Dengan cepat Raka mendapatkan kabar bahwa para preman itu mengganggu Kaya kembali.
Raka seketika marah besar. Di hari weekend di minggu itu ia akan memutuskan untuk pergi ke bandung untuk mengurusi urusan Kayra.
"Dia itu memang orang asing, tapi kenapa aku merasa bahwa ini menjadi tanggung jawab ku. " Gumam Raka di dalam kamar pribadi yang ia tempati selama bertugas di Ibu kota.
Raka mengatur waktu untuk langsung pergi ke bandung di hati jum'at setelah ia selai tugas di hari itu.
Entah kenapa Raka merasa tidak enak hati.
Kayra menangis memohon pada ayahnya agar tidak membawa dirinya ke hadapan laki-laki tua itu.
"Ayah Kayra mohon jangan biarkan laki-laki itu menikahi Kayra Yah, Kayra mohon Yah ... " Rintih serak Kayra yang sudah lelah memohon pada Ayahnya.
"Ayah tidak ada pilihan lain Nak, kamu akan hidup bahagia dengan Pak Cokro. Dia laki-laki kaya. " Jelas Ayah Kayra tidak memikirkan impian dan cita-cita Kayra.
"Kakek akan marah besar, jika Ayah melakukan ini. " Ucap Kayra.
"Walaupun Kakek mu itu mengetahuinya, dia sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Hartanya sudah habis. " Jawab Ayah Kayra terus menarik tangan Kayra sampai di dalam hotel yang sudah di pesan oleh Pak cokro.
Seketika Kayra emosi. " Dan harta Kakek habis untuk menutupi hutang Ayah, sekarang Ayah tega berhutang kembali dan menaruh aku sebagai jaminan nya. Ayah macam apa ayah ini. "
"Sudah diam. " Bentak Ayah Kayra pada Kayra.
Tak jarang Kayra da Ayahnya menjadi pusat perhatian. Namun tidak ada seorangpun yang bisa menolongnya.
Sesampainya di dalam pintu kamar hotel, Kayra di masukan dan di kunci dalamnya.
Kayra seketika teringat akan pesan singkat yang di tuliskan oleh Raka di kertas itu.
Kayra membuka tasnya, membuka selembar kertas itu dan langsung menghubungi nomor Raka.
Sayang nomor Raka tidak bisa di hubungi, pupus sudah harapan Kayra.
Dua orang wanita pun masuk ke dalam kamar hotel itu, Kayra sontak kaget.
"Tenang mba, saya hanya perias pengantin kok. "Ucap salah satu wanita itu.
"Perias pengantin ? Siapa yang akan di rias ? Siapa yang akan menjadi pengantin ? " Tanya Kayra menatap kedua wanita itu dengan linangan air mata.
"Memang di sini ada siapa lagi mbak selain mbak, sudah lah mbak lagian Pak cokro kaya kok. Kamu tidak akan menyesal. " Umpat perias itu.
Kayra pasrah saat itu juga, tidak ada yang bisa menolongnya.
Kayra di dudukkan di depan meja rias. Perias itu di buat kesal oleh Kayra karna wajah Kayra terus di basahi oleh air mata.
Sampai akhirnya Kayra berhasil di rias semaksimal mungkin. Kayra nampak cantik walaupun wajahnya terus di basahi oleh air mata.
Raka seketika dengan cepat menancap pedal gasnya, saat tahu keberadaan Kayra yang hendak di nikahi oleh laki-laki tua itu.
Di depan hotel itu sudah ada Rian dan temannya. Raka sampai tepat di depan hotel itu.
Sesampainya di kamar hotel itu, Raka dengan kuat mendobrak pintu kamar hotel itu. Membuat semua orang kaget karna sosok Raka dengan seragam lengkapnya masuk ke dalam kamar hotel itu.
Raka sangat murka kala melihat Kayra duduk bersama laki-laki tua itu di depan penghulu yang siap menikahi mereka.
Beberapa bodyguard laki-laki tua itu berhasil di lalui oleh Raka, beberapa kali pukulan Raka terima dari tangan para bodyguard itu.
