Bab 14. Bencana Mulai Nampak

Bab 14

Prang!

Suara pecahan gelas, piring, dan nampan yang berjatuhan menimbulkan bunyi yang nyaring. Tentu saja ini membuat semua orang yang ada di sana melihat ke arah Rigel dan pelayanan itu. 

Kebanyakan mereka menduga kalau itu akibat ulah nakal anak kecil yang kini jatuh terduduk di lantai. Mereka pun menggerutu karena merasa terganggu dengan adanya insiden ini.

"Hei, bocah. Kalau jalan lihat-lihat, dong! Kamu ini tidak punya mata, ya!" hardik pelayan itu kepada Rigel.

Terdengar suara langkah seseorang mendekat ke arah mereka. Rigel yang ketakutan hanya bisa menundukkan kepala dan melihat lewat ekor matanya. Bocah itu bingung harus melakukan apa saat ini. Tidak ada kakak atau kakeknya yang akan melindungi dia.

"Cepat bereskan pecahan kaca ini, nanti bisa melukai orang-orang!" titah orang yang berdiri di belakang Rigel.

Pelayan itu pun dengan cepat memunguti beberapa pecahan yang berukuran besar. Lalu, dia memakai kain basah untuk mengambil serpihan kaca yang kecil-kecil, karena akan berbahaya jika menggunakan tangan langsung.

"Ada apa ini?" tanya Kapten kapal yang datang ke sana karena tadi keadaan cukup ramai akibat insiden barusan.

"Ada anak kecil yang berkeliaran seorang diri dan menabrak saya yang sedang membawa banyak pesanan," jawab si pelayan.

Kapten kapal tahu kalau anak kecil itu adalah Rigel, adiknya Altair. Dia yakin kalau kakak beradik itu sama-sama suka bikin kekacauan di kapal pesiar ini.

"Kamu ikut aku!" perintah Kapten kapal kepada Rigel.

"Tuan Orion, maafkan kami yang sudah membuat Anda tidak merasa nyaman," kata si kapten kapal kepada laki-laki yang berdiri di belakang Rigel.

Bocah yang menundukkan kepala itu memejamkan mata seakan tidak mau melihat orang yang kini berdiri di dekatnya. Dia ingin segera pergi dari sana, tetapi bingung harus bagaimana caranya.

Rigel sangat berharap kalau kakaknya datang dan mereka semua bisa selamat. Dia ketakutan dan sedih karena di dalam ruangan ini tidak ada seorang pun yang mau menolongnya.

"Berdirilah! Kalian bawa bocah ini kepada kakaknya!" perintah Kapten Kapal kepada dua orang ABK kapal.

Rigel merasa sangat senang karena akan diantarkan kepada kakaknya. Jujur saja dia merasa takut sendirian di sana. Ditambah ada laki-laki yang sangat ditakuti olehnya.

Laki-laki yang bernama Orion menatap punggung Rigel yang masih terduduk di lantai. Dia memerhatikan sosok mungil yang seperti sedang ketakutan.

"Ayo, berdiri!" titah salah seorang awak kapal itu sambil menarik tangan Rigel agar bangun.

Tubuh Rigel yang mungil itu begitu mudah diangkat oleh kedua awak kapal yang memiliki tubuh tinggi. Lalu, mereka membawa bocah itu keluar dari sana dan pergi menuju ke ruang di mana Altair di kurung.

"Kamu ini sangat menyusahkan kita. Kenapa berani sekali naik ke kapal pesiar ini," kata salah seorang dari mereka menggerutu.

"Namanya juga bocah nakal. Pastinya mereka sedang ingin melakukan sesuatu yang dianggap berani," balas seorang lagi.

Ketika mereka berjalan di lorong, tiba-tiba keadaan kapal oleng dan mengakibatkan mereka hilang keseimbangan. Ketiganya jatuh ke samping dan membentur dinding.

"Apa ada ombak besar?" tanya laki-laki yang berwajah pucat.

"Sepertinya ada sesuatu yang kuat sudah menghantam kapal ini," jawab rekannya.

"Apa itu?" tanya laki-laki yang kini memegangi kepalanya karena membentur dinding sewaktu jatuh tadi.

***

Kapal Aquarius melaju dengan kecepatan 25 knot—1 knot\=1.852 km— mengarungi Samudra Aqualia. Dengan kecepatan tinggi seperti itu terkadang membentur ikan-ikan berukuran raksasa yang ada di laut. Mereka terkadang membenturkan badannya ke lambung kapal sehingga membuat kapal itu bergoyang. Jika ikannya satu atau dua tidak akan terasa, berbeda jika ikan-ikan secara berkelompok, maka akan bisa memberikan guncangan.

Rigel tidak melakukan perlawanan ketika tahu akan dibawa ke tempat kakaknya. Bocah itu justru akan memberikan ucapan terima kasih kepada kedua pelayan ini.

