Bab 14 Club

Iba melihat Aya akhirnya Zain berbalik namun Aya yang sudah ketakutan itu langsung masuk ke pelukan nya dan memeluk dengan sangat erat .

" Aya takut Daddy " ucap Aya yang sudah menyusup ke pelukan Zain memejamkan mata agar tak melihat kegelapan di setiap sudut ruangan .

" tenang lah kan sama Daddy " ucap Zain menarik selimut menyelimuti Tubuh Aya lalu memeluk Aya sambil mengelus punggung nya agar lebih cepat tenang .

" Hikss,,, lampunya mati lama Yaa Daddy?" Tanya Aya beneran takut dengan kegelapan.

" mungkin saja soalnya di kompleks apartemen ini sangat jarang sekali listrik mati jadi sekali nya mati akan lama karena konsleting listrik " jawaban logis Zain padahal dia sendiri yang mematikan lampu tadi menggunakan remote control.

"Hiks terus Aya tidurnya gimana,,, Aya takut Daddy " ucapan sendu Aya menatap kasur tempat tidurnya di samping ranjang .

" tunggu sebentar" ucap Zain menyalakan lampu kecil di atas nakas agar Aya tidak takut tidur di bawah .

" Mmhh,,, lampunya redup Aya masih takut " rengek Aya tetap memeluk Zain walaupun berbalik menatap lampu kecil itu .

" Aya tidur sama Daddy aja malam ini ,,, boleh ya " pinta Aya setengah memohon pada Zain yang menatapnya dalam redupnya cahaya .

" Baiklah " setuju Zain membalas pelukan Aya bahkan memberikan sebelah lengannya untuk bantal bagi Aya .

" tidurnya tenang ya jangan nakal " ucap Zain memeluk Aya dengan tulus dan erat, membuat Aya benar-benar berada begitu dekat bahkan tanpa jarak dari tubuh Zain .

" Iya " patuh Aya dalam pelukan Zain karena merasa benar-benar takut .

Sejenak Aya menyandarkan kepalanya ke dada Zain yang perlahan membuat dia tenang belum lagi aroma tubuh khas Zain yang sangat mendominasi oksigen disekitar Aya .

" sebentar ya" Zain dengan sengaja melepas 2 kancing atas piyama nya karena merasa gerah .

" Daddy " rintih Aya yang serasa mabuk dengan aroma tubuh Zain yang makin keras tercium hingga Aya tanpa sadar menyusup ke dada Zain.

" semoga Bocil ini candu nantinya" kata Zain malah memeluk semakin erat sampai kepala Aya terbenam di dadanya.

Beberapa saat kemudian setelah memastikan Aya tidur Zain mengecup kening Aya dengan penuh perasaan, entah kenapa perasaan nya berbeda saja memeluk Aya seperti ini.

" Sayang jangan manja-manja tidurnya, Nanti Daddy tidak tahan " bisik serak Zain mengelus pipi Aya yang ternyata kalau tidur memang manja sekali rupanya dan itu membuat Zain gemas .

Pagi harinya.

" kenapa cemberut begitu?" Tanya Zain yang tengah duduk di meja makan menikmati kopinya menatap Bocil yang sudah siap dengan seragam sekolah nya bahkan Zain juga sudah membantu menguncir rambut nya.

" masa gara-gara mati lampu jadi di gigit nyamuk " rengek Aya dengan kesal .

Byurrr.

Uhukk

Zain langsung tersedak mendengar keluhan Aya soal di gigit nyamuk .

" Mana coba lihat Daddy?" Kata Zain dengan cemas takut Bocil itu sadar kalau itu perbuatan nya .

" Ini" kata Aya menunjukkan lengan nya sedikit mengangkat lengan seragamnya bagian atas .

" ooooh iya , untung nggak leher kamu yang di gigit " kata Zain dengan serius mengelus lengan yang memerah bekas gigitan nyamuk itu.

" di gigit juga Daddy, memang nyamuk nggak punya otak " umpat Aya menyumpahi nyamuk itu sambil menunjukkan leher bagian belakang nya yang juga memerah untung tertutup rambut .

" nama nya juga nyamuk " kata Zain dengan senyum terpaksa nya mendengar sumpah serapah Aya .

" Iya memang binatang tidak punya otak nyamuk itu " sambung Aya lagi menuang susu ke dalam gelas .

" udah jangan di sumpahin nyamuknya, kasihan " larang Zain mulai mengoles roti dengan selai.

" kok Daddy jadi lebih belain nyamuk dari pada Aya" kesal Aya meronta-ronta.

