Bab 6 logat tak biasa

Sesampai di cafe tempat biasa Aya masuk dengan langkah lesu bahkan tanpa semangat .

" Loh apa ini? lesu sekali " tawa Mira menatap Aya yang biasanya sangat ceria dan semangat datang dengan wajah lesu nya .

" kenapa Yaa? Dimarahin lagi sama Papi mu?" tanya Rara beruntun yang diangguki Aya sebagai jawaban atas pertanyaan kedua sahabatnya.

" dimarahin kenapa? Tumben Papi marah-marah sama anak kesayangan nya yang cuma ada satu-satunya dirumah " ledek Mira semakin menjadi .

" masalahnya aku tinggal sama Dad ,,,ehhh maksud ku tinggal berdua aja sama Papi karena Mami dari kemarin pergi ke luar negri " bohong Aya mengalihkan ucapan yang malah hampir keceplosan.

" Tapi dimarahi kenapa Aya, tidak mungkin Papi mu yang penyayang itu akan marah tanpa alasan ?" tanya Rara serius .

" hufftt,,, biasa lah dan sekarang gue punya batas jam keluar . Jam empat sudah harus sampai dirumah " kata Aya yang membuat kedua sahabatnya melotot .

" what? ,,,, yah nggak jadi dong kita nonton bareng " lesu Mira , padahal mereka sudah janji akan nonton ke bioskop dan film nya baru mulai jam 7 malam.

" Gila Papi Lo makin ekstrim aja aturannya " geleng kepala Rara kaget mendengar aturan baru untuk Aya dari Papinya.

" ya gimana lagi?" cemberut Aya yang terpaksa harus menerima keadaan dan aturan yang diberikan oleh Zain.

" Baby maaf ya Aku telat " pinta Marvell yang langsung duduk di sebelahnya Aya setelah minta maaf bersama teman-temannya.

" Sayang maaf kan aku jangan cemberut gitu lah " bujuk Marvell menggenggam tangan Aya yang duduk dengan kepala tertunduk itu .

" Tadi urusan kami di kampus sedikit lama karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab , makanya telat kesini nya " kata Marvell menjelaskan agar Aya tidak salah paham .

" bukan itu masalah nya Kak, Aya dimarahi lagi oleh Papi nya dan sekarang diberikan batasan jam keluar " jelas Mira pada Marvell yang malah berfikir Aya bad mood karena dia terlambat lantaran pulang dari kampus lama .

" ooohhh begitu ,,, pantas semalam telfonnya langsung mati " maklum Marvell yang sebenarnya ingin menanyakan hal itu saat bertemu dengan Aya .

Sedangkan Aya sedari tadi hanya diam menunduk walaupun beberapa kali sempat menatap Marvell, jujur saja dia merasa bersalah pada pacar nya karena telah menikah yang artinya Aya telah mengkhianati nya namun bagaimana pun itu Aya memang tidak bisa menolak permintaan Papinya .

Aya menjadi bingung saat dia berada di kondisi serba salah , rasa nya Aya ingin jujur saja pada Marvell dan teman-teman mereka tapi pernikahan Aya dan Zain harus di rahasiakan namun jika di sembunyikan Aya takut suatu saat Marvell dan teman-teman mereka tau hingga akhirnya membenci Aya karena pembohong.

" sudahlah Dek jangan terlalu di bawa sedih , ada batasan bukan berarti tidak bisa keluar kan ?" kata Juan menghibur lewat kata-kata singkatnya yang diangguki Aya .

" Sampai jam berapa batasnya?" tanya Marvell dengan lembut mengelus punggung Aya yang masih sedih itu .

" jam 4 " jawab Aya dengan suara kecil .

" masih lama baru juga pagi kita masih bisa main sepuasnya " kata Marvell yang diangguki teman yang lainnya untuk menghibur Aya .

Marvell dan 2 temannya adalah kakak kelas Aya beda setahun , setelah Aya dan Marvell jadian mereka berenam jadi berteman akrab walaupun gosipnya disekolah mereka ada tiga pasang kekasih namun faktanya yang pacaran hanya Aya dan Marvell saja .

..........

Jam 15: 58 Aya baru sampai di depan pintu apartemen Zain dan segera membunyikan Bell karena memang tidak sempat menanya pin apartemen tadi sebelum pergi pada Zain .