"Jalan yang cepat bocah!" titah salah seorang pelayan.

Rigel yang kakinya pendek tidak bisa mengimbangi langkah kedua laki-laki dewasa itu. Jadinya, berlari-lari karena kedua tangannya ditarik.

Kecepatan kapal terasa semakin kencang karena angin berembus sangat kencang sekali. Hal ini baru di sadari oleh para kru kapal.

"Angin bertiup sangat kencang. Naikan layar!" teriak salah seorang ketua kru. Beberapa awak kapal yang berada di atas tiang-tiang layar langsung menggulung dengan cepat.

Hujan deras mulai turun dan angin kini menunjukkan keganasannya. Air laut pun mulai bergelombang tinggi. Kapal pesiar itu terlihat mulai terombang-ambing di tengah lautan.

"Kurangi kecepatan kapal sedikit demi sedikit! " teriak kapten kapal.

Nahkoda sedang berusaha menyeimbangkan laju kecepatan kapal agar tidak membentur terumbu karang atau pulau-pulau bawah laut. Laki-laki itu terus memutar dan menahan kemudi putar agar kapal melaju di jalan yang benar dan aman.

"Kekuatan angin bertiup semakin kuat dan terjadi badai!" teriak salah seorang kru yang berada di atas anjungan.

"Terus kurangi kecepatan kapal!" perintah Kapten Kapal.

Nahkoda mengikuti perintah sang kapten. Kecepatan kapal sudah sampai ke 10 knot. Jika keadaan semakin buruk lagi, kecelakaan itu masih bisa dikurangi lagi.

Sementara itu, Altair sudah merasakan keanehan dari laju kapal yang terasa terombang-ambing oleh gelombang laut. Dia sendiri sedang memikirkan bagaimana caranya keluar dari ruangan itu dan memberi peringatan kepada kapten kapal dan nahkodanya.

"Si-al. Apa mereka bodoh tidak bisa melihat perubahan cuaca dan tiupan angin saat ini?" umpat Altair yang menjadi emosi karena panik.

Dia juga merutuki kebodohannya karena bisa-bisanya menaiki kapal yang sudah berlayar seperti tadi. Seharusnya dia datang langsung ke pelabuhan dan biarkan para pekerja di kantor yang bertugas memonitoring kapal memberi tahunya.

Kenop pintu terlihat bergerak seperti akan dibuka, dengan gesit Altair memasang kuda-kuda untuk menyerang orang yang membuka pintu, agar dia bisa kabur dari ruangan itu.

Begitu pintu dibuka, Altair menendang dada laki-laki yang membawa Rigel. Ketika seorang lagi hendak menyerang balik, dengan gesit Altair menghindar, lalu melakukan serangan mematikan, sampai lawannya pingsan.

"Rigel, kamu tidak apa-apa?" tanya Altair dan bocah itu mengangguk sambil menangis, lalu memeluk kakaknya.

Kapal kembali terguncang oleh gelombang yang kuat dan membuatnya oleng. Altair yang memeluk tubuh Rigel sampai jatuh dan membentur dinding.

"Kita harus cepat-cepat. Ayo!" Altair berlari sambil menarik tangan Rigel.

Merasa sang adik larinya lambat, Altair pun menggendong Rigel dari belakang. Dia lari ke bagian anjungan kapal.

"Kapten, kapal sudah sulit dikendalikan!" teriak Nahkoda karena badai tornado sudah mulai terbentuk dari kejauhan.

"Putar arah tujuan!" perintah Kapten Kapal.

Para awak kapal sibuk membantu para penumpang yang kebanyakan jatuh karena kapal yang terus bergoyang karena terkena hantaman gelombang.

"Kapten, badai tornado bergerak cepat ke arah kita!" kata salah seorang yang memeriksa layar monitor tentang keadaan di sekitar kapal.

"Lubang pusaran air juga terlihat berada di arah jam dua dari kapal kita," timbal yang lainnya.

Suasana di dalam anjungan kapal itu kini terasa mencekam. Semua dalam keadaan panik dan tegang.

