Bab 20 Bayi gemoy

" Ehhhh, tuh kan kamu yang Bocil gatel masa mau liat sesuatu di dalam boxer Saya" tawa Zain menepis tangan Aya yang terlihat begitu penasaran ingin melihat adik yang Zain katakan.

" Ihhhh,, mana ada Aya mau liat punya Daddy, Aya kan cuma mau liat Adik yang Daddy bilang " kata Aya dengan polosnya mengatakan maksudnya sambil terus menatap penasaran.

" Astaga " Zain memegang perutnya yang tiba-tiba kram karena menahan tawa mendengar betapa polosnya istri kecilnya yang tak kunjung mengerti apa yang Zain maksud .

" Adik apa sih Daddy ?" tanya Aya lagi yang benar-benar penasaran .

" Kamu beneran ingin tau?" tanya Zain yang diangguki Aya yang memang begitu penasaran duduk di sebelah nya.

" Ada syaratnya?" ucap Zain.

" Apa ?" tanya Aya langsung.

" Kalau liat harus di pegang " ucap Zain mengangkat kedua alisnya.

" Dia manja ya Daddy?" tanya Aya lagi dengan polos yang diangguki Zain .

" Iya nanti Aya pegang , cepatlah" tak sabaran Aya saking penasarannya dengan apa yang disembunyikan Zain dalam boxer nya sampai ketika Aya tendang kata Zain adiknya sakit .

" Akkkk," teriak Aya langsung menutup mata begitu dilihatkan oleh Zain lalu berlari keluar sekencang-kencang nya .

" Benar-benar Bocil lucu " senyum hangat Zain menatap Aya yang sudah lari sambil terus berteriak.

" Hehehe nggak apalah dia liat kan istriku " kekeh Zain masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya .

Selesai mandi Zain memakai pakaian santainya lalu keluar kamar mencari Aya yang keluar tidak masuk lagi kedalam kamar .

Zain menahan senyum menatap Aya yang awalnya berbaring disofa sambil nonton TV kini berbaring menghadap ke sandaran sofa begitu melihat Zain datang .

Aya sampai menutup wajahnya dengan kedua tangan agar tak melihat Zain , mungkin gadis kecil itu masih terbayang hal vulgar yang baru saja Zain lihatkan padanya .

" Bocil Saya lapar " ucap Zain yang berdiri mengelus perutnya namun Aya hanya diam saja tetap dalam posisi yang sama .

Zain menghampiri Aya lalu duduk di dekat kaki Aya sambil mematikan TV.

" Haaa ,,, Aya kan mau nonton Daddy film nya masih ada iklan" rengek Aya berbalik menghadap Zain yang mematikan tv .

" Tidak dengar kalau Daddy lapar?" tanya Zain dengan bahasa yang mulai lebih bersahabat tidak lagi formal .

" Ya makan lah " jawab Aya terus memalingkan wajahnya tak mau menatap Zain, entah kenapa setiap Aya menatap wajah Zain yang terbayang malah hal tadi oleh nya .

" Ayo kita masak " ajak Zain agar lebih dekat lagi dengan Aya, setelah Zain pikir ternyata mereka sering berantem karena memang tidak akrab sehingga tidak bisa memahami satu sama lain .

" nggak mau " tolak Aya kembali berbaring menghadap sandaran sofa membelakangi Zain yang duduk di dekat nya .

" haduh Bocil baru liat aja udah trauma apalagi ,,," belum selesai ucapan jahat Zain Aya sudah duduk dan mempelototi Zain .

" Ehhhh diam Aya takut bayangin nya" teriak Aya dengan jujurnya yang membuat Zain tergelak seketika.

" Ihhh nggak,,, nggak mau " geleng kepala Aya terus berteriak menutup wajahnya dengan tangan .

" Berarti Bocil ini tau kalau sudah menikah melakukan hubungan seks " batin Zain disela senyuman lebarnya memandang istri kecilnya yang begitu lucu .

" Daddy tidak akan melakukan nya " kata Zain mengelus kepala Aya agar tenang dan tidak takut.

" tidak akan melakukan nya?" ulang Aya menatap Zain.

" Iya " ucap Zain agar Aya tenang, tapi bukan nya tenang Aya malah menjadi murung membuat Zain heran .

" loh kok malah sedih ?" tanya Zain balik mengelus punggung Aya .

" Daddy jahat " ucap Aya menatap Zain sebal .

