, dia memilih pergi dan di coret dari daftar keluarga, aku sangat senang, saingan berkurang... Setelah aku dan kau besar, si tua bangka itu memanjakanmu! Dia menobatkanmu sebagai pewaris kerajaan yakuza keluarga Hashigawa!.." Shino menarik napas sejenak.
".. Aku anak laki-laki di rumah, tapi kau yang terpilih, aku anak sulung di rumah, tapi kau yang mendapatkan semuanya! Kau pikir kenapa aku menyuruh mu mengurus perusahaan kita? Itu agar kau menjadi terkenal sebagai yakuza yang kejam. Dan aku juga yang membuat reputasimu buruk! "
Shione menggeleng tidak percaya. Dia telah salah menilai kakaknya dan salah menilai Aori yang jujur padanya mengatakan bahwa Shino tidak sebaik yang terlihat.
"Oh ya, satu lagi, aku yang menjadikan mu buronan dengan harga kepala $18 milyar. Tapi sepertinya tidak ada yang mampu membunuhmu, aku bekerja sama dengan 3 orang itu... " kata Shino sambil menunjuk si plontos, si rambut rapi dan si topi mafia.
"...aku meminta kepalamu, dan mereka meminta kepalanya Leonardo Alfa Davidson! " kata Shino.
Shione bangkit, dia menatap kakaknya. "Aori tidak salah menilaimu, dia benar tentangmu tidak sebaik yang terlihat! " kata Shione.
"Ahaha dia benar Shione, Aori selalu benar! Itu sebabnya kenapa dia menjadi polisi dan anggota JSPY, itu karena dia memiliki hipotesis dan kepekaan yang kuat! " kata Shino.
Shione berlari kearah Shino dan terjadi perkelahian. Zack keluar dari tempat persembunyiannya kemudian menembaki 3 mafia berbahaya itu. Si rambut rapi membalas tembakan Zack. Lagi- lagi Zack harus bersembunyi. Dia terkejut melihat Carren yang berusaha berdiri sedang di bidik si plontos.
Dengan cepat, Zack melesat menyelamatkan Carren dengan memeluknya kemudian bertiarap ke dinding. "Aww" ringis Carren.
Leon juga keluar dari persembunyian nya. Dia berlari kearah Shione dan menendang kepala Shino. Shino tersungkur.
"Cari lawan yang seimbang! Pecundang! " bentak Leon. Terjadi perkelahian antara Leon dan Shino. Shione terpundur.
Dia membawa pistolnya kemudian menembaki pria bertopi mafia. Pria itu melesat dengan cepat dan menendang perut Shione hingga Shione terlempar dan membentur dinding.
Brian menarik jas si plontos. Dan terjadi lah perkelahian antar si plontos dengan Brian, Shino dengan Leon, Shione dengan si topi mafia. Dan Zack menyelamatkan Carren.
Orang -orang nya Leon turut membantu dengan melawan anak buah 3 mafia berbahaya itu.
Brian tersungkur karena sundulan kepala si plontos. "Shit! " Brian meloncat ke tubuh si plontos kemudian membenturkan bagian belakang kepala si plontos ke dinding. Si plontos mengaduh. Darah mengalir membasahi jas nya. Bria terengah-engah dia menunjuk si plontos dengan jari tengah nya.
Sementara itu, Leon dan Shino masih berkelahi dan Leon berhasil menjatuhkan Shino. Shino meringis kesakitan. Dia memegang bongkahan kayu kemudian melemparkannya ke wajah Leon. Leon terpundur.
Shione menatap si topi mafia dengan tajam kemudian diam-diam dia mengeluarkan shurikken dari tas kecilnya. Si topi mafia kembali menyerang. Shione menghindar kemudian meloncat dan melemparkan shurikken nya ke dada si topi mafia. Si topi mafia terkapar. Shione pun terduduk.
Shino menerjang Leon ke jendela besar hingga kacanya pecah. Leon memegang kusen jendela yang masih ada pecahan kacanya untuk bertahan agar tidak jatuh dari lantai 2 yang begitu tinggi. Tak peduli pecahan kaca itu menusuk dan merobek telapak tangannya. Shione terkejut melihat itu.
