Bab 9 Daddy jomblo

" Terserah kamu percaya atau tidak yang jelas saya udah bilang "ucap Zain mulai berfokus pada laptop untuk melanjutkan pekerjaan nya yang masih tertinggal.

" pergi lah keluar" ucap Zain yang kehilangan konsentrasi melihat paha putih mulus Aya yang berada tepat di samping laptopnya.

" Aya disini aja temenin Daddy, Aya bosen disini nggak ada orang selain Daddy " lesu Aya yang terbiasa hidup dengan banyak orang sejak kecil bersama pelayan-pelayan nya, sedangkan disini hanya tinggal berdua saja dengan Zain .

" bukankah kamu ingin jajan tadi?" tanya Zain mengalihkan topik pembicaraan agar Aya pergi tapi tak merasa tersinggung karena merasa diusir .

Bukan nya tidak suka Aya ada di ruangan nya tapi , Bocil itu bisa meruntuhkan iman nya dalam sekejap bahkan konsentrasi Zain terus terpecah menatap antara laptop atau paha putih mulus Bocil itu yang sama-sama berada di depan mata .

" Nggak jadi deh , Aya udah kenyang mending Aya selesaikan tugas Aya aja " kata Aya yang ingat tugas sekolah langsung turun dari meja kerja Zain walaupun sedikit kesusahan.

" Bocil tolong sekalian charger kan ponsel saya " kata Zain memberikan ponselnya pada Aya .

" Aya bukan Bocil Daddy " komplen Aya tak suka dengan Zain yang selalu memanggilnya Bocil .

" Saya juga bukan Daddy kamu?" ketus Zain juga komplen balik .

" Ihhh,,, terus Aya panggil apa? Zain " kata Aya menyebut nama Zain yang membuat pria dewasa itu langsung berdiri .

" benar-benar Bocil durhaka" omel Zain , merasa tak suka sekali Bocil itu memanggil namanya saja entah kenapa tapi yang jelas Zain tidak suka .

" Lah di panggil Daddy nggak mau di panggil nama marah ?" hujat Aya dengan julid mengangkat alisnya membuat Zain langsung buang muka merasa malu sekali dengan reaksi spontan nya yang malah marah saat Aya memanggil namanya padahal dia sendiri yang minta tadi .

" ahhh sudahlah cepat keluar Bocil Saya mau bekerja " kata Zain langsung menyuruh Aya pergi untuk menghilangkan rasa malunya.

" mana ponsel Daddy katanya mau di charger " kata Aya lagi sebelum keluar ruangan Zain.

" Hahaha wallpaper nya hitam " tawa meledak Aya sekarang percaya kalau Zain tidak punya pacar karena tidak ada yang spesial di wallpaper ponsel nya .

" Nanti kita foto berdua biar wallpaper ponsel saya ada warnanya" jawab Zain dengan santai kembali ke mejanya.

" Yang ada makin gelap " tawa Aya tak bisa membayangkan ada wajah mereka yang beda kepribadian dalam sebuah wallpaper.

............

Setelah Aya keluar dari ruang kerjanya Zain sibuk dengan laptopnya sampai lupa waktu bahwa sekarang sudah hampir jam 9 malam.

" akhirnya selesai " lega Zain akhirnya masalah keamanan data perusahaan nya terselesaikan walaupun dengan usaha sedikit ekstra sejak tadi pagi .

Zain berdiri lalu membuka pintu lemari khusus persenjataan nya untuk mengambil beberapa barang yang dia butuhkan.

" Daddy " panggil Aya langsung masuk tanpa mengetuk , membuat Zain yang tengah memegang pistol itu kaget dan langsung menyimpan bahkan menutup lemarinya dengan cepat.

" Daddy Ayo makan Aya udah masak " ajak Aya yang kini berdiri di belakang Zain yang berdiri menghadap ke lemari nya .

" hufftt,,, kalau masuk ketuk dulu pintunya" kata Zain dengan nada rendah walaupun sebenarnya tadi ingin marah namun mendengar Bocil itu sudah memasak Zain tak jadi marah karena memang dia sedang lapar .

Zain tak bisa membayangkan betapa takutnya Bocil itu jika tau kalau dia Mafia dan punya banyak persenjataan khusus nya pistol .

Tapi Zain bisa merasakan bahwa Aya itu tidak percaya kalau dia adalah mafia , itu dapat terlihat dari sikap Aya yang sama sekali tidak ada takutnya pada Zain bahkan dia tak segan untuk melempar Zain .