" bukan gitu , tapi mau kamu marah-marah pun nyamuknya juga nggak ada disini kan " jawab Zain menjelaskan dengan logis agar Aya paham .

" iya sih , tapi Aya kesel kulit Aya jadi merah-merah" cemberut Aya .

" kulit kamu manis makanya nyamuk suka " jawab Zain dengan senyum smkir nya .

" manis?" penasaran Aya langsung xmencoba .p

" ehhh,,, jangan nanti tambah merah lagi kena gigit " kata Zain meraih tangan Aya dengan cepat agar tidak di gigit Aya nanti kalau memerah Bocil itu bisa menyimpulkan bekas merahnya karena Zain bukan di gigit nyamuk .

" ehhh iya " kata Aya menepuk jidatnya, saking penasarannya saat Zain bilang manis Aya langsung mencoba.

" Ayo lah sarapan nanti telat sekolah" ucap Zain memberikan roti yang baru selesai dioles selai pada Aya .

" iya " kata Aya langsung memakan roti itu tanpa banyak tanya lagi.

Selesai sarapan Zain dan Aya berjalan beriringan menuju loby.

" Nanti malam Daddy akan pergi ngumpul bersama teman-teman Daddy dan dari kantor langsung saja kesana nanti di apartemen akan ada pelayan yang menemani kamu jelang Daddy pulang " ucap Zain saat mereka berada di lift .

" pulang jam berapa?" tanya Aya menatap Zain yang tengah merapikan dasi itu .

" Mmm, biasanya hampir pagi tapi karena ada kamu Daddy akan pulang jam 11 nanti " ucap Zain untuk menunjukkan effort nya pada Aya .

" Iya " jawab Aya dengan patuh yang membuat Zain sedikit heran karena Bocil itu tidak banyak tanya bahkan sama sekali tak melarang seperti istri pada umumnya.

" Daddy ke Club " tambah Zain melihat respon biasa Aya .

" okey selamat menikmati Daddy weekend nya" kata Aya lagi tersenyum sangat lebar bersalam pada Zain begitu bodyguard memberikan kunci mobilnya.

" astaga? Apa yang akan dilakukan Bocil nakal itu" curiga Zain namun karena dia buru-buru akan meeting pagi sehingga dia tidak sempat memikirkan segalanya.

..............

Zain pulang dari kantor sudah hampir jam 7 malam lantaran sangat sibuk namun karena sudah terlanjur janji dengan teman-teman serta sudah bilang juga pada istrinya hingga akhirnya Zain memutuskan untuk pergi .

"akhirnya yang di tunggu datang juga " sorak teman-teman Zain begitu dia duduk di sofa lingkar bersama teman-temannya di tengah keramaian club' .

" maafkan Aku , pekerjaan ku baru selesai " ucap Zain dengan wajah lelahnya meminum sedikit wine di dalam gelas di atas meja hingga membuat pusing kepalanya sedikit mereda .

" santai mari kita menikmati kesendirian bersama-sama" tawa Rico karena mereka semua sedang jomblo barengan termasuk Zain yang baru putus dengan Hellen.

" Aku t,," ucapan Zain langsung terhenti saat dia masih harus merahasiakan keberadaan istri kecilnya dari siapapun termasuk para sahabatnya.

Hampir jam 10 malam club' semakin ramai dengan anak-anak remaja yang ikut weekend bersama teman-temannya bahkan dengan pacarnya.

Saat DJ mulai diputar semua orang berkumpul di bawah panggung untuk ikut berjoget bareng di bawah lampu sorot.

" Ramai sekali club' hari ini kan " heran Ricardo melihat ratusan anak muda ikut berjoget di bawah lampu sorot.

" wajahlah sekarang kan weekend" jawab Daniel yang diangguki teman-teman nya yang masih duduk di sofa .

" Astaga siapa yang melepaskan Bocil nakal itu " tawa Rico tertawa sendiri melihat Bocil cantik yang gemoy naik ke atas panggung ikut bergoyang dengan bar-bar sampai menyita perhatian banyak orang lantaran dia cantik dan ceria sekali.

" Bocil nakal itu istriku" geram Zain menatap gadis kecil yang berjoget diatas panggung itu lalu akan pergi menjemput nya .

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

pantesan suami nya pergi di biarkan ternyata Aya punya rencana lain

2024-05-05

0

Mbing

Mbing

lah lah ternyata si bocil nakal ya

2024-05-21

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Nah lhooo,,,,kamu ketahuan Zain Aya joget2 di club,pantas saja mau ditinggal smpe mlm gak cerewet ternyata kamu kluar sm tmn2 mu jga

2024-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!