Bab 12 kue red Velvet

" tunggu sebentar ya " pamit Zain pada teman-teman nya masuk ke toilet di dalam ruangan itu .

Zain menelfon Mami nya dan mengatakan bahwa Aya akan datang mengantarkan makanan sekaligus main kerumah mereka dan meminta Mami menelfon Aya untuk mengatakan rasa kue kesukaan nya , karena Aya merasa segan menelfon Mami jadi Zain meminta Mami saja yang menelfon .

Mami senang sekali mendengar berita itu sampai dia langsung pulang dari kantornya dan segera menelfon Aya .

Zain keluar toilet dengan senyum lebar nya menatap Aya yang baru duduk dengan pacarnya itu dengan senyuman kemenangan.

Dari jarak yang lumayan jauh Zain menatap Aya yang sepertinya mengangkat telfon .

Beberapa menit setelah nya ponsel Zain pun bergetar saat Aya pamit pada pacarnya untuk pergi ke toilet.

" Ada apa ?" tanya Zain to the points seolah tidak tau apa-apa berdiri sedikit menjauhi teman-temannya mengangkat telfon .

" Mami minta Aya Beli kue rasa Red Velvet Daddy" kata Aya dengan suara kecil.

" Lalu ?" kata Zain lebih singkat lagi .

" Jadi setelah Aya beli diantar kesana?" tanya Aya bingung karena tiba-tiba Mami menelfon dan bilang suka kue yang rasa Red Velvet.

" Ya kalau kamu keberatan mengantarnya bilang aja sama Mami kalau kamu capek pulang sekolah, jadi suruh saja pelayan Mami beli kenapa harus Aya " ucap Zain dengan santai bahkan memberikan contoh ucapan pada Aya diakhir kalimatnya.

" Ihhhh,, nggak sopan begitu Daddy nanti Mami sedih " kata Aya yang sangat paham betapa sensitif nya perasaan seorang wanita.

" Ya mau gimana lagi kalau kamu memang keberatan, Mami Saya memang begitu dan Saya juga minta maaf kalau keinginan Mami saya merepotkan kamu " ucap Zain dengan nada kecewa saat Aya seperti keberatan.

" Saya akan pulang dari kantor secepatnya, biar Saya saja yang mengantarkan nya " ucap Zain langsung menutup telfon secara sepihak .

Aya kembali menelfon Zain namun setelah beberapa kali baru pria itu mengangkat nya .

" ada apa lagi? Aku harus menyelesaikan pekerjaan ku dengan cepat kasihan Mami pasti dia be,,,," ucapan Zain langsung dipotong Aya .

" Aya mau antar kesana , Daddy fokus kerja aja " kata Aya yang langsung membuat Zain terdiam sejenak .

" Tidak usah jika tak ikhlas, kasihan Mami makan kue tapi ada sumpah serapah nya" ketus Zain .

" ihhhh nggak ada ya Aya nyumpah , Aya mau pergi anterin kuenya buat Mami tapi Aya nggak tau dimana alamat rumah keluarga Daddy " ucap Aya panjang lebar yang semakin mengukir senyum di wajah tampan Zain .

" beneran ikhlas?" tanya Zain seolah memastikan.

" Iya , kirim lah alamat rumah keluarga Daddy " kata Aya yang langsung di kirimkan oleh Zain .

" Kalau Papi suka apa Daddy ?" tanya Aya lagi sebelum menutup telfon.

" Papi ,,, Papi suka semua makanan kecuali yang mengandung kacang" kata Zain yang ingat kalau Papi nya suka semua makanan apapun selain kacang .

" ooooh okey ,,, Aya pergi dulu ya" kata Aya pamit .

" ada uang nya nggak?" tanya Zain sebelum menutup telfon.

" Ada Daddy " jawab Aya yang memang masih ada sisa uang jajan nya .

" uang jajan kamu?" tanya Zain lagi yang diiyakan oleh Aya .

" biar Saya transfer" ucap Zain.

" tidak usah Daddy pakai ini aja cukup kok " kata Aya .

" tapi itu uang jajan kamu " kata Zain tak ingin juga memberatkan Bocil itu nanti dia malah kurang jajan .

" tidak papa Daddy Aya udah jajan cukup kok " kata Aya yang terdengar sangat tulus dari suaranya.

" baiklah,, tunggu saja dirumah nanti Daddy pulang kantor juga kesana " kata Zain tanpa sadar berbicara dengan nada berbeda bahkan tak lagi menggunakan kata Saya .

