BAB 19.

"Kamu bisa bekerja di saat malam hari, "Pungkas Raka santai.

"Apa ? Lalu waktu istirahat saya kapan Tuan ? " Kayra berdecak kesal karna tidak ada sedikit pun niat baik dari Raka padanya.

"Saya tidak mau tau, Atau tidak kamu harus membayar hutang mu padaku dalam jarak waktu yang tidak boleh lama ! " Dengan egoisnya Mayor Raka bangkit dari duduknya dan hendak pergi.

Kayra berdecak kesal, " Terbuat dari apa hatimu Tuan ? Anda pikir saya seorang pegawai sipil seperti anda yang mempunyai penghasilan tetap ! "

"Saya tidak perduli, yang saya tahu kamu itu punya harga yang harus di bayar. " Raka mengingatkan nya kembali.

"Arogan sekali anda Pak, baik beri saya waktu dua hari biar kan saya sembuh terlebih dahulu. " Pinta Kayra.

"Ok. " Jawab Mayor Raka meninggalkan Kayra dengan tatapan kesal padanya.

"Eeeeeeeehhhhh ... dasar cowo gila, tidak ada hati nurani sama sekali ! " Umpat Kayra ingin sekali melempar sandal jepit yang ia kenakan, namun ia sadar siapa Laki-laki yang membuatnya kesal saat itu.

"Ya Alloh, kenapa kau hadap aku dengan laki-laki Arogan itu. Wanita yang menyukainya banyak tapi kenapa kau jatuhkan cobaan padaku yang sama sekali tidak menyukainya. " Tangis Kayra menepuk kasar wajahnya.

Dua hari pun berlalu, Kayra memaksakan dirinya untuk bekerja dan kuliah kembali. Saat selesai kuliah iapun lngsung bekerja. Terlihat sosok yang sudah membuatnya menjadi tak nyaman saat menjalani hidup nya beberapa hari ini.

Terlihat Mayor Raka sedang berada di atas panggung mengamati komandannya yang sedang berpidato, dengan setelah kemeja hitam, topi hitam, celana PDL warna hitam dan juga sepatu hitam. Mayor Raka tersenyum picik saat melihat Kayra yang sudah aktif kembali bekerja.

Ijin Pak 😰 🙏🏼( semoga tidak akan ada masalah 😄) kira-kira Seperti ini ya penampilan Mayor Raka saat itu.

Penampilan Kayra saat itu.

Saat Kayra sedang beristirahat, Kayra menyempatkan diri untuk meminum obat. Tidak ada tegur sapa sama sekali saat itu. Mereka layaknya kedua manusia yang tidak mengenal satu sama lain.

Mayor Raka fokus pada pekerjaannya sampai acara tersebut pun selesai, Seperti biasa Kayra melajukan kendaraannya ke arah kantornya. Tubuhnya terasa lunglai namun keadaan memaksanya untuk tetap beraktivitas.

Saat urusannya sudah selesai, Kayra di kejutkan dengan keberadaan mobil mewah berwarna hitam.

"Ayo masuk ! " Tiba-tiba kaca mobil itu terbuka.

Mayor Raka yang masih mengenakan kemeja hitam seperti tadi kini sedang berada di parkiran kantor Kayra, ia memang sudah merencanakan itu sebelumnya.

"Anda ? Sedang apa anda di sini Pak Mayor ? " Tanya Kayra memperlihatkan sekitar.

"Jemput kamu Lah, kan ini sudah dua hari ! Ayo masuk. Saya tidak ada banyak waktu. " Titah Raka.

"Anda pergi saja duluan biar saya mengikuti anda dari belakang. " Pinta Kayra tak mau ke dalam mobil Kayra.

"Di luar akan turun hujan, saya tidak mau ada alasan sakit lagi ! Ayo cepat ini perintah. "

"Sejak kapan saya jadi anak buah anda Pak ! " Ucap kesal Kayra.

"Sejak detik ini, Ayo cepat. "

"Saya bawa kendaraan sendiri Pak, lagian di luar tidak hujan Kok. Mendung bukan berarti hujan ! " Kayra terus mempertahankan keinginannya.

"Masalah kendaraan kamu gampang, sebelum kita sampai kendaraanmu akan sampai lebih dulu. Simpan saja kuncinya di Pos satpam. "Ucap tegas Raka menatap tajam Kayra.

"Iya ... Iya ... Entah bagaimana pola pikir anda Tuan, " Umpat Kayra menghempaskan kakinya ke tanah dengan kesal.

Kayra pun bingung ia harus duduk dimana, di belakang atau di samping kemudi Raka. Membuatnya bingung karna keduanya mempunyai arti yang berbeda.

"Tiiiiiddddddddd.... Apa lagi ? " Ucap tegas Raka.

Kayra langsung masuk dan membuka pintu mobil bagian belakang.

"Bruuuuuukkk ! " Pintu mobil itu tertutup dengan kerasnya, memang semua itu di dasari oleh kekesalan Kayra karna di paksa oleh Raka.

Namun saat Raka menatap Kayra, Kayra hanya tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Sejak kapan saya jadi supir kamu ! Pindah ke depan, Tidak sopan. " Dengus Raka sungguh membuat Kayra merasa bingung dan kesal.

"Eeehhhhhhhh .... " Kayra hendak pindah dengan langkah ke depan tanpa membuka pintu terlebih dahulu.

Raka heran dengan sikap Kayra kali itu, " Heyy .. Lewat pintu dong pindahnya, kamu jadi perempuan gak ada lembut-lembutnya ya ! "

"Iya ... Iya ... " Pintu pun di buka kembali oleh Kayra, Kayra menutup pintu itu dengan sedikit power.

Membuat Raka menghela nafas panjang dan bersabar.

Pintu depan terbuka kembali, Kayra masuk namun saat Kayra hendak menutup pintu tubuh Raka menahan pintu itu dengan memposisikan tubuhnya di hadapan Kayra, Hingga Kayra menahan nafasnya saat wajah Raka sangat dekat dengan wajahnya.

"Pelan-pelan kalau tutup pintu, kamu mau pintu mobil saya rusak ? Yang kemarin saja belum kamu ganti. " Umpat Raka ketus pada Kayra.

Kayra yang tadinya berkhayal seperti film-film Hollywood yang pemeran laki-lakinya bersikap romantis, kini malah menjadi sangat kesal saat Raka melontarkan kata-kata tersebut.

"Semuanya di sangku pautkan dengan hutang, ada ya manusia seperti ini. Padahal gue yakin hartanya sudah banyak ! " gerutu Kayra perlahan sambil mengenakan seat belt di badannya.

"Saya belum tuli ya ! Saya bisa mendengar apa yang kamu ucapkan, hutang ya hutang ... Namanya hutang ya harus di bayar lah. " Sambung Raka membuka Masker dan juga kacamatanya saat pintu mobil nya sudah tertutup rapat.

"Dasar Buronan emak-emak... Hahahahaha ! " Batin Kayra.

Terpopuler

Comments

Kinara Zahida

Kinara Zahida

boleh tdk update nya jangan tanggung2 bikin orang baper tau

2024-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!