Bab 15. Keadaan Semakin Genting

Bab 15

Keadaan para penumpang di dalam kabin juga dalam keadaan panik. Mereka tahu keadaan cuaca di luar sangat mengerikan. Hujan badai, disertai dengan tornado yang sangat besar dan berputar di tengah samudra menuju ke arah mereka.

Suara teriakan dan tangisan para penumpang saling bersahutan. Ketakutan terlukis jelas dari wajah mereka saat ini. Kematian sudah membayangi semua orang.

Kapal pesiar berada di tengah lautan luas yang terus terkena hantaman gelombang tinggi dan angin kencang sehingga terombang-ambing. Orang-orang tidak ada yang bisa berdiri tegak. Mereka semua kebanyakan terduduk, berjongkok, atau tengkurap dan harus berpegangan agar tidak terpental kesana-kemari.

"Kapten, cepat lakukan sesuatu!" teriak para awak kapal menunggu perintah atasan.

Kapten kapal sendiri bingung harus melakukan apa sekarang. Karena dari dua arah ada ancaman besar yang sama-sama akan membuat kehancuran untuknya. Kemungkinan untuk selamat dari bencana ini sangat mustahil, hanya nol koma.

"Kapten, Angin torpedo semakin mendekat!" teriak seorang laki-laki setengah baya dibagian pengawas monitor.

"Kita ambil jalur bertiupnya angin itu. Meski kemungkinan selamat kecil, itu masih ada peluang dibandingkan dengan terhisap oleh lubang air," kata Altair yang ikut melihat layar monitor.

"Pak Nahkoda ambil arah di jalur lintang Selatan. Karena angin menjauhi area itu," lanjut Altair.

"Gunakan kecepatan penuh!" teriak Kapten Kapal.

Nahkoda kesulitan mengemudikan kemudi kapal. Beberapa orang ikut menahan alat kemudi agar arah laju kapal itu tetap di jalurnya.

Gelombang ganas mereka terjang, kapal pesiar yang berukuran besar itu terlihat seperti sebongkah kayu yang terombang-ambing di tengah-tengah lautan.

Rigel yang sejak tadi memeluk salah satu besi yang ada di sana, kembali dibuat terkejut dengan kehadiran seorang laki-laki paruh baya. Wajah dia kembali pucat dan tubuhnya menggigil. Kedua tangannya terlepas sehingga dia meluncur terbawa gerakan kapal.

"Rigel!" Altair yang melihat adiknya terguling kesana-kemari akibat gerakan perahu, langsung meraihnya lalu dipeluk erat agar tidak lepas.

Orion yang mendengar suara teriakan Altair mengalihkan perhatian kepadanya. Laki-laki paruh baya itu menatap dengan penuh selidik dan pancaran matanya tiba-tiba saja berubah berbinar saat melihat Altair dan Rigel.

'Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu di sini,' batin Orion senang.

Altair tidak sadar kalau ada orang yang sedang memerhatikan dirinya dengan sang adik. Bagi dia saat ini yang terpenting adalah mereka semua bisa selamat dari bencana ini.

Nahkoda kapal terus meningkatkan kecepatan laju kapal, meski sempat terbawa arus gelombang besar dan kuat. Mereka semua bekerja keras dan bekerja sama agar bisa selamat dari kejadian ini

Kekuatan gelombang sudah mulai agak berkurang, karena arah kapal dengan titik ekor tornado semakin menjauh. Meski begitu, mereka belum bisa merasa aman. Karena hujan badai masih berlangsung.

"Cepat, kita cari tempat yang lebih aman. Di titik koordinat 17 derajat lintang Selatan terlihat keadaan aman. Kita arahkan kapal ke sana!" perintah kapten kapal dan nahkoda pun mengikutinya.

Kapal pesiar itu sudah melewati masa mencekam. Kini mereka mencari perairan yang lebih tenang dahulu, baru mencari bantuan atau melanjutkan perjalanan ini.

"Kamu, aku ucapkan terima kasih," kata Kapten kapal kepada Altair dan Rigel.

Orion masih saja memerhatikan kedua kakak beradik itu. Sementara Rigel menggigil ketakutan dalam pelukan Altair.

***

Kapal pesiar itu mengarungi Samudra Aqualia dengan kecepatan penuh menuju ke pulau terdekat. Badai besar masih terjadi dan gelombang laut juga semakin ganas. Lolos dari pusaran air dan badai tornado bukan berarti nyawa mereka sudah selamat.

Banyak penumpang yang mengalami luka-luka, karena tubuh mereka membentur banyak benda atau dinding, ketika kapal terombang-ambing di hantam gelombang kuat dan besar. Di antaranya ada beberapa orang sampai terluka cukup parah karena terkena pecahan kaca dan tersusuk besi-besi hiasan yang ada di dalam kapal.

Tim medis, berikan perawatan untuk penumpang yang terluka!" teriak Kapten Kapal.

