Bab 5 sudah bangun tuan putri

wueekkk.

baru sesendok Aya memakan nasi goreng itu dia sudah langsung mual dan pergi muntah ke wastafel.

" cepat banget mual nya baru juga kita nikah semalam" ucap Zain dengan santainya berucap hal vulgar itu .

" Ehhh,,, Aya nggak hamil ya" teriak Aya saking kesalnya sampai menggebrak meja.

" terus kenapa mual-mual begitu ? " tanya Zain mengangkat Alis nya .

" huftt,,, nasi goreng nya pedas sama asin " jujur Aya dari pada dikatai hamil oleh pria sialan itu .

" ini enak " kata Zain mengunyah dengan penuh sensasi membuat Aya yang memang sudah lapar itu menjadi ngiler .

" bagi dong " Aya hendak menyendok dari piring Zain tapi pria itu malah menghalangi nya.

" Tidak mau ." tegas Zain yang membuat Aya langsung mewek .

" makanya jangan jahat udah tau sama-sama makan pun , yang punya saya kamu bedain " kata Zain terus makan mendorong piringnya sedikit ke tengah agar mereka bisa makan sepiring berdua .

" Habis Aya kesal sama Daddy " hujat Aya ikut makan sepiring berdua dengan Zain .

" kalau kesal kenapa tidak dikasih racun sekalian " sindir Zain lagi tak habis pikir Bocil itu akan berinisiatif seperti itu, jika Zain tidak berfikir tenang sejenak sudah pasti dia akan mengira bahwa Bocil itu memang tidak pandai memasak .

" di kasih garam aja tau apalagi di kasih racun " jawab Aya sambil mengunyah makanan nya .

" jadi kamu benar-benar berniat meracuni Saya ?" melotot Zain terang-terangan sekali Bocil itu ingin membunuhnya.

" mungkin saja jika Daddy jahat padaku" jawab Aya dengan lantang nya .

" hmmmk,,, jika saya semudah itu untuk di bunuh mungkin sudah mati dari dulu " senyum kecut Zain yang sangat mahir sekali membaca taktik seseorang sedari dulu .

" itu Karena mereka ingin membunuh Daddy pake pistol" ucap Aya setelah meneguk air putih.

" lantas dengan apa kamu bisa membunuh Saya?" tanya Zain namun lebih terkesan tantangan .

" Daddy belum pernah menangis kan?" tanya Aya yang di angguki Zain , begitulah keras nya hati dan perasaan Zain sampai tak ada yang bisa membuatnya menangis .

" Nanti Aya buat deh Daddy nangis " senyum smkir Aya.

" Bahkan kamu bunuh sekalipun , Saya tidak akan menangis " tegas Zain dengan ucapan validnya , lalu selesai makan kembali ke kamar untuk meneruskan pekerjaan nya berfikir ucapan Aya tak akan mungkin menjadi kenyataan.

...........

Selesai beres-beres Aya kembali masuk ke kamar karena ingin mandi .

Drettt

Drettt

" Hallo Yank" kata Aya duduk di tepi ranjang mengangkat telfon dari pacarnya melalui panggil vidio .

" kemana aja Baby mengapa tidak aktif, Aku kangen tau " suara manja seorang pria yang tengah melakukan panggilan vidio bersama Aya yang terdengar begitu memuakkan di telinga Zain yang tengah bekerja itu .

" Aya ta,,,, tuutt ,,, tutt" panggilan itu langsung mati bukan hanya sinyal kartu Aya yang hilang tiba-tiba tapi sekalian dengan jaringan ponselnya ikut hilang hingga ponselnya Aya tak lagi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

" loh, ponsel Aya kenapa?" kaget Aya bahkan langsung gelisah terus mencoba mengakses sesuatu di ponsel nya .

10 menit kemudian .

" Daddy,, sinyal Daddy lancar nggak?" tanya Aya duduk di sebelah Zain dengan gelisah .

" Astaga kamu masih belum mandi ?" bukannya menjawab Zain malah menghujat Aya sambil melirik Aya yang masih memakai piyama tidur tadi , padahal Zain sedari tadi tau betapa gelisah Bocil itu .

" sinyal ponsel Aya hilang tiba-tiba, sampai jaringan ponselnya pun rusak hingga beberapa aplikasi nggak bisa digunakan " keluh Aya .

" makanya kalau sudah waktunya mandi itu mandi , ini malah main ponsel " ucap Zain lagi dengan cuek tetap fokus pada laptop nya seolah tanpa dosa .

