BAB 7.

Kayra masih Fokus pada orang penting tersebut, karna iya bekerja untuk mengambil gambar orang penting tersebut. Penonton saat itu bisa terbilang penuh.

"Baru kali ini gue gak nyaman saat bekerja ! " Ungkap Kayra melihat beberapa hasil fotret nya di tengah-tengah keramaian.

Hera menatap sinis, " Gara-gara gue ikut ? " Umpat Hera.

"Liat dong kiri-kanan gue penontonnya semua pada bawa toa mesjid, sakit telinga gue dengernya. Termasuk Lo juga toa mesjid jenis apa yang Lo bawa ? " Umpat Kayra, menutupi telinganya dengan headset yang ia bawa. Namun tetap saja teriakan demi teriakan terdengar menyakitkan di telinganya.

"Pak Mayooorrrrrr ... " Mayor Raka melirik ke arah salah satu sumber suara yang memanggilnya, Hera tersenyum manis dan berjingkrak kegirangan saat Mayor Raka menoleh padanya.

Hera sampai menggoyahkan tubuh Kayra beberapa kali, " Heeyyyyy iiihhhh sudah-sudah gue lagi kerja ! "

Hera tak menggubrisnya, Hera tetap bersikap kegirangan. Sesekali Hera meminta foto pada Mayor Raka namun tak di gubris oleh Mayor Raka.

Mayor Raka tetap fokus pada satu pandangan, yaitu pada orang penting tersebut. Tak jarang ia pindah posisi demi menjaga keselamatan dan ke amanan Orang penting itu.

Malah Mayor Raka rela menjadikan pundaknya sebagai tumpuan saat orang penting tersebut hendak bersalaman dengan para fansnya, Mayor Raka rela menjadikan punggungnya sebagai meja untuk alas menulis orang penting itu. saat hendak memberikan tandang tangan pada salah satu pendukungnya.

Itu ia lakukan beberapa kali, membuat para fans nya berteriak kagum dan terus menyoraki dirinya.

"Ay ayo dong, gue gak sabar pengen di foto berdua ! " Pinta Hera menagih janji.

"Gak sekarang juga dong Buuuuu ... Nanti kalau sudah di belakang panggung, lo mau di tendang dari bumi ke planet mars sama dia kalau minta foto di atas panggung saat dia sedang bertugas ? " Gerutu Kayra pada Hera yang sangat berantusias sekali.

"Ok ... Ok .... Aaaaaaaaaaaaa gantengnya ayanggg kuuuuuuu, " Teriakan Hera menggelegar beriringan dengan suara penggemar yang lainnya.

Tiba-tiba orang penting tersebut berbisik pada Mayor Raka, " Sapa dong fans nya ! " Mayor Raka tersenyum lalu menggelengkan kepalanya gemas.

Lihat momen itu para fansnya kembali berteriak, dan Kayra berhasil mengabadikan momen langka Mayor Raka sedang tersenyum manis dengan lesung pipi nya yang sangat terlihat.

Setelah itu wajah Mayor Raka kembali pada pribadinya yang dingin, namun tak di sangka kini Mayor Raka memposisikan jongkok nya di depan Kayra. Dan kini Kayra ada di bekakang Mayor Raka karna posisi Kayra di bawah panggung dan Mayor Raka di atas panggung membuatnya susah untuk mengambil gambar orang penting tersebut.

"Aduh bagaimana ini ? Untuk berpindah tempat pun sulit, " Gumam Kayra ingin berpindah posisi, karna semua penggemar Mayor Raka berebutan ke arah Kayra untuk dekat dengan Mayor Raka.

"Bu sangan berdesakan, saya sedang bekerja ! " Teriakan Kayra tak di gubris oleh para emak-emak yang terus meneriaki Mayor Raka termasuk Hera yang tidak bisa melihat jika tubuh Kayra terus di dorong oleh penggemar Mayor Raka dari belakang.

Kayra mengamankan alat kerjanya, ia mencoba berpindah posisi namun para penonton tidak mau memberikannya jalan, " Tolong Bu, beri saja jalan untuk berpindah posisi. Saya sedang bekerja, " Ucap tegas Kayra pada wanita yang ada di belakang dan di sampingnya.

Tanpa di sangka ke kesalan Kayra di dengar oleh Mayor Raka yang ada di depannya, seketika Mayor Raka membalikan badan dengan gagahnya. Membuat para wanita semakin berantusias dan Kayra pun semakin terdorong.

Mayor Raka melihat Kayra dengan memperhatikan nametag yang Kayra gantungkan di lehernya, seketika Mayor Raka tau bahwa Kayra adalah seorang pekerja yang bertugas mengambil foto komandannya.

Tanpa di duga Kayra mendapatkan uluran tangan dari laki-laki gagah itu, Kayra menatap Mayor Raka yang saat itu sedang mengenakan pakaian kemeja berwarna hitam, topi hitam, kaca mata hitam dan celana chino berwarna cream. Membuat Mayor Raka terlihat lebih berkarisma.

