BAB 8.

"Janji gue sudah gue penuhi, tinggal janji Lo ! " Ucap Kayra melepas kacamata dan juga masker nya. Kayra merasa gerah saat itu ia pun melepaskan topinya sampai-sampai ikatan rambutnya pun lepas dan rambutnya tergerai begitu saja. Kayra sungguh cantik dan manis walaupun ia di kelilingi wanita yang lebih cantik dan modis di sekelilingnya, Tapi kecantikan Kayra beda. Natural dan apa adanya.

Tanpa Kayra sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

" Gampang kalau soal janji gue, sepuas Lo gue bayar ! " Jawab Hera terus melihat potonya bersama Mayor Raka.

Kayrapun membuyarkan Hera dengan kesenangannya.

"Fokus Pak Mayor ! " Ejek Parhan, laki-laki yang bertugas sebagai tangan kanan orang penting tersebut.

Mayor Raka menunjukan wajah datar nya, " Ini Fokus, " jawab tegas dan datar Mayor Raka.

"Fokus pada satu wanita kan ? Hahaha " Bisik Parhan membuat Mayor Raka menyunggingkan senyuman tipisnya. Dan ia pun kembali pada ketegasannya.

"Gila masih ada ya cewe yang menolak uluran tangan seorang Mayor Raka, gila sih nih cewe. Saat semua orang bersorak dan kagum atas diri Mayor Raka tapi Ni cewe malah menolak. Gila ... Gila .... " Sahut Parhan yang mulutnya tertutup masker, jadi orang tidak bisa melihat jika ia sedang menggoda Mayor Raka, yang sedang berdiri tegap di sampingnya.

"Stttttt .... " Mayor Raka mengangkat satu jari telunjuk nya dan ia tempelkan di bibirnya, memberikan pertanda jika ia menyuruh Parhan untuk Diam.

Tapi Parhan suka menggoda Mayor Raka, meskipun ia tahu harus ada batasannya.

"Gue kerja lagi ya ! Lo duduk aja di sini, gue gak jauh-jauh ko. " Ujar Kayra mengikat rambutnya kembali dan memakai topi kembali.

" Ok .. Ok ! " Jawab Hera tak menoleh sedikitpun pada Kayra.

Kayra berdiri dan mengalungkan kembali gantungan kameranya yang berbahan kain halus pada leher nya, Kayra berjalan. Sesekali ia membenarkan nametag yang sama-sama melingkar di lehernya.

Parhan menyuruh Kayra naik ke atas panggung dan mengambil fotonya dari dekat, " Saya di sini saja Pak ! "

" Jangan, lebih baik di atas panggung saja. " Jawab Parhan memasang wajah serius.

Parhan pun menyodorkan tangan nya untuk membantu Kayra naik, " Tidak usah Pak, saya bisa sendiri terimakasih. " Kayra menolak uluran tangan Parhan dengan secara halus.

Mayor Raka seketika melihat Parhan, ieu menahan tawa nya di dalam hati. Mayor Raka pura-pura tak melihatnya.

Parhan menyentuh lengan Mayor Raka seraya ingin memberi tahukan keberadaan Kayra di atas panggung. Mayor Raka menganggukkan kepalanya dan menoleh ke arah Kayra.

Mayor Raka memperhatikan wajah Kayra sepintas, karna kali ini kayra tak memakai masker ataupun kaca mata.

Kayra di persilakan maju ke depan panggung, Untuk berada di atas panggung memang bukan hal yang pertama bagi Kayra, dia sudah biasa jadi saat itu iya tidak merasa gugup sama sekali.

Kayra berjalan membungkuk, karna saat itu orang penting tersebut sedang berpidato di depan podium, Kayra duduk tak jauh dari podium itu. Kayra mulai mengambil Poto dengan kameranya.

Mayor Rakapun kini duduk di samping Kayra, membuat Kayra tak nyaman karna sorakan para fans Mayor Raka seperti tidak menyukainya.

Tapi sejenak ia pun fokus pada pekerjaannya, sementara Mayor Raka fokus pada tugas nya. Mayor Raka sesekali menoleh pada sumber suara yang terus memanggilnya, tidak ada senyuman sama sekali.

Walaupun Kayra kini sedang berdekatan dengan Mayor Raka tak membuatnya salah tingkah, saat ia merasa sudah mengambil beberapa Poto iya pun ingin berjalan kembali ke arah belakang orang penting tersebut.

