Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair

Bab 12

Hari minggu Altair dan Rigel mendatangi rumah sakit. Sirius masih menjalani perawatan intensif. 

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Sirius dengan suaranya yang lemah.

"Ya, kami berdua baik-baik saja," jawab Altair.

Altair tidak memberi tahu kakeknya kalau dia sudah mulai mencari tahu tentang kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tuanya. Saat ini dia bergerak sendiri dengan mencari tahu pemilik mobil yang ada di TKP, dengan petunjuk gambar hasil karya Rigel. 

Seharian itu Altair dan Rigel berada di rumah sakit. Kata dokter Sirius kondisinya akan cepat pulih jika banyak melakukan interaksi dengan kedua cucunya. 

"Altair, sebenarnya ada yang ingin kakek katakan kepadamu. Tapi, ini sangat rahasia sekali bahkan nyawa kamu bisa saja menjadi taruhannya," kata Sirius dengan tatapan serius.

Altair tidak tahu apa yang ingin dikatakan oleh kakeknya. Namun, seperti rahasia ini ada sangkut pautnya dengan kematian orang tuanya. 

"Aku tidak takut mati, Kek. Apalagi jika itu demi kebaikan orang banyak," ucap Altair.

Sirius tersenyum tipis. Dia senang cucunya sudah mulai berubah dan sekarang simpati di dalam dirinya sudah terlihat. Selama tinggal bersama, Altair terlihat tertutup dan tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya.

"Akan kakek beri tahu suatu rahasia yang menjadi penyebab kematian kedua orang tua kalian," kata Sirius memulai ceritanya.

Altair sangat penasaran sekali dengan ini. Dia yakin suatu hari nanti bisa menangkap si pelaku. Begitu dia menoleh Rigel sudah ada berdiri di sampingnya. Entah sejak kapan bocah itu ada di sana.

"Sebenarnya Alfa dan Aurora bergabung ke dalam sebuah penelitian Internasional. Kakek tidak tahu pasti apa yang sedang mereka teliti atau penemuan apa yang mereka kembangkan. Sepertinya kedua orang tuamu itu mengalami perdebatan karena tidak sejalan dengan beberapa ilmuan lain, sehingga memutuskan untuk keluar dari proyek rahasia itu," lanjut Sirius dan Altair mendengar ucapan seksama.

Jujur saja selama ini Altair mengira kedua orang tuanya bekerja di laboratorium. Meneliti sesuatu atau membuat obat. Karena mereka tidak pernah membahas pekerjaan jika sedang bersama dengannya dan Rigel.

"Berhati-hatilah karena mereka selalu mengawasi kamu dan Rigel. Jadi, jangan sampai bertindak gegabah. Kakek tidak tahu apa penelitian mereka itu berjalan sukses atau terhenti karena papa dan mamamu keluar dari proyek itu. Yang jelas, mereka menunggu waktu yang tepat untuk mencuri proyek pengembangan yang dilakukan oleh Alfa dan Aurora serta beberapa temannya," ujar Sirius.

"Sepertinya mereka belum menemukan tempat Alfa melakukan penelitian itu. Sehingga mereka tidak boleh melakukan hal yang gegabah. Ini adalah informasi dari papamu sebelum dia meninggal," tambah Sirius dengan suara yang semakin melemah.

"Jadi, tempat penelitian papa dan mama tidak bisa mereka temukan?" tanya Altair.

Altair melirik kepada Rigel. Pemuda itu teringat dengan gambar yang ada di rumah mereka ketika mereka datang ke sana beberapa hari yang lalu. Di dalam gambar itu ada sebuah ruangan dengan beberapa tabung yang di dalamnya ada sesuatu.

Kini Altair paham maksud gambar itu adalah laboratorium yang menjadi tempat penelitian kedua orang tuanya. Entah apa yang sedang mereka teliti di sana, yang jelas itu adalah suatu proyek yang sangat diinginkan oleh kelompok ilmuan internasional.

"Ya, sepertinya mereka tidak tahu di mana lokasi itu. Sehingga mencari petunjuk di mana tempat itu berada dengan mendatangi rumah kalian dengan secara ilegal," jawab Sirius.

***

Sore hari Altair dan Rigel pulang ke rumah. Melihat keadaan rumah yang berantakan membuat pemuda itu harus membereskannya. Apalagi kertas-kertas gambar hasil karya Rigel yang banyak berserakan di mana-mana.