Altair juga merasakan sekujur badannya remuk karena beberapa kali ke banting pada beberapa peralatan dan dinding atau lantai. Dia pun memeriksa tubuh Rigel yang ada di dalam pelukannya.

"Rigel, kamu kenapa?" tanya Altair yang baru sadar akan kondisi adiknya yang tidak dalam keadaan baik.

Tubuh Rigel menggigil dan berkeringat dingin. Wajahnya pucat pasi dan berkeringat dingin. Selain itu dia juga memejamkan mata dan berusaha untuk sembunyi dalam pelukan kakaknya.

"Hey, ada apa?" tanya Altair yang sangat mencemaskan keadaan adiknya.

Rigel menggelengkan kepala dengan tangan mencengkeram erat baju yang dipakai oleh Altair. Bocah itu sangat berharap kalau kakaknya memahami keadaannya saat ini.

Altair melihat Rigel seperti seseorang yang sedang ketakutan. Untuk memastikan dia pun bertanya, "Apa kamu takut akan sesuatu?"

Rigel pun mengangguk sebagai jawaban. Namun, Altair tidak tahu apa yang membuat sang adik ketakutan. Altair mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan sang adik menjadi seperti ini. Mata dia mengedar ke segala penjuru apa ada sesuatu yang bisa membuat orang takut.

'Tidak ada yang aneh. Sebenarnya apa yang ditakutkan oleh Rigel?' tanya Altair di dalam hati.

Para penumpang mulai mendapatkan perawatan dari tim medis. Walaupun ini hanya pertolongan pertama, mereka mengalami kesulitan untuk mengobati pasien karena hampir semua penumpang dan kru kapal mengalami luka-luka.

Takut terjadi sesuatu kepada adiknya Altair pun memutuskan untuk pergi dari sana. Pemuda itu membawa sang adik ke bagian buritan kapal. Biasanya di sana tidak banyak orang, jadi akan baik untuk Rigel.

"Sebenarnya apa yang kamu takutkan Rigel?" tanya Altair sambil berjalan dan menjaga keseimbangan.

Rigel masih menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Altair. Kedua tangan bocah itu juga memeluk erat leher sang kakak.

"Apa tadi ada penjahat di sana?" tanya Altair asal tebak.

Tanpa Altair duga, Rigel menganggukkan kepala. Altair merasakan pergerakan kepala Rigel.

"Apa kamu melihat ada orang jahat di tempat tadi?" tanya Altair untuk memastikan kembali dan Rigel pun mengangguk kembali.

Tubuh Altair tiba-tiba menegang. Ekspresi wajahnya terkejut dan tidak percaya. Dia tidak menyangka kalau Rigel tahu ada penumpang jahat di kapal.

"Siapa dia?" tanya Altair dan Rigel menarik baju lengannya.

Altair tidak mengerti maksud jawab kamu ini, Rigel. Maka dia pun memikirkan hal yang bisa dilakukan oleh Rigel dalam memberikan jawaban.

"Apa kamu bisa menggambarkan muka orang tadi?" tanya Altair.

Rigel menggelengkan kepala karena dia tidak bisa menggambar muka tokoh seseorang. Bocah itu hanya bisa menggambarkan fenomena alam dan kejadian apa yang akan terjadi di antara mereka.

"Kalau kamu tidak bisa menggambarkan atau menuliskan tentang orang itu, coba kamu tunjuk langsung siapa orang yang kamu maksud," kata Altair berbisik kepada Rigel.

