Bab 10 Daddy ngambek?

Selesai makan Zain dan Aya masuk kekamar untuk beristirahat lagian sudah malam juga .

" Tidurlah di atas Bocil apa kamu tidak merasa dingin ?" tanya Zain pada Aya yang sudah bergelung di dalam selimut setelah membentangkan kasur tipis di samping ranjang .

" Tidak , enak kok tidur dilantai ternyata" kata Aya yang sangat menikmati sampai berguling-guling ke sana kemari bersama selimut tebal layaknya ulat bulu membuat Zain yang duduk di tepi ranjang itu gemas sendiri melihatnya.

" Haaa ,,, jangan matiin lampu lah Daddy Aya takut " ucap Aya begitu menatap Zain yang akan mematikan lampu.

" mmhh,, tidurlah Saya tidak akan mematikan nya" kata Zain yang juga berbaring di ranjang menyelimuti tubuhnya.

" Daddy tadi ada yang nelfon ke ponsel Daddy" kata Aya memberi tau melirik ponsel Zain yang masih di charger di atas meja .

" Siapa?" tanya Zain berbaring miring menghadap Aya yang berbaring di samping ranjang itu .

" Pacar Daddy" kata Aya , karena walaupun nomer itu tak di save tapi Aya berkesimpulan itu adalah pacar Zain karena dia menelfon sampai puluhan kali .

" sudah Saya bilang , Saya tidak punya pacar" tegas Zain .

" terus kenapa dia telponin Daddy terus angkat lah barangkali penting " kata Aya bangun mengambilkan ponsel Zain .

Sejenak Zain terdiam melihat semua chat serta panggilan Hellen yang menghubungi berulang kali.

" Tuh kan pacar Daddy " goda Aya yang masih berdiri dekat Zain yang masih berbaring di atas ranjang itu.

" Terus kenapa?, kamu cemburu dia menghubungi Saya " tanya Zain malah balik menggoda .

" Dihhh ngapain cemburu Aya kan juga punya pacar " ketus Aya mengambil ponselnya lalu kembali berbaring chatting dengan pacar nya.

" Ehhh, Bocil ini sudah malam besok sekolah " ucap Zain saat melihat Aya asik sekali chatting.

" belum juga jam 10 " komplen Aya menatap Zain yang berbaring di atas ranjang itu.

" Jadi mau tidur jam berapa kamu ? 5 menit lagi belum juga tidur Saya matikan lampu" ucap Zain seenaknya lalu menarik selimut berbaring memunggungi Aya tak peduli walaupun Bocil itu mengomelinya.

" Tidur Atau Saya,,,"

" Iya ini tidur " teriak Aya kesal sekali meletakkan ponselnya di atas nakas lalu segera menutup mata merasa takut kalau Zain akan mematikan lampu nantinya.

10 menit kemudian Aya sudah tertidur lelap itu dapat terdengar dari deruan nafasnya yang teratur pertanda dia sudah tidur .

" sepertinya Aku harus memperketat pengawasan terhadap Bocil ini takutnya nanti Hellen malah melakukan hal diluar kendali Padanya" Zain sedikit takut dan was-was mengingat mantannya yang memang rada nekat .

Setelah memastikan Aya tidur pulas Zain segera mematikan lampu karena dia adalah tipe orang yang tidak akan bisa tidur saat lampu menyala .

Pagi harinya setelah selesai bersiap Zain duduk di meja makan menikmati segelas kopi sebelum berangkat kerja .

" Daddy tolong ikatkan rambut Aya " kata Aya yang sudah siap tinggal rambut nya saja yang belum di kuncir .

" Kamu tidak pandai mengikat rambut?" tanya Zain melirik rambut panjang Aya yang hampir Sepinggang.

" kurang pandai Daddy selalu tak rapi , kalau Aya gerai aja dia terlalu panjang jadi keringatan Aya nanti " jawab Aya yang biasanya selalu diikatkan rambut oleh Mami atau pelayan nya .

" Duduk sini " kata Zain menepuk paha kanannya.

" berdiri saja Daddy " kata Aya meletakkan tas nya diatas kursi lalu memberikan sisir pada Zain .

" Saya mau duduk " tegas Zain membuat Aya mau tak mau duduk di salah satu paha pria itu .

Zain mengambil sisir di tangan Aya lalu dengan telaten merapikan baru mengikat rambut panjang Aya .

" Tuh kan dia bukan mafia? Ya kali mafia pandai mengikat rambut cewek rapi lagi " batin Aya memandangi wajahnya dari cermin kecil yang dia pegang membuat nya merasa terlihat cantik dan lebih pede dengan gaya kuncir rambut ala Zain .

" besok Aya potong rambut aja deh males punya rambut panjang repot " kata Aya memulai perdebatan karena menyadari Zain sepertinya suka dengan rambut panjang nya.