***

Terpopuler

Comments

Holimah Holimah

Holimah Holimah

Di tunggu kelanjutannya Thoor 😊😊😘

2024-03-16

2

Diah Elmawati

Diah Elmawati

Mr Dorado payah tidak percaya berita yang dibawa oleh althair

2024-03-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2.
3 Bab 3.
4 Bab 4.
5 Bab 5.
6 Bab 6. Korban Perundungan
7 Bab 7. Tabir Kebenaran
8 Bab 8. Bukti Rekaman
9 Bab 9. Berhasil Memecahkan Misteri
10 Bab 10. Menyelamatkan Ratusan Nyawa Murid
11 Bab 11. Tidak Bisa Mencegah
12 Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair
13 Bab 13. Melakukan Penyusupan
14 Bab 14. Bencana Mulai Nampak
15 Bab 15. Keadaan Semakin Genting
16 Bab 16. Siapa Penjahat Itu?
17 Bab 17. Mendapatkan Backing-an
18 Bab 18. Signus Vs Orion
19 Bab 19. Objek Penelitian Para Ilmuwan
20 Bab 20. Manusia Super
21 Bab 21. Formula IND2022
22 Bab 22. Bellatrix
23 Bab 23. Rigel Jadi Tameng
24 Bab 24. Terjadi Bencana Bersamaan
25 Bab 25. Membuat Konten
26 Bab 26. Ryuga Si Dukun Sakti
27 Bab 27. Terjadi Bencana
28 Bab 28. Berita Terjadinya Bencana Alam
29 Bab 29.
30 Bab 30. Pagi Hari Setelah Bencana Terjadi
31 Bab 31. Tokoh Viral
32 Bab 32. Termakan Omongan
33 Bab 33.
34 Bab 34. Memecahkan Misteri
35 Bab 35. Mendatangi Rumah Sakit
36 Bab 36. Starla?
37 Pengumuman
38 Bab 37. Rumah Tempat Teraman
39 Bab 38. Ada Apa Sebenarnya?
40 Bab 39. Kemampuan Starla Yang Mengejutkan
41 Bab 40. Identitas Ryuga Terbongkar?
42 Bab 41. Bertemu Dengan Si Muka Kodok
43 Bab 42. Leon
44 Bab 43.
45 Bab 44. Kedatangan Orion
46 Bab 45. Rigel Tertangkap
47 Bab 46. Mencari Tahu Rahasia
48 Bab 47. Mendatangi Rumah Orang Tua Altair
49 Bab 48. Pintu Gerbang Terbuka
50 Pengumuman
51 Bab 49.
52 Bab 50.
53 Bab 51.
54 Bab 52. Tujuan Darco
55 Bab 53.
56 Bab 54.
57 Bab 55
58 Bab 56.
59 Bab 57.
60 Bab 58.
61 Bab 59. Makhluk Di Dalam Tabung
62 Bab 60.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2.
3
Bab 3.
4
Bab 4.
5
Bab 5.
6
Bab 6. Korban Perundungan
7
Bab 7. Tabir Kebenaran
8
Bab 8. Bukti Rekaman
9
Bab 9. Berhasil Memecahkan Misteri
10
Bab 10. Menyelamatkan Ratusan Nyawa Murid
11
Bab 11. Tidak Bisa Mencegah
12
Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair
13
Bab 13. Melakukan Penyusupan
14
Bab 14. Bencana Mulai Nampak
15
Bab 15. Keadaan Semakin Genting
16
Bab 16. Siapa Penjahat Itu?
17
Bab 17. Mendapatkan Backing-an
18
Bab 18. Signus Vs Orion
19
Bab 19. Objek Penelitian Para Ilmuwan
20
Bab 20. Manusia Super
21
Bab 21. Formula IND2022
22
Bab 22. Bellatrix
23
Bab 23. Rigel Jadi Tameng
24
Bab 24. Terjadi Bencana Bersamaan
25
Bab 25. Membuat Konten
26
Bab 26. Ryuga Si Dukun Sakti
27
Bab 27. Terjadi Bencana
28
Bab 28. Berita Terjadinya Bencana Alam
29
Bab 29.
30
Bab 30. Pagi Hari Setelah Bencana Terjadi
31
Bab 31. Tokoh Viral
32
Bab 32. Termakan Omongan
33
Bab 33.
34
Bab 34. Memecahkan Misteri
35
Bab 35. Mendatangi Rumah Sakit
36
Bab 36. Starla?
37
Pengumuman
38
Bab 37. Rumah Tempat Teraman
39
Bab 38. Ada Apa Sebenarnya?
40
Bab 39. Kemampuan Starla Yang Mengejutkan
41
Bab 40. Identitas Ryuga Terbongkar?
42
Bab 41. Bertemu Dengan Si Muka Kodok
43
Bab 42. Leon
44
Bab 43.
45
Bab 44. Kedatangan Orion
46
Bab 45. Rigel Tertangkap
47
Bab 46. Mencari Tahu Rahasia
48
Bab 47. Mendatangi Rumah Orang Tua Altair
49
Bab 48. Pintu Gerbang Terbuka
50
Pengumuman
51
Bab 49.
52
Bab 50.
53
Bab 51.
54
Bab 52. Tujuan Darco
55
Bab 53.
56
Bab 54.
57
Bab 55
58
Bab 56.
59
Bab 57.
60
Bab 58.
61
Bab 59. Makhluk Di Dalam Tabung
62
Bab 60.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!