***

Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2.
3 Bab 3.
4 Bab 4.
5 Bab 5.
6 Bab 6. Korban Perundungan
7 Bab 7. Tabir Kebenaran
8 Bab 8. Bukti Rekaman
9 Bab 9. Berhasil Memecahkan Misteri
10 Bab 10. Menyelamatkan Ratusan Nyawa Murid
11 Bab 11. Tidak Bisa Mencegah
12 Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair
13 Bab 13. Melakukan Penyusupan
14 Bab 14. Bencana Mulai Nampak
15 Bab 15. Keadaan Semakin Genting
16 Bab 16. Siapa Penjahat Itu?
17 Bab 17. Mendapatkan Backing-an
18 Bab 18. Signus Vs Orion
19 Bab 19. Objek Penelitian Para Ilmuwan
20 Bab 20. Manusia Super
21 Bab 21. Formula IND2022
22 Bab 22. Bellatrix
23 Bab 23. Rigel Jadi Tameng
24 Bab 24. Terjadi Bencana Bersamaan
25 Bab 25. Membuat Konten
26 Bab 26. Ryuga Si Dukun Sakti
27 Bab 27. Terjadi Bencana
28 Bab 28. Berita Terjadinya Bencana Alam
29 Bab 29.
30 Bab 30. Pagi Hari Setelah Bencana Terjadi
31 Bab 31. Tokoh Viral
32 Bab 32. Termakan Omongan
33 Bab 33.
34 Bab 34. Memecahkan Misteri
35 Bab 35. Mendatangi Rumah Sakit
36 Bab 36. Starla?
37 Pengumuman
38 Bab 37. Rumah Tempat Teraman
39 Bab 38. Ada Apa Sebenarnya?
40 Bab 39. Kemampuan Starla Yang Mengejutkan
41 Bab 40. Identitas Ryuga Terbongkar?
42 Bab 41. Bertemu Dengan Si Muka Kodok
43 Bab 42. Leon
44 Bab 43.
45 Bab 44. Kedatangan Orion
46 Bab 45. Rigel Tertangkap
47 Bab 46. Mencari Tahu Rahasia
48 Bab 47. Mendatangi Rumah Orang Tua Altair
49 Bab 48. Pintu Gerbang Terbuka
50 Pengumuman
51 Bab 49.
52 Bab 50.
53 Bab 51.
54 Bab 52. Tujuan Darco
55 Bab 53.
56 Bab 54.
57 Bab 55
58 Bab 56.
59 Bab 57.
60 Bab 58.
61 Bab 59. Makhluk Di Dalam Tabung
62 Bab 60.
63 Bab 61. Kedatangan Signus
64 Bab 62. Adu Tembak Di Laboratorium Bawah Tanah
65 Bab 63.
66 Bab 64.
67 Bab 65.
68 Bab 66.
69 Bab 67
70 Bab 68.
71 Bab 69.
72 Bab 70. Perjalanan Ke Luar Angkasa
73 Bab 71.
74 Bab 72.
75 Bab 73.
76 Bab 74.
77 Bab 75.
78 Bab 76.
79 Bab 77.
80 Bab 78.
81 Bab 79.
82 Bab 80.
83 Bab 81.
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2.
3
Bab 3.
4
Bab 4.
5
Bab 5.
6
Bab 6. Korban Perundungan
7
Bab 7. Tabir Kebenaran
8
Bab 8. Bukti Rekaman
9
Bab 9. Berhasil Memecahkan Misteri
10
Bab 10. Menyelamatkan Ratusan Nyawa Murid
11
Bab 11. Tidak Bisa Mencegah
12
Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair
13
Bab 13. Melakukan Penyusupan
14
Bab 14. Bencana Mulai Nampak
15
Bab 15. Keadaan Semakin Genting
16
Bab 16. Siapa Penjahat Itu?
17
Bab 17. Mendapatkan Backing-an
18
Bab 18. Signus Vs Orion
19
Bab 19. Objek Penelitian Para Ilmuwan
20
Bab 20. Manusia Super
21
Bab 21. Formula IND2022
22
Bab 22. Bellatrix
23
Bab 23. Rigel Jadi Tameng
24
Bab 24. Terjadi Bencana Bersamaan
25
Bab 25. Membuat Konten
26
Bab 26. Ryuga Si Dukun Sakti
27
Bab 27. Terjadi Bencana
28
Bab 28. Berita Terjadinya Bencana Alam
29
Bab 29.
30
Bab 30. Pagi Hari Setelah Bencana Terjadi
31
Bab 31. Tokoh Viral
32
Bab 32. Termakan Omongan
33
Bab 33.
34
Bab 34. Memecahkan Misteri
35
Bab 35. Mendatangi Rumah Sakit
36
Bab 36. Starla?
37
Pengumuman
38
Bab 37. Rumah Tempat Teraman
39
Bab 38. Ada Apa Sebenarnya?
40
Bab 39. Kemampuan Starla Yang Mengejutkan
41
Bab 40. Identitas Ryuga Terbongkar?
42
Bab 41. Bertemu Dengan Si Muka Kodok
43
Bab 42. Leon
44
Bab 43.
45
Bab 44. Kedatangan Orion
46
Bab 45. Rigel Tertangkap
47
Bab 46. Mencari Tahu Rahasia
48
Bab 47. Mendatangi Rumah Orang Tua Altair
49
Bab 48. Pintu Gerbang Terbuka
50
Pengumuman
51
Bab 49.
52
Bab 50.
53
Bab 51.
54
Bab 52. Tujuan Darco
55
Bab 53.
56
Bab 54.
57
Bab 55
58
Bab 56.
59
Bab 57.
60
Bab 58.
61
Bab 59. Makhluk Di Dalam Tabung
62
Bab 60.
63
Bab 61. Kedatangan Signus
64
Bab 62. Adu Tembak Di Laboratorium Bawah Tanah
65
Bab 63.
66
Bab 64.
67
Bab 65.
68
Bab 66.
69
Bab 67
70
Bab 68.
71
Bab 69.
72
Bab 70. Perjalanan Ke Luar Angkasa
73
Bab 71.
74
Bab 72.
75
Bab 73.
76
Bab 74.
77
Bab 75.
78
Bab 76.
79
Bab 77.
80
Bab 78.
81
Bab 79.
82
Bab 80.
83
Bab 81.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!