" tunggu sebentar ya " pamit Zain pada teman-teman nya masuk ke toilet di dalam ruangan itu .
Zain menelfon Mami nya dan mengatakan bahwa Aya akan datang mengantarkan makanan sekaligus main kerumah mereka dan meminta Mami menelfon Aya untuk mengatakan rasa kue kesukaan nya , karena Aya merasa segan menelfon Mami jadi Zain meminta Mami saja yang menelfon .
Mami senang sekali mendengar berita itu sampai dia langsung pulang dari kantornya dan segera menelfon Aya .
Zain keluar toilet dengan senyum lebar nya menatap Aya yang baru duduk dengan pacarnya itu dengan senyuman kemenangan.
Dari jarak yang lumayan jauh Zain menatap Aya yang sepertinya mengangkat telfon .
Beberapa menit setelah nya ponsel Zain pun bergetar saat Aya pamit pada pacarnya untuk pergi ke toilet.
" Ada apa ?" tanya Zain to the points seolah tidak tau apa-apa berdiri sedikit menjauhi teman-temannya mengangkat telfon .
" Mami minta Aya Beli kue rasa Red Velvet Daddy" kata Aya dengan suara kecil.
" Lalu ?" kata Zain lebih singkat lagi .
" Jadi setelah Aya beli diantar kesana?" tanya Aya bingung karena tiba-tiba Mami menelfon dan bilang suka kue yang rasa Red Velvet.
" Ya kalau kamu keberatan mengantarnya bilang aja sama Mami kalau kamu capek pulang sekolah, jadi suruh saja pelayan Mami beli kenapa harus Aya " ucap Zain dengan santai bahkan memberikan contoh ucapan pada Aya diakhir kalimatnya.
" Ihhhh,, nggak sopan begitu Daddy nanti Mami sedih " kata Aya yang sangat paham betapa sensitif nya perasaan seorang wanita.
" Ya mau gimana lagi kalau kamu memang keberatan, Mami Saya memang begitu dan Saya juga minta maaf kalau keinginan Mami saya merepotkan kamu " ucap Zain dengan nada kecewa saat Aya seperti keberatan.
" Saya akan pulang dari kantor secepatnya, biar Saya saja yang mengantarkan nya " ucap Zain langsung menutup telfon secara sepihak .
Aya kembali menelfon Zain namun setelah beberapa kali baru pria itu mengangkat nya .
" ada apa lagi? Aku harus menyelesaikan pekerjaan ku dengan cepat kasihan Mami pasti dia be,,,," ucapan Zain langsung dipotong Aya .
" Aya mau antar kesana , Daddy fokus kerja aja " kata Aya yang langsung membuat Zain terdiam sejenak .
" Tidak usah jika tak ikhlas, kasihan Mami makan kue tapi ada sumpah serapah nya" ketus Zain .
" ihhhh nggak ada ya Aya nyumpah , Aya mau pergi anterin kuenya buat Mami tapi Aya nggak tau dimana alamat rumah keluarga Daddy " ucap Aya panjang lebar yang semakin mengukir senyum di wajah tampan Zain .
" beneran ikhlas?" tanya Zain seolah memastikan.
" Iya , kirim lah alamat rumah keluarga Daddy " kata Aya yang langsung di kirimkan oleh Zain .
" Kalau Papi suka apa Daddy ?" tanya Aya lagi sebelum menutup telfon.
" Papi ,,, Papi suka semua makanan kecuali yang mengandung kacang" kata Zain yang ingat kalau Papi nya suka semua makanan apapun selain kacang .
" ooooh okey ,,, Aya pergi dulu ya" kata Aya pamit .
" ada uang nya nggak?" tanya Zain sebelum menutup telfon.
" Ada Daddy " jawab Aya yang memang masih ada sisa uang jajan nya .
" uang jajan kamu?" tanya Zain lagi yang diiyakan oleh Aya .
" biar Saya transfer" ucap Zain.
" tidak usah Daddy pakai ini aja cukup kok " kata Aya .
" tapi itu uang jajan kamu " kata Zain tak ingin juga memberatkan Bocil itu nanti dia malah kurang jajan .
" tidak papa Daddy Aya udah jajan cukup kok " kata Aya yang terdengar sangat tulus dari suaranya.
" baiklah,, tunggu saja dirumah nanti Daddy pulang kantor juga kesana " kata Zain tanpa sadar berbicara dengan nada berbeda bahkan tak lagi menggunakan kata Saya .