Padahal dia sendiri yang menghack ponsel Aya dengan sengaja melalui laptop nya agar berhenti telepon dengan pacar nya yang menurut Zain terlalu alay .

" emang susah bicara sama orang dungu , bukan nya dapat solusi malah kena omel " hujat Aya balik masuk ke kamar mandi setelah melempar ponselnya ke atas ranjang.

Selesai mandi Aya segera bersiap-siap untuk pergi jalan bersama teman-temannya sekalian sama pacarnya .

" ku pikir dia beneran tepos ternyata tidak " batin Zain menatap Aya yang sudah siap dengan pakaian casual nya sehingga bentuk tubuhnya lebih terlihat walaupun baju yang dipakainya masih sedikit longgar tidak kebesaran seperti biasanya.

" rapikan tempat tidur itu " perintah Zain yang langsung dikerjakan Aya karena memang dia yang tadi tidur di atas ranjang.

" kok Aya tidur di atas terus Daddy?" tanya Aya yang tengah melipat selimut itu menatap Zain.

" jangan-jangan Daddy apa-apa Aya lagi " tuduh Aya tiba-tiba memeriksa tubuhnya membuat Zain mendelik .

" Saya tidak berna* su melihat tubuh tepos " jawab Zain dengan mulut kurang ngajar bahkan bicara tanpa otak .

" Tepos Daddy bilang?" suara meninggi Aya jiwa Miss queen nya benar-benar tersakiti oleh ucapan Zain .

" Lah jadi ?" kata Zain mengangkat Alis menatap Aya yang kini berdiri di depannya berkacak pinggang.

" mulut Daddy ya jahat tau nggak , walaupun nggak sebesar orang lain Aya masih punya " kesal Aya terbawa emosi melepas crop top yang di pakainya tanpa memikirkan apapun lagi agar Zain berhenti mengatakan nya tepos .

Glukkk .

Zain langsung buang muka begitu melihat Aya yang hanya memakai tank top bertali tipis , ternyata Bocil itu memang tidak tepos bentuk tubuhnya hanya tertutupi karena dia suka pakai baju kebesaran di tubuh mungilnya.

" Gila selain montok dia sangat gemoy" batin Zain merintih dengan pikiran yang tidak bisa di kondisikan secara tiba-tiba.

" Hehhh mau kemana?" Zain langsung mengejar Aya yang sudah berlari keluar itu sampai kedekat pintu apartemen.

" lepasin Aya " ketus Aya menepis tangan Zain yang memegang tangan nya .

" Mau kemana?" tanya Zain baik-baik.

" keluar lah main sama teman Aya" jawab Aya dengan cemberut memakai crop top nya lagi tak peduli ada Zain di depan nya toh dia juga tidak berminat jadi Aya tak perlu repot-repot untuk menjaga diri dari pria dewasa itu mulai sekarang.

Itulah kesimpulan Aya dari ucapan Zain barusan.

" Pergilah tapi jangan pulang terlalu sore " hanya itu saja pesan Zain yang memang sudah berjanji tak akan menganggu kebebasan Aya jika sudah menikah .

" ini aja rencananya mau pulang malam " jawaban santai Aya tanpa beban .

" Terserah mau pulang tengah malam pun nggak papa" kata Zain dengan santainya bahkan membukakan pintu keluar untuk Aya .

" okey " kata Aya segera keluar .

" kalau lewat jam 4 sore tidak pulang jangan harap Saya membuka pintu " ucap Zain dengan ucapan yang tidak main-main membuat Aya yang baru berjalan beberapa langkah langsung terhenti .

" tutup aja Aya pun malas balik kesini , kapan perlu nggak usah balik " ketus Aya berbalik menatap Zain yang masih berdiri di dekat pintu.

" Baiklah nanti Saya bilang Papi kamu" kata Zain yang membuat persendian Aya langsung melemas menahan emosi yang tak akan bisa di lampiaskan.

" Iya balik jam 4" suara keras Aya berteriak kesal menendang pintu apartemen yang sudah di tutup Zain .

Terpopuler

Comments

Mbing

Mbing

seeruuu thor

2024-05-21

0

Miss Typo

Miss Typo

kpn saling jatuh cinta hehe

2024-03-19

1

dee

dee

crop top kalik y, kak. klo crop circle mah seni pola di ladang gandum. yuukk, cumungudh 😘💪

2024-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!