Uluran tangan Mayor Raka tidak di balas oleh Kayra, karna ia tidak mau ada yang mengabadikan fotonya saat di perlakukan seperti itu oleh Mayor Raka. Kayra tidak mau jadi bahan pembicaraan nantinya.

Dengan sigap Mayor Raka memerintahkan para Wanita itu untuk memberikan jalan pada Kayra, agar bisa berpindah posisi dan bekerja dengan nyaman.

"Bu tolong berikan jalan, " Ucap Mayor Raka yang terus di balas dengan sorakan kagum karna baru pertama kali mereka mendengar suara khas Mayor Raka, dengan bantuan gerakan tangan dari Mayor Raka Kayra bisa melalui kehebohan para fans Mayor Raka.

Setelah Kayra berhasil keluar, Kayra menurunkan kameranya, dan menatap Mayor Raka dan tersenyum manis pada Mayor Raka seraya berterima kasih.

Di balik kacamata, Mayor Raka melihat dengan jelas senyuman manis dan tulus yang di torehkan Kayra kepadanya. Namun Kayra tak mendapatkan kesan apapun saat itu, tapi tidak untuk Mayor Raka senyuman manis Kayra masih melekat di penglihatannya.

"Ehh bodoh, kenapa Lo tidak menyambut uluran tangan Mayor Raka ? " Cerca Hera pada Kayra.

"Gue bukan Lo, " Jawab Kayra pada Hera.

Hera pun fokus kembali pada ponselnya yang dari tadi terus mengambil fotret Mayor Raka.

Jam istirahat pun datang, Mayor Raka seperti biasa menyuruh asisten nya untuk membuat jalan agar bisa di lalui oleh Komandannya.

Batin Hera terus menggerutu bahwa dia akan menagih janji Kayra padanya.

Saat itu Mayor Raka sedang berada di luar tenda, Kayra jengah dengan rengekan Hera padanya. Herapun langsung mengenakan masker, kacamata da topi untuk mendekati Mayor Raka.

Kayra berjalan ke arah Mayor Raka, sesampainya dia di belakang Mayor Raka yang sedang memperhatikan sekitar langsung menoleh saat ada seseorang dari arah belakang memanggilnya.

"Emmmm .... Ijin Pak apahkah boleh saya mengganggu waktunya sebentar ? " Tanya Kayra ramah.

"Ini kan wanita tadi," Batin Mayor Raka memperhatikan nametag yang bertuliskan nama Kayra dan juga perusahaan tempat Kayra bekerja.

" Ada apa ? " Tanya dingin Mayor Raka.

Kayra melihat wajah Mayor Raka dari dekat, sungguh mulus dan bersih namun latar wajah Mayor Raka terasa sangat dingin.

" Itu teman saya, emmm ... Dia sedang hamil Pak Mayor, dan dia sangat mengidolakan Bapak. Sebut sajalah dia sedang ngidam ingin berfoto dengan Mayor Raka, " Jelas Kayra berbohong, karna sungguh hanya itu yang ada di otaknya.

" Baik lah, " Jawab Mayor Raka karna tak tega menolak wanita yang sedang hamil muda.

" Terima kasih Mayor, " Kayra menyunggingkan senyuman namun Mayor Raka tak bisa melihatnya.

Kayra memanggil Hera, dan Hera pun dengan cepat berjalan mendekati Mayor Raka dan berdiri di samping Mayor Raka.

Hera terus saj tersenyum, sikap nya sangat kalem. Berharap Mayor Raka bisa melihat kecantikan dirinya, namun nyatanya Mayor Raka tetap pada pendiriannya.

Kayra pun mulai mengambil potret Mayor Raka dan juga Hera, Hera dengan gaya modis nya sedangkan Mayor Raka hanya berdiri tegap dengan gaya kedua tangan ia silangkan ke depan tak lupa buku kecil dan handphone selalu ia pegang dengan erat.

" Terima kasih Pak Mayor ! " Hera mengulurkan tangannya seraya ingin bersalaman dengan Mayor Raka, karna Mayor Raka tidak tega pada Ibu Hamil ia pun menjemput uluran tangan Hera dan menganggukkan kepalanya.

Hera pun berlari kegirangan pada Kayra, Mayor Raka sempat heran dengan Hera meskipun ia sedang hamil tapi Hera masih bisa berlari dari berjingkrak ke girangan.

Sementara Kayra hanya menganggukkan kepalanya perlahan dengan artian berterima kasih pada Mayor Raka, Mayor Raka pun memberikan tanda jempol nya pada Kayra lalu fokus kembali pada tugas nya.

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜wit🌳

𝐙⃝🦜wit🌳

kok mirip ama yg satunya ya kak

2024-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!