" Baiklah Daddy ,,, Daaa" kata Aya menutup telfon lalu Zain melihat Aya kembali menghampiri pacarnya dan langsung berpamitan hingga pria itu tinggal sendiri di meja tempat mereka duduk tadi .
" humm,, mampus " senang hati Zain melihat anak muda itu duduk sendirian menikmati makanan nya yang padahal tadi dia pesan bersama Aya .
" Sial ganteng juga dia " batin Zain merasa minder juga melihat pacar Aya yang penampilan nya sangat modis mengikuti tren sekalipun dia masih remaja akhir.
" Zain " panggil Rico saat Zain malah berdiri melamun setelah menutup telfon yang entah dari siapa .
" ehhhh, iya " Zain kembali menghampiri teman-teman nya dan membicarakan pekerjaan mereka .
............
Hampir jam 5 sore Zain baru sampai di rumah keluarga nya dan akan masuk namun pada saat bersamaan Papi nya juga pulang .
" Papi " kata Zain memeluk Papi nya yang baru turun mobil itu dengan hangat .
" Kamu juga baru sampai Boy?" tanya Papi hangat berjalan beriringan dengan Zain masuk kedalam rumah disambut para bodyguard dan pelayan .
" iya Pih pekerjaan Zain selesai cukup lama hari ini " senyum lelah Zain tersenyum menatap Papi nya yang semakin tua justru semakin bersemangat kerja bukan lesu seperti dirinya .
Baru mereka masuk ke pintu utama sudah terdengar gelak tawa Mami dan Aya yang sepertinya sangat bahagia sekali dari arah dapur .
Zain dan Papi nya saling tatap lalu segera berjalan menuju dapur mencari sumber gelak tawa itu .
" ehhhh,,, kalian masak ini ?" tawa meledak Papi begitu sampai dimeja makan melihat telur ceplok berbentuk katak dalam piring saji .
" Hahaha,,, itu kreatifitas Papi " tawa Mami yang baru kali ini memasak dengan cara yang aneh mengikuti Aya .
" Hehehe " kekeh Aya berjalan mengikuti Mami menghampiri kedua pria yang baru pulang kerja itu .
Mami bersalam lalu Papi mengecup kening Mami dengan romantis sedangkan Aya dan Zain hanya terdiam melihat hal itu .
" Zain " kata Mami memeluk bahkan mengecup kening Zain layaknya seorang ibu yang memanjakan anak pada umumnya.
Namun Aya malah terkekeh geli melihat Zain yang di manjakan seperti itu , aneh saja pria keras dan dingin seperti Zain dalam mode manja pada ibunya.
" Aya boleh peluk Papi?" tanya Aya setelah bersalam , jujur saja melihat Papi Aya malah jadi merindukan Papa nya yang kini masih diluar negri .
" Coba tanya Mami kamu dia cemburuan soalnya" tawa Papi tapi walaupun begitu dia tetap memeluk Aya dengan hangat layaknya anak sendiri.
" ihhh, mana ada Mami begitu " komplen Mami menampar lengan suaminya.
" Aya bukan pelakor kok Mi , Aya cuma rindu Papa Aya " kata Aya dengan polos yang mengundang senyum lebar di wajah Mama .
" Iya sayang tidak begitu Papi kamu hanya bercanda " kata Mami mengelus punggung Aya yang dipeluk suaminya itu .
Setelah beberapa saat Aya melepaskan pelukannya dan menatap Zain lalu bersalam layaknya yang dilakukan Mami , tapi lirikan mata Papi seolah menyuruh Zain untuk mengecup kening Aya juga .
Muachh .
Zain memegang kepala bagian belakang Aya yang berdiri di depan nya lalu mengecup kening Aya untuk yang kedua kalinya setelah yang pertama saat mereka menikah beberapa hari yang lalu .
" Astaga " pipi Aya langsung merona dan terasa panas entah kenapa saat Zain mengecup kening nya di depan kedua orang tua bahkan di hadapan puluhan pelayan dan bodyguard yang ada disana .
Next .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Juan Sastra
apa bodiguart sama pelayan lagi kumpul semua di situ 😂😂😂😂🙏🙏🙏
2024-12-28
0
Mariyah
waduh..🤭🤭
2024-10-29
0
ast
emang dasar Daddy jail pol
2024-10-10
0