Pintu apartemen itu dibuka oleh seorang wanita cantik yang begitu anggun dengan dress putih nya .

Aya langsung menengok pintu apartemen sebelah barangkali dia salah pintu Apartemen.

" silahkan masuk Tuan Zain ada di dalam " kata wanita itu mempersilahkan Aya masuk .

Aya mengangkat bahunya dengan geli lalu masuk menenteng beberapa paper bag belanjaan nya dan menghampiri Zain yang tengah duduk di sofa ruang tengah berkutik dengan laptop dan beberapa lembar kertas di atas meja .

" Aya tidak telat ya jadi jangan mengadu pada Papi " ucap Aya menatap Zain yang duduk di sofa itu .

Zain menatap jam di pergelangan tangan nya lalu mengangguk menatap Aya dengan seulas senyum karena benar-benar pulang di waktu yang pas.

Zain mengulurkan tangannya lalu mengibas-ngibas membuat Aya menjadi tak paham apa maksudnya.

" disuruh salam kali" batin Aya dengan cepat bersalam bahkan mencium tangan Zain .

" pergi masuk ke kamar" perintah Zain yang jadi malah salah tingkah saat Bocil itu malah mencium tangan nya padahal Zain mengibas tangan nya meminta Aya pergi karena mengganggu konsentrasi nya yang harus fokus bekerja.

" Iya, Awas aja ngadu ke Papi" tegas Aya segera masuk ke kamar dengan kesenangan menenteng paper bag berisi belanjaan nya .

15 menit kemudian Zain yang sudah selesai dengan semua pekerjaan nya masuk ke kamar untuk mandi agar bisa menghilangkan pusing di kepalanya karena lelah bekerja seharian.

" Ihhh" baru juga Zain membuka pintu dia sudah mendapati tatapan julid Aya yang tengah duduk di tengah ranjang itu padanya .

" Ada apa?" tanya Zain menghampiri Aya dan duduk di tepi ranjang melihat barang-barang yang baru saja di beli Bocil itu .

" parah juga pacaran orang dewasa sampai di bawa ke apartemen" ucap Aya dengan julid merasa geli sendiri dengan apa yang mungkin saja dilakukan Zain bersama wanita tadi saat mereka hanya berdua di apartemen.

Karena setau Aya serta yang pernah dia lakukan yang paling parah hanya sebatas pegangan tangan dan duduk berdua itupun di tengah keramaian, sedangkan Zain malah membawa pacarnya masuk ke apartemen.

" wanita tadi sekretaris Saya , kami sedari tadi hanya bekerja tidak melakukan hal lain seperti apa yang kamu bayangkan Bocil " bantah Zain menepis pikiran buruk Aya tentang nya .

" Alah ngeles , ngapain lagi pria dan wanita kalau sudah berdua-duaan di apartemen lagi. Ya kali cuma kerja doang " tak percaya Aya berkata dengan begitu julid memandangi Zain dengan geli .

" Lalu Saya ngapain dengan wanita tadi menurut kamu?" tanya Zain balik memegang salah satu skincare yang di beli Aya .

" Ehhh jangan pegang-pegang nanti skincare Aya kena hormon " jawab Aya yang membayangkan Zain habis menyentuh wanita tadi dan melakukan hal yang tidak-tidak.

" Jadi kita berdua disini juga begitu dong seperti yang kamu pikirkan, kan cuma berdua ?" tanya Zain dengan senyum tak tertebak nya merujuk pada penilaian Aya apabila dia berdua saja dengan wanita .

" Enak aja , awas kalau berani pada Aya, cukup pada pacar Daddy saja " tegas Aya dengan galak menatap Zain tajam .

" Kan kamu yang bilang tadi kalau berdua pasti melakukan hal itu , yaudah mumpung kita berdua biar Saya melakukan nya pada kamu sekalian " kata Zain dengan logat tak biasa mendekati Aya membuat Aya langsung memekik ketakutan sekaligus ngeri .

Next

...Kok nggak ada yang komentar sih Fans setia mana nih?...

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

hadiiiiir dan nyimak novelnya bagus dan menarik.....

2024-05-15

0

Mbing

Mbing

hadir thor, semangat selalu othor

2024-05-21

0

Nova

Nova

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Grin//Grin//Grin//Grin/ kamu lucu ya Aya....kok cemburu sichhhh

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!