"Ijin Pak, saya kembali ke belakang ! " Ucap Kayra menghormati Mayor Raka.

Kayra yang menatap wajah Mayor Raka tak mendapatkan jawaban dengan cepat, Mayor Raka malah menatap matanya lalu setelah itu Mayor Raka menjawabnya.

"Di ijinkan silahkan. " Jawab tegas Mayor Raka.

Kayra pun menganggukkan kepalanya sekali dan berjalan membungkuk ke belakang orang penting tersebut, Mayor Raka pun mendapatkan isyarat dari Komandannya yang merupakan orang penting tersebut.

Mayor Raka berdiri dan membungkuk ke arah orang penting tersebut, orang penting itu berbisik dan memberikan perintah pada Mayor Raka untuk memerintahkan seseorang mengambil fotonya di ujung acara karna akan ada foto bersama.

"SIAP Laksanakan Pak ! " Saat Mayor Raka berjalan ke arah Kayra para fans nya berteriak dan terus memanggil namanya.

Orang penting tersebut pun dibuat heran oleh pesona Mayor Raka.

Kayra semakin sadar jika Mayor Raka memang sedang berjalan ke arahnya, Mayor Raka menyuruh Kayra mengikutinya. Mayor Raka pun berhenti di belakang para panitia acara, dai ikuti Kayra yang berdiri di samping nya. Mereka memposisikan tubuh mereka membelakangi para panitia.

"Tadi bapak menyuruh saya untuk memberitahukan kamu, jika nanti di akhir acara ada pengambilan Foto bersama kamu bisa ? " Tanya Mayor Raka,

Mayor Raka tersenyum pada Kayra membuat Kayra sadar akan ketampanan Mayor Raka.

"Bisa kan ? " Tanya Mayor Raka yang hanya melihat diam menatapnya.

"Oh i-iya bisa Pak, tapi apahkah bisa team bapak memberitahukan hal ini pada perusahaan tempat saya bekerja ? Karna saya mempunyai target jam tersendiri. " Jawab Kayra menjelaskan pada Mayor Raka.

"Baik, " Jawab tegas Mayor Raka.

"Siapa nama kamu ? " Tanya Mayor Raka,

Kayra menyodorkan tangannya, dan di lirik oleh Mayor Raka. Sekarang giliran aku yang tidak akan menghiraukan uluran tangan kamu, seketika Kayra pun menarik ukuran tangannya kembali dan merasa malu saat itu juga.

Kayra tak merasa jika itu adalah sebuah balasan untuknya.

"Kayra, " Ucap Kayra.

"Oh ya, baik lah. " Jawab Mayor Raka, mengambil ponselnya. Mayor Raka pun lebih dulu pergi di bandingkan Kayra.

Kayra masih mematung di posisi nya, "Bodohhh kamu, kenapa kamu mengulurkan tangan ! Dia kn cuma menanyakan nama bukan mengajak kenalan. Ahhh bodohhhhhh, " Kayra terus membodohi dirinya sendiri.

Kayra menetralisir dirinya sendiri, ia menghela nafas panjang dan menghembuskannya secara teratur. "Bisa yukk Ayy bisaa ! "

Kayra menoleh pada Mayor Raka yang baru saja menutup sambungan telpon, Mayor Raka memberikan tanda jempol pada Kayra tanda ia sudah menelpon perusahaan tempat Kayra bekerja.

Kayra menganggukkan kepalanya dan melempar tatapan canggung nya ke arah lain.

Kayra meminta ijin pada Parhan untuk turun panggung sebentar, karna ia ingin memberitahukan pada Hera jika ada tambahan waktu kerja. Jadi Kayra menyarankan Hera untuk pulang lebih dulu memakai kendaraan online, dan Hera pun tak mempermasalahkan itu. Hera akan menghubungi calon suaminya dan meminta jemput padanya.

Kayra pun berpamitan untuk bekerja lagi pada Hera, " Ayy sampaikan salam ku pada Mayor Raka ! "

Kayra menggelengkan kepalanya pusing,

Kayra kembali ke atas panggung, kini ia bersebelahan dengan Parhan. Ia sesekali mengambil foto, Dan saat Mayor Raka sadar akan kamera Kayra. Kayra pun cepat-cepat memposisikan kamera nya ke arah lain.

Mayor Raka tersenyum dalam hatinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!