Bab 7 Daddy meragukan ku?

" ehhh, diam disana Daddy . Aya pukul yaa" teriak Aya ketakutan mengambil bantal duduk menjauh ketika Zain terus mendekat .

" Daddy " pekik Aya begitu Zain menarik kakinya hingga Aya terbaring terlentang diatas ranjang lalu Zain menindihnya.

" Ayo kita lakukan" kata Zain dengan suara rada basah mengelus kepala Aya yang sudah keringatan saking takutnya.

" Enggak ,,, jangan Daddy " geleng kepala Aya benar-benar ketakutan tapi melawan pun tak bisa karena Zain mengunci tubuhnya.

" Enggak " teriak Aya menangis histeris saat Zain terus mendekatkan wajahnya entah apa yang akan dia lakukan.

" Hiksss" Bahkan sudah menangis sekalipun tak membuat Zain melepaskan Aya .

Sambil menangis Aya memejamkan mata saat wajah Zain semakin dekat dan Aya tak bisa menghindar lagi .

setelah beberapa menit kemudian Aya mendengar tawa meledak Zain yang bangkit dari atas tubuhnya agar tidak menindih lagi .

" dasar Daddy-Daddy mesum " teriak Aya begitu emosi melempar bantal tepat mengenai punggung Zain yang berjalan menuju kamar mandi .

" Kamu Yang punya pikiran mesum Bocil bukan Saya" ucap Zain melempar kembali bantal itu pada Aya yang masih duduk di atas ranjang.

Setelah Zain masuk ke kamar mandi Aya langsung memunguti semua belanjaan nya yang sudah berserakan di atas ranjang sambil menghapus air matanya malu-malu.

" Ihhh pikiran Aya emang nggak ada otaknya" umpat Aya memukul kepalanya sendiri, bisa-bisa nya dia kepikiran Zain akan menciumnya bahkan melakukan hal lebih .

" Ehhh tapi mau kemana si Daddy itu ?" kepo Aya mendengar air shower kamar mandi yang terus hidup sepertinya pria itu sedang mandi .

Aya mengantar semua belanjaan nya ke ruang ganti sekaligus menyusun beberapa skincare yang tadi di beli nya di meja rias .

" Gila banyak banget parfum si Daddy " melotot Aya melihat parfum Zain yang saking banyaknya sampai memenuhi satu lemari khusus di samping meja rias .

Aya yang sedang menyusun skincare itu langsung menoleh begitu Zain yang hanya memakai handuk yang melilit di pinggang nya saja masuk .

" akkk" teriak Aya melempar Zain dengan paper bag yang di pegang nya .

" benar-benar tidak tau malu " hujat Aya bergegas keluar ruang ganti sambil memejamkan mata bahkan jalan menabrak dinding saking takutnya melihat Zain yang hanya memakai handuk saja .

" pikiran dia yang berlebihan Saya pula yang salah, benar-benar Bocil aneh " ucap Zain memakai deodorant dan segera membuka lemari untuk mengambil baju .

" Astaga " baru saja Zain membuka pintu lemari dia sudah melihat bra pokemon milik Aya yang juga dilipat sebelah laci pakaian dalam miliknya .

" benar-benar Bocil istriku" geli Zain membayangkan Aya memakai bra itu pasti imut sekali .

" Huftt,,, Zain " peringat Zain pada dirinya sendiri yang malah membayangkan hal yang nggak seharusnya.

Dengan cepat Zain mengganti bajunya dan bersiap agar bisa cepat pergi untuk menyelesaikan hubungan nya dengan Hellen yang sudah terlalu berlarut-larut menurut nya .

" Daddy mau kemana?" tanya Aya yang duduk menonton televisi di ruang tengah itu begitu melihat Zain yang seperti akan keluar belum lagi di tangan nya ada kunci mobil.

" Saya keluar sebentar , diam dirumah jangan kemana-mana?" pesan Zain menatap Aya yang sibuk ngemil sambil nonton film.

" Kalau pulangnya lewat jam 7 Aya bakalan lari dari apartemen ini " ancam Aya balik seenaknya seperti yang di lakukan Zain padanya tadi pagi .

" hummk,,, kayak tau aja kamu pin apartemen" senyum miring Zain masih merasa menang karena Bocil itu tak mungkin bisa mengancamnya.

