Bab 19 Adik Zain

" Apa yang Saya punya saja milik kamu , apalagi Saya " tegas Zain yang membuat mata Aya langsung membulat lalu detik berikutnya Bocil itu tersenyum nakal .

" Astaga Apa yang baru saja Aku ucapkan, Bocil itu bisa menjajah nantinya jika dia tau aku miliknya " batin Zain langsung menutup mulut yang malah mengucapkan kata yang tak seharusnya pada Aya walaupun itu memang kenyataan namun itu menjadi beda konteks jika diucapkan pada Bocil nakal seperti Aya.

Aya langsung memeluk Zain dan melingkarkan kedua tangannya dileher Zain menyusup ke leher yang membuat tubuh Zain memanas seketika.

" Bocil apa yang kamu lakukan?" tanya Zain meremas pinggang Aya yang bersandar manja ke leher Zain .

" pengen tidur " jawab Aya dengan suara kecil bahkan matanya sudah terpejam menikmati posisi nyaman serta aroma khas tubuh Zain yang menenangkan.

" Jangan begitu " larang Zain yang jadi bergejolak saat nafas Aya terus berhembus di lehernya.

" Mmmh,,, Daddy kan milik Aya " kata Bocil itu seenaknya semakin mengeratkan pelukannya di leher Zain .

" Iya tapi,,,,," belum selesai Zain berucap Aya sudah menyambung.

" Terserah Aya lah mau apakan milik Aya " ucap Aya yang membuat Zain meneguk Saliva nya dan semakin tersiksa dengan Aya yang sengaja sekali seperti membuat dia tersiksa .

" Jadi apa mau kamu ?" tanya Zain setelah beberapa saat merasa tak kuasa menahan gejolak dalam dirinya karena perlakuan Aya .

" Hehehe,,, suami baru " jawab Aya sambil terkekeh lalu turun dari pangkuan Zain dan duduk di samping nya menikmati suasana perjalanan.

Mood Aya langsung membaik saat tau alasan semua keputusan Zain yang awalnya Aya kira adalah jahat ternyata baik dan satu lagi Zain sudah akuisisi kalau dia adalah milik Aya .

" punya satu suami saja tidak kamu layani apalagi dua" ketus Zain merapikan dasinya.

" Ohhhh,,, jadi Daddy ingin dilayani?" kata Aya dengan lantang nya membuat Zain bahkan bodyguard yang menyetir itu batuk mendengar ucapan vulgar Aya .

" humm,, i,,, iyalah " kata Zain sedikit gelagapan.

" okey ,,, Nanti Aya layani setiap hari " kata Aya dengan santai nya menatap Zain sambil tersenyum lebar.

" setiap hari?" ulang Zain mengangkat kedua alisnya.

" setiap jam yang penting uang jajan lancar " kata Aya dengan santai bersandar ke sandaran kursi mobil menikmati suasana perjalanan.

" Kamu yakin sanggup setiap hari Bocil?" tanya Zain setelah beberapa saat terdiam .

" Ya sanggup lah , masa nggak sanggup cuma layani Daddy doang kayak siapin kebutuhan sama masak untuk Daddy " jawab Aya dengan polosnya merasa heran saat Zain malah meragukan Aya soal hal gampang seperti itu.

" hufftt" Zain menarik nafas kasar pikiran Zain terlalu berlebihan dia pikir layani yang mana tadi .

" kenapa? , emang ada lagi tugas Aya yang lain sebagai istri Daddy?" tanya Aya beruntun menatap Zain .

" Nanti saja Daddy jelaskan di kamar " jawab Zain yang walaupun sempat kecewa tapi dia maklum dengan istri kecilnya yang memang masih polos belum mengerti .

" baik Daddy " kata Aya turun dari mobil langsung berlari masuk apartemen meninggalkan Zain .

" Daddy " rengek Aya saat dia berlari Zain malam memegang tas di punggung nya hingga Aya tak bisa berlari lagi .

" memang Bocil bandel ya , berjalan seperti biasa tidak boleh berlari " tegas Zain memegang sebelah tangan Aya lalu berjalan santai diikuti Aya .

" Aya udah kayak anak kecil yang dimarahi Ayah nya " gerutu Aya berjalan dengan tangan diseret Zain belum lagi tatapan meledek orang-orang disekitarnya karena memang kelihatan seperti itu lantaran Aya masih pakai seragam sekolah sedangkan Zain masih memakai stelan jas nya.

