"Kan sudah Mas bilang, kalau pulang telpon saja. Nanti Mas jemput. " ujar Raka.
"Memang selama ini Mas bisa menjemput ku ? " Tanya Kayra tersenyum tanpa marah sedikitpun.
"Ya kan Mas lagi tugas. " jawab Raka.
"Ya itu, mungkin para staf kasihan melihat ku. Jadi mereka memaksa ku untuk mau di antar pulang. terlebih saat ini aku sedang ..... " jelas Kayra yang belum siap mengatakan bahwa dirinya hamil pada Raka.
"Sedang apa ? " tanya Raka.
"Sedang sakit. " pungkas Kayra.
Setelah hari itu Kayra selalu saja di antar oleh mobil yang sama, sehingga memicu amarah Raka karna rasa cemburunya.
"Kay kan sudah Mas bilang, kenapa kamu mau di antar lagi. Kamu ada main dengan dia ? " ucap Raka pada Kayra.
Kayra tak percaya dengan ucapan suaminya itu, Raka sudah berprasangka buruk pada Kayra.
"Mas, apa yang Mas katakan ? Mas mencurigai ku ? " Tanya Kayra mendekat ke arah Raka.
"Ya lalu, Mas harus berpikir apa ? Ibu selalu bilang kamu selalu di antar dengan mobil yang sama. Apa lagi kalau tidak ada main. " jawab Raka terhasut oleh ucapan ibu Helma.
"Mas keterlaluan berpikir seperti itu pada ku, Mas hanya bisa mendengar dan melihat mobil itu mengantarku. Tanpa mau bertanya dan kenapa aku harus di antar selalu oleh mobil itu. " tutur Kayra kecewa atas pikiran buruk yang ada di pikiran Raka.
"Jangan pergi dulu, Mas belum selesai berbicara. " Cegah Raka saat Kayra hendak pergi ke kamarnya.
"Belum selesai mengatai ku selingkuh, Hah ? lalu apa yang Mas lakukan bersama Rere. " tanya Kayra membungkam mulut Raka.
Raka beberapa kali memenuhi kemauan Ibunya untuk menjemput Rere ataupun mengantar Rere, Walaupun Kayra mengetahuinya Kayra tidak pernah mau membahasnya karna ia percaya pada suaminya itu. Namun setelah Raka mempunyai pikiran buruk tentangnya. Kayra menjadi naik pitam dan membahasnya.
"Kenapa harus bahas Rere sih, Kamu kan sudah tahu. Rere itu sudah Mas anggap seperti adik Mas sendiri. " jelas Raka.
"Kamu yang menganggap dia adik, tapi dia menganggap kamu sebagai calon suaminya. Paham kamu Mas ? " Kayra semakin enggan mengatakan tentang kehamilannya.
Belakangan ini Bu Helma jarang ada di rumahnya, sehingga dia tidak bisa mendengar pertengkaran antara Kayra dan juga Raka.
Raka menarik Tangan Kayra agar tetap mau mendengarkan nya..
"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi, jika Mas anggap sikap Mas pada Rere itu baik. Silahkan aku tidak akan membahasnya. " ucapan Kayra saat itu menjadi penutup pertengkaran malam itu.
Sesekali Kayra melihat Raka dari kejauhan, namun ia enggan menghampiri Raka.
Raka kini menjadi pribadi yang gampang marah, terlebih saat melihat Kayra selalu di antar oleh mobil hitam itu.
Saat Raka berusaha membicarakan hal itu, Kayra selalu menyangkut pautkan dengan Rere.
Setelah hari itu, Keharmonisan tidak terlihat lagi dalam hubungan Kayra dan juga Raka. Raka berniat untuk mendekati Rere dan perlahan ingin mengatakan bahwa perjodohan yang di rencanakan oleh kedua orangtuanya itu tidak benar.
Raka perlahan akan menjelaskan pada Rere kalau dirinya sudah menikah.
Malam itu Bu Helma baru saja tiba bersama Kak Lia, Kak Lia langsung menatap Kayra sengit.
Saat makan malam, sebuah percakapan pun terjalin.
"Bang, Abang kan sudah cukup umur untuk menikah. Kira-kira Abang mau kapan daftar nikah di kesatuan Abang ? " Tanya Bu Helma, membuat Raka jenggah mendengarnya.