"Kamu bantu bereskan kertas-kertas itu. Kebiasaan sekali kalau menggambar suka di simpan di mana saja," gerutu Altair.

Rigel pun ikut membantu membereskan kertas-kertas gambarnya dalam diam. Sangat berbeda dengan Altair yang menggerutu sepanjang bekerja. Ketika dia melihat sebuah kapal pesiar di tengah lautan dan ada pusaran air. Dia pun mencari angka-angka yang ditulis oleh Rigel.

"202402212215," ucap Altair.

"Tahun 2024 bulan 02 tanggal 21 jam 22 lebih 15 menit."

Mata Altair pun berkedip-kedip untuk memastikan nomor yang dilihatnya tidak salah. Meski sudah mengucek matanya, nomornya tetap sama.

"Tanggal 21 kan hari ini," ucap Altair dan Rigel yang selesai membereskan kertas gambarnya pun mengangguk.

Altair melihat ke arah jam yang ada di dinding. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 17:45 dan masih ada waktu beberapa jam lagi sampai ke waktu kejadian.

"Kita harus memberi tahu mereka. Ayo, kita pergi!" ajak Altair kepada Rigel.

Pemuda itu mengemudi dengan kecepatan penuh menuju pelabuhan. Dia harus menghentikan pemberangkatan kapal itu.

***

Altair mengendarai motor dengan membonceng Rigel. Dia sengaja menggunakan motor karena itu memudahkan dia ketika menyalip kendaraan lain di depannya.

Rigel memeluk erat tubuh kakaknya. Entah kenapa dia merasa senang bisa naik motor untuk pertama kalinya bersama Altair.

Ketika melaju di dekat jembatan, Altair melihat kapal pesiar Aquarius sudah berlayar meninggalkan dermaga menuju ke laut lepas, Samudera Aqualia. 

"Kita sudah terlambat!" pekik Altair kesal. 

Dia melihat jembatan penghubung ke pulau Pegasus. Jembatan itu bisa dibuka tutup. Jika ada kapal-kapal besar dan tinggi maka jembatan akan terpotong lalu terangkat memberikan jalan untuk kapal-kapal itu.

"Semoga masih sempat," ucap Altair yang menambah kecepatan laju motornya.

"Rigel pegangan yang kuat!" teriak Altair karena dia akan menggunakan kecepatan maksimal.

Kapal Aquarius sebentar lagi akan melewati jembatan. Altair mempertaruhkan nyawanya dan nyawa Rigel ketika melajukan motor ke arah jembatan yang akan terbuka. Sirine peringatan tidak dia indahkan. 

Altair menancap gas agar motornya bisa naik ke puncak jembatan. Dalam hati pemuda itu berdoa agar dia bisa mendarat tepat di kapal pesiar mewah itu.

Jantung Altair berdetak kencang ketika jembatan terbuka sampai batas maksimal. Dia menambah tarikan gasnya agar motor tidak jatuh mundur ke belakang karena gerak gravitasi.

Rigel semakin erat memeluk tubuh kakaknya di saat dia merasa akan jatuh karena laju motor berada di memiringkan hampir 65 derajat. Angin laut yang bertiup kencang membuat bocah itu hampir terlepas.

"Bersiap Rigel!" teriak Altair jangan sampai adiknya jatuh ketika dia melompat dari jembatan ke kapal pesiar yang sedang melintas.

Altair berhasil membawa motornya melompat ke atas lalu jatuh ke kapal pesiar itu. Dia dan Rigel jatuh tepat di kolam renang yang ada di kapal itu. Menimbulkan bunyi keras karena motor juga jatuh ke kolam renang.

