Bab 13 Romantis

" Ayo kita makan " ajak Papi yang memang sudah lapar , mereka makan dengan suasana hangat dan bahagia keluarga yang memang sudah cukup lama tak Zain rasakan karena akhir-akhir ini dia lebih banyak menghabiskan waktu sendiri ketimbang bersama keluarga.

............

Diperjalanan pulang.

" Terimakasih sudah mau datang dan membuat orang tua Saya bahagia " ucap Zain yang menyetir mobil itu pada Aya yang duduk di samping nya.

" Daddy bisa nggak sih bicara nya biasa aja , Aya bukan karyawan Daddy " ketus Aya kadang merasa jengkel juga mendengar cara bicara Zain yang cukup formal padanya.

Zain memperlambat laju mobil nya Lalu menatap Aya mendengar ucapan Bocil itu .

" Okey terimakasih ya udah mau datang kerumah Daddy " ucap Zain mencoba mengubah cara bicaranya agar Aya merasa nyaman ngobrol dengan nya .

" Iya cama-cama" jawab Aya dengan lucunya yang membuat Zain tertawa spontan.

" Ehhh,,, Daddy baju sekolah Aya ketinggalan" kata Aya baru ingat .

" Jadi itu baju siapa?" tanya Zain melirik dress hitam yang dipakai Aya .

" Baju Mami ,,, cantik kan?" kata Aya yang memang sangat suka dengan baju pemberian mertuanya itu .

" mmmh" angguk Zain gengsi juga memuji Bocil nakal yang sebelumnya sudah terlanjur dia bilang tepos itu .

" Mami bajunya limited edition semua Daddy , jadi sangat modis tapi cuma ini aja yang muat sama Aya padahal ada tadi yang lebih cantik cuma kebesaran" kata Aya bercerita dengan lesu .

" makanya besar sedikit biar ada bentuknya " ucap Zain dengan mulut pedas nya .

" mulut Daddy ya emang nggak ada rem nya " rengek Aya meninju lengan Zain akan menangis mendengar jahatnya ucapan Zain .

" becanda Bocil " tawa Zain setelah ditinju oleh Aya .

" hikss,,, becanda boleh ,,, hiks tapi jangan main fisik juga " kata Aya menangis tiba-tiba saat ucapan Zain menyakiti hati nya.

Zain langsung meminggirkan mobil nya .

" hai jangan menangis Maafkan Daddy " Zain langsung meminta maaf memegang tangan Aya yang sudah menangis karena ucapan nya .

" Daddy jahat ,,, bilang Aya jelek mentang-mentang body Aya nggak kayak pacar Daddy" gerutu Aya memukul lengan Zain berulang kali jiwa Miss queen nya benar-benar tersakiti oleh ucapan Zain.

" Astaga , nggak ada Lo Daddy bilang begitu . Bagus Kok body Aya montok dan gemoy lagi" kata Zain akhirnya berkata jujur tak ingin melihat Aya menangis lagi .

" Daddy bohong,,, kemarin aja Daddy bilang Aya tepos " ingat Aya sambil cemberut.

" ya kemarin Daddy nggak tau kalau Aya montok soalnya Aya pake baju kebesaran terus " kata Zain dengan jujurnya menghapus air mata Aya .

" Daddy bohong " tak percaya Aya .

" yaudah sini Daddy sentuh biar percaya " kata Zain dengan ekspresi seriusnya.

" Enggak boleh " kata Aya menggeleng polos menyilangkan kedua tangannya di dada .

" Lah terus gimana caranya Daddy percaya kamu montok kalau pegang aja nggak boleh " kata Zain lagi melepas sabuk pengaman nya semakin mendekat pada Aya .

" Aya bukan cewek murahan ya kayak pacar Daddy yang mau dipegang-pegang" suara meninggi Aya kedekat telinga Zain yang mendekatkan wajahnya.

" murahan gimana? Aya kan istri Daddy jadi halal aja dong kalau Daddy sentuh " kata Zain lagi menyakinkan Aya .

" Enggak . Enggak ada yang boleh sentuh Aya siapapun itu " tegas Aya yang sedari dulu selalu memegang prinsip itu .

" iya nggak ada yang boleh sentuh tubuh Aya kecuali?" tanya Zain tidak melanjutkan ucapan nya .

" Suami Aya" jawab Aya melanjutkan ucapan Zain dengan polos .