" jangan bagus rambut panjang begini , tebal lagi " suka Zain memainkan ujung rambut panjang Aya karena memang baru kali ini dia menyentuh rambut wanita yang setebal rambut Aya.

" Kalau bagus Daddy aja yang pake rambut panjang , Aya mah udah capek nanti pulang sekolah Aya potong " kata Aya dengan santainya turun dari duduknya lalu segera berlari ke kulkas mengambil susu kotak .

" Kalau kamu potong, Saya potong juga uang jajan kamu " tegas Zain meminum kopinya sambil menatap Aya yang berjalan itu .

" dihhh Daddy apaan ngancem kek begitu ?" rengek Aya kembali duduk di meja makan untuk sarapan.

" Saya tidak mengancam" kata Zain dengan santainya sambil mengoles roti dengan selai.

" Lalu apa nama nya?" tanya Aya dengan kesal menatap tajam Zain .

" tundukkan pandangan mu , jangan menatap Saya begitu " tegas Zain merasa tak suka dengan tatapan Aya .

" Terserah mau suka atau enggak " ketus Aya memakan rotinya sambil berjalan keluar pintu meninggalkan Zain sendirian di meja makan .

" huftt ,,, sabar Zain dia sengaja bersikap begitu agar kamu melepaskan nya " batin Zain yang sadar kalau Aya memang sedang berusaha membuatnya agar tidak betah sehingga Zain nanti mau menceraikan nya.

Zain berdiri dan segera memakai jas nya untuk segera berangkat ke kantor karena dia ada meeting pagi .

Zain berdiri di loby apartemen menunggu bodyguard nya mengambil mobil .

" Daddy " sapa Aya yang juga berdiri tak jauh dari Zain dengan hangat seolah tanpa dosa bahkan tak ada masalah antara mereka .

Zain hanya diam dengan tatapan lurus kedepan jangankan menjawab melirik Aya saja tidak .

" Daddy ngambek?" tanya Aya mencondongkan badannya untuk melihat wajah Zain tapi pria itu malah buang muka .

Aya yang berdiri cukup jauh mendekat beberapa langkah lagi pada Zain sambil terkekeh , rupanya pria itu marah karena Aya tinggal pergi duluan buktinya dia diam saja bahkan mengabaikan Aya .

Mobil Aya sudah berada di depan loby dan bodyguard juga sudah memberikan kuncinya tapi Bocil itu belum juga berangkat sekolah dia masih saja usil menggoda dan menatap Zain sekalipun pria itu sudah buang muka .

Kondisi loby apartemen cukup sepi membuat Aya semakin leluasa menggoda Zain yang entah kenapa selalu hilang ketenangan saat bersama Bocil sialan itu sampai hanya bersikap tenang dan cool saja tidak bisa bahkan berulang kali buang muka karena merasa risih di tatap oleh Bocil itu .

" Zain " panggil seorang wanita cantik yang begitu turun dari mobil nya langsung berlari dengan tangan membentang bersiap memeluk Zain .

Zain menatap Hellen yang berlari kearahnya hendak memeluk nya dan mungkin saja Zain tak bisa menghindar karena jarak mereka yang sudah terlalu dekat .

" Aduh " ringis wanita itu yang jadi terjatuh ke tanah saat kaki seseorang menghalangi langkah nya yang tengah berlari hingga dia kehilangan keseimbangannya .

Next .

Terpopuler

Comments

Endang Sarwosih

Endang Sarwosih

Aya....diam diam cemburu hati ndak bisa bohong

2024-05-05

0

Nova

Nova

/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/ pasti di sandung sama Aya dechhhh

