BAB 3.

Acara pun hampir selesai, kerumunan di bawah panggung semakin berdesakan. Mayor Raka memperhatikan sekitar dan mencoba turun untuk memberikan jalan untuk komandannya.

Sebagai seorang ajudan Mayor Raka mempunyai tugas yang cukup berat, mengatur semua keperluan komandannya saat ada di lapangan. Yang mengatur waktu Komandan nya pun yaitu Mayor Raka, ia harus bekerja extra karna dalam satu hari bukan satu tempat saja yang di kunjungi oleh Orang penting yang di anggap Komandannya itu.

"Tolong beri jalan, " Ucap tegas Mayor Raka mendorong kecil orang yang di anggap menghalangi jalannya.

Ada beberapa orang yang tak mau mendengar perintah Mayor Raka , Hingga Mayor Raka pun menindak tegas dan memasang wajah sangat tegas dengan sedikit dorongan.

Namun walaupun seperti itu Mayor Raka, tetap mendengar teriakan yang kagum terhadap dirinya.

"Sejak kapan saya memiliki fans sebanyak ini ? Ada apa ini ? " Raka bergumam di dalam hatinya.

Mayor Raka belum juga sadar jika dirinya kini sedang menjadi bulan-bulanan netizen, semua media sosial di penuhi dengan wajahnya dengan berbagai macam gaya.

Karna Mayor Raka memang tak memiliki aplikasi yang menunjukan bahwa dirinya kini sedang Viral, dan ia pun tak mempunyai waktu untuk melihat beberapa aplikasi di media sosial.

Baik Mayor Raka ataupun Kayra kini sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Mayor Raka dengan kesibukannya menjalankan tugas sebagai Ajudan.

Sementara Kayra sibuk dengan statusnya yang kini menjadi Mahasiswa.

"Akhirnya ! " Kayra menggeliatkan tubuhnya saat ia sudah selesai mempelajari pembelajaran yang di sampaikan oleh Dosennya.

Sesekali Kayra menguap, Kayra merasa ngantuk saat itu.

"Dorrrr ... Kantin yuk ? " Ajak Hera sahabat Kayra.

"Traktir ya ? " Pinta Kayra.

Hera menatap Hera Kayra, " Ya sudah Ayok ! "

"Gitu Dong, jangan pelit-pelit kalau mau arsitek handal. " Sahut Kayra semangat karna ia akan di traktir.

Hera menatap Kayra, " Nah Lo emang Lo gak mau jadi arsitek handal ? "

"Ya mau lah, itukan cita-cita gue ! " Jawab Kayra.

"Nah terus kenapa Lo pelit ? " Perkataan itu di kembalikan oleh Hera kepada Kayra.

Kayra seketika diam dan memutar otaknya, " Ya-ya kan peraturan itu hanya berlaku untuk Lo, hahahaha ... Lagian gue itu bukan pelit. Pelit gue kambuh kalau isi dompet gue tidak berpenghuni. "

"Dasarrrrrr Lo, ghaib dong kalau tidak berpenghuni. Seperti hati Lo .... Hahahahahaha " Ledek Hera.

"Sudah ... sudah ... Panjang kali lebar kali tinggi sama dengan kusut sudah .. Kalau bicara masalah hati. " Kayra menarik lengan Hera agar cepat sampai di kantin kampusnya.

Sebuah mei hangat bertopingkan telor dan sayuran hijau telah tersaji di depan mata Kayra, walaupun di mangkuk itu hanya mie dan teman-temannya bagi Kayra itu adalah makanan terenak yang bisa menahan lapar di perutnya dalam beberapa waktu.

"Makan dulu Bestie .. Jangan sampai tu hp nyemplung kedalam kuah Mie. " Ujar Kayra melihat Hera yang sibuk bermain ponsel saat sedang makan.

"Eh jangan salah, karna liat Hp gue jadi nafsu makan. Soalnya mengandung Vitamin, " Jawab Hera.

"Hahahaha ... Lo ini ada ada aja, " Hardik Kayra.

"Nih Lo liat Vitamin gue, uhhhhhh jadi nafsu gue .... Nafsu makan maksudnya ! " Jelas Hera.

Mata Kayra melihat layar ponsel Hera, " Oh itu ? Oh ya gue ada hadiah buat Lo. "

"Apa ? Ah hadiah pa'an ! " Hera tak begitu tertarik dengan ucapan Kayra yang menurutnya itu hanyalah sebuah candaan saja.

Kayra mengambil cameranya dan mulai membuka galeri, terpanggang lah wajah seseorang yang di anggap Vitamin oleh sahabatnya itu.

"Nih Lo liat ! " Kayra memberikannya pada Hera.

Hera memalingkan tatapan nya pada Ponsel miliknya dengan malas, namun saat ia melihat wajah seseorang di dalam kamera Kayra. Membuatnya menjadi semangat dan membiarkan ponselnya tergeletak saja di atas meja.

"Aaaaaaaaa ... Cius Lo sedekat ini ? " Hera tak percaya dengan pengambilan gambar Kayra yang bersumber dari sang Idola.

"Serius lah neng, " Jawab Kayra.

"Dapet dari mana Lon ? Ko gak ngajak gue, " Hardik Hera kesal.

"Nah Lo, lu bilang gak ngajak Lo ! Gue kan kerja bukan Healing, " Jawab Kayra.

Sementara Hera terus menatap wajah yang sungguh ia idolakan, " Duhh kenapa ya ? Kena pirus apa ya gue ? " Rintih Hera.

"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!