" Makanya berpakaian dewasa sedikit Agar orang tidak berfikir kamu anak Saya dan satu lagi jangan panggil saya Daddy " ucap Zain begitu mereka hanya berada berdua di lift .

" Daddy aja yang ketuaan kok malah salahin Aya " jawab Aya dengan bibir mengerucut serta suara sangat kecil.

" Kamu bilang apa?" tanya Zain sekali lagi dengan geram .

" Eng,,, enggak ada" jawab Aya gelagapan.

" duduk " ucap Zain begitu sampai di kamar , yang dengan patuh Aya duduk di tepi ranjang menatap Zain yang berdiri di depan nya .

Zain melepas dasinya bahkan membuka setiap kancing kemeja yang dia pakai dengan begitu cepat membuat Aya ngeri dan takut karena Zain melepas pakaian di depan nya .

" Daddy mau apa?" tanya Aya yang sedang memainkan tali ranselnya sambil menunduk memberanikan diri untuk bertanya tak berani menatap Zain yang sedang melepas celana .

" mau kamu " ucap Zain yang hanya memakai boxer itu langsung memegang kedua tangan Aya dan menindihnya di atas ranjang.

" Jangan Daddy " kata Aya ketakutan tiba-tiba menatap Zain yang menindihnya.

" kenapa ?, kamu tidak ingin uang jajan? " tanya Zain lagi kedekat telinga Aya .

" uang jajan ?" ulang Aya melek sebentar.

" Akkkk " teriak Zain begitu keras saking nyerinya saat Aya tiba-tiba menendang milik nya tanpa dia prediksi.

" Ooohh,,, jadi Daddy kasih Aya uang jajan kalau mau begituan sama Daddy? Aya bukan cewek murahan ya " teriak Aya marah saat merasa Zain menganggap nya seperti wanita murahan yang menjual diri .

" Astaga , emang susah bicara sama Bocil " umpat Zain yang masih merasa nyeri melihat milik nya memastikan tidak terjadi apa-apa.

" dasar Daddy-Daddy gatel ya" geram Aya yang malah semakin emosi pada Zain yang melihat kedalam boxer nya hingga Aya memukuli Zain dengan tas nya.

" Aya " teriak Zain yang sudah tergeletak di tengah ranjang itu kehabisan cara menghindari pukulan Bocil itu yang begitu cepat dan lihai hingga Zain hanya bisa pasrah di pukuli .

" makanya jangan gatel " teriak Aya yang duduk diranjang itu berhenti memukul karena Zain sudah tergeletak di tengah ranjang mengatur nafas nya .

" Saya gatel gimana?" tanya Zain dengan nafas sesak juga tidak mengerti kenapa Aya memukuli nya sampai segitunya.

" Apaan Daddy lihat-lihat kedalam celana , memang tidak tau malu " teriak Aya yang bahkan Zain yang begitu dia yang merasa malu melihatnya.

" Astaga ,,, bukan begitu Bocil " tawa Zain walaupun nafasnya masih sesak , ternyata Bocil itu marah karena hal yang Zain lakukan barusan.

" Nggak usah ngeles " teriak Aya dengan wajah galak pada Zain yang masih berbaring telentang itu.

" Saya hanya memeriksa kamu jahat sekali menendang adik Saya" ucap Zain dengan sedikit formal .

" Adik Daddy ?" ucap Aya dengan polos melirik sesuatu yang baru di tendang nya .

" Kamu menyakiti nya " ucap Zain lagi langsung duduk menatap sebal Bocil jahat itu .

" Adik apa?, Daddy punya Adik ?" tanya Aya dengan heran sama sekali tak mengerti karena setahu nya Zain tidak punya adik .

" ini Adik Saya " kata Zain menunjuk sesuatu di dalam boxer nya .

" Mana coba liat? Adik apa? Lucu nggak " kata Aya langsung mendekat saking penasarannya dengan Adik yang dibilang Zain.

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

Aya....Aya mosok sudah putih abu abu kok masih terlalu polos hari gini

2024-05-05

0

Mbing

Mbing

duh polos bener bocil

2024-05-21

0

Miss Typo

Miss Typo

awas Aya pas lihat adik Zain langsung nongol berdiri tegak gmn tuh, bisa kaget nanti 🙊

semangat semangat thor 💪💪

2024-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!