Bab 3 menikah

" Emang dasar Daddy-Daddy gatel ya, tebar pesona" hujat Aya tak suka melihat gaya berpakaian Zain mengesampingkan rasa kagumnya dengan ketampanan pria matang itu .

Zain memakai celana jeans dengan atasan kemeja hitam yang 2 kancing bagian atasnya sengaja tidak di kancing sehingga memperlihatkan tubuh atletisnya.

" gatel gimana?" tanya Zain mempelototi Bocil itu begitu sampai di depan nya.

" Apaan pake baju buka-bukaan begini biar apa?" kata Aya mempelototi Zain balik dan mengancingkan kemeja Zain yang terbuka secara spontanitas .

Naluri Zain sebenarnya ingin menolak kelancangan Aya yang mengancingkan kemeja nya tapi fisiknya malah diam seribu bahasa menerima perlakuan yang tak pernah dia dapatkan itu .

" besok-besok kalau mengancingkan baju itu sampai selesai Daddy" kata Aya yang juga pernah marah pada Papi nya karena pake baju seperti itu.

" Itu akan menjadi tugas kamu setelah jadi istri saya" tegas Zain dengan senyum smkir nya .

" dihhh nggak mau emang Aya babu" tak setuju Aya mempelototi Zain.

" itu tugas mu" tegas Zain yang sedang memakai jam tangan itu .

" nggak mau " jawab Aya berjalan dibelakang mengikuti Zain .

" terserah, jika kamu mau berdosa " jawaban santai Zain berjalan semakin cepat dengan langkah lebarnya.

" Ehhh,, jangan bawa-bawa dosa ya Aya nggak mau nikah sama Daddy kalau gitu nanti ngejawab dikit aja dosa karena ngelawan yang lebih tua " omel Aya berlari mengejar Zain yang sudah jalan duluan itu .

" makanya jangan ngelawan " jawab Zain santai .

Sesampai di mobil .

" terus kita kapan cerai nya Daddy kalau nikah ?" tanya Aya begitu masuk kedalam mobil .

" Astaga, nikah aja belum dan kamu sudah bertanya kapan bercerai " ucap Zain menatap gadis itu sambil geleng kepala .

" Ya kan biar Aya nggak ragu , lagian kita nikah kan cuma buat penuhin permintaan orang tua kita " kata Aya menatap Zain penuh harap .

Zain sama sekali tidak menjawab bahkan berbicara saja tidak sejak Aya menanyakan perihal perceraian.

" Daddy " panggil Aya setelah lama menunggu jawaban dari Zain.

" apa" ketus Zain .

"jadi sampai kapan?" tanya Aya butuh kepastian.

" kenapa bertanya begitu?" tanya Zain lagi .

" Ya kan Aya udah punya pacar Daddy" kata Aya yang sebenarnya sangat berat hati untuk menikah , bagaimana jika pacarnya tau .

" kamu pikir saya juga tidak punya pacar" ketus Zain yang sebenarnya sama-sama mengorbankan perasaan sama seperti Aya hanya saja disini dia tak terlalu mencintai pacarnya lagi .

" lah bagus dong nanti pas kita cerai biar sama-sama datang ke pernikahan masing-masing" kata Aya dengan santainya.

" hummk, bagi saya menikah itu sekali seumur hidup " tegas Zain menghentikan mobilnya di tengah jalan, karena bagaimana pun Zain sudah ikhlas menerima semua ini.

" hahh,,,,, jadi setelah kita cerai Daddy bakalan jadi duda seumur hidup" kaget Aya .

" tidak ada istilah cerai dalam pernikahan kita nanti jadi putuskan pacar kamu itu " tegas Zain .

" ihhh,,, nggak mau kalau gitu nggak usah nikah aja kita" tak setuju Aya .

" Jadi setelah kita menikah kamu masih ingin pacaran?" tanya Zain dengan seksama .

" Iya lah ,hubungan kami lebih dulu ada daripada hubungan kita " ucap Aya dengan egois serta pemikiran labil nya .

" Baiklah lakukan semua sesuka kamu mu, tapi jangan pernah minta peran suami dari saya" tegas Zain dengan ekspresi datarnya.

" okey,,, tapi kalau seandainya Papi udah nggak ngasih Aya jajan Daddy harus kasih Aya uang " syarat Aya yang diangguki Zain .

