BAB 6.

Dan di tempat lain ada seseorang yang sangat kagum dengan kebesaran hati Kayra, siapa lagi kalau bukan Mang Ehan.

"Ya Allah Neng Kayra, begitu baiknya kanu Neng masih mau memperhatikan perut kecil Saya. Semoga Alloh membalas kebaikan Neng Kayra dengan berlipat-lipat dan terus di lindungi oleh yang maha kuasa, dan semoga Neng Kayra selalu bahagia. " Doa Mang Ehan menatap selembaran yang kertas yang ia pegang.

Mang Ehan sudah pasti menyangka bahwa itu dari Kayra, karna hanya dia lah yang perduli terhadapnya.

Dan Kayra pun dengan santainya berjalan ke arah kampus, Kayra mendapatkan sapaan hangat oleh beberapa orang yang mengenalinya. Kayra pun tak kalah hangat menyambut sapaan hangat itu.

"Mau kemana ? " Tanya Kayra pada temannya, Kayra bertanya karna memang mata pelajaran kuliah belum di mulai. Tapi beberapa temannya sudah keluar kampus.

"Biasa ... Ikut yuk ? Kan lumayan kalau ada fotografer handal.

Kayra mengerti jika para temannya itu ingin bolos kuliah, dan ingin pergi bersenang-senang dengan cara mereka sendiri.

"Nanti saja lah ya ? Soalnya Gue harus bereskan tugas dari dosen yang belum terselesaikan. " Jawab Kayra menolak halus ajakan temannya itu.

Saat para temannya selalu menghabiskan waktu mudanya dengan bersenang-senang, tapi bagi Kayra bekerja dan menuntut ilmu adalah hal yang menyenangkan untuk menikmati masa mudanya.

Kayra pun lolos dari bujukan teman-temannya, yang ingin memanfaatkan kemampuan Kayra untuk mengambil foto mereka saat bersenang-senang.

Kayra memasuki kelasnya, di sana sudah ada beberapa Mahasiswa dan Mahasiswi yang siap untuk belajar termasuk Hera.

"Apaaaa ? " Tanya Kayra pada sahabatnya.

"Sekarang ya ? " Bujuk Hera menagih janji Kayra.

"Ya ..... " Jawab malas Kayra pada sahabatnya itu.

Hera pun senang akan di ajak oleh Kayra saat bekerja. Hera tak sabar ingin segera menyudahi meta pelajaran di hari itu.

Kayra masih fokus belajar sementara Hera tak memperdulikan Dosen yang sedang berbicara di depan kelas.

Waktu yang di tunggu tunggu pun tiba, " Ayooo ... " Rintih Hera seperti anak kecil yang meminta jajan kepada orang tuannya.

"Iihhh apaan sih Lo, lagian belum tentu gue dapet jobs seperti kemarin. " Sambung Kayra.

"Alahh pasti Lo ko yang akan dapet jobs nya, Ayo ..... " Sambung Hera menarik tangan Kayra.

Kayrapun menyerah, ia pun bergegas pergi menuju kantornya. "Lo naik mobil gue aja ! " Ajak Hera.

"Ogahh ... Mending Lo aja yang naik motor gue ! " Jawab Kayra menolak mentah-mentah ajakan Hera.

"Iihh kenapa sih Lo, liat cuaca panas dan kadang langsung ujan ! Kan kalau pakai mobil enak. " Jelas Hera tetap ingin memakai mobilnya.

"Tapiiii macett buuuu ... Sementara kerjaan gue itu deadline, Ok ... Ayo naik motor gue saja ! " Hera pun akhirnya menyerah.

"Ya sudah, " Jawab Hera merasa cemas karna terik matahari yang begitu panas.

Kayra tersenyum karna melihat wajah Hera yang terus melihat ke teriknya panas dan juga ke kulit tangan dan sesekali menyentuh wajahnya.

"Kenapa sih Lo ? " Tanya Kayra pura-pura tidak tahu. " Asyik tau pake motor. "

"Bukan masalah Asyiknya, gimana dong sama kulit gueee. Aaaaaaaa ... Bisa kering nantinya. " Jawab manja Hera yang selalu melakukan perawatan.

"Aahhhh mitos utuh, buktinya gue tiap hari kepanasan. Aman-aman saja tuh ... " Timpal Kayra.

"Ya kan Lo itu kulitnya kulit badak, jadi kebal apapun cuacanya. " Jawab kesal Hera.

"Hahahahahaha ... Tau aja Lo ! " Sambung Kayra yang merasa lucu melihat sahabatnya itu.

"Siap ? " Tanya Kayra melihat wajah cemberut Hera yang lucu menurutnya.

"Tau ahh ... " Jawab Hera malas.

Kayra hanya tersenyum dan mulai melajukan kendaraanya, Tidak perlu memakan waktu lama untuk sampai di pelataran gedung tempat Kayra bekerja.