" itu " tunjuk Aya pada arah kaca balkon .

" jika kamu ingin patah kaki silahkan Apartemen ini di lantai 16 kok " cuek Zain tak mempan diancam Bocil itu .

" Daddy meragukan kemampuan ku ?" senyum nakal Aya yang membuat Zain langsung melotot , bahkan tidak mungkin Bocil nakal itu punya sejuta cara jika hanya untuk kabur dari apartemen .

" Jangan macam-macam Aku akan pulang jam 6" ucap Zain yang tidak ingin mengambil resiko kalau Bocil itu sampai nekat .

" bagus , pergi sana?" kata Aya mengibas tangan layaknya ratu yang menyuruh ajudannya pergi membuat Zain geram ingin memakan Bocil manis itu .

" cepatlah pergi Daddy " kata Aya dengan sopan meralat ucapan nya bahkan memberikan Zain senyum seluas samudera walaupun dari jarak jauh .

" Pin apartemen ****, beli saja makanan di restoran jika malas memasak " ucap Zain sebelum pergi karena dia memang tidak lagi sempat memasak tadi .

" nyuruh beli doang tapi duit nggak di kasih " sendir Aya dengan suara keras pada Zain yang lampir sampai dekat pintu keluar.

" huftt,,,, kemari lah " kata Zain mengeluarkan dompetnya lalu mengambil sejumlah uang.

" anterin lah kalau ngasih tuh sampai-sampai" kata Aya yang duduk disofa itu dengan tatapan menggoda .

" yasudah jika kamu tidak mau jajan " cuek Zain akan segera keluar saja membuat Aya langsung melompat dari balik sofa belakang lalu berlari mengejar Zain.

" Mau Lo ,,, Daddy nggak sabaran kali " kata Aya menampung tangan nya melirik uang seratus di tangan Zain yang cukup banyak .

" Jangan menguji kesabaran saya" tegas Zain memberikan uang pada Aya untuk beli makanan.

" cukup?" tanya Zain pada Aya yang malah memandangi uang yang Zain berikan .

" tambah dikit dong Daddy" suara manja Aya seolah uang itu kurang padahal udah kelebihan banyak .

Tanpa perhitungan Zain mengambil semua uang cash di dompetnya lalu memberikan pada Aya .

" Jika masih kurang ambil saja uang di laci ruang kerja Saya " ucap Zain yang tidak ingin juga Bocil itu merasa kekurangan hidup bersama nya , karena bagaimana pun saat ini yang menjadi tanggungjawab Zain hanya Bocil itu saja jadi tak akan dia membiarkan kekurangan.

" Baik Daddy " kata Aya seketika lembut bahkan menjadi patuh begitu diberi uang banyak oleh Zain mengulurkan tangannya bersalam bahkan mencium tangan Zain yang beraroma wangi itu.

Muachh.

Aya mencium uang di tangannya dengan bahagia sambil menari-nari begitu Zain pergi , sebenarnya bukan kurang uang hanya saja wanita mana yang tidak akan senang di kasih uang banyak begitulah yang dirasakan Aya .

" pasti Daddy mau pergi pacaran?" kata Aya memakan pop corn nya sambil terus menonton film yang membuat nya penasaran.

" Kek apa ya selera si Daddy?" penasaran Aya dengan pikiran kepo nya yang tiba-tiba datang .

Sudah satu jam lebih Aya berada di apartemen sudah jajan , makan bahkan film nya sudah selesai hanya saja rasa penasaran nya yang tak hilang-hilang.

Aya membuka pintu ruang kerja Zain saat rasa penasaran benar-benar membuatnya ingin melihat seperti apa selera pria dewasa sialan itu sampai bilang Aya tepos .

Akhirnya Aya mendapatkan apa yang dia cari di ruang kerja Zain setelah cukup lama mencari .

" sedang apa?"

Next .

Komen dong🥲

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

aya sangat happy diksh duit sm daddy zain...

2024-05-15

0

Nova

Nova

ayoooooo Aya...nyari dpa cobaaaaa

2024-03-23

0

Ika Komala

Ika Komala

dah lihat foto helen aya... g pengen gitu bully zain... yg pasti kamu lebih segala nya drpd helen kan... ayo bully zain kan dia dah ejek body kamu kemarin.... /Tongue/

2024-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!