" Lah jahat gimana?" tanya Zain menarik nafas panjang, jujur saja kadang dia memang sedikit sulit memahami perasaan dan apa yang Aya pikirkan.

" Aya kan mau dedek bayi, kalau Daddy nggak mau jadinya Aya nggak ada dedek bayi dong " ucap Aya dengan lugunya menatap Zain dengan sedih berharap Zain mengubah keputusan nya.

Seketika Zain kehabisan kata hingga dia hanya bisa tersenyum lalu tertawa mendengar jawaban istri kecilnya.

" Tadi katanya takut ?" tanya Zain lagi menaikkan sebelah alisnya.

" ya kan takut bukan berarti nggak mau dedek bayi " kata Aya dengan gemas yang sangat suka anak kecil hanya saja dia tak punya adik padahal sejak kecil sangat pengen .

" Jadi mau Daddy hamili?" tanya Zain yang diangguki Aya dengan cepat , membayangkan bayi gemoy yang akan dia ajak main setiap hari .

" Tapi bisa nggak Daddy hamil nya tanpa harus melakukan hal itu " kata Aya yang membuat Zain melotot .

" enak aja begitu , ya nggak bisa lah " jawab Zain dengan jengkel bisa tersiksa lahir batin dia kalau begitu .

" Kayak bayi tabung itu" kata Aya mengatakan suatu hal yang walaupun dia juga tak mengerti secara keseluruhan.

" nggak,,, Daddy mau menanam langsung setiap hari sampai jadi bukan di bantu orang lain " ucap Zain dengan ucapan menjurusnya .

" lagian bayi tabung itu sering gagal dan satu lagi mau kamu di operasi?" tanya Zain menakut-nakuti Aya walaupun sebenarnya tidak lah begitu .

" enggak Aya takut jarum suntik " ngeri Aya mendengar ucapan Zain .

" nah itu, program bayi tabung banyak suntik nya " kata Zain yang membuat Aya menjadi ngeri sendiri .

" Itulah mending Daddy aja yang langsung masukin dedek nya kerahim kamu " ucap Zain dengan begitu transparan pada istri kecilnya yang memang masih polos itu .

" tapikan sakit juga Daddy , mana muat " ucap Aya lagi yang membuat Zain geleng kepala dengan kejujuran istrinya atas apa yang dia pikirkan .

" kata siapa sakit , enak Sayang" ucap Zain memberikan kata pasti yang membuat Aya langsung berpikir ulang .

" kalau sakit nggak mungkin dong pasangan sering melakukan nya" ucap Zain memberikan logika.

" iya juga, Tunggu Aya tamat kuliah ya Daddy baru kita buat dedek " kata Aya dengan senang nya berlari ke kamar untuk mengganti seragam olahraga sekolah yang masih di pakainya.

Zain yang ditinggal Aya sendirian itu masih melek mendengar kata tamat kuliah dari Aya .

" Daddy mau makan apa?" tanya Aya yang sudah memasuki dapur itu .

Zain menghampiri Aya kedapur " Ayo kita masak bersama" kata Zain yang sudah membuka kulkas .

" emang Daddy bisa masak ?" tanya Aya yang bersandar ke meja itu .

" Kamu meragukan Daddy?" tanya Zain mengangkat Alis nya.

" Tuhhh,, kan Daddy bukan mafia soalnya bisa masak " batin Aya berkesimpulan.

" malah bengong " senyum lebar Zain mencubit hidung pesek Aya yang malah terpaku menatapnya.

" yaudah masak telur ceplok aja " kata Aya.

" kamu sedang meminimalisir resiko ?" tawa Zain mendengar permintaan Aya hanya telur ceplok.

" iya lah nanti gosong lagi kayak kaki pacar Daddy , muka aja yang putih " jawab Aya dengan senyum mengejek nya ,entah kenapa Aya suka sekali berantem dengan Zain .

" Dari pada pacar kamu hitam merata" jawab Zain dengan tak kalah mengejeknya.

" ihhh sialan , mulut Daddy yaa" teriak Aya berjinjit menarik rambut Zain .

Terpopuler

Comments

ismikelik

ismikelik

update nya yg banyak dong Thor

2024-03-30

1

💝F&N💝

💝F&N💝

eh thor, kalan si aya fan zein malam pertamanya. aku nunggu nih

2024-03-29

0

Nova

Nova

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ lucu kamu ayaaa.....bikin gemes Daddy aja

2024-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!