Shino tersenyum melihat ketidak berdayaan Leon. Kemudian dia menginjak salah satu tangan Leon. Leon meringis saat merasakan tangannya menancap pada pecahan kaca. "Sakit? " ledek Shino.
Shione menerjang Shino hingga Shino tersungkur. Dengan segenap keyakinan, dia menembak Shino dengan pistolnya. Shino pun terkapar.
Shione menoleh ke arah Leon. Dia berusaha menarik tubuh Leon yang nyaris terjatuh dari lantai 2. Tak peduli darah membasahi kedua tangan mereka.
Si topi mafia berdiri di belakang Shione dan siap menancapkan belatinya ke punggung Shione. Leon yang menyadarinya segera melepaskan pegangan tangan Shione.
"No!! " teriak Shione.
Leon mengeluarkan pistolnya dan menembak si topi mafia. Shione terkejut dan menoleh ke belakang. Si topi mafia tersungkur.
Shione kembali menoleh pada Leon yang berusaha menggapai jendela lain di lantai bawah. Tanpa pikir panjang, Shione ikut melompat menggapai Leon.
"No!! Dont do it!! " teriak Leon. Shione menembakkan pistol talinya ke dinding dan berhasil. Mata kait tali dari lubang pistol itu menancap ke dinding.
Shione berhasil menggapai Leon. "Lepaskan aku, atau kita akan jatuh" kata Leon. "Aku akan tetap mempertahankan mu" kata Shione. "Jangan gila! " kata Leon.
"Diamlah!! " bentak Shione. Leon menatap Shione. "Apa ini artinya kau peduli padaku? " tanya Leon. "Jangan bodoh! Kau pikir aku melompat dari gedung ini karena aku peduli padamu! " gerutu Shione.
Leon menghela napas berat. "Aku melakukannya karena aku mencintaimu bodoh! " gerutu Shione. Leon terkejut kemudian mendongkak menatap Shione. "Benarkan? " tanya Leon. "Masih sempat di saat seperti ini kau bertanya hah! " gerutu Shione.
Tali itu tidak mampu menahan beban 2 orang. Dinding nya mulai retak. Dan talinya pun putus. Mereka pun terjatuh dengan posisi Shione di atas dan Leon di bawah.
Shione memeluk Leon dengan erat saking takutnya. "Kita akan mati.. " gumam Shione. "Yang penting kita mati bersama dan aku senang cintaku terbalaskan" kata Leon.
Sebuah pelampung besar di geret di bawah mereka berdua. Shione dan Leon pun terjatuh ke pelampung besar itu.
Shione tertawa lepas. Untuk pertama kalinya Leon melihat Shione yang tertawa lepas. Dia pun menarik wajah Shione kemudian menciumnya didepan orang -orang nya dan Arthur.
Arthur mengalihkan pandangannya. "Oh ya ampun kau tidak perlu melakukan itu didepan umum Leon! " gerutu Arthur.
Lama sekali mereka berciuman. Namun, Leon pun tersungkur tak sadarkan diri. Shione terkejut. "Leon!! Leonardo!! " teriak Shione.
♡♥♡♥♡♥♡
Shione menunggu di ruang tunggu. Pipinya di penuhi darah Leon yang menarik pipinya tadi untuk berciuman.
Arthur juga terlihat cemas. Dokter keluar dari ruang UGD.
Arthur dan Shione segera menghampirinya. "Bagaimana dok? " tanya Shione. "Tn. Leonardo mengalami pendarahan hebat, dia membutuhkan pendonor" kata dokter.
"Darah saya saja dok, saya adiknya" kata Arthur. "Apa golongan darah anda? " tanya Dokter.
"A+" jawab Arthur. "Tapi Tn. Leonardo bergolongan darah B-" kata dokter.
"Coba tes darah saya dok, mungkin cocok" kata Shione. Dokter menatap Shione. "Apa anda Nn. Shione Hashigawa? " tanya Dokter. "Iya, benar" jawab Shione.
"Darah kalian memang cocok, bukankah Tn. Leonardo pernah mendonorkan darahnya pada anda? " kata Dokter.
"Apa? "
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rhenii RA
bacanya ngos-ngosan 😑
2021-09-15
0
pembaca dalam hati
semua org pada tau gol. darahnya apa masa aig gatau siah🤣
2020-11-23
0
Noor Dech
lanjjjuut
2020-10-09
0