" Hehehe lupa Daddy" kata Aya lalu mengajak Zain keruang makan yang diikuti saja pria itu .

Rupanya saat mereka sedikit Akur itu terasa sangat menenangkan bagi kedua dibandingkan sebelumnya yang selalu diwarnai pertengkaran yang saling menguras emosi .

" tugas kamu sudah selesai?" tanya Zain menatap Aya yang tengah mengisi gelas dengan air putih .

" Sudah " jawab Aya singkat mengambil nasi dan lauk lalu langsung makan .

" mengapa Daddy tidak makan?" tanya Aya dengan heran dia aja sudah hampir habis setengah .

" Saya menunggu istri mengambilkan makanan" jawaban formal Zain yang membuat Aya langsung merasa tersindir jadinya .

" dihhh ambil sendiri nggak boleh manja" kata Aya kembali melahap makanan nya.

" Nanti kamu kalau minta jajan Saya jawab begitu juga ya" kata Zain bersandar ke kursi sambil memangku kedua tangan nya.

" enggak Daddy , ini Aya ambilkan" kata Aya langsung berubah patuh jika sudah menyangkut uang jajan .

" Kamu ingin membunuh Saya " senyum lebar Zain menatap Aya yang mengambilkan nasi porsinya sudah hampir untuk 2 orang saking banyaknya.

" makan lah dulu komplen aja paling nanti juga minta tambah " ketus Aya malah menambah 1 sendok lagi sambal ke Ayam goreng di piring Zain .

" Saya makan sedikit kalau malam tak berselera " ucap Zain apa ada nya tapi walaupun begitu dia tetap makan karena menghargai masakan dan effort Aya .

Zain adalah tipe manusia higienis serta sehat yang sangat peduli dengan kesehatan jadi kalau makan malam dia biasanya memang hanya makan makanan yang ringan saja biasanya tapi karena Aya memasak nasi jadi mau tak mau dia akan tetap makan walaupun sedikit .

" Enak sekali " batin Zain begitu menguyah suapan pertama, bahkan masakan Aya kali ini sangat pas dilidah dan menggugah selera melebihi nasi goreng tadi pagi .

Tanpa memikirkan kesehatan atau apapun lagi Zain langsung melahap makanan itu bahkan porsi yang katanya tadi untuk 2 orang dia makan sendiri .

" Bocil tambah dikit dong" pinta Zain mengesampingkan rasa malu nya karena memang enak jadi dia ingin nambah.

Byurrr.

Aya langsung menyemburkan air yang diminumnya menatap piring Zain yang sudah kosong dalam sekejap .

" Saya kalau malam tidak makan banyak" Aya mengulangi perkataan Zain dengan nada mengejek tapi walaupun begitu dia tetap mengisi lagi piring Zain serta menambah lauk .

" sering-seringlah memasak Saya akan makan di apartemen setiap hari sekarang" ucap Zain yang langsung jatuh cinta dengan masakan Aya .

" Ada syaratnya?" kata Aya dengan senyum nakal nya , sadar betul kalau Zain menyukai masakan nya .

" Apa?" tanya Zain .

" kasih uang bulanan " Aya mengajukan syarat yang sebenarnya walaupun tak di ajukan Aya sebagai syarat Zain sudah berniat memberikan nya .

" Saya akan kasih " setuju Zain tanpa membantah atau menyanggah .

" 20 juta ya Daddy " kata Aya mengajukan nominal cukup besar .

" Iya " jawab Zain tanpa beban menikmati Ayam goreng nya .

" 30 ya Daddy " tawar Aya lagi memanfaatkan kesempatan saat Zain terlihat setuju-setuju saja dengan permintaan nya .

" Saya akan memberikan berapapun Asal kamu bisa nurut kepada Saya" kata Zain meminum air putih sambil menatap Aya .

" Aya bakal nurut sama Daddy kecuali putusin pacar Aya" jawab Aya yang diangguki Zain sambil tersenyum kecut entah apa rencana dia berikutnya.

next .

Komen lah woii Author capek nulisnya 🥲

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

bocil paling punya rencana kalau uang mau di gunakan untuk pacarnya,namanya juga masih bocil

2024-05-05

1

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

bocil pintar masak jg...

2024-05-15

0

Mey

Mey

lucuuu" /Drool/

2024-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!