" Baiklah Daddy ,,, Daaa" kata Aya menutup telfon lalu Zain melihat Aya kembali menghampiri pacarnya dan langsung berpamitan hingga pria itu tinggal sendiri di meja tempat mereka duduk tadi .

" humm,, mampus " senang hati Zain melihat anak muda itu duduk sendirian menikmati makanan nya yang padahal tadi dia pesan bersama Aya .

" Sial ganteng juga dia " batin Zain merasa minder juga melihat pacar Aya yang penampilan nya sangat modis mengikuti tren sekalipun dia masih remaja akhir.

" Zain " panggil Rico saat Zain malah berdiri melamun setelah menutup telfon yang entah dari siapa .

" ehhhh, iya " Zain kembali menghampiri teman-teman nya dan membicarakan pekerjaan mereka .

............

Hampir jam 5 sore Zain baru sampai di rumah keluarga nya dan akan masuk namun pada saat bersamaan Papi nya juga pulang .

" Papi " kata Zain memeluk Papi nya yang baru turun mobil itu dengan hangat .

" Kamu juga baru sampai Boy?" tanya Papi hangat berjalan beriringan dengan Zain masuk kedalam rumah disambut para bodyguard dan pelayan .

" iya Pih pekerjaan Zain selesai cukup lama hari ini " senyum lelah Zain tersenyum menatap Papi nya yang semakin tua justru semakin bersemangat kerja bukan lesu seperti dirinya .

Baru mereka masuk ke pintu utama sudah terdengar gelak tawa Mami dan Aya yang sepertinya sangat bahagia sekali dari arah dapur .

Zain dan Papi nya saling tatap lalu segera berjalan menuju dapur mencari sumber gelak tawa itu .

" ehhhh,,, kalian masak ini ?" tawa meledak Papi begitu sampai dimeja makan melihat telur ceplok berbentuk katak dalam piring saji .

" Hahaha,,, itu kreatifitas Papi " tawa Mami yang baru kali ini memasak dengan cara yang aneh mengikuti Aya .

" Hehehe " kekeh Aya berjalan mengikuti Mami menghampiri kedua pria yang baru pulang kerja itu .

Mami bersalam lalu Papi mengecup kening Mami dengan romantis sedangkan Aya dan Zain hanya terdiam melihat hal itu .

" Zain " kata Mami memeluk bahkan mengecup kening Zain layaknya seorang ibu yang memanjakan anak pada umumnya.

Namun Aya malah terkekeh geli melihat Zain yang di manjakan seperti itu , aneh saja pria keras dan dingin seperti Zain dalam mode manja pada ibunya.

" Aya boleh peluk Papi?" tanya Aya setelah bersalam , jujur saja melihat Papi Aya malah jadi merindukan Papa nya yang kini masih diluar negri .

" Coba tanya Mami kamu dia cemburuan soalnya" tawa Papi tapi walaupun begitu dia tetap memeluk Aya dengan hangat layaknya anak sendiri.

" ihhh, mana ada Mami begitu " komplen Mami menampar lengan suaminya.

" Aya bukan pelakor kok Mi , Aya cuma rindu Papa Aya " kata Aya dengan polos yang mengundang senyum lebar di wajah Mama .

" Iya sayang tidak begitu Papi kamu hanya bercanda " kata Mami mengelus punggung Aya yang dipeluk suaminya itu .

Setelah beberapa saat Aya melepaskan pelukannya dan menatap Zain lalu bersalam layaknya yang dilakukan Mami , tapi lirikan mata Papi seolah menyuruh Zain untuk mengecup kening Aya juga .

Muachh .

Zain memegang kepala bagian belakang Aya yang berdiri di depan nya lalu mengecup kening Aya untuk yang kedua kalinya setelah yang pertama saat mereka menikah beberapa hari yang lalu .

" Astaga " pipi Aya langsung merona dan terasa panas entah kenapa saat Zain mengecup kening nya di depan kedua orang tua bahkan di hadapan puluhan pelayan dan bodyguard yang ada disana .

Next .

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

biasa detik detik cinta menyentuh keduanya,kalau Zain nya sih udah kalau Aya kan masih bocil polos lagi

2024-05-05

1

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Wkwkkk,,,,Zain licik jga jauhin Aya dngn pacarnya,lah iyaaa,,,,mana ada suami yng mau di duain wlu blum cinta yng jelas harga dirinya gak mau jatuh 🤭

2024-04-01

2

wariyanti Safitri

wariyanti Safitri

, lanjut Thor

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!