2024-03-23

2

Ika Komala

Ika Komala

bagus aya.... pelakor habisi saja

2024-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Daddy-Daddy
2 Bab 2 butik sebagai mahar
3 Bab 3 menikah
4 Bab 4 lebih licik
5 Bab 5 sudah bangun tuan putri
6 Bab 6 logat tak biasa
7 Bab 7 Daddy meragukan ku?
8 Bab 8 sebuah komitmen
9 Bab 9 Daddy jomblo
10 Bab 10 Daddy ngambek?
11 Bab 11 berdebat
12 Bab 12 kue red Velvet
13 Bab 13 Romantis
14 Bab 14 Club
15 Bab 15 Dia istriku
16 Bab 16 perut sixpack
17 Bab 17 meragukan Zain
18 Bab 18 pertengkaran
19 Bab 19 Adik Zain
20 Bab 20 Bayi gemoy
21 Bab 21 kepanasan
22 Bab 22 bantu Aya Daddy
23 Bab 23 Strategi Mafia
24 Bab 24 bukan Hantu
25 Bab 25 kecupan pertama
26 Bab 26 terlambat
27 Bab 27 Aya siap berperang
28 Bab 28 bikin Frustasi
29 Bab 29 Baby Zain
30 Bab 30 Dibohongi
31 Bab 31 ketakutan Aya
32 Bab 32 ingin pulang
33 Bab 33 Dalam pelukan
34 Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35 Bab 35 kemana Zain?
36 Bab 36 juga tak ada
37 Bab 37 Aya kangen Daddy.
38 Bab 38 Cerminan hati
39 Bab 39 Bocil sedang cemburu
40 Bab 40 Milik Aya
41 Bab 41 Mencintai Daddy
42 Bab 42 perbanyak like
43 Bab 43 Bucin Akut
44 Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45 Bab 45 di mandikan Zain
46 Bab 46 Baba itu siapa?
47 Bab 47 Lebih modus
48 Bab 48 Gatel sama istri
49 Bab 49 Kalau ada kesempatan
50 Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51 Bab 51 Bayi atau Mafia
52 Bab 52 Sahabat Aya
53 Bab 53 Menantu Papi
54 Bab 54 Tidak punya waktu
55 Bab 55 jangan menolakku
56 Bab 56 Cara tak biasa
57 Bab 57 LDR
58 Bab 58 Kekasih halal
59 Bab 59 Tidak disayang Zain
60 Bab 60 tak ada rasa puas
61 Bab 61 ketakutan Aya
62 Bab 62 Aya licik
63 Bab 63 Bayinya dua
64 Bab 64 Hamil muda
65 Bab 65 Seperti Berlian
66 Bab 66 Pulang
67 Bab 67 Zain Marah
68 Bab 68 mencintai Kamu
69 Bab 69 ngidam
70 Bab 70 Papi Daniel
71 Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72 Bab 72 perasaan takut
73 Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74 Bab 74 Biang Lala
75 Bab 75 Rasa rindu
76 Bab 76 Milikku
77 Bab 77 Daddy Zain
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Daddy-Daddy
2
Bab 2 butik sebagai mahar
3
Bab 3 menikah
4
Bab 4 lebih licik
5
Bab 5 sudah bangun tuan putri
6
Bab 6 logat tak biasa
7
Bab 7 Daddy meragukan ku?
8
Bab 8 sebuah komitmen
9
Bab 9 Daddy jomblo
10
Bab 10 Daddy ngambek?
11
Bab 11 berdebat
12
Bab 12 kue red Velvet
13
Bab 13 Romantis
14
Bab 14 Club
15
Bab 15 Dia istriku
16
Bab 16 perut sixpack
17
Bab 17 meragukan Zain
18
Bab 18 pertengkaran
19
Bab 19 Adik Zain
20
Bab 20 Bayi gemoy
21
Bab 21 kepanasan
22
Bab 22 bantu Aya Daddy
23
Bab 23 Strategi Mafia
24
Bab 24 bukan Hantu
25
Bab 25 kecupan pertama
26
Bab 26 terlambat
27
Bab 27 Aya siap berperang
28
Bab 28 bikin Frustasi
29
Bab 29 Baby Zain
30
Bab 30 Dibohongi
31
Bab 31 ketakutan Aya
32
Bab 32 ingin pulang
33
Bab 33 Dalam pelukan
34
Bab 34 akhirnya mengikhlaskan
35
Bab 35 kemana Zain?
36
Bab 36 juga tak ada
37
Bab 37 Aya kangen Daddy.
38
Bab 38 Cerminan hati
39
Bab 39 Bocil sedang cemburu
40
Bab 40 Milik Aya
41
Bab 41 Mencintai Daddy
42
Bab 42 perbanyak like
43
Bab 43 Bucin Akut
44
Bab 44 Hadiah untuk Daddy .
45
Bab 45 di mandikan Zain
46
Bab 46 Baba itu siapa?
47
Bab 47 Lebih modus
48
Bab 48 Gatel sama istri
49
Bab 49 Kalau ada kesempatan
50
Bab 50 Ceritakan pada Aya Daddy
51
Bab 51 Bayi atau Mafia
52
Bab 52 Sahabat Aya
53
Bab 53 Menantu Papi
54
Bab 54 Tidak punya waktu
55
Bab 55 jangan menolakku
56
Bab 56 Cara tak biasa
57
Bab 57 LDR
58
Bab 58 Kekasih halal
59
Bab 59 Tidak disayang Zain
60
Bab 60 tak ada rasa puas
61
Bab 61 ketakutan Aya
62
Bab 62 Aya licik
63
Bab 63 Bayinya dua
64
Bab 64 Hamil muda
65
Bab 65 Seperti Berlian
66
Bab 66 Pulang
67
Bab 67 Zain Marah
68
Bab 68 mencintai Kamu
69
Bab 69 ngidam
70
Bab 70 Papi Daniel
71
Bab 71 Jatuh Cinta pada Istri sendiri
72
Bab 72 perasaan takut
73
Bab 73 Kamu baik tapi Anjing
74
Bab 74 Biang Lala
75
Bab 75 Rasa rindu
76
Bab 76 Milikku
77
Bab 77 Daddy Zain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!