"Lo tunggu di sini, paling Sengah jam lah gue absen dulu. " Ucap Kayra melepaskan Helm nya.

"Gila Lo, Lo mau gue berdiri disini setengah jam ? " Hera merasa jika setengah jam adalah waktu yang cukup lama untuk hal menunggu.

"Gue percepat ok ! " Ujar Kayra berlari menuju kedalam gedung itu, bukan Kayra tega namun tidak mungkin jika iapun harus mengajak Hera ikut masuk ke dalam kantor.

"Maaf Bang terlambat, " Dengan nafas tersengal-sengal Kayra masuk ke dalam ruangan Mas Azis atasannya.

Azis melihat jam di pergelangan tangannya, " Cuma telat 4 menit. "

Kayra tersenyum dan menyeka keringat di wajahnya.

"Seperti biasa ya, sekarang lokasinya berbeda tapi masih satu wilayah lah. Bagaimana Ready ? " Tanya Azis.

"Ok, Sherlock ya Bang ? " Pinta Kayra.

"Siap, good luck ya manis ! " Ucap semangat Azis untuk Kayra.

"Siapp ... Komandan, " Jawab Kayra langsung keluar dari ruangan itu dn kembali ke pada Hera.

Namun saat tiba di parkiran, Kayra bingung karna tidak mendapati Hera di sana.

"Kemana tuh anak ya ? " Gumam Kayra melihat ke semua arah.

Kayra mencari dan mencoba bertanya pada satpam perusahaan itu, namun sebelum Kayra mendapatkan jawaban dari satpam itu. Kayra lebih dulu melihat keberadaan Hera.

"Aduh buset tuh anak, bisa-bisanya dia ngobrol sama tuh cowok ! Ampun deh gue. " Umpat Kayra tak mau melihat Hera terus bercanda dengan laki-laki yang sudah mempunyai istri, dan memang Kayra tahu jika laki-laki itu termasuk dalam kategori laki-laki hidung belang.

Kayra menarik lengan Hera dengan secara tiba-tiba, " Ayo ! "

Tubuh Hera pun tertarik pada tarikan tangan kuat Kayra. " Lo ini apa-apaan sih pake ngobrol segala sama laki-laki itu ? "

"Ya gue pikir dari pada gue jenuh seorang diri, dan merasa panas. Ya mending gue nebeng masuk ke dalam mobilnya sambil nungguin Lo, " Jawab Hera polos.

"Haduhhh ... Lo gak bisa lihat apa dari gayanya bicara dan bersikap ? Gue sih ogah, mending gue diam dan kepanasan sekalian di luar. " Sambung Kayra.

"Eh .... tapi sudah siap kan ? " Tanya Hera semangat.

"Iya Ayo, " Jawab datar Kayra melihat tingkah sahabatnya itu.

Mereka pun pergi meninggalkan tempat itu.

"Duhh jadi deg-degan deh gue ! " Ucap Hera.

Kayra tak menjawab ucapan Hera, Kayra hanya fokus pada kemudinya.

Sesampainya di lokasi Kayra memperlihatkan nametag nya pada petugas keamanan acara itu.

Kayra berhasil masuk bersama Hera, yang mengaku sebagai fotografer magang yang ikut bersama Kayra.

"Ingat pada janji Lo ya ! " Bisik Hera.

"Emmmm .... " Jawab Kayra yang serius menyeting kamera kesayangannya.

"Gilaaaa benerrrr ... Para fans Mayor Raka menggeludak seperti ini. " Takjub Hera saat mendengar teriakan demi teriakan yang menyebut nama Mayor Raka.

"Gimana masih mau saingan Lo sama emak-emak ? " Tanya Kayra menodong Hera dengan pertanyaan menohok.

"Emmm ... Harusnya kita sebagai anak muda malu, emak-emak aja seleranya Mayor Raka ! Masa kita yang muda menutup mata pada Mayor Raka. " Jawab Hera tetap pada pendiriannya.

Sosok yang di tunggu-tunggu pun muncul seperti biasa, mengecek ke adaan panggung, mengecek mikrofon, dan menaruh beberapa lembar yang merupakan bahan untuk bahasan orang penting tersebut.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa .... Mayorrr Raka, Aaaaaaaaaa " Tiba-tiba Hera berteriak, ia mengeluarkan suaranya secara keseluruhan.

"Busetttttt .... Heraaaaaaaaaaaaa, telinga gue sampai sakit dengar teriakan Lo ! " Dengus Kayra memegang telinganya.

"Uhuuukk ... Uhuuukk ... " Hera sampai batuk karna teriak begitu keras.

"Ada balasannya tidak ? Apa dia perduli ? Tidak kan ? " Tanya Kayra menyudutkan Hera.

"Itu kan Karena dia belum peka jika ada wanita cantik yang hadir, coba kalau dia peka. Pasti sudah turun dan mengajakku naik ke pelaminan, " Canda Hera.

"Apaan sih Lo, gak jelas ! " Umpat Kayra pada Hera.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!