Malam harinya pernikahan sederhana itu dilangsungkan di apartemen Zain dengan hanya diketahui pihak keluarga dan beberapa orang saksi .

Setelah serangkaian acara dan perpisahan keluarga kini tinggallah Zain dan Aya di kamar berdua .

" Daddy mau kemana?" tanya Aya pada Zain yang keluar ruang ganti memakai baju casual nya .

" ke Club' " jawaban singkat Zain yang sedang menggulung lengan kemejanya, bahkan walaupun mereka baru menikah rasanya tak lebih dari dua orang asing yang dipaksa bersama .

" ikut dong Daddy " kata Aya penuh harap menghampiri Zain yang berdiri di depan kaca itu .

" Hehhhh Bocil besok sekolah sudah malam ini " ucap Zain berbalik menatap Bocil yang memakai piyama tidur itu yang malah ingin ikut dengan nya ke Club .

" besok libur tanggal merah " kata Aya dengan semangat pergi keruang ganti .

" Saya tidak akan membawa kamu ke Club , bisa di bunuh Papi saya " ucap Zain formal yang baru beberapa jam yang lalu menikahi dan mengambil alih tanggung jawab atas Aya dari Papinya .

Rasa nya masih terngiang-ngiang ditelinga Zain semua ucapan Papi Aya ditelinga nya yang membuat Zain merasa benar-benar terikat dalam pernikahan ini walau bagaimanapun nantinya.

" Ya kan perginya diam-diam Papi nggak akan tau " bujuk Aya yang sangat senang pergi ke Club untuk berjoget .

" cukup kamu yang pembohong jangan ngajak-ngajak saya" ketus Zain segera berjalan keluar kamar .

" mmhk,, kalau nggak bawa Aya Daddy juga nggak boleh pergi " tegas Aya memegang lengan Zain yang akan membuka pintu kamar itu .

" lepaskan sebelum saya marah" tegas Zain menepis tangan Bocil itu tapi dia menempel seperti cicak di lengan Zain .

" nggak mau ,,, Aya takut disini " keras kepala Aya tetap memegang lengan Zain , selain ingin ikut ke Club sebenarnya Aya lebih takut lagi di tinggal di apartemen sendirian.

" astaga Bocil ini " lesu Zain mengurungkan niatnya untuk pergi ke Club , baru ingat kalau mereka hanya tinggal berdua di apartemen tentu Bocil itu akan takut jika ditinggalkan sendiri di apartemen semalam ini .

" tidur sana saya tidak akan pergi " ucap Zain kembali memutar langkah nya menuju ranjang .

" beneran ?" tanya Aya kurang percaya belum melepaskan lengan Zain .

" Iya " kata Zain kembali masuk ruang ganti .

" kamu tidur di bawah ?" tanya Zain begitu keluar ruang ganti melihat Aya yang sedang membentangkan kasur di samping ranjang nya.

" Iya Daddy kalau tidur di kamar sebelah sendirian Aya takut jadi tidur di bawah aja deh " kata Aya mengambil keputusan dan tak mau juga tidur seranjang dengan Daddy Zain.

" terserah kamu saja" suara lesu Zain berbaring di atas ranjang king size nya , sebenarnya walaupun tidak mencintai Aya dia sama sekali tak berniat menyuruh Aya tidur pisah ranjang dari nya tapi kalau sudah inisiatif Bocil itu dia bisa apa.

" lampunya jangan dimatikan ya Daddy " kata Aya pada Zain yang berbaring di ranjang itu .

" mmmh" jawab Zain tanpa mengalihkan tatapan dari ponselnya walaupun pada akhirnya nanti jika Bocil itu sudah tidur dia akan tetap mematikan lampu.

" umur Daddy berapa?" tanya Aya penasaran berbaring menghadap Zain yang berbaring di atas ranjang itu .

Deg

Begitu Zain melirik Bocil itu dia meneguk Saliva melihat Aya yang berbaring dengan rambut tergerai itu .

Next.

Kasih hadiah dulu dong🤭

Terpopuler

Comments

Mbing

Mbing

sabarnya yg luas ya Zain

2024-05-21

0

Nova

Nova

cieeeeee... .penasaran jg Aya dg umur Daddy yaaaaa

2024-03-23

2

Cristella Tella

Cristella Tella

sbar zain

2024-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!