" Nah Daddy kan suami Aya sini Daddy sentuh " ucap Zain yang kedua tangan nya sudah langsung memegang kedua benda bulat pas ditangan yang masih tertutup baju itu.

" aaaa,,, enggak " Aya mendorong Zain.

" Sebentar saja Daddy hanya merasakan nya" kata Zain tetap tenang berhadapan dengan Bocil polos itu , walaupun sebenarnya baru memegang saja hasrat nya sudah serasa sampai ke ubun-ubun.

" udah " kata Aya yang merasa risih menjauhkan tangan Zain dari nya .

Zain tersenyum lebar lalu mengambil nafas beberapa saat dan setelah merasa tubuh nya kembali normal Zain melanjutkan perjalanan.

" Aya nggak tepos kan?" tanya Aya lagi setelah cukup lama diam menatap Zain yang fokus nyetir itu .

" Aya montok " jawab Zain senyum-senyum sendiri sambil buang muka agar Aya tak menyadari nya , memegang benda tadi sungguh membuat Zain hampir hilang kontrol.

" Awas aja Daddy berani Katai Aya tepos lagi " ancam Aya sambil cemberut.

" Enggak dong kan sekarang Daddy udah merasakan nya " kata Zain benar-benar terlihat serius walaupun sudah ingin tertawa berhadapan dengan istri kecilnya yang memang masih begitu polos Sampai bisa Zain manfaatkan.

Sesampai di apartemen Aya yang sudah mengantuk langsung membentang kasurnya di samping ranjang serta menaruh bantal dan selimut sedangkan Zain masuk ke kamar mandi.

Drettt

Drettt

^^^" Hallo Sayang kenapa belum tidur?"Tanya Marvell menatap Aya yang berbaring di bantal itu dengan hangat .^^^

" Belum ngantuk Yang" jawab Aya tersenyum lebar menatap layar ponsel nya.

brukkk .

Handuk basah bekas Zain mengeringkan rambut nya langsung dia lempar ke wajah Aya yang bilang tidak mengantuk padahal di mobil saja tadi sudah teler saking mengantuk nya .

Aya kembali memegang ponselnya yang sempat menimpa dadanya setelah memindahkan handuk yang dilempar Zain ke atas ranjang.

^^^" Yaudah pejamkan mata ya biar Aku temenin biar bisa tidur " ucap Marvell dengan romantis yang membuat Zain yang masih berdiri itu ingin muntah mendengarnya.^^^

" Ihhhh,,, Ayang romantis banget deh " kata Aya Baper tersenyum lebar sesekali juga menatap Zain yang masih berdiri menatap nya tajam itu.

^^^" Iya apa salahnya kamu kan wanitaku" kata Marvell seolah menyatakan Aya adalah milik nya .^^^

" Yang sudah aku rebut " tawa menggelegar Zain dengan lantangnya lalu masuk keruang ganti, merasa dingin karena hanya memakai handuk yang melilit di pinggang nya.

^^^" Sayang kok ada suara pria ?" tanya Marvell curiga karena walaupun tidak terlalu jelas namun dia tau kalau itu suara pria .^^^

" Aya kan lagi nonton" alasan logis Aya yang tentunya membuat Marvell percaya .

" Sayang tidurlah, ini sudah malam besok kan sekolah nanti kesiangan" kata Marvell begitu perhatian.

" Iya ini tidur sebentar lagi filmnya masih sisa sedikit lagi" kata Aya tersenyum geli menatap Zain yang keluar ruang ganti memakai piyama dengan warna senada dengan yang Aya pakai .

Jleppp .

" Akkkk " pekik Aya melempar ponselnya entah kemana saat lampu tiba-tiba mati , Aya langsung naik keatas ranjang menggapai pada Zain yang sudah berbaring di ranjang itu.

" Daddy Aya takut " rengek Aya memeluk Zain erat dari belakang .

" bilang lah pada pacarmu itu" cuek Zain menikmati pelukan hangat Aya di punggung nya.

" Daddy ,,, hadap Aya , Aya takut " tangis Aya ketakutan kehilangan kontrol saat kegelapan benar-benar membuatnya takut .

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

manfaatin aja Zain di kegelapan biar tau rasa Aya kan sudah bersuami

2024-05-05

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Hahaaa,,,,lama2 lucu lho mereka

2024-04-01

2

Lastri

Lastri

bnyak2 up kak di tunggu selalu

2024-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!