Kak Lia bersikap biasa saja, karna dia memang sudah tahu tentang apa yang terjadi.
"Rere ? " tanya Raka.
"Iya Rere, memang siapa lagi ? " jawab Kak Lia.
"Raka tidak sedang bicara sama Kakak. " ketus Raka.
"Raka tidak akan menikah dengan Rere dan wanita mana pun. " jelas Raka membuat mata Bu Helma dan Kak Lia membulat sempurna melihat ke arahnya.
"Jangan buat Ibu malu Ka, Ibu sudah membicarakan ini sama Tante Dewi. " Sambung Bu Helma pada Raka.
"Itu resiko Ibu, kenapa memutuskan itu secara sepihak. Yang mau berumah tangga kan Raka kenapa Ibu yang memutuskan ? " ucap tegas Raka dengan wajah lelahnya.
"Raka yang sopan ya kalau bicara sama Ibu, Kakak gak suka dengan sikap kamu sekarang ini. " Bentak Kak Lia.
Membuat Raka menyunggingkan senyuman herannya.
"Ini salah Kakak, Kakak seharusnya lebih tahu bahwa aku tidak bisa menikahi wanita mana pun termasuk Rere. Kakak yang bilang sendiri bahwa pernikahan itu bukan lah sebuah permainan. Lalu kenapa malah sekarang Kakak yang mau mempermainkan sebuah ikatan pernikahan ? " Bentak Raka yang mulai melupakan emosinya.
Karna Kak Lia, Raka dan juga Kayra tidak bisa bersatu di rumah itu dan tidak di pungkiri. Hubungan Raka dan Kayra renggang itu di sebabkan oleh Kak Lia.
"Sudah ... Sudah, jangan buat keributan. " Ucap Bu Helma sambil menyentuh dadanya.
Raka tak mau perduli, Raka masuk ke dalam kamarnya. Jika saja tidak mengingat istrinya mungkin saat ini Raka sudah pergi dan tidak akan pulang selama beberapa waktu ke rumah itu.
"Den ..... " Teriakan bi Ima menggelar di ruangan dapur, teriakan itu sampai terdengar di telinga Raka.
Raka bergegas berdiri dan keluar dari kamarnya, sebuah keributan mulai terdengar di telinga Raka.
"Dasar Wanita tidak tahu malu, dasar wanita kotor ... Enyah kamu dari rumah ini. " Teriakan Bu Helma bergetar di telinga siapapun yang mendengarnya.
Sementara Kayra hanya meringis kesakitan di sudut ruang dapur, karna tubuhnya di dorong keras dan rambutnya di Jambak oleh Bu Helma.
"Ibu ..... " Teriak keras Raka, melepaskan jambakan tangan Ibunya dari rambut Kayra.
"Kay .... "
"Ibu keterlaluan, " Ucap keras Raka.
"Jadi kamu sudah menikah dengan wanita ini, Hah ? " Tanya Bu Helma dengan penuh amarah.
"Bu, Raka dari awal sudah mau memberi tahu hal ini. Tapi .... "
"Tapi apa Hah ... Apa ? " bentak Bu Helma mulai lemas.
"Den darah den ... " Teriak histeris bi Ima, menunjuk ke arah kaki Kayra.
"Kay ... " Raka syok langsung mengangkat tubuh Kayra untuk ia bawa ke rumah sakit.
"Ibu lihat, apa yang sudah ibu lakukan pada istriku. Tidak seharusnya Ibu melampiaskan amarah Ibu pada Istri ku. " Ucap keras Raka menatap Ibu dan Kakaknya dengan amarah.
Kayra mulai tak sadarkan diri saat itu.
"Ya ampun Sayang, kamu kenapa ? Aaaargghhh ... Ibu keterlaluan. Tidak seharusnya ibu melampiaskan amarah Ibu pada istri ku Bu ..." Teriak Raka khawatir sambil memukul setor mobilnya.
Sesampainya di rumah sakit, Kayra langsung di tangani oleh Dokter ahli.
"Istri saya kenapa Dok ? " Tanya Raka saat Dokter baru keluar dari ruangan itu.
"Mari ikut saya Pak." Ajak Dokter Meri pada Raka.
Raka pun mengikuti Dokter itu. Sesampainya di ruangan Dokter Meri, Raka pun di persilahkan duduk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
kalea rizuky
cerita bertele tele
2024-05-21
0