***

Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2.
3 Bab 3.
4 Bab 4.
5 Bab 5.
6 Bab 6. Korban Perundungan
7 Bab 7. Tabir Kebenaran
8 Bab 8. Bukti Rekaman
9 Bab 9. Berhasil Memecahkan Misteri
10 Bab 10. Menyelamatkan Ratusan Nyawa Murid
11 Bab 11. Tidak Bisa Mencegah
12 Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair
13 Bab 13. Melakukan Penyusupan
14 Bab 14. Bencana Mulai Nampak
15 Bab 15. Keadaan Semakin Genting
16 Bab 16. Siapa Penjahat Itu?
17 Bab 17. Mendapatkan Backing-an
18 Bab 18. Signus Vs Orion
19 Bab 19. Objek Penelitian Para Ilmuwan
20 Bab 20. Manusia Super
21 Bab 21. Formula IND2022
22 Bab 22. Bellatrix
23 Bab 23. Rigel Jadi Tameng
24 Bab 24. Terjadi Bencana Bersamaan
25 Bab 25. Membuat Konten
26 Bab 26. Ryuga Si Dukun Sakti
27 Bab 27. Terjadi Bencana
28 Bab 28. Berita Terjadinya Bencana Alam
29 Bab 29.
30 Bab 30. Pagi Hari Setelah Bencana Terjadi
31 Bab 31. Tokoh Viral
32 Bab 32. Termakan Omongan
33 Bab 33.
34 Bab 34. Memecahkan Misteri
35 Bab 35. Mendatangi Rumah Sakit
36 Bab 36. Starla?
37 Pengumuman
38 Bab 37. Rumah Tempat Teraman
39 Bab 38. Ada Apa Sebenarnya?
40 Bab 39. Kemampuan Starla Yang Mengejutkan
41 Bab 40. Identitas Ryuga Terbongkar?
42 Bab 41. Bertemu Dengan Si Muka Kodok
43 Bab 42. Leon
44 Bab 43.
45 Bab 44. Kedatangan Orion
46 Bab 45. Rigel Tertangkap
47 Bab 46. Mencari Tahu Rahasia
48 Bab 47. Mendatangi Rumah Orang Tua Altair
49 Bab 48. Pintu Gerbang Terbuka
50 Pengumuman
51 Bab 49.
52 Bab 50.
53 Bab 51.
54 Bab 52. Tujuan Darco
55 Bab 53.
56 Bab 54.
57 Bab 55
58 Bab 56.
59 Bab 57.
60 Bab 58.
61 Bab 59. Makhluk Di Dalam Tabung
62 Bab 60.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2.
3
Bab 3.
4
Bab 4.
5
Bab 5.
6
Bab 6. Korban Perundungan
7
Bab 7. Tabir Kebenaran
8
Bab 8. Bukti Rekaman
9
Bab 9. Berhasil Memecahkan Misteri
10
Bab 10. Menyelamatkan Ratusan Nyawa Murid
11
Bab 11. Tidak Bisa Mencegah
12
Bab 12. Rahasia Orang Tua Altair
13
Bab 13. Melakukan Penyusupan
14
Bab 14. Bencana Mulai Nampak
15
Bab 15. Keadaan Semakin Genting
16
Bab 16. Siapa Penjahat Itu?
17
Bab 17. Mendapatkan Backing-an
18
Bab 18. Signus Vs Orion
19
Bab 19. Objek Penelitian Para Ilmuwan
20
Bab 20. Manusia Super
21
Bab 21. Formula IND2022
22
Bab 22. Bellatrix
23
Bab 23. Rigel Jadi Tameng
24
Bab 24. Terjadi Bencana Bersamaan
25
Bab 25. Membuat Konten
26
Bab 26. Ryuga Si Dukun Sakti
27
Bab 27. Terjadi Bencana
28
Bab 28. Berita Terjadinya Bencana Alam
29
Bab 29.
30
Bab 30. Pagi Hari Setelah Bencana Terjadi
31
Bab 31. Tokoh Viral
32
Bab 32. Termakan Omongan
33
Bab 33.
34
Bab 34. Memecahkan Misteri
35
Bab 35. Mendatangi Rumah Sakit
36
Bab 36. Starla?
37
Pengumuman
38
Bab 37. Rumah Tempat Teraman
39
Bab 38. Ada Apa Sebenarnya?
40
Bab 39. Kemampuan Starla Yang Mengejutkan
41
Bab 40. Identitas Ryuga Terbongkar?
42
Bab 41. Bertemu Dengan Si Muka Kodok
43
Bab 42. Leon
44
Bab 43.
45
Bab 44. Kedatangan Orion
46
Bab 45. Rigel Tertangkap
47
Bab 46. Mencari Tahu Rahasia
48
Bab 47. Mendatangi Rumah Orang Tua Altair
49
Bab 48. Pintu Gerbang Terbuka
50
Pengumuman
51
Bab 49.
52
Bab 50.
53
Bab 51.
54
Bab 52. Tujuan Darco
55
Bab 53.
56
Bab 54.
57
Bab 55
58
Bab 56.
59
Bab 57.
60
Bab 58.
61
Bab 59. Makhluk Di Dalam Tabung
62
Bab 60.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!