Walaupun dalam posisi dikeroyok seperti itu, Raka enggan mengeluarkan senjatanya.
Kayra seketika berdiri dari duduknya dan memeluk Raka, " Mas tolong. "
Raka pun semakin murka kala melihat tangisan Kayra yang begitu dekat dengan wajahnya.
"Laki-laki berengsek. " Umpat Raka tanpa melihat usia laki-laki tua itu, ia berhasil memukul wajah laki-laki tua itu.
Ayah Kayra pun ikut campur dengan memukul Raka dari bagian belakang.
"Ayah jangan. " Teriak Kayra.
Kayra kembali menghalangi tubuh Raka.
" Dasar anak durhaka kamu. " Dengus Ayah Kayra kecewa saat Kayra lebih memilih Raka di banding dirinya.
"Coba jelaskan, sebelum hal ini saya bawa ke rana hukum. Bukan kah waktu itu saya bilang jangan ganggu Kayra lagi. Dan saat itu pun saya membayar hutang itu. " Ucap emosi Raka membuat Kayra menatap wajah Raka tak percaya.
Laki-laki tua itu pun masih bisa tersenyum, walaupun sudah mendapati pukulan keras dari tangan kekar Raka.
"Dan saat itu juga Burhan meminjam uang itu kembali dengan jumlah yang lebih besar. " Jawab Laki-laki tua itu membuat Kayra menangis histeris dan berbalik arah untuk memukul tubuh Ayahnya itu.
Tangisan Kayra semakin menjadi, sampai ia merobohkan tubuhnya di hadapan Ayahnya itu.
"Tulis nomor rekening anda, dan tulis nominal nya. " Ucap cepat Raka pada laki-laki tua itu.
"Dasar anak tidak tahu di untung, " umpat Ayah Kayra kesal karna merasa di permalukan.
Transaksi pelunasan hutang pun telah berhasil, Laki-laki tua itu pergi karna tidak mau berurusan degan hukum. Terlebih saat dirinya sudah mendapati pelunasan hutang itu.
Raka menarik keras lengan Burhan. Raka menundukkan Ayah Kayra di samping penghulu itu.
"Pak penghulu cepat nikah kan saya sekarang juga. " Ucap menohok terlontar dari mulut Raka.
Membuat semua orang termasuk Rian dan Kayra menoleh ke arah Raka.
"CEPAT PAK, atau bapak akan ikut serta ke dalam kasus ini. " Ancam Raka pada Penghulu itu.
"Ba-baik Pak. " Ucap penghulu itu.
Pernikahan saat itu memang tidak tercatat oleh negara, namun sah di mata agama.
Raka sadar akan konsekuensi apa yang akan dia dapat, setelah pernikahan ini Raka akan segera melapor ke pada komandan di kesatuannya.
Sebuah kertas bertuliskan nama lengkap Kayra dan ayahnya pun tertulis di sana.
Dengan cengkraman kuat Raka menggenggam tangan Ayah Kayra.
Sementara Kayra hanya menangis di tempat ia menjatuhkan tubuhnya karna merasa kesal dan kecewa pada ayahnya.
Dengan lantang Raka menyebutkan nama Kayra dan juga Ayah kandungnya.
Ayah Kayra di buat mati kutu saat di tatap penuh amarah oleh Raka.
"Sah ... Sah ... Sah ... " Pernikahan antara Kayra dan juga Raka sudah sah di mata agama.
kata Sah itu belum juga membuat Kayra sadar jika itu adalah pernikahannya. Walaupun sebenarnya ia mendengar jelas suara lantang Raka saat menyebut namanya.
Tangisan Kayra belum juga terhenti, rasanya hidupnya sudah berhenti saat ayah kandungnya dengan tega mempermainkan atau mempertaruhkan hidupnya.
Raka berdiri dari duduknya, ia langsung menghampiri Kayra, yang masih terduduk lemas di atas lantai itu.
Raka membantu Kayra untuk berdiri, Raka bisa merasakan bahwa Kayra sangat terpukul kala itu. Sehingga tubuhnya benar-benar kosong tidak ada kekuatan sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments